Seychelles, Magnet Kudeta di Seberang Timur Afrika



Foto udara Victoria, ibukota negara Seychelles. (nationsonline.org)

Seychelles adalah nama dari sebuah negara kepulauan kecil yang terletak di Samudera Hindia bagian barat. Nama "Seychelles" pada negara ini berasal dari nama Jean Moreau de Sechelles, Menteri Keuangan Perancis di abad ke-18. Kebetulan Seychelles pada awalnya merupakan kepulauan tak berpenghuni yang sejak tahun 1756 dikuasai oleh Perancis. Setelah berpindah tangan ke Inggris di tengah-tengah berkecamuknya Perang Napoleon, kepulauan tersebut akhirnya menjadi negara merdeka sejak tahun 1976.

Seychelles memang tergolong sebagai negara kecil. Namun negara ini memiliki sejarah modern yang cukup menarik. Pasalnya negara ini sempat mengalami kudeta & beberapa kali mengalami upaya kudeta balasan, di mana negara-negara luar seperti Afrika Selatan & India juga turut terlibat.

Gaya pemerintahan France-Albert Rene di Seychelles selama periode Perang Dingin juga kerap dijadikan bahan diskusi dalam studi politik. Tepatnya mengenai tidak selamanya sistem pemerintahan diktator hanya memberikan dampak negatif bagi rakyatnya.



LATAR BELAKANG

Kepulauan Sechelles / Seychelles pada awalnya dikuasai oleh Perancis. Namun menyusul pecahnya Perang Napoleon, kepulauan tersebut sejak tahun 1810 dikuasai oleh Inggris yang kebetulan bermusuhan dengan Perancis dalam perang tersebut.

Oleh Inggris, Seychelles kemudian dikembangkan menjadi tempat untuk menanam kapas & gandum. Inggris juga mendatangkan budak-budak kulit hitam ke Seychelles untuk membantu mengelola lahan perkebunan. Saat praktik perbudakan akhirnya dihapuskan pada tahun 1830-an, para pemilik lahan setempat secara perlahan beralih menanam tanaman yang membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja seperti kayu manis, kelapa, & vanila.

Secara bertahap, Inggris mengubah sistem politik Seychelles supaya kepulauan tersebut memiliki kemandirian memerintah yang kian luas. Tahun 1903 contohnya, Inggris mengubah Seychelles menjadi Koloni Mahkora (Crown Colony). Lalu pada tahun 1970, semua rakyat Seychelles yang cukup umur diberikan hak untuk memilih anggota dewannya sendiri.

Perubahan tersebut lantas berdampak pada munculnya partai-partai politik lokal di Seychelles. Adapun 2 partai paling dominan di Seychelles pada masa itu adalah Partai Demokratik Seychelles (SDP) & Partai Rakyat Bersatu Seychelles (SPUP).

Tahun 1971, Seychelles akhirnya memiliki bandara internasionalnya sendiri di Pulau Mahe, pulau terbesar di Seychelles. Dibukanya bandara internasional ini sekaligus kian memudahkan warga negara asing untuk berkunjung ke Seychelles & sebaliknya. Dampaknya, sektor pariwisata kini tumbuh menjadi sektor ekonomi baru andalan negara. Menggeser sektor pertanian & perikanan tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung masyarakat Seychelles.

Peta lokasi Seychelles. (ccmmss / pinterest.com)

Munculnya sektor pariwisata sebagai sumber pemasukan baru di lain pihak menimbulkan topik perdebatan baru di negara tersebut. SDP yang tengah mendominasi pemerintahan ingin supaya Seychelles menjadikan sektor pariwisata & layanan keuangan sebagai prioritas ekonomi.

SPUP di lain pihak lebih suka jika sektor-sektor ekonomi lain di Seychelles juga turut dikembangkan secara merata. Selain masalah pengelolaan ekonomi, SDP & SPUP juga berselisih mengenai isu pasca kemerdekaan. SDP ingin supaya Seychelles tetap menjaga hubungan yang dekat dengan Inggris, sementara SPUP lebih suka jika Seychelles menjadi negara yang lebih mandiri.

Tahun 1976, Seychelles akhirnya merdeka sebagai negara republik yang tergabung dalam organisasi Persemakmuran. Saat merdeka, James Mancham yang berasal dari SDP menjadi Presiden, sementara France-Albert Rene dari SPUP memegang jabatan Perdana Menteri.

Namun di saat negara tersebut belum lama menikmati kemerdekaan, sebanyak 60 anggota SPUP melakukan kudeta saat Mancham tengah berada di London, Inggris. Pasca kudeta, Rene kemudian dilantik menjadi presiden baru Seychelles.



