Na'vi, Alien Penjaga Planet Pandora



(Sumber)

Jika para pengunjung gemar menonton atau mengoleksi film, nama "Avatar" pastinya bukanlah nama yang asing. Bukan, bukan. Pihak Republik bukan sedang bicara soal film kartun mengenai pengendali elemen, tapi tentang film Hollywood yang dirilis pada tahun 2009 lalu. Film Avatar, atau lengkapnya "James Cameron's Avatar", adalah film fiksi ilmiah buatan James Cameron yang bercerita tentang konflik antara manusia melawan alien bernama Na'vi. Berkat efek visual & tema ceritanya, film Avatar pun sukses menjelma menjadi fenomena baru.

Sesuai dengan judulnya, artikel kali ini akan mengulas soal Na'vi, salah satu pihak yang menjadi fokus penceritaan dalam film Avatar. Na'vi / Navi adalah nama dari ras alien fiktif yang memiliki penampilan menyerupai manusia, namun dengan kulit berwarna biru.

Berbeda dengan film-film bertema alien kebanyakan yang menampilkan alien sebagai makhluk rakus & berteknologi canggih, Na'vi ditampilkan sebagai ras alien yang cinta damai & tidak memiliki teknologi canggih. Na'vi diceritakan terlibat konflik dengan manusia setelah manusia menginjakkan kakinya di Planet Pandora - planet tempat tinggal Na'vi - untuk menambang mineral berharga mahal di sana tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan setempat.



SEJARAH

Tokoh utama di balik terciptanya film Avatar adalah James Cameron, sutradara kawakan yang juga terkenal lewat film "Aliens" & "Titanic". Awalnya pada tahun 1994, Cameron menulis dokumen setebal 80 halaman sebagai pondasi awal dari film Avatar.

Menurut Cameron, sumber inspirasi utama mengenai film Avatar datang dari kisah-kisah dongeng yang pernah dikonsumsinya saat masih kecil. Sementara judul "Avatar" diambil dari istilah dalam agama Hindu untuk dewa-dewi yang berinkarnasi dalam wujud manusia. Judul tersebut dianggap pas untuk mengilustrasikan film Avatar yang menampilkan manusia dengan kemampuan mengendalikan jasad makhluk lain dari jauh.

Proses pembuatan film Avatar awalnya hendak dimulai tepat sesudah film Titanic selesai tayang, namun ditunda oleh Cameron karena ia merasa kurang puas dengan teknologi film yang tersedia pada saat itu. Tahun demi tahun berlalu, rencana pembuatan film Avatar akhirnya muncul kembali ke permukaan.

James Cameron. (Sumber)

Pada tahun 2006, Cameron mulai merancang konsep mengenai karakteristik kaum Na'vi, ras alien yang menjadi sosok sentral dalam film Avatar. Banyak pakar di bidangnya masing-masing yang diundang oleh Cameron untuk ikut terlibat dalam penciptaan Na'vi sebagai wujud keseriusan Cameron atas proyek terbarunya ini.

Cameron ingin agar Na'vi sebagai ras non-manusia bisa memiliki bahasanya sendiri. Maka, Cameron mengundang ahli bahasa Paul Frommer dari Universitas California untuk membantu menciptakan bahasa Na'vi. Frommer menggunakan bahasa Maori & Aramhaik sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan bahasa Na'vi.

Jerih payah Frommer tidak sia-sia. Dengan memanfaatkan imajinasi sekaligus keahliannya di bidang bahasa, ia berhasil menciptakan 1.000 kosakata untuk bahasa Na'vi - lengkap dengan metode pelafalan & penyusunan kalimatnya.

Kegiatan pengambilan gambar untuk film Avatar sendiri baru dimulai pada tahun 2007 di Los Angeles & Wellington, Selandia Baru. Avatar merupakan film yang begitu kental akan sentuhan teknik manipulasi komputer karena Cameron ingin memaksimalkan teknologi 3D & animasi komputer yang ada untuk menampilkan Avatar sebagai film fantasi yang terlihat realistik.

