ETA, Kelompok Separatis dari Persimpangan Dua Negara



Sejumlah anggota ETA dalam video keluaran tahun 2006. (britannica.com)

ETA, atau lengkapnya "Euskadi Ta Askatasuna" (Tanah Air Basque & Kemerdekaan) adalah nama dari kelompok separatis bersenjata yang aktif di Spanyol & Perancis sejak dekade 1950-an. Kelompok ini awalnya terbentuk sebagai jawaban atas gaya pemerintahan Spanyol pada waktu itu yang cenderung otoriter & sentralistik. ETA memiliki cita-cita memerdekakan wilayah Basque, supaya bangsa Basque memiliki kebebasan penuh atas tanah & budayanya sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, ETA menggunakan taktik ala perang gerilya di kawasan perkotaan.

Kendati Basque selaku tanah kelahiran ETA termasuk dalam wilayah 2 negara sekaligus, ETA cenderung menjadikan otoritas Spanyol sebagai sasaran utamanya. Hal yang cukup wajar mengingat sebagian besar wilayah Basque memang termasuk dalam wilayah Spanyol.

Ketika wilayah Basque akhirnya memperoleh otonomi khusus, ETA masih enggan berhenti & tetap melanjutkan perlawanannya hingga negara Basque merdeka bisa didirikan. Sepak terjang ETA baru terhenti di tahun 2018 setelah kelompok tersebut mengumumkan pembubaran dirinya. Dalam rentang waktu hingga pembubarannya tersebut, ETA bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 800 orang.

ETA menggunakan gambar kapak yang dililit oleh ular sebagai lambang kelompoknya. Jika kapak menyimbolkan perjuangan bersenjata, maka ular menyimbolkan politik & kewaspadaan. Di bagian bawah lambang yang sama, ETA juga menyisipkan slogan "bietan jarrai" (melalui 2 arah).

Menurut salah satu pendapat, semboyan tersebut menggambarkan kalau ETA menggunakan jalur pemberontakan sekaligus perundingan untuk mencapai tujuannya. Lambang yang digunakan oleh ETA ini dapat ditemukan dalam video-video pernyataan resmi yang dirilis oleh ETA.



LATAR BELAKANG

Basque adalah sebutan untuk daerah yang terletak di sebagian besarnya terletak di Spanyol timur laut & sebagian kecilnya terletak di Perancis barat. Penduduk asli Basque memiliki karakteristik budaya yang unik jika dibandingkan dengan negara-negara induknya.

Sebagai contoh, penduduk asli Basque memiliki bahasa & alfabetnya sendiri (bahasa Basque / Eskara). Keunikan budaya yang dimiliki oleh bangsa Basque salah satunya disebabkan karena penduduk asli Basque berhasil mempertahankan wilayahnya dari taklukan bangsa-bangsa asing selama ratusan tahun.

Memasuki abad ke-16, wilayah Basque berada di bawah kekuasaan Kerajaan Castille. Kerajaan yang kelak menjadi cikal-bakal negara Spanyol modern. Kendati secara resmi berada di bawah kendali bangsa asing, wilayah Basque tetap memiliki kemandirian memerintah yang cukup luas berkat adanya sistem administrasi daerah yang dikenal dengan istilah "fuero". Namun memasuki akhir abad ke-19, Basque kehilangan kemandiriannya setelah pemerintah Spanyol menghapuskan fuero & menerapkan gaya pemerintahan yang lebih terpusat.

Peta lokasi Basque. (bbc.co.uk)

Tahun 1931, terjadi revolusi yang mengubah Spanyol menjadi negara republik. Peristiwa tersebut kemudian coba dimanfaatkan oleh penduduk Basque untuk mengupayakan kembali otonominya. Sial bagi mereka, wilayah Basque kembali kehilangan otonominya setelah timbul Perang Sipil Spanyol yang berhasil dimenangkan oleh kubu nasionalis yang mengusung sistem pemerintahan sentralistik.

Seusai perang, Francisco Franco selaku pemimpin baru Spanyol menerapkan gaya pemerintahan tangan besi & melarang segala macam hal-hal yang berbau sentimen kedaerahan, termasuk penggunaan bahasa & bendera khas Basque. Kekhawatiran kalau budaya asli Basque bakal punah sepenuhnya kian menjadi akibat adanya migrasi besar-besaran ke wilayah Basque di sepanjang abad ke-20.

