Sinopsis Game "Warcraft III : Reign of Chaos"



Tampilan menu game "Reign of Chaos".

Oke, atas permintaan salah seorang pengunjung di sini maka kali ini saya akan membahas seputar game Warcraft 3. Berbeda dengan artikel-artikel seputar game sebelumnya, artikel kali ini hanya akan membahas aspek ceritanya. Mungkin bakal ada yang bertanya-tanya, kenapa saya hanya membahas soal ceritanya. Sederhana saja. Bagi saya, hal yang paling menarik dari game W3 adalah aspek ceritanya. Selain itu, bila semua unsur dalam game dibahas, maka artikel ini bakal jadi terlalu panjang & kurang fokus. Mungkin kalau ada waktu, saya juga akan mengangkat unsur-unsur lain dari W3.

Secara singkat, inti cerita dari seri Warcraft adalah seputar perteruan panjang antara pasukan Human melawan Orc di mana seiring berjalannya cerita, semakin banyak pihak yang terlibat dalam peperangan. Dengan setting dunia fantasi & era kolosal ala "Lord of the Rings", W3 menampilkan kisah epik yang sangat berbobot & penuh alur yang berliku-liku, suatu hal yang relatif jarang ditemui dalam game-game RTS.

Kisah dalam game W3 sendiri bisa dijumpai dalam mode "Campaign" di mana mode Campaign W3 dibagi menjadi 4 bagian secara kronologis di mana masing-masing ras memiliki 1 jatah campaign dalam game : Human, Undead, Orc, & Night Elf. Dan sedikit peringatan sebelum kita lanjut, karena artikel ini berusaha membahas cerita dalam W3 secara mendetil, pengunjung akan mendapati banyak bocoran (spoiler) di dalamnya sehingga kalau anda belum pernah memainkan gamenya & ingin menikmati kejutan-kejutan dalam ceritanya kelak, jangan membaca artikel ini.

Oke, daripada berlama-lama, langsung saja ya masuk ke pembahasan ceritanya...



PROLOG

(Bagian ini diambil dari ending game Warcraft 2 beserta sekuel ekspansinya)

Di akhir perang besar kedua antara aliansi Orc dengan Human yang dimenangkan pasukan Human, Kerajaan Lordaeron milik manusia & sekitarnya terbebas dari ancaman kehancuran & memasuki periode tenang. Di lain pihak, pasukan Orc yang tercerai berai usai kekalahan perang & kegagalan rencana dukun Ner'zhul untuk membalas dendam kini dipimpin oleh seorang Orc muda yang kharismatik bernama Thrall.

Di bawah pimpinan Thrall, pasukan Orc yang semula haus darah & peperangan akibat dikuasai iblis kini mulai membangun sebuah komunitas baru yang damai. Sayang, periode perdamaian tersebut sekali lagi tidak berjalan lama setelah munculnya kekuatan baru dari dunia lain yang misterius...



REIGN OF CHAOS

Munculnya Musuh Baru dari Dunia Lain

Di tengah-tengah tidurnya, Thrall - pemimpin dari komunitas Orc Horde - terbangun usai mengalami mimpi buruk di mana dalam mimpi itu, pasukan Orc & Human yang sedang bertempur tiba-tiba terkena hujan api dari langit & muncul seseorang misterius yang memberinya pesan untuk mengungsikan komunitasnya.

Penasaran akan makna mimpi tersebut, Thrall pun mulai melakukan penjelajahan & bertemu sosok misterius dalam mimpinya yang saat itu hanya dikenal dengan nama "The Prophet" (sang Nabi). Merasa bahwa sesuatu yang buruk mungkin akan benar-benar datang, Thrall pun segera mengumpulkan seluruh anggota komunitasnya untuk meninggalkan daratan Lordaeron ke daratan Kalimdor yang maish belum terjamah.