MASA KEDIKTATORAN & KUDETA BALASAN

Begitu menjabat sebagai presiden, Rene mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk memperkuat kontrol dirinya atas negara tersebut. Partai-partai politik di Seychelles dilebur paksa dengan SPUP untuk menjadi partai baru yang bernama Front Progresif Rakyat Seychelles (SPPF).

SPPF kemudian ditetapkan sebagai satu-satunya partai politik yang boleh beroperasi di Seychelles. Hasilnya sudah bisa ditebak. Saat pemilu digelar pada tahun 1979, Rene maju sebagai kandidat presiden tunggal & berhasil meraih hampir 100 persen suara

Tindakan Rene tersebut ganti menuai rasa tidak suka dari sejumlah rakyat Seychelles yang menuding kalau Rene mencoba menjadikan dirinya sendiri sebagai diktator. Sebagai contoh, pada tanggal 11 & 12 Oktober 1979 kaum pelajar setempat menggelar aksi protes mengkritik Rene.

Pemberontakan bersenjata juga sempat timbul pada tanggal 16 November. Namun pemberontakan tersebut dengan cepat berhasil diredam oleh pasukan gabungan Seychelles & Tanzania. Sekedar info, sebelum melakukan kudeta di tahun 1977, para pelaku kudeta sempat menerima pelatihan militer di Tanzania.

Lepas dari riak-riak perlawanan tadi, rakyat Seychelles pada umumnya mendukung rezim Rene. Pasalnya saat mulai menjabat sebagai presiden, ia memberlakukan kebijakan-kebijakan populer seperti menaikkan gaji pegawai negeri, meningkatkan standar upah minimum, menambah lapangan kerja di sektor pertanian & perikanan, serta memperbaiki kualitas perumahan & layanan kesehatan. Rene juga memberlakukan sensor media yang ketat & melarang siapapun untuk mengkritik dirinya secara terbuka.

France-Albert Rene & James Mancham. (seychellesnewsagency.com)

Sementara itu di luar negeri, Mancham melobi pemerintah Afrika Selatan (Afsel) dengan harapan negara apartheid tersebut bersedia membantunya supaya bisa kembali berkuasa di Seychelles. Gayung bersambut karena sebagai negara yang mengusung ideologi berbasis diskriminasi ras, pemerintah Afsel menganggap setiap negara Afrika yang mengusung ideologi kiri sebagai ancaman bagi mereka.

Kudeta yang dimaksud sendiri akhirnya dijalankan pada tanggal 25 November 1981. Dan supaya pemerintah Afsel bisa mengelak jika kudeta ini terbongkar, mereka hanya mengirimkan tentara bayaran yang disamarkan sebagai turis ke Seychelles.

Langkah tersebut terbukti tepat. Saat tiba di bandara Seychelles, petugas keamanan bandara berhasil menemukan senapan AK-47 yang disembunyikan dalam tas milik salah seorang tentara bayaran. Sadar kalau kedok mereka terbongkar, para tentara bayaran tersebut kemudian langsung mengeluarkan senjatanya & menyandera para petugas bandara.

Mereka kemudian membajak pesawat milik maskapai India yang sedang transit & menggunakannya untuk melarikan diri ke Afsel. Akibat peristiwa ini, hubungan Seychelles dengan Afsel memburuk & baru membaik setelah pemerintah Afsel menyatakan kesediaannya untuk membayar ganti rugi pada tahun 1992.

Percobaan kudeta yang terjadi di tahun 1981 ternyata bukanlah percobaan kudeta yang terakhir. Tahun 1986, muncul kembali rencana kudeta yang dirancang oleh para perantauan Seychelles di Eropa. Rencana kudeta ini juga mendapat dukungan dari AS, karena sebelumnya pemerintah Seychelles menolak keinginan AS untuk membuka pangkalan militer di Seychelles.

Namun seperti upaya kudeta di tahun 1981, upaya kudeta ini juga berakhir dengan kegagalan setelah pemerintah Seychelles meminta bantuan militer kepada India. Kelangsungan rezim Rene pun bisa kembali dipertahankan.



BERAKHIRNYA ERA KEDIKTATORAN

Tahun 1991, terjadi perubahan besar dalam peta politik dunia. Uni Soviet yang selama ini memasok dana bantuan militer kepada Seychelles mengalami keruntuhan. Runtuhnya Uni Soviet lantas diikuti dengan berakhirnya sistem monopoli partai di negara-negara bekas anggota Blok Timur. Dikombinasikan dengan munculnya ancaman dari Perancis & Inggris untuk menghentikan dana bantuan kepada Seychelles, rezim Rene berada dalam posisi yang kian terpojok.