Sebagai gambaran singkat, menurut Cameron film Avatar terdiri dari 60% unsur manipulasi komputer & 40% unsur nyata. Sosok Na'vi contohnya, dibuat dengan cara merekam gerak-gerik aktor manusia, lalu hasil rekamannya disunting & diberi efek komputer hingga akhirnya jadi terlihat seperti karakter humanoid berkulit biru.

Konsekuensi dari begitu dominannya penggunaan teknologi komputer terbaru dalam proses pembuatan film Avatar adalah film ini membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit. Dan memang demikianlah kenyataannya. Film Avatar dilaporkan menghabiskan biaya sebesar 237 juta dollar AS.

Poster film Avatar. (Sumber)

Jumlah biaya produksi yang begitu fantastis sehingga jika film ini sampai gagal di pasaran, maka pihak studio & perusahaan pembuatnya dipastikan bakal menanggung kerugian yang sangat besar. Hal tersebut membuat 20th Century Fox selaku perusahaan pemegang hak distribusi filmnya sempat menolak usulan pembuatan film Avatar dari Cameron sebelum akhirnya berubah pikiran.

Film Avatar akhirnya dirilis secara serentak ke khalayak penikmat film di seluruh dunia pada bulan Desember 2009. Respon yang mereka tunjukkan sungguh manis. Banyak yang menyanjung aspek visual dari film Avatar yang terkesan indah sekaligus realistik. Ada pula yang menyanjung film Avatar berkat tema ceritanya yang mengajak manusia untuk lebih peduli pada lingkungan & menunjung sikap saling menghargai.

Buntutnya, film Avatar pun berhasil meraup pendapatan lebih dari 2 milyar dollar AS sehingga Avatar menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa. Namun, film Avatar juga tidak lepas dari kritik negatif karena tema ceritanya yang dianggap terlalu umum & mudah ditebak.

Berkat kesuksesan film Avatar, Cameron pun menyatakan rencananya untuk membuat sekuel alias film lanjutannya. Tidak tanggung-tanggung, Cameron langsung berencana membuat 3 sekuel film sekaligus. Film-film sekuel Avatar rencananya akan dirilis berturut-turut pada tahun 2016, 2017, & 2018.

Masih menurut Cameron, film sekuel Avatar nantinya akan lebih banyak mengambil setting di bawah laut. Patut ditunggu apakah film-film sekuel Avatar nantinya bisa melanjutkan kesuksesan film pertamanya, atau justru malah anjlok & meruntuhkan citra positif yang sudah berhasil dibangun oleh film perdananya.



ALUR CERITA (FILM)

Tidak diketahui secara pasti bagaimana awal mula Na'vi. Hipotesis yang paling mungkin mengenai sejarah awal Na'vi adalah, mereka beserta makhluk-makhluk Planet Pandora lainnya diciptakan oleh Eywa, semacam entitas misterius dengan karakteristik yang menyerupai dewa.

Sesudah diciptakan, para Na'vi lalu beranak-pinak & menyebar ke seluruh penjuru Planet Pandora untuk mendirikan kelompok suku / klannya masing-masing. Satu dari sekian banyak Suku Na'vi tersebut adalah Suku Omaticaya yang tinggal di sebuah pohon raksasa bernama Kelutral & dipimpin oleh seorang kepala suku yang bernama Eytukan.

Memasuki abad ke-22 versi penanggalan Bumi, Na'vi akhirnya terlibat kontak dengan makhluk dari luar planetnya setelah umat manusia yang datang dari Planet Bumi membangun koloni & kompleks pertambangan di Planet Pandora untuk mengeksploitasi mineral bernama unobtanium yang terletak di sana. Konflik sporadis pun timbul antara anggota suku Na'vi dengan manusia karena Na'vi tidak menyukai tindakan manusia di Planet Pandora yang cenderung semena-mena & kurang peduli dengan kelestarian lingkungan Planet Pandora.

