Tonggeret, Vampir Pohon yang Gemar Bernyanyi



Tonggeret dari spesies Magicicada septendecim. (birdsleuth.org)

Tonggeret adalah nama yang seharusnya tidak asing bagi para pengunjung yang tinggal atau sering berkunjung ke kawasan pedesaan. Ya, itulah nama dari sejenis serangga yang bisa dikenali dengan melihat tubuhnya yang gempal, sayapnya yang bening serta berbentuk panjang, & kebiasaannya untuk hinggap di atas pohon sambil mengeluarkan suara bising yang khas.

Ada lebih dari 3.500 spesies tonggeret yang sudah diketahui manusia & mereka semua termasuk dalam famili Cicadidae. Tonggeret bisa ditemukan di seluruh benua, kecuali di Benua Antarktika yang notabene bersuhu sangat dingin. Di Indonesia, selain dengan nama tonggeret, serangga yang sama juga dikenal dengan nama lain "garengpung". Kalau di negara-negara berbahasa Inggris, tonggeret dikenal dengan nama "cicada".

Karena tonggeret terdiri dari bermacam-macam spesies, masing-masing tonggeret pun memiliki warna & ukuran yang berbeda 1 sama lain. Sebagai contoh, spesies Taphura sp. yang bisa terdapat di Brazil panjangnya tidak sampai 1 cm. Sementara spesies Megapomponia imperatoria yang berasal dari Asia Tenggara panjang tubuhnya bisa mencapai 7 cm dengan rentang sayap 20 cm!

Tonggeret adalah hewan herbivora alias pemakan tumbuhan. Namun jangan bayangkan tonggeret memiliki perilaku makan seperti lembu atau belalang yang makan dengan cara mengunyah. Tonggeret makan dengan cara menusuk kulit pohon memakai mulutnya yang seperti jarum, lalu menghisap zat-zat hara yang terdapat dalam pembuluh xilem pohon.

Nimfa tonggeret juga memakai cairan dari pembuluh tumbuhan, namun mereka melakukannya dari bagian akar. Dengan melihat perilaku makan tonggeret yang menghisap cairan tumbuhan, sebutan "vampir pohon" untuk tonggeret nampaknya bukan julukan yang tak berdasar.

Gerombolan nimfa tonggeret di atas tangan manusia. (bugoftheweek.com)

Hal yang paling terkenal dari tonggeret tentunya adalah kebiasaannya mengeluarkan suara bising pada musim panas di siang hari. Hanya tonggeret jantan yang bisa mengeluarkan suara macam itu di mana suara tersebut dihasilkan dengan cara menggetarkan organ bernama "timbal" (tymbal) yang terletak di dekat pangkal sayapnya.

Alasan utama mengapa tonggeret jantan mengeluarkan suara bising adalah untuk bernyanyi & memikat betina agar mau kawin dengannya. Masing-masing spesies tonggeret memiliki bunyi nyanyian khasnya masing-masing untuk menghindari terjadinya kasus perkawinan beda spesies.

Tonggeret jantan & betina memiliki penampilan yang serupa, namun keduanya tetap bisa dibedakan. Perbedaan pertama sudah disinggung di paragraf sebelumnya. Jika tonggeret jantan memiliki organ timbal, betina tidak memilikinya.

Perbedaan kedua, tonggeret jantan memiliki struktur pipih bernama operkula / operkulum di bagian bawah tubuhnya, sementara betina tidak. Dan terakhir, tonggeret betina memiliki ujung abdomen yang lebih meruncing dengan garis hitam panjang di bagian bawahnya. Bagian menyerupai garis hitam tersebut adalah ovipositor, saluran yang digunakan betina untuk mengeluarkan telur-telurnya.


Foto bagian bawah tonggeret betina & jantan. Kotak kuning menunjukkan operkulum milik tonggeret jantan. (matthewwills.com)


BETAH DI DALAM TANAH

Tonggeret adalah serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dengan kata lain, tonggeret menjalani 3 fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase telur, nimfa, & dewasa. Sesudah melakukan perkawinan, tonggeret betina akan membuat celah pada batang pohon & menaruh telur-telurnya di sana. Ketika telurnya menetas, nimfa tonggeret yang berwarna putih & terlihat seperti rayap akan menjatuhkan diri ke tanah.

Hal yang selanjutnya dilakukan nimfa adalah menggali ke dalam tanah & menghisap cairan dari akar pohon. Seiring berjalannya waktu, nimfa tonggeret warnanya berubah menjadi kemerahan & kaki depannya membesar jadi seperti sabit, sehingga nimfa bisa bergerak dengan mudah di dalam tanah untuk berpindah-pindah antar akar.

Jika nimfa sudah berukuran cukup besar, nimfa tonggeret akan keluar dari tanah untuk memasuki fase terakhir dalam siklus hidupnya : fase tonggeret dewasa. Sesudah bertengger tanpa bergerak pada batang pohon atau permukaan tanah, kulit punggung dari nimfa akan membuka, lalu tonggeret dewasa yang bersayap akan keluar dari dalamnya.

