CD Palestino, Klub Chili Bentukan Imigran Palestina



Pemain Palestino (baju putih) saat bertanding melawan klub Argentina, Boca Juniors. (anfp.cl)

Sepak bola merupakan salah satu olah raga paling populer di dunia. Berkat popularitasnya tersebut, tak jarang olah raga tim yang mengadu kebolehan memainkan bola memakai kaki ini digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan identitas golongan tertentu.

Maka, tidak mengherankan kalau pertandingan sepak bola yang mempertemukan tim-tim tertentu jadi terlihat lebih sengit daripada pertandingan sepak bola biasa. Pasalnya ada sentimen berbau kedaerahan, politik, & bahkan agama yang ikut terlibat dalam pertandingan-pertandingan tersebut.

Di Amerika Selatan, CD Palestino adalah contoh klub sepak bola yang dibangun atas dasar sentimen fanatisme kedaerahan. CD Palestino atau lengkapnya Club Deportivo Palestino (Klub Olah Raga Palestina) adalah nama dari klub sepak bola yang bermarkas di Santiago, ibukota negara Chili. Stadion kandangnya bernama Estadio Municipal de La Cisterna dengan kapasitas maksimum 12.000 penonton.

Klub ini didirikan pada tahun 1920 oleh para imigran Palestina. Itulah sebabnya nama & motif logo klub ini menggunakan elemen-elemen berunsur Palestina. Bahkan sejak tahun 2010, Bank Palestina yang kantor pusatnya berada di wilayah Otoritas Palestina turut menjadi sponsor klub yang bersangkutan.

Bicara soal sejarah pendirian Palestino, maka mau tidak mau kita juga harus sedikit membahas mengenai sejarah imigrasi orang-orang Palestina ke Chili itu sendiri. Gelombang imigrasi orang-orang Palestina ke Chili diperkirakan sudah dimulai sejak akhir abad ke-19 menyusul terjadinya Perang Crimea.

Mereka masuk ke wilayah Chili dengan cara mendarat di pelabuhan Argentina & kemudian menyeberang ke arah barat melintasi kawasan pegunungan. Karena wilayah Palestina pada masa itu berstatus sebagai wilayah Kesultanan Turki Ottoman, orang-orang Chili menjuluki para imigran Palestina dengan sebutan "turcos" (orang-orang Turki).

Logo klub Palestino. (wikimedia.org)

Ketika kondisi di wilayah Palestina kian memanas akibat gesekan dengan para imigran Yahudi, jumlah orang Arab Palestina yang bermigrasi ke luar negeri pun kian banyak. Jika mereka yang beragama Islam menjadikan negara-negara Arab sebagai tempat tinggal barunya, maka orang-orang Palestina yang beragama Kristen menjadikan Chili sebagai salah satu negara tujuan utamanya.

Sekarang, ada sekitar setengah juta orang berdarah Palestina yang tinggal di Chili. Jumlah tersebut sekaligus menjadikan Chili sebagai negara dengan jumlah penduduk keturunan Palestina terbesar di luar kawasan Timur Tengah.

Banyaknya populasi orang-orang Palestina di Chili lantas dimanfaatkan oleh sejumlah imigran untuk membentuk klub sepak bola sendiri. Maka, pada tanggal 20 Agustus 1920 berdirilah CD Palestino di kota Osorno, Chili selatan.

Palestino berdiri sebagai klub amatir & awalnya hanya orang-orang berdarah Palestina yang bisa bergabung dalam klub tersebut. Namun semuanya berubah ketika sejak tahun 1952, federasi sepak bola Chili mendirikan liga profesional & Palestino ikut serta sebagai anggota kasta kedua liga Chili.

Di akhir musim yang sama, Palestino berhasil keluar sebagai juara & berhak tampil di Primera Division, kasta teratas liga Chili. Ketika promosi inilah, Palestino menerapkan kebijakan perekrutan pemain yang lebih terbuka & semua orang dari latar belakang apapun kini bisa bergabung menjadi pemain Palestino.

Direksi klub Palestino juga tidak segan-segan mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memperkuat tim sehingga Palestino pun pada periode ini mendapatkan julukan baru "millonario" (milyuner). Hasilnya, Palestino berhasil menempati peringkat kedua Liga Primera pada tahun 1952 & keluar sebagai juara pada tahun 1955.



PENGUASA LOKAL DI ERA 70-AN

Prestasi tersebut sayangnya gagal diulangi Palestino pada musim-musim berikutnya. Justru pada tahun 1970, klub ini harus kembali terdegradasi ke Liga Primera B. Namun Palestino enggan berlama-lama di divisi bawah. Pada tahun 1972, Palestino menjuarai Liga Primera B & berhak untuk tampil kembali di kasta teratas.

Tahun 1974, Palestino menunjuk Caupolican Pena sebagai pelatih barunya & Palestino memasuki periode keemasannya. Trofi Piala Chile berhasil disabet pada tahun 1975 & 1977. Lalu pada tahun 1978, Palestino berhasil menjuarai Liga Primera untuk kedua kalinya.