Planet Pandora (depan). (Sumber)

Waktu berlalu, manusia akhirnya berhasil mengetahui kalau di bawah Pohon Jiwa - pohon raksasa yang sangat disakralkan oleh suku Na'vi - terdapat kandungan unobtanium dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai langkah awal untuk menguasai pohon tersebut, Kolonel Miles Quaritch yang menjabat sebagai kepala militer kompleks penambangan Planet Pandora lalu mengutus Jake Sully untuk menyusup ke dalam komunitas Na'vi & memata-matai mereka.

Untuk menjalankan misinya, Jake menggunakan tubuh Na'vi yang dikendalikan dari jauh via mesin khusus yang bisa menghubungkan pikiran antara tubuh manusia Jake dengan avatar / tubuh Na'vinya. Jake akhirnya berhasil menyusup ke dalam komunitas Na'vi setelah Neytiri - putri dari Eytukan - menemukan Jake & membawanya ke pemukiman Suku Omaticaya.

Suku Omaticaya awalnya masih belum tahu mengenai niat asli Jake di Planet Pandora sehingga mereka membiarkan Jake membaur bersama mereka. Seiring dengan semakin lamanya Jake hidup sebagai bagian dari Omaticaya, rasa cinta Jake akan lingkungan Planet Pandora & Na'vi menjadi semakin besar sehingga dia mengabaikan misi awalnya.

Konflik antara Na'vi dengan manusia akhirnya pecah kembali setelah buldozer raksasa milik manusia merobohkan Pohon Suara, pohon ajaib yang kerap digunakan oleh Suku Omaticaya untuk berkomunikasi dengan Eywa & arwah para leluhur. Pada peristiwa ini pula, Jake terpaksa mengaku kalau dirinya aslinya adalah mata-mata manusia dengan harapan para anggota Suku Omaticaya mau mengikuti kata-katanya untuk tidak terlibat perang dengan manusia.

Jake Sully & Neytiri. (Sumber)

Alih-alih mengikuti permintaan Jake, para anggota suku justru menuduh Jake sebagai pengkhianat & mengusirnya. Sementara di koloni pemukiman manusia, Jake juga ditahan karena dia sempat menghalang-halangi upaya penghancuran Pohon Suara. Pasca tumbangnya Pohon Suara, manusia mengirimkan pesawat-pesawat tempurnya untuk menghancurkan Kelutral. Para anggota Suku Omaticaya jelas melawan, namun senjata mereka yang notabene hanya berupa busur & panah jelas bukan lawan yang sepadan bagi persenjataan milik manusia.

Kelutral pun akhirnya tumbang setelah dihujani misil dari pesawat-pesawat milik manusia. Dalam peristiwa itu pula, Eytukan tewas setelah potongan dahan Keltural jatuh menimpa dirinya. Dengan perasaan campur aduk antara sedih, geram, & putus asa, para anggota Suku Omaticaya yang masih hidup terpaksa mengungsi ke Pohon Jiwa.

Di Pohon Jiwa, para anggota Suku Omaticaya didatangi oleh Jake yang berhasil melarikan diri dari tahanan & kini sedang menunggangi Toruk, makhluk terbang paling ditakuti di Planet Pandora. Menurut kepercayaan Na'vi, siapapun yang berhasil menunggangi Toruk memiliki kuasa untuk memimpin semua Suku Na'vi yang ada di Planet Pandora.

Jake lantas memanfaatkan hal tersebut untuk memulihkan kepercayaan Suku Omaticaya kepada dirinya. Ia juga memerintahkan semua Suku Na'vi untuk mengangkat senjata & bersatu di sekeliling Pohon Jiwa. Tujuannya 1 : mengalahkan pasukan manusia yang hendak menghancurkan Pohon Jiwa.

Pasukan terbang Na'vi saat menyerbu armada pesawat manusia.

Hari penting itu akhirnya tiba. Pasukan manusia yang terdiri dari pesawat tempur, kendaraan humanoid, & infantri bergerak menuju Pohon Jiwa. Di tengah-tengah perjalanan, mereka langsung dikeroyok secara tiba-tiba oleh pasukan Na'vi dari darat & udara.