Sekedar info, wilayah Basque pada waktu itu dikenal dengan industri pengolahan baja & perakitan kapalnya. Keberadaan pusat-pusat industri tersebut pada gilirannya menarik minat ribuan orang di luar Basque untuk bekerja di sana. Antara tahun 1900 hingga 1980, jumlah orang yang bermigrasi ke dalam wilayah Basque dilaporkan mencapai 450 ribu jiwa.

Banyaknya orang yang bermigrasi ke wilayah Basque lantas turut berdampak pada berubahnya komposisi kependuduknya di wilayah tersebut. Berdasarkan sensus bahasa yang dilakukan di tahun 1984, dari 2,1 juta orang yang tinggal di wilayah Basque Spanyol, jumlah penduduk yang bisa menggunakan bahasa Basque secara lisan & tertulis tidak sampai 15 persen. Merasa prihatin dengan situasi tersebut, pada tahun 1952 sejumlah mahasiswa setempat lantas berinisiatif mendirikan gerakan perlawanan yang kelak menjadi cikal bakal ETA.



AKTIVITAS ETA

Menjelma Jadi Spesialis Pencabut Nyawa

Saat pertama kali berdiri, kelompok yang didirikan oleh para mahasiswa tersebut awalnya menggunakan nama "Aberri Ta Askatasuna" (ATA). Namun karena kata "ata" dalam bahasa Basque juga bisa dimaknai sebagai "bebek", pada tahun 1959 mereka kemudian mengubah nama kelompok mereka menjadi "Euskadi Ta Askatasuna" (ETA).

Alasan lain kenapa mereka melakukan penggantian nama kelompoknya adalah karena dalam bahasa Basque, kata "eta" juga berarti "kebersamaan" & nama tersebut lebih mudah disamarkan dalam dokumen-dokumen.

Di tahun-tahun awal berdirinya, para anggota ETA masih menghindari taktik pembunuhan. Namun situasi tersebut mulai berubah setelah pada tahun 1968, anggota ETA yang bernama Txabi Etxebarrieta tewas saat mencoba melarikan diri dari tangkapan polisi.

ETA kemudian membalas peristiwa tersebut dengan cara membunuh Meliton Manzanas - kepala polisi untuk wilayah San Sebastian - di tahun yang sama. Manzanas sekaligus menjadi orang pertama yang menjadi korban pembunuhan terencana ETA & kelompok yang bersangkutan sejak itu kian sering melakukan pembunuhan rahasia.

Mural solidaritas ETA di Belfast, Irlandia Utara. (Ardfern / wikimedia.org)

Selama beroperasi, ETA tidak melulu fokus melakukan pembunuhan kepada aparat & tokoh pemerintahan. Kelompok ini juga mencitrakan dirinya sebagai pelindung warga Basque kelas bawah yang tertindas.

Contoh dari kasus tersebut bisa dilihat pada bulan Januari 1972. Saat itu, ETA menculik seorang pengelola pabrik yang bernama Lorenzo Zabala Suinaga setelah Suinaga memecat buruhnya yang melakukan mogok kerja. Setelah pabriknya bersedia mengabulkan tuntutan yang diminta oleh para buruh, Suinaga kemudian dibebaskan dalam kondisi hidup-hidup.

Supaya bisa mendapatkan pasokan logistik yang dibutuhkannya, para anggota ETA menggunakan metode penculikan & intimidasi kepada orang-orang kaya Basque supaya mereka bersedia mengirimkan uang kepada ETA. Bixente Lizarazu - mantan pesepak bola Perancis yang kebetulan berdarah Basque - adalah contoh dari figur publik yang pernah menerima pesan bernada ancaman dari ETA.

Untuk urusan persenjataan, ETA mendapatkannya dari pasar gelap & menyerang gudang-gudang senjata. Di luar Basque, ETA diketahui juga sempat menerima pelatihan dari kelompok pemberontak PIRA (Irlandia Utara) & GIA (Aljazair).

