Kelinci Eropa, Si Kuping Panjang yang Merambah Dunia



Seekor kelinci Eropa. (Robert Doiron / pbase.com)

Kelinci adalah nama dari hewan yang pastinya tidak asing bagi kita semua. Ya, itu adalah hewan mamalia yang mudah dikenali dengan melihat daun telinganya yang panjang, kebiasaannya melompat-lompat, ekornya yang bulat pendek, & permukaan tubuhnya yang ditutupi oleh rambut halus. Ada banyak spesies kelinci yang sudah diketahui oleh manusia. Namun sesuai dengan judulnya, artikel kali ini akan fokus membahas seputar kelinci Eropa. Spesies kelinci paling terkenal di dunia.

Kelinci Eropa (European rabbit; Oryctolagus cuniculus) adalah spesies kelinci yang habitat aslinya berada di Eropa Barat, namun belakangan populasinya menyebar ke seluruh dunia akibat dibawa oleh manusia. Di masa kini, kelinci Eropa bisa ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah yang terlalu panas & terlalu dingin.

Kelinci ini pulalah yang sekarang paling banyak dipelihara oleh manusia. Dengan melakukan persilangan secara selektif, kelinci Eropa yang dijadikan hewan peliharaan bisa memiliki penampilan yang amat bervariasi. Mulai dari yang bertubuh mungil hingga yang berambut lebat (kelinci Angora).

Kelinci Eropa liar sendiri pada dasarnya memiliki penampilan & karakteristik yang tidak berbeda dari kelinci pada umumnya. Warna bulu / rambutnya bervariasi di mana warna yang paling umum ditemukan di alam liar adalah warna cokelat & abu-abu. Daun telinganya yang panjang membuat kelinci ini sangat sensitif terhadap suara.

Kelinci Eropa melakukan sebagian besar aktivitasnya pada saat matahari terbenam. Di luar periode tersebut, mereka lebih sering berada di dalam sarangnya sendiri yang berupa terowongan bawah tanah. Ukuran terowongan yang dibuat oleh kelinci bisa sangat panjang karena terowongan yang bersangkutan biasanya ditempati oleh beberapa ekor kelinci sekaligus.

Kelinci varian angora. (thewondrous.com)

Kelinci Eropa adalah hewan herbivora di mana makanan favoritnya adalah tumbuhan dengan kadar air & serat yang tinggi. Hal yang paling menarik dari perilaku makan kelinci adalah hewan ini menghasilkan 2 macam tinja, yaitu tinja basah & tinja kering. Tinja halus (cecotrope) adalah sisa-sisa makanan yang belum tercerna sepenuhnya karena makanan kelinci merupakan tumbuhan berselulosa yang notabene sulit dicerna.

Tinja kering merupakan sisa-sisa makanan yang sudah tercerna sepenuhnya & bertekstur lebih keras daripada tinja basah. Adalah hal yang lumrah untuk melihat kelinci memakan kembali tinja basahnya supaya zat-zat gizi yang tersimpan dalam tinja tersebut bisa diserap sepenuhnya oleh kelinci.



MUDAH MEMBENTUK KELUARGA BESAR

Kelinci Eropa adalah hewan sosial yang hidup berkelompok. Semakin melimpah makanan yang ada di tempatnya hidup, maka semakin banyak pula jumlah kelinci yang menghuni suatu kelompok. Jumlah kelinci yang menghuni suatu kelompok bisa mencapai 10 ekor dengan pejantan paling agresif yang bertindak sebagai pemimpinnya.

Kelinci Eropa tidak memiliki musim kawin yang spesifik & pada dasarnya bisa melakukan perkawinan kapan saja. Baik kelinci jantan maupun betina bisa melakukan perkawinan dengan beberapa pasangan sekaligus, namun kelinci jantan pemilik suatu kelompok memiliki kecenderungan untuk mencegah betina-betina favoritnya dikawini oleh pejantan lain. Sesudah melakukan perkawinan, kelinci betina akan memasuki periode kehamilan selama 30 hari.

Jumlah bayi yang dikandung oleh induk kelinci betina bisa mencapai 6 ekor. Betina hanya menghabiskan waktu beberapa menit setiap harinya untuk menyusui bayi-bayinya. Sesudah itu, ia akan meninggalkan sementara anak-anaknya di dalam sarang untuk keluar mencari makan.