Awalnya pasukan manusia merasa terkejut & sempat kewalahan. Namun karena dari awal mereka memiliki persenjataan yang jauh lebih superior, pasukan manusia akhirnya berhasil mengalahkan hampir seluruh pasukan Na'vi yang menyerang mereka.

Merasa yakin karena sudah berhasil mengalahkan batu sandungan terbesar, pasukan manusia yang masih tersisa lalu melanjutkan perjalanan ke Pohon Jiwa. Namun tanpa diduga oleh siapapun, mendadak seluruh hewan yang ada di Planet Pandora menyerang pasukan manusia. Neytiri lantas berkesimpulan kalau itu adalah hasil perbuatan Eywa yang mengabulkan permohonan Jake saat Jake berdoa kepada Pohon Jiwa sebelum bertolak ke medan perang.

Jake lantas memanfaatkan situasi tersebut untuk menghancurkan pesawat induk pasukan manusia & menggagalkan upaya mereka untuk menghancurkan Pohon Jiwa. Seusai perang, mayoritas manusia penghuni koloni Planet Pandora dipaksa pergi oleh para Na'vi, sementara Jake memutuskan untuk berubah menjadi Na'vi sepenuhnya dengan memanfaatkan kekuatan dari Pohon Jiwa.


Pohon Jiwa. (Sumber)


KARAKTERISTIK

Na'vi secara sepintas memiliki fisik yang terlihat seperti gabungan antara manusia dengan kucing besar, khususnya singa. Seperti manusia. Na'vi memiliki fisik yang tegak & berjalan memakai 2 kaki. Namun seperti halnya singa, Na'vi memiliki wajah dengan hidung yang lebar & ekor berambut di bagian ujungnya.

Kulit Na'vi juga memiliki corak garis-garis layaknya harimau, namun dengan tipe pewarnaan biru. Na'vi memiliki tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan manusia karena Na'vi bisa tumbuh hingga setinggi 3 m. Na'vi juga memiliki organ penghasil cahaya di tubuhnya. Ketika Na'vi melangkah pada malam hari, jejak kakinya akan memancarkan cahaya untuk sementara waktu.

Na'vi memiliki pola hidup yang mirip dengan suku Indian / penduduk asli Benua Amerika yang belum mengenal teknologi modern bawaan orang-orang Eropa. Mereka hidup membentuk kelompok-kelompok kecil yang dikenal sebagai suku / klan. Masing-masing suku memiliki kepala suku sebagai pemimpinnya di mana kepala suku bisa dikenali dengan melihat pakaiannya yang berupa jubah panjang - berbeda dengan anggota suku biasa yang hanya mengenakan penutup dada & selangkangan.

Pola hidup Na'vi didominasi oleh pola hidup mengumpulkan makanan (food gathering) yang berarti hampir semua makanan yang diperlukan oleh Na'vi didapat dari aktivitas berburu & menyisir hutan. Na'vi juga tidak memiliki teknologi yang maju & hanya bisa membuat peralatan sederhana. Namun Na'vi tidak memerlukan teknologi maju karena mereka memiliki sistem interaksi yang unik dengan makhluk-makhluk di sekitarnya.

Kawanan Na'vi yang sedang menunggang kuda.

Untuk menjinakkan & menunggangi kuda berkaki 6 contohnya, Na'vi menghubungkan tentakel-tentakel kecil yang tersembunyi di balik rambutnya dengan tentakel kecil milik kuda. Begitu tentakel antara keduanya terhubung, timbul ikatan batin antara keduanya sehingga Na'vi bisa memberikan instruksi kepada kuda tunggangannya tanpa harus memakai alat bantu lagi. Dengan cara yang sama, Na'vi bisa menjadikan hewan terbang seperti Ikran & Toruk sebagai tunggangannya.

Na'vi memiliki 2 senjata utama : pisau & panah. Fungsi utama dari kedua senjata tadi adalah untuk berburu & melindungi diri dari hewan buas. Namun dengan melihat pola hidup Na'vi yang terkotak-kotak menjadi beberapa suku, nampaknya Na'vi juga menggunakan senjatanya dalam perang antar suku jika terjadi perselisihan yang tidak bisa diselesaikan lewat jalan damai.