Di istana Kerajaan Lordaeron milik Human, seorang misterius dengan nama samaran "The Prophet" muncul ke hadapan para anggota istana dalam wujud burung gagak untuk menyampaikan pesan yang sama, namun pesan itu ditanggapi dingin oleh raja Lordaeron & anggota istana lainnya yang menolak untuk melaksanakan pesannya.

"The Prophet".

Di tempat lainnya, Arthas - pangeran & anak dari raja Lordaeron - yang dibantu oleh ksatria senior Uther Lightbringer - memimpin pasukannya untuk mengusir pasukan Orc yang sedang menjarah suatu desa di wilayah Lordaeron & dalam misinya, pasukan Arthas berhasil membunuh pemimpin pasukan kecil Orc saat itu.

Setelah berhasil mengakhiri teror dari kelompok kecil Orc tersebut, sebuah wabah misterius muncul di sejumlah pedesaan di Lordaeron. Usai melakukan penyelidikan beberapa lama, Arthas yang dibantu penyihir muda Jaina Proudmoore akhirnya menemukan bahwa wabah itu disebabkan oleh suatu kelompok misterius bernama Undead yang terdiri dari mayat-mayat hidup & dipimpin oleh Mal'ganis yang ingin memanfaatkan penduduk Lordaeron sebagai tambahan pasukannya.

Merasa marah akan tindakan Mal'ganis, Arthas & pasukannya pun terlibat pertempuran beberapa kali dengan pasukan milik Mal'ganis di mana dalam suatu pertempuran di salah satu desa di Lordaeron, ia sengaja membunuh penduduk di desa tersebut untuk mencegah mereka berubah menjadi Undead. Mal'ganis yang terdesak kemudian melarikan diri ke utara.

Arthas yang bernafsu untuk mengalahkan Mal'ganis kemudian berangkat ke kutub utara & di sana, ia bertemu sepasukan kecil Human yang dipimpin Muradin. Muradin kemudian mengatakan pada Arthas bahwa ia sedang mencari Frostmourne, sebuah pedang misterius yang konon bisa meningkatkan kekuatan pemakainya. Arthas & Muradin kemudian bekerja sama untuk menemukan pedang Frostmourne.

Mereka akhirnya berhasil menemukannya, namun dalam pencarian itu Muradin terbunuh setelah meminta Arthas tidak mengambil pedang yang ternyata sudah dikutuk kekuatan misterius tersebut. Dengan kekuatan & senjata barunya, Arthas akhirnya berhasil mengalahkan Mal'ganis, namun tanpa ia sadari pedang tersebut juga mulai menguasai dirinya. Setelah ia tiba kembali di istana Lordaeron, Arthas yang sudah dikuasai oleh Frostmourne kemudian membunuh ayahnya sendiri sehingga menimbulkan kepanikan massal di seluruh Lordaeron.

Arthas (atas) saat membunuh Mal'ganis dengan pedang Frostmourne.

Arthas yang sudah membunuh ayahnya kini sudah berubah menjadi ksatria Undead bernama Death Knight. Dalam salah satu perjalannya, ia bertemu dengan iblis Dreadlord lain yang bernama Tichondrius. Tichondrius memberi selamat pada Arthas yang sudah melalui tes pertama dari kelompok Undead dengan mengkudeta ayahnya sendiri.

Tichondrius juga memerintahkan Arthas untuk menyerbu pemukiman milik High Elf & menguasai sumur ajaibnya Sunwell) di mana sumur tersebut akan digunakan untuk menghidupkan kembali Kel'Thuzad. Serangan tersebut berhasil & di tengah-tengah pertempuran, Arthas mengubah Sylvannas Windrunner - salah satu pemimpin pasukan High Elf - menjadi salah satu ksatria Undead seperti dirinya.

