Marabou, Bangau Pemakan Bangkai dari Afrika



(Sumber)

Bangau. Bila mendengar kata itu, maka orang biasanya akan langsung membayangkan seekor burung berbadan kurus yang memiliki kaki & paruh yang panjang. Penampilan bangau yang unik sekaligus elegan ini pada gilirannya membuat orang kerap mengidentikkan bangau sebagai hewan anggun yang memiliki pola hidup kalem. Namun faktanya, bangau tidak selalu identik dengan keanggunan & kekaleman karena nyatanya, ada juga spesies bangau yang memiliki sifat & penampilan seperti burung pemakan bangkai yang terkenal rakus & menyeramkan!

"Burung bangau bangkai" yang dimaksud di sini adalah burung bangau marabou (marabou stork; Leptoptilos crumeniferus). Secara fisik, marabou memiliki penampilan yang seolah-olah merupakan hasil persilangan antara burung bangau dengan burung vultur / nasar pemakan bangkai.

Seperti bangau, marabou memiliki paruh, leher, & kaki yang panjang. Namun seperti burung-burung pemakan bangkai, marabou memiliki kepala berambut tipis & kebiasaan berkumpul di sekitar bangkai. Dalam tangga klasifikasi ilmiah sendiri, burung marabou dianggap memiliki kekerabatan lebih dekat dengan bangau karena mereka digolongkan sebagai anggota famili Ciconiidae yang anggotanya adalah burung-burung berparuh & berleher panjang.

Walaupun kelihatannya menyeramkan, marabou pada dasarnya bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia karena cara makan mereka yang umumnya hanya mengincar bangkai. Bagi manusia sendiri, marabou secara tidak langsung adalah hewan yang bermanfaat karena mereka membantu menekan persebaran kuman penyakit dari bangkai-bangkai yang membusuk.

Di masa lalu, bulu-bulu ekor marabou juga dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat syal & topi. Marabou juga belakangan kerap terlihat mencari sisa-sisa makanan di tempat pembuangan sampah di kompleks pemukiman manusia. Karena kemampuannya beradaptasi di lingkungan yang dihuni manusia & begitu jarangnya burung ini diburu pada masa kini, para ahli meyakini bahwa populasi marabou di alam liar saat ini masih melimpah.


Burung marabou & vultur yang sedang berkumpul di sekitar bangkai. (Sumber)


PECINTA BANGKAI DARI AFRIKA

Habitat asli dari marabou adalah hamparan padang terbuka di Benua Afrika di mana populasi mereka tersebar mulai dari sebelah selatan Gurun Sahara hingga Afrika Selatan. Bukan tanpa alasan marabou menyukai kawasan padang terbuka. Kawasan padang terbuka yang minim pepohonan berukuran besar memudahkan marabou untuk mendapatkan sudut pandang yang luas saat terbang mencari makanannya. Padang terbuka juga merupakan habitat dari hewan-hewan besar yang ketika mati akan menjadi santapan burung-burung bangkai, termasuk marabou. Selain di kawasan padang kering & terbuka, marabou juga bisa ditemukan di sekitar mata air & pemukiman manusia.

Tadi sudah disinggung bahwa marabou memiliki sifat seperti burung bangkai. Well, sebutan "bangau pemakan bangkai" pada marabou memang tidak salah karena tidak seperti burung bangau pada umumnya, marabou hidup dari memakan bangkai hewan-hewan herbivora besar, misalnya rusa atau zebra.

Marabou juga menampilkan perilaku sosial yang cukup baik di mana mereka bisa berbaur & makan bersama-sama dengan marabou maupun burung-burung bangkai lainnya yang berbeda spesies. Hal yang menarik adalah saat berpesta bangkai, marabou biasa "mempersilakan" burung vultur untuk menyantap bangkai lebih dulu karena paruh vultur yang tajam & melengkung akan membuat bangkai tercabik-cabik lebih cepat ketimbang saat marabou harus memakai paruhnya sendiri.

Ketika marabou makan, darah & serpihan daging dari bangkai seringkali tanpa sengaja menempel pada kepala & leher burung marabou. Hal ini bisa menjadi masalah di mana bila material-material bangkai itu membusuk, material tersebut akan menjadi sarang bakteri penyebab penyakit. Pada bagian inilah, marabou menampilkan karakteristik fisiknya yang unik & berbeda dari bangau-bangau lainnya.

Bagian kepala & lehernya yang berbulu tipis membuat sinar matahari bisa memanaskan bagian kepalanya dengan lebih mudah sehingga bakteri-bakteri patogen yang kebetulan ada di kepalanya akan mati dengan sendirinya akibat dehidrasi. Selain bangkai, marabou juga diketahui mau memakan hewan-hewan kecil yang masih hidup seperti serangga, reptil, kodok, telur, & anak burung.


Anak burung marabou. (Sumber)


PASANGAN YANG MENYUKAI KEKERINGAN

Burung marabou adalah hewan monogami yang berarti mereka hanya kawin sekali & tetap bersama dengan pasangan kawinnya tersebut seumur hidupnya. Musim kawin burung marabou biasanya terjadi pada musim kemarau di mana makanan melimpah karena sebagai akibat dari minimnya curah hujan pada musim tersebut, indukan marabou jadi lebih mudah menangkapi hewan-hewan di air sebagai makanan bagi calon anaknya kelak.

Saat memikat betina calon pasangannya, burung jantan akan membuat suara-suara ribut dengan cara menggertak-gertakkan paruhnya & membuat suara khusus dari kantong tenggorokannya. Jika betina menyukai "tarian" yang dibuat pejantan, keduanya akan kawin & kemudian membangun sarang dari material-material tumbuhan (misalnya ranting) di atas dahan pohon.

Dalam 1 sarang marabou, biasanya terdapat 2 - 3 butir telur. Telur-telur tersebut lalu dierami hingga sekitar 1 bulan agar menetas. Anakan yang baru menetas selanjutnya mulai diberi makanan hewan-hewan air semisal katak & ikan dari mata air yang mengering. Penampilan dar anak marabou sendiri mirip burung dewasa, tapi paruhnya lebih kecil & bulunya berwarna kecoklatan.

Seekor marabou mencapai fase kematangan seksualnya pada usia 4 tahun & memiliki usia maksimum 25 tahun. Marabou juga diketahui bisa mencapai tinggi maksimum 1,5 m, berat maksimum 9 kg, & rentang sayap 3,7 m. Ukuran tersebut pada gilirannya membuat marabou menjadi spesies bangau terbesar di dunia yang diketahui oleh manusia.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus : Leptoptilos
Spesies : Leptoptilos crumeniferus (Lesson, 1831)



REFERENSI

Animal Diversity Web - Leptoptilos crumeniferus : Information
Wikipedia - Marabou Stork

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



4 komentar:

  1. wah baru tau ada bangau makan bangkai,,, nice inpo gan,,, main2 gan ke blog ane

    BalasHapus
  2. Mas…., Saya memberi bingkisan spesial untuk sampeyan mohon lihat, ambil, dikoleksi ya……
    Salam Persahabatan.
    Terima kasih. http://harunarcom.blogspot.com/2012/01/award-ketiga-kuperoleh-dari-akhmuri.html

    BalasHapus
  3. serius ini burung makan bangkai? gak salah foto mas bro?

    BalasHapus
  4. @abdi
    Nggak salah kok. Marabou ya makannya bangkai & fotonya seperti itu. Kenapa memangnya?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.