Rubah Merah, Kerabat Serigala yang Tidak Benar-Benar Merah



(Sumber)

Rubah merah (red fox; Vulpes vulpes) adalah nama dari spesies rubah yang mudah dikenali dengan melihat bulunya yang berwarna dominan merah. Tubuh bagian bawahnya berwarna putih, sementara kaki bagian bawahnya berwarna hitam. Rubah merah memiliki persebaran yang luas karena hewan ini bisa ditemukan di semua wilayah yang terletak di sebelah utara khatulistiwa. Belakangan, ketika orang-orang Inggris bermigrasi ke Australia & Kepulauan Falkland, mereka juga turut membawa rubah merah untuk olah raga berburu sehingga sejak itu, rubah merah juga bisa ditemukan di kedua daerah tadi.

Rubah merah sepintas memiliki penampilan yang mirip dengan anjing & serigala. Hal yang wajar karena ketiga hewan tadi sama-sama termasuk dalam famili Canidae. Namun, rubah merah memiliki ciri-ciri fisik khusus yang membuatnya berbeda dari kerabat-kerabatnya tadi. Rubah merah memiliki moncong yang panjang & sempit, ekor dengan bulu / rambut yang tebal, pola hidup menyendiri (serigala memiliki kebiasaan membentuk kelompok kecil), tubuh yang lebih kecil daripada serigala, & perilaku yang tidak seagresif serigala. Perbedaan lain, jika anjing & serigala bisa mengeluarkan suara lolongan panjang, rubah merah tidak bisa.

Tidak seperti namanya, walaupun rubah merah pada umumnya memang memiliki bulu berwarna dominan merah, rubah merah dengan tipe pewarnaan selain merah juga bisa ditemukan. Ada 2 tipe pewarnaan selain merah yang sudah diketahui. Yang pertama adalah rubah merah dengan warna cokelat & garis hitam di bagian punggungnya. Sementara tipe pewarnaan kedua adalah tipe "perak" yang aslinya merupakan kombinasi dari warna abu-abu & hitam. Rubah merah yang hidup di sebelah utara umumnya memiliki ukuran tubuh lebih besar & bulu lebih terang daripada rubah yang hidup di selatan.

Rubah merah adalah hewan yang oportunis & mau memakan hewan apapun yang ada di sekitarnya. Entah itu serangga, tikus, reptil, kelinci, & burung kecil. Selain daging, rubah merah juga mau memakan buah-buahan. Ketika berburu tikus, rubah merah akan diam tak bergerak sambil mengandalkan indra penglihatan, penciuman, & pendengarannya yang tajam untuk mendeteksi tikus yang melintas. Begitu tikus calon mangsanya lewat di dekatnya, rubah merah secara tiba-tiba akan melompat ke arah tikus tersebut & menangkapnya dengan memakai kaki depannya. Jumlah makanan yang biasa dikonsumsi oleh rubah merah mencapai 1 kg per harinya.

Rubah merah dengan tipe pewarnaan perak. (Sumber)

Rubah merah adalah hewan malam (nokturnal) yang biasanya mulai aktif ketika matahari sudah terbenam. Namun di wilayah yang minim predator & pesaing, rubah merah juga mau beraktivitas pada siang hari. Jika rubah merah ingin beristirahat atau berlindung, rubah merah akan menggali lubang di tanah & tinggal di dalamnya. Alternatifnya, rubah merah akan menggunakan lubang bekas sarang dari hewan-hewan mamalia lain, misalnya bekas sarang tikus tanah. Ketika sedang tidur, rubah merah akan menggunakan ekornya yang tebal sebagai selimut supaya dirinya tetap hangat.

Rubah merah memiliki perilaku teritorial yang berarti rubah merah memiliki kebiasaan untuk menjadikan suatu wilayah sebagai ruang hidup permanennya. Radius wilayah kekuasaan rubah merah bervariasi, mulai dari yang hanya 5 km hingga yang mencapai 50 km. Semakin melimpah makanan yang ada di wilayah tersebut, maka radius wilayah kekuasaannya biasanya akan semakin sempit. 1 wilayah biasanya ditempati oleh 1 rubah jantan & beberapa ekor rubah betina beserta anak-anaknya. Untuk menandai batas wilayahnya, rubah pemilik wilayah akan menggunakan bau dari kotoran, air kencing, & cairan dari kelenjar di bagian telapak kaki serta moncongnya.



