Chasqui, Pengantar Pesan di Era Kekaisaran Inca



Ilustrasi chasqui yang sedang berlari untuk menyampaikan pesan. (es.historia.com)

Pegunungan Andes adalah nama dari barisan pegunungan terbesar di Amerika Selatan. Pegunungan ini berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik di sebelah barat. Dan karena Andes pada dasarnya merupakan sejenis pegunungan, maka sudah barang tentu Andes dipenuhi oleh banyak dataran tinggi & jurang. Kendati nampaknya kondisi geografis yang dimiliki oleh Andes menjadikan wilayah yang bersangkutan sulit ditempati oleh manusia, nyatanya tetap ada manusia yang bisa bermukim di Andes & bahkan mendirikan peradaban megah di sana.

Kekaisaran Inca / Inka adalah contoh dari peradaban megah yang pernah berdiri di Pegunungan Andes. Sebelum ditaklukkan oleh bangsa Spanyol di abad ke-16, Inca merupakan kekaisaran terbesar di Amerika Selatan yang wilayahnya membentang dari Kolombia di sebelah utara hingga Chili di sebelah selatan. Berkat kemajuan teknologi arsitektur yang dimilikinya, bangunan-bangunan peninggalan Inca semisal kuil raksasa Macchu Picchu & reruntuhan kota Quito masih dapat kita temui hingga sekarang.

Sebagai kerajaan besar, sudah barang tentu Inca memerlukan jaringan sistem komunikasi & transportasi yang layak supaya pemerintah pusat Inca bisa menjalankan kekuasaannya ke seantero wilayah. Di kerajaan-kerajaan yang terletak di benua lain, pengantar pesan yang menunggang kuda menjadi metode yang lazim digunakan untuk mengantarkan pesan. Namun di Inca, metode macam itu tidak bisa digunakan karena tidak ada kuda yang hidup di Amerika Selatan sebelum kedatangan bangsa Spanyol.

Chasqui lantas menjadi metode yang diandalkan oleh pemerintah Inca untuk mengirimkan pesan. Chasqui adalah orang yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan layaknya kurir. Karena di Inca tidak ada hewan tunggangan yang bisa bergerak cepat, hanya kaum pria dengan fisik & stamina kuat yang dipercaya untuk menjadi chasqui.

Jalan setapak peninggalan bangsa Inca. (Ivan Kashinsky & Karla Gachet / smithsonianmag.com)

Seorang chasqui bisa menempuh jarak hingga 9 km saat ditugaskan untuk mengantarkan pesan. Adapun selain pesan, chasqui juga kerap ditugaskan untuk mengantar makanan mewah kepada kalangan bangsawan semisal makanan laut.

Pos-pos peristirahatan dibangun di sepanjang jalur yang biasa dilewati oleh chasqui. Satu pos chasqui bisa ditempati hingga 6 orang chasqui. Jika seorang chasqui merasa kelelahan & sudah tiba di suatu pos, dia akan menyampaikan pesan yang dititipan kepadanya kepada chasqui yang ada di pos.

Chasqui yang kelelahan tadi kemudian akan menggunakan pos tersebut untuk beristirahat, sementara chasqui yang menerima pesan akan berlari ke arah tempat tujuan untuk menyambungkan pesan tadi. Pesan yang menempuh jarak amat jauh bisa melibatkan ratusan orang chasqui di sepanjang rutenya.

Inca tidak mengenai praktik tulis menulis akibat tidak adanya teknologi kertas & media tulis lainnya. Sebagai akibatnya, seorang chasqui harus memiliki daya ingat yang kuat karena ia hanya menerima pesan secara lisan.

Untuk mencegah terjadinya pesan yang berubah makna, chasqui yang diminta mengantarkan pesan juga akan dilengkapi dengan semacam rangkaian tali yang bernama "quipu". Makna yang dikandung oleh suatu quipu ditentukan oleh jumlah & posisi ikatan pada tali-tali quipu.

Quipu. (coyoteandraven / pinterest.com)

Chasqui bukan hanya bisa berkomunikasi 1 sama lain dengan bertatap muka secara langsung. Mereka juga menggunakan sinyal asap api unggun untuk berkomunikasi dari kejauhan. Metode ini lazimnya digunakan jika ada peristiwa yang amat mendesak semisal pemberontakan. Jika sinyal asap tersebut terlihat oleh penguasa daerah setempat, ia akan mengirimkan pasukan ke lokasi asal api unggun untuk mencari tahu apa penyebab api unggun tersebut dinyalakan.

Untuk menunjang peran chasqui sebagai pengantar pesan, jalur transportasi darat Inca didesain sedemikian rupa. Kota-kota besar Inca dihubungkan oleh jalan setapak raksasa bernama "qhapag nan". Jalan ini dibangun memakai bongkahan batu & didesain untuk dilewati oleh manusia serta llama, unta khas Amerika Selatan yang fungsinya menyerupai keledai.

Jalan yang dibangun di lokasi dengan tingkat kemiringan tinggi memiliki penampakan menyerupai tangga raksasa. Jika ada jurang & sungai yang membentang, jembatan yang terbuat dari kayu & serat tanaman akan dibangun untuk menghubungkan jalan di kedua sisi dataran.

Bagi pemerintah Inca sendiri, jalan bukan hanya berfungsi sebagai prasarana transportasi, tetapi juga sebagai cara untuk menunjukkan superioritas Inca atas wilayah taklukannya. Penduduk di masing-masing wilayah diharuskan menjaga jalan tersebut berada dalam kondisi tetap layak sebagai wujud kesetiaan atas pemerintah pusat.

Ketika Kekaisaran Inca akhirnya mengalami keruntuhan, jalan itupun perlahan-lahan mulai terlantar & mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu. Di sejumlah tempat, jalan aspal bahkan dibangun di atas jalan setapak yang dibangun oleh suku Inca.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

 - . 2008. "Inca". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Cartwright, M.. 2014. "The Inca Road System".
(www.worldhistory.org/article/757/the-inca-road-system/)

Makimbo. "Inca Roads and Chasquis".
(www.discover-peru.org/inca-roads-chasqui/)

Symmes, P.. 2015. "What It's Like to Travel the Inca Road Today".
(www.smithsonianmag.com/innovation/what-its-like-travel-inca-road-today-180955740/)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



5 komentar:

  1. sangat menghibur dan menambah wawasan para pecinta sejarah.. terimakasih atas artikelnya

    BalasHapus
  2. Terima kasih, artikel nya sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.