Tahun 1973, ETA melakukan aksinya yang paling terkenal. Di tahun tersebut, Perdana Menteri Spanyol Luis Carrero Blanco kehilangan nyawanya setelah mobil yang dinaikinya hancur terkena ledakan bom yang disembunyikan oleh ETA di gorong-gorong jalanan kota Madrid. Saking dahsyatnya ledakan tersebut, mobil yang dinaiki oleh Blanco sempat terlontar ke udara hingga setinggi belasan meter


Simulasi ledakan bom ETA di tahun 1973. (llibertat.cat)


Tetap Menggeliat Sesudah Franco Wafat

Dua tahun pasca terbunuhnya Blanco, giliran Franco yang menghembuskan napas terakhirnya akibat sakit. Pasca meninggalnya Franco, Spanyol yang awalnya berbentuk kediktatoran secara perlahan berubah menjadi lebih demokratis. Tahun 1979, wilayah Basque akhirnya memperoleh otonomi khusus.

Diberikannya otonomi ini lalu dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Basque untuk menggalakkan kembali penggunaan bahasa Basque. Namun pemberian otonomi tersebut gagal menghentikan perlawanan ETA, karena ETA hanya menginginkan kemerdekaan Basque sebagai harga mati perjuangannya.

Berubahnya iklim politik Spanyol & masih ngototnya ETA untuk melanjutkan perlawanan lantas turut berdampak pada berubahnya cara pandang pemerintah Perancis kepada ETA. Saat Franco masih berkuasa, aparat Perancis membiarkan anggota ETA bersembunyi di Perancis karena ETA dipandang sebagai kelompok yang sedang berjuang melawan kediktatoran. Namun pasca wafatnya Franco, aparat Perancis yang awalnya bersikap toleran kini mulai aktif melakukan kerja sama dengan aparat Spanyol untuk membantu menumpas ETA di wilayahnya.

Ada nasihat yang menyebut kalau hewan cenderung semakin buas jika berada dalam kondisi terpojok. Demikian pula halnya dengan ETA. Alih-alih melemah akibat tekanan aparat Spanyol & Perancis, sepak terjang ETA pada periode ini justru malah semakin menggila.

Aksi-aksi penyerangan yang dilakukan oleh ETA di tahun 1980 menjadi jauh lebih sering. Sebagai akibatnya, tahun 1980 sekaligus menjadi tahun paling berdarah dalam sejarah pemberontakan ETA. Hampir 100 orang tewas akibat menjadi korban pembunuhan ETA pada tahun ini. Melihat kondisi tersebut, pada tahun 1983 pemerintah Spanyol lantas mendirikan kelompok paramiliter bernama "Group Antiterroriste de Liberation" (GAL; Kelompok Pembebasan Anti-Teror).

GAL dengan cepat tumbuh menjadi ancaman baru bagi ETA karena para anggota GAL tidak segan-segan melakukan penculikan & pembunuhan di tempat kepada mereka yang diduga memiliki kaitan dengan ETA. Namun karena taktik GAL dianggap terlalu brutal & malah mendorong ETA untuk semakin sering melakukan pembunuhan membabi buta, GAL kemudian dibubarkan pada tahun 1987.

Tahun 1985, untuk pertama kalinya ETA menggunakan taktik bom mobil untuk membunuh sasarannya sambil menciptakan kepanikan di pusat keramaian. Ironisnya, korban tewas pertama oleh bom mobil ETA justru adalah seorang warga negara AS yang kebetulan sedang berada di Madrid.

Dua tahun kemudian, ETA meledakkan bom mobil di sebuah pusat perbelanjaan kota Barcelona & menewaskan 21 warga sipil dalam prosesnya. Masih di tahun yang sama, sebanyak 11 orang tewas setelah ETA meledakkan bom mobil di depan barak militer di kota Zaragoza.


Gencatan Senjata Berulang Kali

Tahun 1998, jutaan orang di seantero Spanyol menggelar aksi protes besar-besaran setelah ETA menculik & membunuh politikus Basque, Miguel Angel Blanco. Merasa tersudut karena harus menghadapi amarah publik yang demikian besar, ETA kemudian mengumumkan gencatan senjata di tahun yang sama.

Namun gencatan senjata tersebut hanya berlangsung hingga akhir tahun 1999 & ETA sesudah itu kembali melakukan aksi-aksi penyerangan. ETA berharap dengan terus melanjutkan aksinya, maka perekonomian Spanyol akan lumpuh & pemerintah Spanyol akhirnya bersedia mengabulkan tuntutan ETA.