Kel'Thuzad yang kini bangkit kembali sebagai Lich - penyihir kegelapan berwujud kerangka hidup - kemudian memberitahu Arthas bahwa wabah misterius yang sempat menimpa Lordaeron adalah bagian dari rencana Burning Legion - ras iblis berkekuatan tinggi yang berada di dimensi lain - untuk masuk ke dunia dengan bantuan Lich King.

Lich King adalah roh dari dukun Orc yang sebelumnya sempat berusaha memanggil kekuatan iblis di perang besar kedua antara Orc melawan Human, namun rencananya gagal sehingga rohnya kini terjebak dalam suatu baju zirah di kutub utara & dipaksa melayani kelompok iblis Burning Legion seumur hidupnya.

Arthas & Kel'Thuzad selanjutnya diperintahkan untuk membuka gerbang antar dimensi dengan cara merebut kitab sihir dari Dalaran, basis terakhir Kerajaan Lordaeron. Kitab tersebut berhasil direbut, namun tidak dengan usaha mudah karena sesudah itu, pasukan Dalaran melakukan serangan balik besar-besaran ketika Kel'thuzad sedang menjalankan ritual untuk membuka gerbang antar dimensi.

Kel'thuzad yang sedang berdiri di depan portal antar dimensi.

Setelah menahan gempuran bertubi-tubi dari pasukan Dalaran, Arthas & Kel'thuzad akhirnya berhasil memanggil Archimonde ke bumi. Archimonde dengan kekuatannya lalu membuat istana pasir sebagai semacam boneka voodoo & setelah ia menghancurkan istana pasir tersebut, seluruh bangunan di Dalaran pun hancur berkeping-keping.

Meskipun Dalaran yang merupakan basis terakhir manusia (Human) hancur, tidak semua komunitas manusia di Lordaeron lenyap. Sebagian dari mereka yang dipimpin oleh penyihir muda Jaina Proudmoore ternyata diam-diam sudah mengungsi ke tanah Kalimdor yang belum terjamah - juga atas wasiat The Prophet.


Bertemunya Musuh Lama Baru di Tanah Baru

Di tempat lain, kapal-kapal kelompok Orc pimpinan Thrall terkena badai di tengah laut sehingga mereka pun terpisah dari rombongan lain kapal Orc yang dipimpin Gromm Hellscream, saudara dari Thrall. Setibanya di Kalimdor, rombongan Thrall bertemu dengan ras tauren yang berwujud manusia banteng. Kedua ras tersebut kemudian menjadi sahabat setelah pasukan Orc milik Thrall membantu Tauren menghalau serangan dari ras Centaur, ras berwujud manusia berbadan kuda.

Dalam perjalanan menjelajah Kalimdor, pasukan Orc akhirnya bertemu dengan pasukan Orc pimpinan Grom Hellscream yang sedang terlibat pertempuran kecil dengan pasukan manusia yang melarikan diri dari Lordaeron. Thrall kemudian mewanti-wanti Grom agar tidak mengganggu kelompok manusia lagi, namun Grom ternyata tidak menggubrisnya.

Thrall & pengikutnya saat baru mendarat di pantai Kalimdor.

Maka, setelah pasukan Orc milik Thrall berhasil menghalau kelompok manusia, Thrall menghukum Grom untuk tinggal di markas sambil mengumpulkan kayu, sementara Thrall yang dibantu oleh ras Tauren berusaha mencari tahu asal-muasal komunitas manusia di Kalimdor. Saat jumlah kayu ayng ditebang oleh Grom sudah begitu banyak, Cenarius - makhluk setengah dewa penguasa wilayah Kalimdor - merasa begitu marah kepada Grom. Cenarius lantas menyuruh pasukannya menyerang pemukiman Grom sambil memulihkan pohon-pohon yang sudah ditebang.