SETIA DALAM BERKELUARGA

Rubah merah memiliki musim kawin yang bervariasi karena rubah merah yang menempati wilayah yang berbeda akan memiliki periode musim kawin yang berbeda pula. Sebagai contoh, rubah merah yang menempati habitat utara memiliki musim kawin pada bulan Februari hingga April. Sementara rubah merah yang menempati habitat selatan memiliki musim kawin pada bulan Desember hingga Januari. Ketika musim kawin tiba, rubah jantan akan bertarung satu sama lain demi mendapatkan pasangan yang diinginkannya.

Rubah merah adalah hewan yang setia & akan tetap hidup dengan pasangan yang sama seumur hidupnya. Pada umumnya, rubah merah memiliki perilaku monogami yang berarti rubah jantan hanya memiliki 1 pasangan kawin. Namun dalam kasus-kasus yang lebih jarang, rubah jantan juga bisa memiliki beberapa pasangan kawin sekaligus.

Anak-anak rubah merah yang sedang meringkuk. (Sumber)

Sesudah melakukan hubungan seksual yang bisa berlangsung selama 20 menit, rubah betina akan memasuki periode kehamilan yang durasinya mencapai 56 hari. Bayi yang dikandung oleh rubah betina jumlahnya antara 1 hingga 9 ekor. Rubah jantan & betina sama-sama bertanggung jawab mengurusi bayi yang lahir kelak.

Bayi rubah merah lahir dalam kondisi buta, namun sudah bisa membuka matanya pada usia 2 minggu. Lalu pada usia 4 - 5 minggu, bayi rubah sudah mulai bisa berjalan-jalan meninggalkan lubang sarangnya. Sesudah usia 10 minggu, anak rubah merah akan berhenti mengkonsumsi air susu induknya. Usia kematangan seksual rubah merah adalah 10 bulan & sebelum usia 1 tahun rubah merah biasanya sudah harus hidup mandiri & meninggalkan orang tuanya. Rubah merah memiliki panjang tubuh maksimal 86 cm (tidak termasuk ekor), panjang ekor maksimal 55 cm, & berat maksimal 11 kg. Usia maksimal dari rubah merah adalah 12 tahun, namun di alam liar usia rata-ratanya adalah 3 tahun.

Rubah merah memiliki banyak musuh di alam liar. Beberapa hewan yang diketahui memangsa rubah merah adalah kucing besar serigala, coyote, beruang, & elang emas. Sebanyak apapun hewan yang memburu rubah merah, musuh utama dari rubah merah tetaplah manusia yang sengaja memburu rubah merah untuk mengambil bulunya, atau untuk keperluan rekreasi olah raga semata.

Ada juga yang memburu rubah merah karena menganggapnya sebagai hama bagi hewan-hewan ternak. Selain karena diburu secara sengaja, tidak sedikit rubah merah yang mati akibat tertabrak mobil atau keracunan. Sejauh ini, populasi rubah merah masih dianggap melimpah sehingga hewan ini pun dianggap belum terancam punah.

Rubah merah yang sedang memakan kelinci. (Sumber)

Sebagai akibat dari persebarannya yang luas & seringnya hewan ini terlibat kontak langsung dengan manusia, banyak kebudayaan yang memiliki kisahnya masing-masing seputar rubah merah. Cerita-cerita mitos yang menampilkan rubah merah umumnya mencitrakan rubah merah sebagai makhluk yang pintar, cerdik, & cenderung licik.

Di Eropa contohnya, ada dongeng mengenai manusia kue jahe yang selalu berhasil menghindar dari makhluk-makhluk yang ingin menangkapnya, namun akhirnya dia berhasil dimakan oleh rubah yang berpura-pura ingin membantunya menyeberangi sungai. Sementara di Jepang, ada mitos mengenai roh rubah berekor 9 (kyuubi no kitsune) di mana mitos ini nantinya menjadi sumber inspirasi dari cerita animasi populer "Naruto".  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Canidae
Genus : Vulpes
Spesies : Vulpes vulpes



REFERENSI

Animal Diversity Web - Vulpes vulpes : Information
ARKive - Red fox videos, photos, and facts
EnchantedLearning.com - The Gingerbread Man
Popular Science - What Sound Does A Fox Really Make?
US Forest Service - Vulpes vulpes
Wikipedia - Kitsune

 





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



4 komentar:

  1. Wah jadi tambah wawasan :)

    BalasHapus
  2. Nah akhirnya saya bisa membedakan mana rubah, mana srigala dan mana mantan. eh... :v Trimakasih admin. Sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  3. saya menyukai rubah, makasi infonya min ^^

    BalasHapus
  4. Selama ini saya penasaran membedakan rubah (fox) dengan serigala (wolf), Krn sepintas mirip...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.