Anak kelinci hidup dari air susu induknya hingga usia 4 minggu, mengalami kematangan seksual pada usia 8 bulan, & memiliki usia maksimum 9 tahun. Seekor kelinci Eropa bisa tumbuh hingga sepanjang 50 cm & seberat 2,5 kg.

Bayi kelinci yang baru lahir.

Kelinci Eropa memiliki banyak musuh di alam liar. Hewan-hewan yang diketahui memangsa kelinci Eropa antara lain ular, serigala, elang, burung hantu, musang, & kucing besar. Sebagai teknik pertahanan diri yang paling dasar, kelinci bersembunyi di dalam sarangnya pada siang hari & baru keluar menjelang malam hari. Sementara ketika berada di luar sarang, kelinci mengandalkan pendengarannya yang tajam & kemampuannya bergerak cepat untuk melarikan diri dari musuhnya.

Jika ada kelinci yang merasakan adanya bahaya, ia akan memperingatkan kawan-kawan penghuni sarangnya dengan cara menghentakkan kaki belakangnya. Kalaupun tertangkap oleh pemangsanya, kelinci masih bisa melawan dengan cara mencakar & menendang.

Sebagai akibat dari penampilannya yang terkesan lucu, kelinci Eropa kini banyak dijadikan hewan peliharaan di seluruh dunia. Memelihara kelinci Eropa sendiri pada dasarnya mudah. Mereka cukup diberi makan rumput kering & sayuran segar. Sementara untuk urusan kandang, walaupun kelinci bisa dipelihara di kandang sempit, mereka sebaiknya ditempatkan di ruangan yang luas karena kelinci adalah hewan yang enerjik & gemar menjelajah.

Tempat untuk memelihara kelinci sebaiknya juga diberi batang kayu supaya kelinci bisa mengikis giginya & mencegahnya tumbuh terlampau panjang. Sementara untuk urusan kebersihan, kelinci hanya perlu diberi bak pasir supaya mereka bisa membersihkan dirinya sendiri.

Kelinci bukan hanya dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Hewan yang bersangkutan juga diternakkan untuk diambil daging & rambutnya, di mana praktik budidaya komersial kelinci dikenal dengan istilah "kunikultur". Kelinci juga kerap dimanfaatkan sebagai hewan uji coba laboratorium sehingga lahirlah istilah "kelinci percobaan".

Seekor serigala dengan kelinci di moncongnya.

Di masa silam, para imigran Eropa membawa kelinci-kelinci ini ke tempat tinggal baru mereka & kemudian melepasnya ke alam liar untuk dijadikan sasaran olah raga berburu. Tindakan yang terakhir inilah yang menjadi alasan utama kenapa kelinci Eropa sekarang bisa ditemukan di seluruh dunia.

Tersebarnya populasi kelinci ke luar Eropa ternyata membawa masalah lain. Di Australia contohnya. Tidak adanya hewan pemangsa kelinci & begitu mudahnya kelinci berkembang biak membuat populasi kelinci di Australia langsung meningkat tajam. Sebagai akibatnya, banyak tanaman pertanian setempat yang dimakan oleh kelinci.

Kelinci Eropa juga dituding bertanggung jawab atas timbulnya erosi di sejumlah tempat di Australia karena tanaman pencegah erosinya dihabiskan oleh kelinci. Untuk mengatasinya, pemerintah Australia lantas menetapkan kelinci Eropa liar sebagai hewan hama & sudah menempuh beragam cara untuk membunuhnya secara massal.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Oryctolagus
Spesies : Oryctolagus cuniculus



REFERENSI

DEPI. 2014. "About European rabbit".
(www.depi.vic.gov.au/agriculture-and-food/pests-diseases-and-weeds/pest-animals/a-z-of-pest-animals/european-rabbit/about-european-rabbit)

Krempels, D.. "The Mystery of Rabbit Poop".
(www.bio.miami.edu/hare/poop.html)

Petfinder. "How to Care for Domestic Rabbits".
(www.petfinder.com/pet-care/rabbit-care/care-domestic-rabbits/)

Tislerics, A.. 2000. "Oryctolagus cuniculus".
(animaldiversity.org/accounts/Oryctolagus_cuniculus/)

Wikipedia. "European rabbit".
(en.wikipedia.org/wiki/European_rabbit)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.