Tonggeret yang baru keluar tubuhnya berwarna pucat & bersayap kecil, sehingga ia akan tetap bertengger pada cangkang nimfanya hingga tubuhnya mengeras & sayapnya mengembang. Jika sudah, tonggeret dewasa akan terbang ke tempat lain untuk mencari makan, sementara cangkang kulit nimfanya tadi ditinggalkan begitu saja.

Tonggeret dewasa yang baru keluar dari tubuh nimfanya. (Brian1442 / wikimedia.org)

Tonggeret dewasa yang sedang menunggu tubuhnya mengeras & berubah warna menjadi lebih gelap. (Grouke / wikimedia.org)

Berdasarkan perilaku siklus hidupnya, tonggeret bisa digolongkan ke dalam 3 tipe. Tipe pertama adalah tahunan, di mana tonggeret tipe ini menjalani siklus hidup penuhnya secara tahunan.

Tipe kedua adalah periodikal, di mana tonggeret tipe ini fase nimfanya akan tetap mengubur diri dalam tanah selama bertahun-tahun (spesies Magicicada septendecim bisa tetap berada di dalam tanah selama 17 tahun), lalu mereka secara serempak mereka keluar dari tanah & berubah menjadi tonggeret dewasa sehingga langit habitatnya menjadi penuh dengan tonggeret akibat begitu banyaknya tonggeret dewasa yang muncul. Tipe ketiga adalah kombinasi dari tipe tahunan & periodikal.

Tonggeret adalah makanan dari banyak hewan. Nimfa tonggeret yang ada di dalam tanah rentan dimangsa oleh hewan-hewan penggali semisal tikus tanah, orong-orong, & semut. Sementara tonggeret dewasa rentan dimakan oleh burung, reptil, mamalia pemanjat pohon, laba-laba, & serangga karnivora semisal tawon tonggeret (Sphecius speciosus).

Sebagai bentuk pertahanan diri yang paling dasar, tonggeret akan diam tak bergerak ketika menempel pada batang pohon. Tonggeret juga bisa terbang untuk berpindah tempat & menyelamatkan diri, namun mereka hanya bisa terbang dalam jarak dekat. Khusus untuk tonggeret jantan, mereka juga bisa membunyikan organ timbalnya dengan harapan musuhnya jadi panik & kemudian mengurungkan niatnya untuk memakan tonggeret.

Belalang sembah yang sedang memakan tonggeret. (Joi Ito / flickr.com)

Tonggeret dengan tipe hidup periodik memiliki metode pertahanan diri tambahan. Ketika mereka muncul dari dalam tanah secara bersama-sama, tonggeret yang muncul jumlahnya sangat banyak sehingga pemangsanya memiliki banyak pilihan makanan. Saking banyaknya, hewan-hewan predator tadi sudah terlalu kenyang & tidak bisa menghabiskan semua tonggeret yang ada di sekitarnya.

Hal tersebut lalu dimanfaatkan oleh tonggeret-tonggeret dewasa yang masih selamat untuk melanjutkan hidupnya hingga bisa melakukan perkawinan & menghasilkan generasi tonggeret berikutnya. Adapun selain predator, ancaman lain untuk tonggeret datang dari jamur parasit Massospora cicadina di mana tonggeret yang terkena jamur ini bisa mengalami kemandulan & bahkan kematian.

Sebagai hewan yang lazim dijumpai di kawasan pedesaan, manusia sudah lama menaruh ketertarikan tersendiri terhadap tonggeret. Banyak dongeng & cerita rakyat yang menjadikan tonggeret sebagai fokus ceritanya. Perilaku tonggeret yang hanya muncul pada waktu-waktu tertentu juga kerap dijadikan patokan oleh penduduk setempat kalau musim panas sudah tiba.

Di banyak daerah di berbagai belahan dunia, tonggeret bahkan dijadikan makanan. Namun selain dampak positif, tonggeret juga membawa dampak negatif. Di Australia contohnya, beberapa spesies tonggeret dianggap sebagai serangga hama karena kebiasaan mereka menyerang tanaman tebu & anggur.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Cicadidae



REFERENSI

Dan. "Cicada Mania".
(www.cicadamania.com)

Dan. 2013. "The most interesting 17 year cicada facts".
(www.cicadamania.com/cicadas/the-most-interesting-17-year-cicada-facts/)

Marlos, D.. 2010. "Diminutive Cicada from Brazil".
(www.whatsthatbug.com/2010/12/19/diminutive-cicada-from-brazil/)

Massachusetts Cicadas. 2005. "Cicada Killers of New England".
(www.masscic.org/projects/cicada-killers-of-new-england)

Ramel, G.. "The Singing Cicadas".
(earthlife.net/insects/cicadidae.html)

Taxo4254. "Chremistica umbrosa".
(taxo4254.wikispaces.com/Chremistica+umbrosa)

Wikipedia. "Empress cicada".
(en.wikipedia.org/wiki/Empress_cicada)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



25 komentar:

  1. baru tau kalau tonggeret makannya ngisep dr pohon.. pantes sukanya nempel di sana

    BalasHapus
  2. Serangga musim panas :D

    Bener bgt min klo lg musim panas di kampung2 suka kedengeran suara2 kriiikkk krriiiikkk gthu
    klo denger ky gthu rasanya suasana berbubah jadi adem >_< hehhehe


    Nice artikel min

    BalasHapus
  3. Suara tonggeret yang khas memang sangat identik dengan suasana pedesaan yang masih hijau dan asri ya gan..