Pada tahun 2002, ETA meledakkan bom mobil di depan stadion Real Madrid. (dailymail.co.uk)

Tahun 2006, ETA kembali mengumumkan gencatan senjata & menyatakan kesediaannya untuk melakukan perundingan damai. Namun gencatan senjata tersebut lagi-lagi harus berakhir lebih dini setelah ETA meledakkan bom mobil di bandara kota Madrid pada bulan Desember di tahun yang sama.

Pasca peristiwa tersebut, pemerintah Spanyol menyatakan tidak mau lagi melanjutkan perundingan damai dengan ETA & aksi kucing-kucingan antara personil ETA dengan aparat Spanyol kembali berlanjut.

Bulan Januari 2011, ETA menyatakan kalau pihaknya tidak mau lagi melanjutkan pemberontakan. Pernyataan tersebut awalnya ditanggapi dingin oleh pemerintah Spanyol yang sudah terlanjur tidak percaya dengan ETA.

Kenyataannya, pasca keluarnya pernyataan tadi, ETA memang tidak pernah lagi melakukan aksi-aksi penyerangan. Untuk menunjukkan kalau pihaknya memang tidak mau lagi melakukan perlawanan bersenjata, ETA selama beberapa tahun berikutnya menyerahkan stok-stok persenjataan yang masih dimilikinya.

Tanggal 7 April 2017, ETA mengumumkan kalau pihaknya sudah menyerahkan semua stok persenjataan & bahan peledak yang dimilikinya. Setahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 2 Mei 2018, ETA mendeklarasikan pembubaran dirinya.

Deklarasi pembubaran tersebut disambut hangat oleh pemerintah Spanyol yang menyebut kalau bubarnya ETA merupakan buah dari keberhasilan demokrasi & penegakan hukum. Namun pemerintah Spanyol mengingatkan kalau aparatnya akan tetap memburu sisa-sisa anggota ETA meskipun kelompok tersebut sudah tidak lagi aktif.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama resmi : Euskadi Ta Askatasuna
Tahun aktif : 1952 - 2018
Area operasi : Spanyol, Perancis
Ideologi : nasionalisme Basque



REFERENSI

BBC. 2017. "What is Eta?".
(www.bbc.com/news/world-europe-11183574)

Cutler, D.. "Timeline: Key events in history of Basque separatists ETA".
(www.reuters.com/article/us-spain-eta-events/timeline-key-events-in-history-of-basque-separatists-eta-idUSTRE79G5FC20111017)

GlobalSecurity.org. "Basque Fatherland and Liberty".
(www.globalsecurity.org/military/world/para/eta.htm)

GlobalSecurity.org. "Spain - Basque Country".
(www.globalsecurity.org/military/world/europe/es-basque.htm)

Gray, W.. 2001. "Lizarazu given special security after threats from Basques".
(www.telegraph.co.uk/sport/football/international/3001837/Lizarazu-given-special-security-after-threats-from-Basques.html)

Jones, S.. 2018. "Basque separatist group Eta announces dissolution".
(www.theguardian.com/world/2018/may/02/basque-separatist-group-eta-announces-dissolution)

Shepard, W.S.. 2002. "The ETA: Spain Fights Europe's Last Active Terrorist Group".
(www.umass.edu/legal/Benavides/Spring2005/397G/Readings%20397G%20Spring%202005/12Shepard.pdf)

Tremlett, G.. 2010. "Eta's ceasefire statement decoded".
(www.theguardian.com/world/2010/sep/06/eta-ceasefire-statement)

Wikipedia. "List of ETA attacks".
(en.wikipedia.org/wiki/List_of_ETA_attacks)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



3 komentar:

  1. Plot twist:Karena diburu mereka melakukan perlawanan lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sulit, namun bukan berarti tidak mungkin.
      sisa anggota ETA ini pasti udah terdroktin secara masif
      dan butuh proses deradikalisasi sebagai salah satu solusi agar para anggota ETA ini tidak berontak lagi.

      Hapus
  2. Pemberontakan ETA menjadi pelajaran bagi pemerintah Spanyol untuk bertindak tegas mengakhiri gerakan separatis di wilayah Basque.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.