Pisau merupakan senjata andalan Na'vi dalam pertarungan jarak dekat, sementara panah digunakan untuk menyerang dari jarak jauh. Anak panah Na'vi dilumuri dengan semacam racun sehingga makhluk apapun yang terkena panahnya akan lumpuh seketika sehingga jadi lebih mudah untuk dihabisi.

Na'vi juga memiliki agamanya sendiri. Agama Na'vi mengakui Dewi Eywa sebagai pencipta sekaligus penjaga keseimbangan alam Planet Pandora. Untuk keperluan berdoa, Na'vi menggunakan semacam pohon ajaib yang memiliki sulur-sulur bercahaya. Jika Na'vi mengaitkan tentakel di rambutnya dengan sulur bercahaya tersebut, Na'vi yang bersangkutan bisa berkomunikasi secara langsung dengan Eywa & arwah para Na'vi yang sudah meninggal di masa lalu.

Neytiri saat melilitkan tentakel rambutnya pada sulur pohon ajaib.

Ada beberapa pohon ajaib yang digunakan oleh Na'vi sebagai sarana berdoa, di mana yang paling besar dikenal sebagai Pohon Jiwa. Pohon Jiwa memiliki kemampuan untuk memindahkan arwah dari suatu jasad ke jasad lain.

Na'vi sangat menjunjung tinggi prinsip menjaga keseimbangan alam & hubungan harmonis dengan makhluk-makhluk di sekitarnya. Mereka hanya berburu & mengumpulkan makanan sesuai dengan kebutuhan anggota sukunya. Jika seorang Na'vi pemburu berhasil memanah hewan incarannya, dia diwajibkan mengucap doa syukur kepada Eywa sebelum membunuh hewan yang berhasil dipanahnya. Na'vi juga dilarang menyiksa hewan hasil buruannya & harus membunuh hewan buruannya secepat mungkin supaya hewan tersebut tidak merasa kesakitan saat nyawanya dicabut.

Na'vi memiliki hubungan yang kurang baik dengan manusia. Mereka menganggap manusia sebagai makhluk yang memiliki teknologi tinggi, namun serakah & tidak peduli akan kelestarian lingkungan Planet Pandora. Pandangan yang lantas berujung pada timbulnya konflik antara Na'vi dengan manusia.

Kendati demikian, Na'vi juga menganggap kalau tidak semua manusia memiliki sifat demikian. Satu dari sedikit manusia yang memiliki kesan baik di mata para Na'vi adalah ilmuwan Grace Augustine yang sempat mendirikan sekolah di Planet Pandora untuk memperkenalkan budaya manusia kepada Na'vi. Grace pulalah yang membantu Jake dalam memahami budaya & perilaku para Na'vi.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

James Cameron's Avatar Wiki - Na'vi
Kompas - Sekuel "Avatar" Hadirkan Keindahan Pandora Bawah Laut
Wikipedia - Avatar (2009 film)
(Film) Cameron, J.. 2009. "Avatar".







COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



4 komentar:

  1. ralat, Pandora adalah satelit/bulan dari planet Polyphemus, planet gas raksasa serupa Neptunus yang mengorbit pada bintang Alpha Centauri A. jadi bukan planetnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih buat tambahannya. Iya, Pandora memang harusnya tidak termasuk planet kalau merujuk pada orbit & karakteristiknya terhadap benda langit yang lain. Tapi saya memilih tetap menganggap Pandora sebagai planet karena Pandora memiliki sifat seperti bumi & literatur serta film yang saya dapat memang menyebut Pandora sebagai planet.

      Hapus
  2. Artikel yg memberi wawasan, dn tentunya menghibur. Sy tdk perlu sok pintar berkomen2,mungkin ada info/data yg salah, nmun tentu sy lh yg bisa memfilter.
    Salut buat re-tawon, teruslh berkarya. Insya allah mnjdi ladang ibadah kalian ❤❤❤😊😊

    BalasHapus
  3. Mantap gan, ilmu saya bertambah setelah membaca artikelmu ini :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.