Untuk mengurangi tekanan dari dalam & luar negeri atas gaya pemerintahannya yang dipandang otoriter, sejak tahun 1992 Seychelles kembali mengizinkan berdirinya partai-partai politik selain SPPF. Peristiwa tersebut sekaligus menandai berakhirnya era Seychelles sebagai negara kediktatoran.

James Mancham selaku korban kudeta di tahun 1977 tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Maka, saat ia kembali tiba di Seychelles, ia mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokratik Baru (NDP) untuk ikut ambil bagian dalam pemilu multipartai.

Zonm Lib, tugu peringatan kudeta 1977. (seychellesnewsagency.com)

Tahun 1993, Seychelles mengesahkan konstitusi baru untuk membatasi kewenangan presiden di pemerintahan & membatasi masa jabatannya menjadi hanya maksimal 3 periode. Kendati demikian, Rene nyatanya masih tetap populer di mata sebagian besar rakyatnya.

Saat Seychelles menggelar pemilihan presiden di tahun yang sama, Rene berhasil terpilih kembali dengan mengumpulkan 60 persen suara. Periode di mana Seychelles dipimpin oleh Rene baru berakhir di tahun 2004 setelah ia mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tahun tersebut.

Di kalangan pengamat luar negeri sendiri, Rene kerap dipandang sebagai contoh dari "diktator murah hati" (benevolent dictator). Sebutan untuk tokoh yang menerapkan gaya pemerintahan otoriter atas suatu negara, namun di saat yang sama turut mencoba mensejahterakan rakyatnya.

Dasar pertimbangan dari munculnya sebutan tersebut adalah karena jika dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya, Seychelles memiliki tingkat melek huruf & pendapatan per kapita yang tergolong tinggi. Rezim Rene juga berhasil menjaga stabilitas negara & mencegah negara tersebut terjerumus ke dalam perang saudara.

Ada yang pro, ada pula yang kontra. Oleh para penentangnya, rezim Rene dikritik karena Rene menerapkan gaya pemerintahan yang sedemikian rupa supaya dirinya bisa berkuasa selama mungkin. Rene juga dianggap tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan & bahkan pembunuhan untuk menyingkirkan pihak-pihak yang tidak sejalan dengannya.

Tahun 1985 contohnya, tokoh penentang Rene yang bernama Gerard Hoarau tewas ditembak di London. Kendati identitas pelaku masih belum terungkap, pendukung Hoarau meyakini kalau pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang suruhan Rene.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA NEGARA

Nama resmi : Republic of Seychelles
Tahun aktif : 1976 - sekarang
Ibukota : Victoria
Bentuk pemerintahan : republik presidensiil
Luas wilayah : 459 km persegi
Mata uang : rupee Seychelles
Bahasa nasional : Inggris, Perancis, Kreol



REFERENSI

 - . 2008. "Seychelles". Encyclopaedia Britannica, Chicago.

Aspinall, T.. "Seychelles".
(www.mercenary-wars.net/seychelles/index.html)

Brewster, D.. 2011. "Flowers Are Blooming: the story of the India Navy's secret operation in the Seychelles".
(www.academia.edu/7698363/Flowers_Are_Blooming_the_story_of_the_India_Navys_secret_operation_in_the_Seychelles)

Metz, H.C.. 1994. "Coup by René Supporters, 1977".
(countrystudies.us/seychelles/4.htm)

Metz, H.C.. 1994. "Governmental System, 1977-93".
(countrystudies.us/seychelles/25.htm)

Metz, H.C.. 1994. "Return to a Multiparty System".
(countrystudies.us/seychelles/26.htm)

Metz, H.C.. 1994. "Steps Toward Independence, 1967-76".
(countrystudies.us/seychelles/3.htm)

Metz, H.C.. 1994. "The Economy".
(countrystudies.us/seychelles/14.htm)

University of Central Arkansas. "60. Seychelles (1976-present)".
(uca.edu/politicalscience/dadm-project/sub-saharan-africa-region/seychelles-1976-present/)

UPI. 1985. "Around The World; Exiled Seychelles Leader Is Shot Dead in London".
(www.nytimes.com/1985/11/30/world/around-the-world-exiled-seychelles-leader-is-shot-dead-in-london.html?ref=seychelles)

Wikipedia. "1981 Seychelles coup d'etat attempt".
(en.wikipedia.org/wiki/1981_Seychelles_coup_d%27%C3%A9tat_attempt)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. ada juga ya diktator yg agak baik hati...

    BalasHapus
  2. Informasi sejarah yang bermanfaat,artikel yang bagus,lengkap dan menarik.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.