Pasukan Grom yang terdesak kemudian mencari suatu sumur ajaib untuk mendapatkan kekuatan tambahan agar bisa mengalahkan pasukan Cenarius - tanpa sadar bahwa sumur tersebut sebelumnya sudah dikutuk oleh jenderal iblis Burning Legion bernama Mannoroth. Pasukan Grom pun berhasil mengalahkan Cenarius usai meminum air sumur tersebut, namun sebagai akibatnya pikiran mereka kembali dikuasai iblis Burning Legion sekaligus memberi jalan bagi Burning Legion untuk masuk ke Kalimdor.

Di tempat lain, pasukan gabungan Orc & Tauren berhasil mendesak mundur pasukan manusia pimpinan Jaina. Ketika Jaina & kawanannya terdesak, The Prophet yang memberi wasiat agar Orc & Human mengungsi ke Kalimdor pun muncul kembali sambil menyatakan bahwa mereka harus bersatu karena pasukan Orc pimpinan Grom Hellscream sekarang berada di bawah pengaruh iblis.

Pasukan Orc & Human akhirnya menjalin aliansi untuk mengalahkan pasukan Grom & berkat bantuan sebuah batu ajaib, Thrall akhirnya berhasil membebaskan Grom dari pengaruh Burning Legion. Tak lama kemudian, Grom & Thrall kemudian mencari Mannoroth untuk membelas dendam & menghentikan pengaruhnya kepada komunitas Orc. Dalam pertarungan 2 lawan 1 tersebut, Mannoroth akhirnya berhasil dibunuh, namun sebagai akibatnya Grom juga ikut tewas karena terkena ledakan dari tubuh Mannoroth.


Mannoroth.


Teror Burning Legion di Kalimdor

Tak lama kemudian, di tempat lain Tyrande Whisperwind - pemimpin wanita kelompok peri hutan Night Elf - bangun dari tidur panjangnya setelah menyadari kematian Cenarius & masuknya kelompok-kelompok asing ke tanah Kalimdor. Berpikir bahwa kedatangan mereka hanya akan membawa bencana, Tyrande bersama Malfurion - pendeta tertinggi Night Elf - menyuruh pasukannya mengangkat senjata memerangi kelompok-kelompok asing tersebut sehingga terjadilah perang segitiga di Kalimdor antara pasukan Night Elf, pasukan gabungan Human-Orc, & pasukan iblis Burning Legion.

Di sela-sela peperangan, Tyrande juga membebaskan Illidan - saudara Malfurion - yang dipenjara untuk membantu Night Elf. Illidan yang baru bebas kemudian bertemu Arthas yang memberi petunjuk soal keberadaan artefak terlarang bernama "Skull of Gul'dan" untuk mengalahkan Tichondrius sambil mengatakan bahwa kematian Tichondrius akan menguntungkan Lich King yang juga merupakan pemimpin Arthas. Illidan dengan kekuatan barunya tersebut berhasil mengalahkan Tichondrius, namun sebagai akibatnya ia diusir oleh Malfurion karena kekuatan barunya itu membuatnya menjadi bagian dari iblis.

Ketika peperangan berlangsung semakin sengit, The Prophet muncul kembali sambil mengatakan inilah saat paling tepat bagi ketiga ras tersebut untuk bersatu membendung pengaruh jahat Burning Legion. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sebenarnya adalah Medivh, seorang penyihir yang turut andil dalam memicu perang antara kelompok manusia melawan Orc di masa lampau.

Medivh mengaku kalau tujuan ia muncul kembali adalah untuk menghentikan konflik besar yang akan terjadi. Mendengar penjelasan Medivh tersebut, Night Elf pun setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan manusia & Orc sambil merancang strategi untuk mencegah Archimonde - pemimpin tertinggi Burning Legion - mencapai Pohon Dunia (World Tree) yang bisa meningkatkan kekuatannya.

