Sejarah Berdiri & Runtuhnya Republik Federal Amerika Tengah



Peta Amerika Tengah di masa sekarang. (picsunday.com)

Jika kita melihat bendera negara-negara Amerika Tengah seperti Guatemala, Nikaragua, El Salvador, & Honduras, maka anda bakal menemukan kemiripan pada bendera negara-negara tadi. Kemiripan tersebut adalah adanya motif biru-puith-biru yang digunakan oleh masing-masing negara dengan varian & modifikasinya sendiri-sendiri. Bukan karena kebetulan semata jika negara-negara tersebut memiliki desain bendera yang mirip. Jika kita mundur hingga abad ke-19, negara-negara tadi ternyata memang pernah bersatu sebagai negara serikat.

Negara serikat tersebut adalah Republik Federal Amerika Tengah (RFAT; Republica Federal de Centroamerica) yang wilayahnya membentang mulai dari Chiapas (Meksiko selatan) di sebelah utara hingga Kosta Rika di sebelah selatan. Negara itu sendiri didirikan pada tahun 1823 saat Meksiko selaku negara induknya tengah dilanda kekacauan domestik.

Namun bak buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya, Republik Federal tersebut langsung ditimpa masalah serupa tidak lama usai pendiriannya. Saat konflik internal tersebut kian berlarut-larut, republik itupun mengalami pembubaran sejak tahun 1838 setelah daerah-daerah penyusunnya memerdekakan diri satu demi satu.



BERMULA SEJAK ERA KOLONIAL SPANYOL

Spanyol di awal era modern merupakan salah satu negara adidaya dunia. Pada puncak kekuasaannya, wilayah kekuasaan Spanyol di Benua Amerika membentang mulai dari wilayah modern Amerika Serikat (AS) hingga ujung selatan Argentina. Wilayah Amerika Tengah juga termasuk dalam wilayah kekuasaan Spanyol.

Namun sebagai akibat dari tidak adanya cadangan mineral yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah tersebut terkesan ditelantarkan oleh pemerintah pusat Spanyol. Oleh Spanyol sendiri, wilayah Amerika Tengah termasuk dalam daerah koloni Nueva Espana (Spanyol Baru) yang kelak menjadi cikal bakal negara Meksiko.

Sementara itu Benua Eropa, pecah Perang Napoleon di sejak akhir abad ke-18. Wilayah Spanyol juga tidak luput dari api peperangan & wilayah tersebut sempat diinvasi oleh pasukan Perancis pimpinan Napoleon di tahun 1808. Invasi tersebut berakhir dengan kemenangan pasukan Perancis & keberhasilan mereka menangkap raja Spanyol, Ferdinand VII.

Namun perang di daratan Spanyol masih jauh dari kata berakhir. Saat Napoleon mencoba menjadikan saudaranya yang bernama Joseph sebagai pemimpin Spanyol, rakyat Spanyol memberontak & perang pun kembali berkecamuk.

Lukisan mengenai pemberontakan rakyat Spanyol dalam Perang Napoleon. (Joaquin Sorolla y Bastida / pixels.com)

Di tengah-tengah berlangsungnya perang, para pemberontak Spanyol mengeluarkan konstitusi baru yang sejumlah poin pentingnya adalah mengubah Spanyol menjadi monarki konstitusional & mulai dilibatkannya warga sipil dari beragam status sosial dalam aktivitas politik. Ketika pasukan Napoleon mengalami kekalahan & Ferdinand VII kembali menghirup udara bebas di tahun 1814, ia sempat membekukan konstitusi tadi.

Namun saat Spanyol kembali dilanda pemberontakan oleh golongan liberal di tahun 1820, ia terpaksa menjalankan kembali konstitusi tersebut. Dijalankannya konstitusi tersebut lantas ganti menuai rasa tidak suka dari golongan konservatif di Amerika.

Sekedar info, golongan politik di koloni Spanyol di Amerika secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 golongan utama : liberal & konservatif. Istilah liberal lazimnya digunakan untuk menyebut orang-orang keturunan imigran Spanyol (Kreole) yang mendukung gagasan politik & ekonomi baru - mengikuti tren pemikiran yang tengah berkembang di Eropa. Kubu konservatif di lain pihak pada umumnya merupakan orang-orang menengah ke atas yang memiliki lahan luas, menganut pola pikir tradisional, & memiliki kedekatan dengan gereja.

Kembali ke soal Nueva Espana. Pasca dijalankannya kembali konstitusi tadi, wilayah yang bersangkutan nekat memerdekakan diri secara sepihak pada tahun 1821 dengan nama "Meksiko". Nueva Espana / Meksiko merdeka sebagai negara monarki konstitusional dengan Agustin de Iturbide - seorang keturunan bangsawan imigran Spanyol - sebagai kaisar pertamanya.

