Gagak Besar (Raven), Burung Hitam Pemakan Segala



(Sumber)

Gagak adalah burung yang pastinya familiar bagi siapapun. Unggas yang satu ini memang mudah dikenali dengan melihat warnanya yang hitam legam. Di negara-negara berbahasa Inggris, gagak dikenal dengan 2 nama, yaitu "crow" & "raven". Jika merujuk pada taksonomi alias klasifikasi ilmiahnya, raven sudah pasti crow, tapi crow belum tentu raven. Hehehe, bingung ya? Tenang, mari kita terbang dulu ke paragraf berikutnya supaya pengunjung bisa mendapatkan pencerahan.

Gagak (crow) kalau dalam klasifikasi ilmiah adalah sebutan untuk semua spesies burung yang termasuk ke dalam genus Corvus. Burung-burung yang termasuk dalam genus Corvus dicirikan dengan tubuhnya yang berwarna gelap menjurus hitam & adanya bulu-bulu tipis di bagian atas paruhnya. Ukuran gagak bervariasi di mana yang berukuran besar dikenal dengan nama "raven". Nah, raven alias gagak besar itulah yang akan dibahas pada artikel kali ini.

Ada beberapa spesies gagak yang menyandang nama raven, namun artikel kali ini akan fokus membahas spesies gagak besar biasa (common raven; Corvus corax). Spesies gagak besar yang paling terkenal & paling luas persebaran habitatnya. Sekedar info, gagak besar biasa bisa ditemukan di Amerika Utara, Afrika bagian utara, Eropa, Asia (kecuali Asia Selatan & Tenggara), serta Australia. Sebagai akibat dari begitu luasnya daerah hunian mereka, gagak besar pun memiliki karakteristik habitat yang beragam. Mereka bisa hidup di hutan rimbun, padang rumput yang tidak memiliki pohon besar, pegunungan, gurun pasir, tepi laut, & pemukiman penduduk yang penuh dengan bangunan.

Gagak besar memiliki sejumlah ciri khas yang membuatnya bisa dibedakan dari spesies gagak lainnya. Ciri pertama jelas ada pada ukurannya yang lebih besar daripada gagak kebanyakan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 67 cm, sementara rentang sayapnya bisa mencapai 1,3 m. Ciri lainnya, gagak besar memiliki paruh yang bentuknya besar, sayap yang berbentuk lebih ramping, serta bulu-bulu di bagian ujung sayap yang bentuknya lebih sempit & lebih panjang daripada yang dimiliki spesies gagak lain. Ketika sedang terbang, ekor gagak besar terlihat memiliki bentuk melebar di ujungnya layaknya baji. Gagak besar bisa menghasilkan suara yang bervariasi, namun suara yang paling sering dihasilkannya adalah suara berkaok yang parau.


Gagak besar yang sedang terbang. (Sumber)


UNGGAS OMNIVORA YANG OPORTUNIS

Gagak besar adalah burung oportunis yang berarti burung ini mau memakan apapun & menggunakan cara apapun agar bisa mengenyangkan dirinya. Makanannya terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, telur burung lain, serangga, vertebrata kecil, bangkai hewan besar, & tumpukan sampah manusia.

Caranya mendapatkan makanan juga bervariasi. Selain berburu & menelusuri makan secara aktif, gagak besar juga bisa menggunakan taktik mengendap-endap untuk mencuri makanan yang ada di sarang hewan lain. Menariknya, walaupun gagak besar bukanlah unggas terbesar ataupun terkuat yang ada di dunia, gagak besar nyaris tidak memiliki predator karena burung ini bisa melawan dengan sangat gigih jika merasa terganggu.

Gagak besar memiliki perilaku monogami yang berarti unggas ini hanya melakukan perkawinan dengan 1 pasangan. Namun belum diketahui apakah unggas ini hidup dengan pasangan yang sama seumur hidupnya. Satu hal yang pasti, sesudah melakukan perkawinan yang biasanya berlangsung pada bulan Februari atau Maret, gagak besar betina akan mengeluarkan telur yang jumlahnya bisa mencapai 7 butir. Sarang dari gagak besar umumnya terbuat dari potongan ranting-ranting kayu yang dibentuk menyerupai mangkok. Baik jantan maupun betina sama-sama terlibat dalam aktivitas pembuatan sarang.

Induk gagak besar & anak- anaknya. (Sumber)

Kegiatan pengeraman telur dilakukan oleh betina, sementara pejantan bertugas mengawasi keadaan sekitar & mencarikan makanan untuk betina. Telur gagak besar memerlukan waktu selama kurang lebih 25 hari untuk bisa menetas. Anak gagak tersebut selanjutnya diberi makan oleh orang tuanya hingga usia 7 minggu. Sesudah itu, sang gagak muda akan meninggalkan sarangnya & mulai hidup mandiri. Usia kematangan seksual gagak besar adalah 3 tahun, sementara usia hidup maksimalnya di alam liar adalah 13 tahun. Sementara kalau dalam penangkaran, gagak besar bisa hidup hingga usia 80 tahun.

Oleh manusia, gagak besar kerap dianggap sebagai hama akibat seringnya unggas ini memakan tanaman pertanian & hewan ternak. Sebagai akibatnya, gagak besar pun diburu secara besar-besaran oleh manusia dengan beragam cara, misalnya dengan memakai senapan & jebakan. Kendati diburu secara besar-besaran, tidak ada indikasi kalau populasi gagak besar bakal terancam karena burung ini adalah burung yang cerdas & pandai menyesuaikan diri. Gagak besar sendiri tidak selalu dipandang secara negatif oleh manusia. Di Inggris misalnya, gagak besar dipelihara di Menara London karena adanya kepercayaan kalau Kerajaan Inggris akan runtuh jika gagak tersebut sampai terbang melarikan diri.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Corvidae
Genus : Corvus
Spesies : Corvus corax



REFERENSI

All About Birds - Crows vs. Ravens
Animal Diversity Web - Corvus corax : Information
ARKive - Raven videos, photos and facts







COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



4 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.