Kumbang Tinja, Serangga yang Gemar Bermain Bola



Kumbang tinja yang sedang mendorong bola tinja. (todayifoundout.com)

Tinja atau kotoran adalah sisa-sisa hasil pencernaan hewan yang keluar dalam bentuk padatan. Bagi kebanyakan hewan, tinja adalah material organik yang tidak bermanfaat & diusahakan untuk dibuang sejauh mungkin karena tinja kerap kali mengandung bau busuk yang mengganggu. Namun bagi serangga yang satu ini, tinja adalah sumber kehidupan. Karena hewan tersebut menjadikan tinja sebagai makanan sekaligus tempat berkembang biak.

Serangga yang dimaksud di sini adalah kumbang tinja (dung beetle). Ada sekitar 8.000 spesies kumbang tinja yang sudah diketahui manusia. Mereka bisa ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah kutub yang notabene sangat dingin. Spesies-spesies kumbang tinja memiliki penampilan & ukuran yang beragam, di mana yang terbesar diketahui bisa berukuran lebih dari 6 cm.

Secara garis besar, semua spesies kumbang tinja memiliki kesamaan berupa tubuh yang berbentuk oval & adanya sepasang kaki depan yang dilengkapi duri-duri besar. Kumbang tinja merupakan serangga yang perkasa & bisa mendorong benda yang beratnya 50 kali lebih besar daripada bobotnya sendiri.

Kumbang tinja memiliki 2 pasang sayap. Pasangan sayap depannya berwarna gelap & bertekstur keras, sementara pasangan sayap belakangnya berukuran lebih panjang & transparan. Ketika sedang terbang, kumbang tinja akan mengepakkan pasangan sayap belakangnya. Sementara sayap elitra / sayap depannya hanya terentang kaku. Dalam kondisi biasa, sayap belakang kumbang tinja berada dalam posisi terlipat di bawah sayap depannya.

Seperti yang sudah bisa diduga, kumbang tinja memperoleh nama demikian karena hewan ini memang menjadikan tinja hewan lain sebagai makanannya. Bergantung dari spesies & habitatnya, kumbang tinja memiliki tinja favoritnya masing-masing.

Dalam ilmu biologi, perilaku memakan tinja seperti yang dilakukan oleh kumbang ini dikenal dengan istilah "koprofagus". Namun tinja sendiri bukanlah satu-satunya makanan kumbang tinja. Sejumlah spesies kumbang tinja diketahui memakan buah-buahan & bahkan kaki seribu.

Kumbang tinja dari spesies Onthophagus nigriventris. (scienceblogs.com)

Kumbang tinja mendeteksi keberadaan tinja makanannya dengan menggunakan indra penciumannya yang tajam. Mayoritas spesies kumbang tinja lebih menyukai tinja hewan herbivora dibandingkan hewan karnivora karena tumbuhan mengandung serat yang sulit dicerna oleh saluran pencernaan hewan, sehingga kumbang tinja bisa memperoleh lebih banyak sisa tumbuhan di dalam tinja tersebut.

Kumbang tinja juga lebih menyukai tinja yang masih segar karena tinja segar kondisinya masih lunak & basah sehingga lebih mudah diolah. Menurut pengamatan para ahli, sepotong tinja gajah yang baru keluar 15 menit yang lalu bisa dikerubungi oleh 4.000 ekor kumbang tinja. Begitu kumbang tinja sampai di lokasi jatuhnya tinja, kumbang tinja akan mencabik sebagian potongan tinja, lalu menggelindingkannya.

Kumbang tinja mendorong tinja dengan posisi membelakangi tinja yang berarti serangga ini menggelindingkan tinja sambil berjalan mundur. Jika merasa lelah atau sekedar ingin menentukan arah, kumbang tinja akan naik sejenak ke atas bola tinja yang dibuatnya. Kumbang tinja menentukan arah dengan cara melihat posisi bintang-bintang di langit. Kumbang tinja dari subfamili Aphodiinae tidak pernah membuat bola tinja & hanya sekedar bersarang di dalamnya.

Kumbang tinja hanya mendorong bola tinjanya sendirian. Kalau ada lebih dari seekor kumbang tinja yang mendorong bola tinja, itu berarti kumbang-kumbang tersebut sedang memperebutkan bola tinja yang sama. Hanya kumbang jantan yang melakukan pekerjaan mendorong tinja. Tugas kumbang betina adalah mendampingi pejantan & membuat lubang galian di dalam tanah untuk menaruh bola tinja tadi.

Jika bola tinja tersebut sudah tiba di lubang sarang, betina akan menaruh telur di dalam bola tinja. Salah satu dari pejantan atau betina selanjutnya akan menjaga bola tinja tersebut untuk memastikan agar larva yang ada di dalam bola tinja tumbuh hingga bermetamorfosis menjadi kumbang dewasa.

Ilustrasi tinja berisi fase-fase metamorfosis kumbang. (wsu.edu)

Kumbang tinja merupakan serangga yang menguntungkan bagi ekosistem & manusia karena serangga ini membantu mengurangi jumlah sampah organik & mikroorganisme berbahaya yang mengendap di dalam tinja. Pola hidupnya tersebut lantas dimanfaatkan oleh pemerintah Australia untuk mengurangi jumlah tinja yang dihasilkan oleh hewan-hewan ternak.

Awalnya metode tersebut tidak bekerja karena yang digunakan adalah spesies kumbang tinja asli Australia. Baru setelah mereka mengimpor kumbang-kumbang tinja dari Eropa yang notabene merupakan tempat asal hewan-hewan ternak tadi, fenomena menumpuknya tinja hewan ternak di Australia bisa diatasi.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabaeidae*

Catatan (*) :
Semua spesies kumbang tinja termasuk dalam famili Scarabaeidae. Namun tidak semua anggota famili Scarabaeidae tergolong sebagai kumbang tinja.



REFERENSI

CSIRO. 2012. "Far-flung dung beetles here to 'finish the job'".
(phys.org/news/2012-06-far-flung-dung-beetles-finish-job.html)

Hadley, D.. 2013. "10 Fascinating Facts About Dung Beetles".
(insects.about.com/od/beetles/a/10-Fascinating-Facts-About-Dung-Beetles.htm)

San Diego Zoo. "Dung Beetle".
(animals.sandiegozoo.org/animals/dung-beetle)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



3 komentar:

  1. Kumbang tinja menentukan arah dengan melihat bintang-bintang di langit? Bukankah serangga itu penglihatannya tidak seperti mamalia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak sama kan bukan berarti tidak bisa melihat.

      Hapus
  2. penasaran pengen tau lebih tanjut gara2 sering nonton larva �� thankz infonya..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.