Namun karena Kekaisaran Meksiko didirikan sebagai upaya bagi golongan konservatif untuk mempertahankan zona nyamannya, pendirian negara muda ini ganti menuai rasa tidak suka dari golongan liberal & kelas bawah. Fenomena demikian utamanya paling terasa di wilayah Amerika Tengah, yang pembangunannya terkesan terbengkalai & hanya berpenduduk 1 juta jiwa pada awal abad ke-19.

Suara sumbang terhadap Iturbide juga datang dari ibukota. Iturbide dianggap lebih suka hidup bermewah-mewahan ketimbang mencari cara untuk memperbaiki perekonomian Meksiko yang di masa itu masih dikucilkan oleh negara-negara Eropa akibat kuatnya tekanan pemerintah Spanyol.

Merasa tidak tahan lagi dengan hujan kritikan tersebut, Iturbide pun memutuskan untuk membubarkan parlemen di tahun 1822. Bak melempari sarang lebah dengan batu, tindakan Iturbide tersebut langsung mengundang amarah sehingga pecahlah pemberontakan di sejumlah daerah di Meksiko.


Peta Meksiko saat baru merdeka.


MERDEKA DARI NEGARA YANG BARU MERDEKA

Tahun berganti, Iturbide berada dalam kondisi terpojok setelah hampir seluruh daerah di luar ibukota Mexico City menolak mengakui Iturbide sebagai pemimpin mereka. Maka, pada bulan Maret 1823 ia memutuskan untuk mendirikan kembali parlemen & melepaskan jabatannya sebagai kaisar sebelum kemudian pergi ke Italia.

Peristiwa tersebut sekaligus menandai berakhirnya Meksiko sebagai negara kekaisaran. Saat kondisi di ibukota masih belum stabil inilah, sejumlah provinsi di Meksiko selatan mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk memerdekakan diri.

Bulan Juli 1823, perwakilan dari provinsi-provinsi tadi melakukan rapat di Guatemala City. Dalam rapat tersebut, mereka sepakat  untuk mendeklarasikan berdirinya negara baru yang bernama "Serikat Provinsi Amerika Tengah" (SPAT; Provincias Unidas De Centroamerica) yang wilayahnya mencakup Guatemala, El Salvador, Honduras, Nikaragua, & Kosta Rika.

Setahun pasca deklarasi tersebut, negara yang bersangkutan kelak mengubah namanya menjadi "Republik Federal Amerika Tengah" (RFAT; Republica Federal de Centroamerica). SPAT / RFAT didirikan sebagai cara supaya daerah-daerah yang bersangkutan memiliki kebebasan penuh untuk mengelola urusannya sendiri, namun di sisi lain tetap memiliki kekuatan yang cukup untuk menolak pengaruh Meksiko & pihak asing lainnya.

Untuk mengakomodasi hal tersebut, 5 negara bagian penyusun RFAT lantas diberikan otonomi penuh & diperbolehkan memilih presidennya masing-masing. Dan supaya kaum konservatif di RFAT tidak merasa dipinggirkan, konstitusi RFAT pun dibuat sedemikian rupa. Sebagai contoh, RFAT tetap mengakui sistem perbudakan & hak istimewa yang dimiliki oleh institusi Gereja Katolik.

Tahun 1825, RFAT menggelar pemilu presiden pertamanya. Pada saat inilah, riak-riak perpecahan dalam RFAT mulai nampak. Awalnya Jose Cecilio del Valle yang berasal dari Honduras & berhaluan konservatif siap menjadi presiden baru RFAT setelah dirinya berhasil meraih suara tertinggi.

Namun parlemen RFAT yang didominasi oleh golongan liberal menolak mengakui hasil pemilihan tersebut. Mereka lebih memilih untuk menjadikan Manuel Jose Arce yang berasal dari El Salvador sebagai presiden baru RFAT. Parlemen RFAT berharap kalau Arce bisa menjalankan ide-ide yang disukai oleh golongan liberal, mengingat Arce sendiri pernah mengenyam pendidikan filsafat.

Bendera RFAT. (Huhsunqu / wikipedia.org)

Harapan parlemen RFAT nyatanya tidak terwujud. Pasalnya Arce justru lebih sering terlibat gesekan dengan golongan liberal yang berasal dari El Salvador & Honduras. Arce kemudian mencoba mencari dukungan dari golongan agamawan & konservatif, namun kali ini upayanya dijegal oleh golongan konservatif Guatemala.

Arce kemudian membalasnya dengan cara mencopot paksa pemimpin negara bagian Guatemala yang kebetulan berasal dari golongan liberal di tahun 1826. Tindakan Arce tersebut langsung memicu timbulnya pemberontakan di El Salvador & Honduras karena golongan liberal setempat khawatir kalau mereka bakal bernasib sama.



PRESIDEN BERGANTI, PERPECAHAN MENGIKUTI

Tahun 1829, pasukan pemberontak berhasil memasuki Guatemala City sehingga Arce terpaksa melepaskan jabatannya sebagai presiden. Pemilihan presiden kemudian digelar setahun kemudian & Francisco Morazan yang berhaluan liberal berhasil terpilih menjadi presiden yang baru.