Kegemilangan Palestino pada dekade 1970-an bukan sebatas pada trofi. Antara bulan Juli 1977 hingga September 1978, Palestino mencatatkan rekor 44 pertandingan tanpa terkalahkan. Rekor yang masih belum terpecahkan hingga sekarang. Sementara itu di luar Chili, keberhasilan menjuarai liga di tahun 1978 membuat Palestino berhak untuk ikut serta dalam Piala Libertadores yang mempertemukan klub-klub kuat dari seantero Amerika Selatan.

Bendera Palestina di tribun Estadio Municipal de la Cisterna. (stadiumdb.com)

Langkah Palestino di Libertardores dihentikan di semifinal oleh klub Olimpia de Paraguay yang akhirnya keluar sebagai juara Libertadores musim itu. Di tahun yang sama, timnas Chili menjadi juara ke-2 dalam turnamen Piala Amerika di mana mayoritas pemain timnas Chili pada masa itu berasal dari klub Palestino.

Tahun 1988, Palestino memindahkan markasnya ke Stadion Municipal de La Cisterna di Santiago. Untuk merayakan pembukaan stadion tersebut, Palestino menggelar pertandingan persahabatan melawan klub asal Meksiko, Puebla. Sayang di kompetisi liga, Palestino kembali mengalami kemerosotan performa & harus terdegradasi pada akhir musim 1988.

Turunnya Palestino ke kasta kedua merupakan sebuah penurunan performa yang sangat tajam mengingat 2 musim sebelumnya, Palestino masih berhasil menempati peringkat kedua Liga Primera. Namun Palestino nampaknya memang tidak ditakdirkan untuk berlama-lama di kasta kedua. Klub ini hanya menghabiskan waktu semusim di Primera B sebelum akhirnya kembali ke Liga Primera.

Palestino tidak menunjukkan performa yang menonjol selama pergantian milenium. Namun pada tahun 2008, klub ini nyaris kembali menjuarai Liga Primera. Pada kompetisi paruh pertama (Apertura), Palestino hanya berhasil menempati peringkat 12 & terhenti di fase grup playoff.

Namun memasuki paruh kedua (Clausura), Palestino berhasil menempati peringkat 3 sebelum kemudian maju ke babak final fase playoff Clausura. Sayang keinginan Palestino untuk merengkuh trofi liga harus dikubur dalam-dalam setelah mereka dikalahkan oleh Colo Colo dengan agregat 4-2.

Bulan Desember 2013, Palestino menyita perhatian masyarakat dunia di dalam & di luar ranah sepak bola setelah mereka meluncurkan desain seragam barunya untuk musim 2014. Desain tersebut menjadi sumber kontroversi karena Palestino mengganti angka "1" pada nomor punggungnya dengan peta wilayah Palestina yang mencakup Jalur Gaza, Tepi Barat, & wilayah negara Israel modern.

Seragam tim Palestino yang menampilkan  peta wilayah Palestina pra-Israel. (bbc.com)

Organisasi komunitas Yahudi di Chili lantas mempermasalahkan seragam baru tersebut karena seragam yang bersangkutan menyiratkan kalau seluruh wilayah tadi adalah milik orang-orang Arab Palestina. Selain organisasi Yahudi setempat, seragam yang bersangkutan juga dipermasalahkan oleh petinggi klub Nublense yang menuding kalau Palestino mencampuradukkan masalah sepak bola dengan agama & politik. Maka, pada bulan Januari 2014 Palestino pun dijatuhi denda oleh federasi sepak bola Chili.

Palestino menerima hukuman tersebut & bersedia mengganti seragamnya. Namun dalam akun Facebook resminya, klub yang bersangkutan menyatakan kalau mereka tetap berkomitmen mendukung negara Palestina merdeka dengan wilayah yang mencakup wilayah koloni Mandat Palestina sebelum Israel didirikan.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

Bank of Palestine. 2013. "Bank of Palestine Exclusively Sponsors Club Deportivo Palestino for 2013".
(bop.ps/en/media-center/newsroom/details/270)

BBC. 2014. "Chile bans Palestino football club 'anti-Israel' shirt".
(www.bbc.com/news/world-latin-america-25821058)

Club Deportivo Palestino. "History".
(www.palestino.cl/en/theclub/history/)

Ghosh, P.. 2013. "Arabs In The Andes? Chile, The Unlikely Long-Term Home Of A Large Palestinian Community".
(www.ibtimes.com/arabs-andes-chile-unlikely-long-term-home-large-palestinian-community-1449718)

JTA. 2014. "Chile’s Palestino soccer team to change uniform".
(www.timesofisrael.com/chiles-palestino-soccer-team-to-change-uniform/)

StadiumDB.com. 2016. "New Stadiums: Two of a kind from Chile".
(stadiumdb.com/news/2016/04/new_stadiums_two_of_a_kind_from_chile)

Wikipedia. "2008 Primera Division of Chile".
(en.wikipedia.org/wiki/2008_Primera_Divisi%C3%B3n_of_Chile)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. Klub sepakbola yang unik, memang seringkali olahraga & politik saling berkaitan. Perang Sepakbola 2 negara amerika tengah (saya lupa nama negaranya), juga salah satu contohnya. Berawal saling ejek pasukan penjaga perbatasan berkembang mjd bentrokan perbatasan selama sepekan.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.