    BalasHapus
  4. suara tonggeret lebih unik dari jangkrik, soalnya lebih keras dan biasanya lebih suka bersuara disiang hari

    BalasHapus
  5. Dirumahku banyak banget ni suara tonggeret, bikin adem berasa dipegunungan... Setiap hari bertengger diranting pohon jambu air dihalaman rumah.... Seneng juga bisa fotoin jarak dekat. Suaranya nyaring sampe mau magrib tetep bersuara.

    BalasHapus
  6. Nice post 😋
    Suka banget nih serangga, dapet materi ensik tentang tonggeret, minta referensinya ya kakak 😄
    Arigatou 🙏😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hajimimaste Watashi wa Rendy desu



      ,bahasa jepang





      哈及密码速腾

      Hapus
  7. matap gan deskripsinya. mana saya juga lagi butuh ni buat tugas... makasih

    BalasHapus
  8. Pohon apa yg disukai tonggeret ini yah?... pengen nanem pohonnya biar pada dateng supaya suasana di rumah jd spt di hutan/ desa nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari pengalaman pribadi saya, tonggeret sering terlihat di tempat yang ada pohon jambunya.

      Hapus
  9. Klo suara yg keras sd 140dB gimana cara mengusir serangga ini dari lingkungan kita di perkotaan adakah yg bisa dilakukan mengingat predator2 tsb tidak ada lagi. Terimakasih
    paseklucia16@gmail.como

    BalasHapus
  10. Tonggeret sangat jarang bernyanyi di kota-kota besar,dimana dampak dari polusi lingkungan atau lingkungan yg kurang sehat...shg hampir anak anak kota zaman sekarang tidak terlau mengenal serangga yg satu ini.

    BalasHapus
  11. kalo yg warna hijau itu jenis apa ya?

    BalasHapus
  12. cara peliha...& maknanya apa yya

    BalasHapus
  13. orang Sunda mengenal tongeret dan turaes. gambar di artikel ini menurut urang Sunda disebut turaes. biasanya turaes keluar di saat akhir musim hujan, menjelang musim kemarau. mereka bersuara di pagi hari, sedangkan tongeret ukurannya lebih kecil dan berwarna hijau. biasanya tongeret menurut urang sunda berbunyi di sore hari. suaranya pun berbeda antara turaes dan tongeret.

    BalasHapus
  14. Saya baru dapat 1ekor dari desa cengal yg banyak durian di daerah Leuwiliang, ini bisa utk isian burung murai, tapi makanannya apa yak

    BalasHapus
  15. Aku baru dapet tadi siang di tengah jalan....udah lemes hewanya. klo dipegang terus di sebul, bunyi ngreng2 ini hewan...tp kayaknya gak bisa terbang..klo dilihat dr ket diatas.garengpung nya ini laki2..... Tp gw bingung klo gak dikasih makan bisa lama2 mati ini..bingung mo kasih pakan apa.....disuruh terbang juga gak mau....

    BalasHapus
  16. D rmh gw kdang2 muncul nih hewan tpi blm tau namanya soalnya tnggal di kota tapi blakang rmah ada hutan bakau smpah prtama jmpa hewan ini bikin kaget+suasana horor suaranya bikin paranoid kirain seranga dengan sengatan yg sangat berbahaya taunya cuma ngisap pohon :V

    BalasHapus
  17. Pas di kebun raya bedugul denger suara tonggeret. Ah langsung buka gugel dan nemu artikel keren jni. Nambah lagi wawasan alam ni. Makasih agan...

    BalasHapus
  18. Saya pernah menemukan hewan ini di pohon pete jumlahnya banyak bgt ratusan, sya gepyok pake gala bambu pada terbang

    BalasHapus
  19. Musim hujan kluar boss bukan musim panas

    BalasHapus
  20. Hewan ini ada di desa karna polusi udaranya masih fresh

    BalasHapus
  21. Bagaimana cara mengusir /membasni tonggeret...
    Karena sangat berisik Kalau Jumlah banyak masuk ke dlm rumah

    BalasHapus
  22. maret 2021 akhir musim penghujan dan awal masuk musim panas. bersiaplah mendengarkan suara garengpung (tonggeret/cicada)
    salam dari magelang..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.