Kucing Bakau, Makhluk Loreng yang Gemar Menyelam



Kucing bakau yang sedang berada di tepi air. (nzbzd.com)

Kucing selama ini dikenal takut akan air. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk kucing yang satu ini. Kucing pemberani tersebut adalah kucing bakau / kucing pemancing (fishing cat; Prionailurus viverrinus), sejenis spesies kucing liar yang - sesuai namanya - memang menjadikan hutan bakau sebagai salah satu habitat utamanya. Namun kucing ini bukan hanya mendiami kawasan hutan bakau. Mereka juga dapat ditemukan di tempat-tempat lain semisal pegunungan, rawa, & kawasan lain yang berada di sekitar sungai & danau.

Kucing bakau dapat dikenali dengan melihat tubuhnya yang diselubungi oleh bulu / rambut berwarna kecokelatan, dengan tubuh bagian bawah yang berwarna putih polos. Di bagian punggungnya, terdapat corak garis panjang & terputus-putus berwarna hitam. Sementara di bagian sampingnya, corak tersebut cenderung terlihat menyerupai totol.

Kucing bakau memiliki tubuh yang agak gempal dengan postur kaki yang terbilang pendek. Ekornya terlihat pendek namun padat. Daun telinganya berukuran kecil & berbentuk segitiga.

Populasi kucing bakau terkonsentrasi di Asia Selatan, tepatnya di India, Nepal, Pakistan, Bangladesh, & Sri Lanka. Dalam jumlah yang lebih kecil, kucing bakau juga dapat ditemukan di Malaysia, Thailand, Filipina, & Indonesia bagian barat. Selain mendiami kawasan hutan bakau yang notabene berbatasan langsung dengan laut, kucing bakau juga dapat ditemukan di dataran tinggi Sri Lanka dengan ketinggian maksimum 2.100 m di atas permukaan laut.

Bukan tanpa alasan kucing bakau menyukai habitat yang dekat dengan air. Kucing ini menjadikan ikan sebagai makanan utamanya. Kucing bakau adalah hewan nokturnal yang berarti hewan ini baru aktif mencari makan pada malam hari.

Untuk mendapatkan ikan makanannya, kucing bakau ini tidak segan-segan masuk ke dalam air untuk berenang & mencaplok mangsanya. Dalam kasus lain, kucing bakau akan berdiam di tepi air saat bulan tengah benderang & kemudian secara tiba-tiba menerkam ikan yang melintas di dekatnya.

Ikan bukanlah satu-satunya hewan yang menjadi makanan kucing bakau. Hewan ini juga mau mengkonsumsi hewan-hewan air yang lain seperti kerang, kepiting, katak, & ular. Tak hanya itu, kucing bakau juga diketahui memburu hewan-hewan darat seperti kelinci, anjing, domba, anak sapi, & bangkai hewan berukuran besar.

Saat berhasil menaklukkan hewan darat mangsanya, kucing ini memiliki kebiasaan membersihkan mangsanya terlebih dahulu dengan cara menceburkannya ke dalam air & kemudian menariknya keluar. Kucing bakau adalah hewan soliter alias hidup menyendiri.

Kucing bakau yang sedang berenang. (dreamstime.com)

Kucing bakau memiliki dimorfisme seksual yang berarti kucing jantan & betina bisa dibedakan secara fisik. Perbedaan yang paling kentara adalah kucing jantan cenderung berukuran lebih besar ketimbang betina, di mana kucing bakau diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang hampir 86 cm (tidak termasuk ekor).

Mengenai perilaku reproduksinya sendiri, kucing bakau tidak memiliki musim kawin yang spesifik & pada dasarnya bisa melakukan perkawinan kapan saja. Kalau di India utara, intensitas perkawinan antar kucing bakau cenderung meningkat pada periode antara bulan Maret hingga Mei.

Sesudah melakukan perkawinan dengan pejantan, betina kemudian akan memasuki periode kehamilan selama 9 - 10 minggu. Kucing betina bisa melahirkan 4 anak sekaligus. Namun lazimnya, jumlah bayi yang dilahirkan oleh betina hanya berjumlah sekitar setengahnya. Di dalam tangkapan, kucing bakau jantan ikut membantu betina mengurus anaknya. Namun tidak diketahui apakah kucing bakau jantan yang hidup di alam liar juga memiliki perilaku mengasuh serupa.

Bayi kucing tersebut akan hidup dari air susu induknya hingga usia 6 bulan & tetap tinggal bersama induknya hingga usia 10 bulan, usia yang juga merupakan usia kematangan seksualnya. Tidak diketahui berapa usia maksimum kucing bakau di alam liar. Kalau di dalam tangkapan sendiri, kucing bakau diketahui bisa hidup hingga usia 15 tahun lebih.

Kucing bakau belum dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah. Namun populasi hewan ini di alam liar diperkirakan berada dalam kondisi terancam. Pasalnya kawasan hutan hujan yang menjadi habitat alamiah kucing ini tengah mengalami penyempitan besar-besaran akibat penebangan massal, pembangunan, & perikanan kelewat batas.

Selain masalah habitat, kucing bakau juga diburu oleh mereka yang tertarik akan motif kulitnya. Untuk mencegah supaya hewan ini tidak sampai punah, pemerintah India sudah menetapkan kucing bakau sebagai hewan yang dilindungi.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Prionailurus
Spesies : Prionailurus viverrinus



REFERENSI

ARKive. "Fishing cat (Prionailurus viverrinus)".
(www.arkive.org/fishing-cat/prionailurus-viverrinus/)

Big Cat Rescue. 2015. "Fishing Cat Facts".
(bigcatrescue.org/fishing-cat-facts/)

Hamlin, M.. 2004. "Prionailurus viverrinus".
(animaldiversity.org/accounts/Prionailurus_viverrinus/)

WWF India. "Fishing Cat".
(www.wwfindia.org/about_wwf/priority_species/lesser_known_species/fishing_cat/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.