Cacing Bobbit, Makhluk Penyergap yang Penuh Rahasia



Cacing bobbit yang menyembul dari dasar laut. (eusa-riddled.blogspot.com)

Cacing Bobbit (Bobbit worm; Eunice aphroditois) adalah nama dari sejenis cacing laut. Apa yang membuat hewan ini istimewa jika dibandingkan dengan spesies cacing laut lainnya adalah bentuk & perilakunya yang terkesan menakutkan bak monster.

Hewan ini memiliki tubuh yang panjang, beruas-ruas, & berwarna-warni. Kepalanya memiliki sepasang mata & 5 buah tentakel. Lalu di mulutnya, terdapat struktur menyerupai rahang tajam yang bernama "faring" (pharynx). Mengenai fungsi faring bakal dibahas di bagian lain artikel ini.

Menurut artikel ilmiah dari tahun 2011 yang dimuat di jurnal "Revista de BiologĂ­a Tropical", nama "Bobbit" pada hewan ini diberikan oleh seorang fotografer bawah laut sekitar 20 tahun sebelumnya. Alasan sang fotografer memilih nama tersebut adalah karena saat melihat cacing Bobbitt, ia teringat dengan insiden yang menimpa keluarga Bobbitt asal AS di tahun 1993. Dalam insiden tersebut, Lorena Bobbitt dikabarkan memotong alat kemaluan / penis suaminya sendiri akibat kerap dihina olehnya.

Pakar biologi Sergio Salazar-Vallejo menjelaskan kalau mungkin sang fotografer memilih nama tersebut karena bagian faring cacing Bobbit mirip dengan benda tajam yang digunakan oleh Lorena, atau karena faring tersebut saat tersembul mirip dengan alat kemaluan pria.

Hipotesis lain menyebut kalau cacing Bobbit mendapatkan namanya dari klaim yang menyatakan bahwa cacing Bobbit betina memotong penis pasangannya & kemudian menggunakannya untuk memberi makan anak-anaknya. Namun klaim tersebut tidak akurat karena cacing Bobbit aslinya tidak memiliki penis.

Kepala cacing Bobbit dilihat dari dekat. (juancarlosvivancos.com)

Oke, itu tadi penjelasan singkat soal kontroversi mengenai asal-usul nama cacing Bobbit. Sekarang mari kita kembali membahas soal cacing ini sendiri. Cacing Bobbit dapat ditemukan di seluruh perairan dunia yang bersuhu hangat, termasuk perairan Indonesia. Habitat favoritnya adalah dasar laut yang berpasir karena hewan ini memiliki kebiasaan untuk mengubur diri. Cacing Bobbit tidak memiliki kaki, namun memiliki rambut getar / setae di sepanjang sisi tubuhnya untuk membantunya bergerak.

Berdasarkan pengamatan di dalam tangkapan, cacing Bobbit baru aktif mencari makan pada saat gelap. Ketika ada ikan yang melintas di atas liangnya, cacing Bobbit secara tiba-tiba muncul keluar dari liangnya & kemudian mencaplok ikan tersebut.

Ia kemudian menggunakan faringnya yang tajam untuk melumpuhkan ikan mangsanya, menariknya masuk ke dalam liang, & kemudian memakannya. Faring yang dimiliki oleh cacing Bobbit juga cukup kuat melukai manusia, sehingga mencoba memegang hewan ini dengan tangan kosong sangatlah tidak dianjurkan.

Kebiasaan cacing Bobbit untuk bersembunyi lantas membuat hewan ini sempat menjadi tamu tak diundang di dalam akuarium air asin. Insiden tersebut pernah terjadi di kompleks Blue Reef Aquarium di Inggris.

Awalnya, para staf akuarium merasa kebingungan karena ikan-ikan yang ada di dalam tangki menghilang 1 demi 1 secara misterius. Setelah mereka memasang kail yang diberi umpan, mereka akhirnya menemukan kalau seekor cacing Bobbit ternyata selama ini bersembunyi di antara terumbu karang yang ada di dalam tangki.

Cacing Bobbit di dalam akuarium. (BPM Media / telegraph.co.uk)

Sebagai akibat dari cara hidupnya yang terkesan misterius, sulit untuk mengamati siklus hidup & perkembangbiakan hewan ini di alam liar secara langsung. Namun jika merujuk pada pola reproduksi cacing-cacing laut lainnya yang masih berkerabat dengan cacing Bobbit, cacing Bobbit mungkin melakukan perkawinan secara massal di dekat permukaan laut.

Saat waktunya untuk kawin sudah tiba, cacing Bobbit jantan & betina secara beramai-ramai akan melepaskan sperma & telurnya sehingga terjadilah pembuahan di air. Sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma kemudian akan berkembang menjadi larva yang awalnya hidup terombang-ambing sebagai zooplankton.

Ketika sudah mencapai usia & ukuran tertentu, cacing Bobbit kemudian melanjutkan siklus hidupnya di dasar laut & di antara terumbu karang. Dari sana, cacing Bobbit akan terus mengalami pertumbuhan. Tidak diketahui usia maksimum cacing Bobbit, namun hewan yang bersangkutan diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 3 m.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Eunicida
Famili : Eunicidae
Genus : Eunice
Spesies : Eunice aphroditois



REFERENSI

Crew, B.. 2012. "Eunice aphroditois is rainbow, terrifying".
(blogs.scientificamerican.com/running-ponies/eunice-aphroditois-is-rainbow-terrifying/)

Davey, K.. 2000. "Eunice".
(www.mesa.edu.au/friends/seashores/e_aphroditois.html)

Encyclopedia of Life. "Bobbit Worm".
(eol.org/pages/404312)

Simon, M.. 2013. "Absurd Creature of the Week: 10-Foot Bobbit Worm Is the Ocean’s Most Disturbing Predator ".
(www.wired.com/2013/09/absurd-creature-of-the-week-bobbit-worm/)

Wikipedia. "John and Lorena Bobbitt".
(en.wikipedia.org/wiki/John_and_Lorena_Bobbitt)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.