Pasukan manusia, Orc, & Night Elf kemudian membangun garis pertahanan terakhir di dekat Pohon Dunia untuk menghambat laju pasukan Burning Legion & memberi waktu bagi roh-roh leluhur hutan (ancestral spirit) untuk berkumpul di Pohon Dunia. Pertempuran berlangsung amat sengit. Pasukan manusia, Orc, & Night Elf mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk menghentikan pasukan Burning Legion, namun pasukan Burning Legion yang datang tanpa henti bagaikan air bah ternyata terlalu kuat bagi ketiganya sekalipun.

Archimonde.

Akhirnya, tepat ketika Archimonde siap mengklaim kekuatan pohon tersebut, roh-roh leluhur hutan yang wujudnya menyerupai bola cahaya mengerubungi Archimonde & meledakkan diri mereka. Akibatnya, Archimonde pun hancur bersama dengan Pohon Dunia & rencana Burning Legion untuk menguasai dunia berakhir dengan kegagalan.

Di tempat lain, Lich King yang mengetahui kabar kematian Archimonde lantas mulai merancang siasat untuk segera membebaskan diri dari pengaruh Burning Legion supaya bisa menjadi penguasa dunia yang baru...  -  © Rep. Eusosialis Tawon



DAFTAR SINOPSIS GAME WARCRAFT III

- Warcraft III : Reign of Chaos (artikel ini)
- Warcraft III : Frozen Throne



REFERENSI

GameFaqs.com - Warcraft III: The Frozen Throne (PC) Plot Guide
Wikipedia - Reign of Chaos
(Video Game) 2002. "Warcraft III : Reign of Chaos". Blizzard Entertainment, AS.

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



14 komentar:

  1. (Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
    Meskipun gak terlalu paham dengan game-game (habis kompinya gak mendukung) tapi keknya ceritanya seru juga.

    BalasHapus
  2. Udah pernah maen ini..tapi asal maen aja, alur ceritanya ga diperhatiin, apalagi sampe sedetail itu.. XD

    BalasHapus
  3. wah lengkap banget deskripsinya sob, saya belum pernah main game ini. terimakasih sob, bisa buat referensi kalau suatu saat mau main.

    BalasHapus
  4. bagus min,saya sering nih mainin warcraft..izin copas boleh ya buat blog saya..saya suka banget game yg kayak gini..tolong dibales ya min..saya ga berani copas sebelum di beri izin sama adminnya..blog saya krisnawicaksono.blogspot.com

    BalasHapus
  5. @krisna
    Maaf, kalau copas ke blog lain saya nggak mengizinkan. Tapi kalau cuma buat bahan bacaan pribadi sih silakan.

    BalasHapus
  6. uda pernah mainin game ini.,,,, and gue salut banget ama jalur ceritanya. jadi kepingin maen lagi,,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  7. Game strategi kayak gini memang bikin lupa waktu, mengasyikkan dan penuh tantangan...

    BalasHapus
  8. hehehe....

    dulu banget gw pernah baca semacam novel-nya Warcraft, cuman karena bahasanya novel inggris dan dulu net lom se-massif sekarang, ane nda selesai bacanya...

    sebagai oleh2, buat yang mo tau cerita lebih lengkapnya dari Warcraft bisa maen ke sini http://www.wowwiki.com/History_of_Warcraft

    BalasHapus
  9. Seru crita nya. Tpi ane sering maen dota all star.

    BalasHapus
  10. Hallo agan agan,,

    Map Warcraft terbaru yang paling up to date:
    - Naruto Castle Defense
    - Bleach vs one piece
    - One Piece Marine Defense
    - Dream One Piece
    - One Piece Change Time
    dll

    https://suhu-wow.blogspot.com/p/blog-page.html

    BalasHapus
  11. Nice, Silahkan kunjungi juga web ini untuk mengetahui kejadian sebelum warcraft dimulai :
    http://danijujun.blogspot.co.id/2016/07/the-world-of-warcraft-and-begining-of.html

    BalasHapus
  12. Game ku dari kecil hingga sekarang nih aku suka ceritanya bagus dari pada film nya hahaha

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.