Begitu mulai menjabat, Morazan langsung mengeluarkan aneka kebijakan yang dimaksudkan untuk melemahkan wewenang instutusi gereja. Misalnya menghapuskan pajak pungutan kepada jemaat gereja & menciptakan sistem baru untuk mencatat pasangan yang baru menikah.

Tahun 1834, sebagai upaya lebih jauh untuk menyenangkan golongan liberal di El Salvador, Morazan memindahkan ibukota RFAT ke San Salvador. Tindakan Morazan tersebut langsung mengundang protes dari negara-negara bagian lain yang merasa direndahkan, mengingat El Salvador adalah negara bagian terkecil yang menyusun RFAT.

Guatemala menjadi negara bagian yang paling keras menentang mengingat sejak masa kekuasaan Spanyol, wilayah tersebut sudah lama menjadi semacam patron bagi wilayah-wilayah penyusun RFAT yang lain.

Tahun 1837, timbul wabah kolera di RFAT. Golongan konservatif yang sudah lama memendam rasa tidak suka kepada Morazan lantas melihat momen ini sebagai ajang untuk melancarkan serangan balik. Mereka menyebar isu kalau wabah kolera ini adalah hukuman dari Tuhan & kaum liberal harus bertanggung jawab atas wabah ini.

Francisco Morazan. (alchetron.com)

Tersulut oleh isu tersebut, kaum Indian di Guatemala kemudian beramai-ramai memberontak. Pemberontakan tersebut dengan cepat membesar setelah para pemberontak menemukan sosok pemimpin dalam diri Rafael Carrera, tokoh kharismatik dari golongan berdarah campuran. Bulan Maret 1838, Carrera & para pengikutnya akhirnya berhasil mencapai Guatemala City, ibukota lama RFAT. Di kota tersebut, ia kemudian memerintahkan supaya parlemen nasional segera menggelar sidang.

Sidang yang dimaksud akhirnya digelar pada bulan Mei. Dalam sidang yang sama, parlemen RFAT setuju untuk memberikan kebebasan penuh kepada masing-masing negara bagian untuk menentukan nasibnya sendiri.

Berawal dari Nikaragua yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 31 Mei, negara-negara bagian RFAT yang lain kemudian melakukan langkah serupa, sekaligus menandai berakhirnya riwayat RFAT. Carrera sendiri nantinya menjadi diktator Guatemala hingga ajal menjemputnya pada tahun 1865.

Di saat riwayat RFAT sebagai negara pemersatu Amerika Tengah sudah berakhir, pemberontakan antara kubu pendukung & penentang Morazan masih tetap berlangsung. Morazan sempat berhasil menguasai kembali Guatemala City pada awal tahun 1840. Namun kesuksesan tersebut tidak berlangsung lama setelah para pendukung Carrera berhasil menguasai kembali Guatemala City di bulan Maret.

Morazan terpaksa melarikan diri keluar Guatemala di tahun yang sama & sempat mencoba mendirikan kembali RFAT dari wilayah Kosta Rika di tahun 1842. Namun upayanya harus berakhir untuk selamanya setelah dirinya ditangkap & ditembak mati di ibukota San Jose pada tanggal 15 September.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama resmi :
Republica Federal de Centroamerica
Tahun aktif : 1823 - 1838
Ibukota : Guatemala City (1823 - 1834), San Salvador (1834 - 1838)
Bentuk pemerintahan : republik
Mata uang : real Republik Amerika Tengah
Bahasa nasional : Spanyol



REFERENSI

 - . 2008. "Carrera, Rafael". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

 - . 2008. "Morazan, Fransisco". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

 - . 2008. "United Provinces of Central America". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

H.F. Cline & M.C. Meyer. 2008. "Mexico, history of". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Ko, H.. 2013. "An Overview Study of the Federal Republic of Central America".
(www.zum.de/whkmla/sp/1415/lictor/lictor1.html)

Minster, C.. 2018. "The Federal Republic of Central America (1823-1840)".
(www.thoughtco.com/the-federal-republic-of-central-america-2136340)

Woodward Jr., R.L.. 2008. ""Central America, history of". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Wikipedia. "Manuel Jose Arce".
(en.wikipedia.org/wiki/Manuel_Jos%C3%A9_Arce)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



3 komentar:

  1. jadi ingat Republik Indonesia Serikat, nasibnya sama dibubarkan hanya endingnya yang beda.. hehehe... kalau RIS kembali menjadi NKRI.

    BalasHapus
  2. Keren, sedikit banyaknya dapat menambah wawasan sy.

    BalasHapus
  3. Republik Federal Amerika Tengah (RFAT) bubar karena perseteruan kubu koservatif dan liberal. Republik Sosialis Uni Soviet (USSR) bubar karena krisis ekonomi, disintegrasi perbedaan etnis. Republik Federal Sosialis Yugoslavia bubar karena disintegrasi dan perseteruan antar etnis.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.