Kanguru Merah, Hewan Berkantong yang Gemar Melompat



Seekor kanguru merah & anaknya. (stlzoo.org)

Benua Australia dikenal dengan fauna khasnya yang unik & tidak dapat dijumpai di benua lainnya. Lokasi Australia yang terpisah dari benua lainnya menjadi alasan mengapa benua terkecil di dunia ini bisa memiliki hewan-hewan yang demikian unik. Marsupial adalah contoh dari hewan yang banyak ditemukan di Australia, di mana marsupial pada dasarnya adalah sejenis mamalia berkantong. Dari sekian banyak marsupial yang ada di Australia, kanguru merah adalah salah satu yang paling terkenal.

Kanguru merah (red kangaroo; Macropus rufus) adalah nama dari sejenis kanguru yang tubuhnya memang berwarna dominan merah, kendati ada juga individu kanguru merah yang tubuhnya berwarna cenderung kelabu & kebiruan. Dengan tinggi mencapai 2 meter; panjang 1,6 m; & berat maksimum 90 kg, kanguru merah pun menjadi spesies kanguru sekaligus marsupial terbesar di dunia. Kanguru merah hanya dapat ditemukan di Australia, khususnya di wilayah Australia tengah yang beriklim gersang.

Banyak orang yang mengira kalau nama "kanguru" berasal dari bahasa lokal Aborigin yang artinya "saya tidak mengerti", karena orang Aborigin yang ditanya oleh rombongan pelaut asal Eropa pimpinan Arthur Phillip diduga tidak bisa memahami bahasa yang digunakan oleh orang Eropa. Namun hal tersebut ternyata tidak tepat & merupakan hasil salah kaprah semata.

Kawanan kanguru merah yang sedang melompat. (bingwallpaperhd.com)

Faktanya, ada banyak kelompok suku Aborigin yang tinggal di Australia & mereka memiliki bahasa lokalnya masing-masing. Kata "kanguru" sendiri aslinya merupakan serapan dari kata "gangurru", nama yang digunakan oleh kelompok suku Guugu Yimidhirr di Australia utara untuk menyebut kanguru (tepatnya kanguru abu-abu).

Salah kaprah kalau kata "kanguru" berarti "saya tidak mengerti" pada awalnya muncul setelah Phillip & rombongannya berpapasan dengan kelompok suku Aborigin lain di Sydney. Saat mereka menggunakan kata "kanguru" untuk menyebut hewan yang bersangkutan, orang-orang Aborigin tersebut malah menunjukkan reaksi kebingungan karena mereka menggunakan nama yang berbeda untuk menyebut kanguru.

Kanguru merah mudah dikenali dengan melihat penampilannya yang begitu khas. Hewan ini memiliki postur tubuh yang cenderung tegak dengan kaki belakang yang besar & kaki depan yang nampak seperti tangan. Ekornya berbentuk panjang & bertekstur padat. Kepala & daun telinganya berbentuk panjang.

Tubuh bagian depan & bawahnya berwarna lebih terang dibandingkan bagian tubuhnya yang lain. Hanya kanguru merah betina yang memiliki kantong, di mana kantongnya terletak di bagian perut. Di dalam kantongnya tersebut, terdapat 4 puting susu.

Kanguru merah jantan & betina. (Lehigh Valley Zoo / mcall.com)

Kanguru memiliki kaki belakang yang serupa dengan kaki belakang kelinci. Karena keduanya memiliki kaki belakang yang mirip, baik kanguru maupun kelinci sama-sama bergerak dengan cara melompat. Namun tidak seperti kelinci yang melompat dengan memakai keempat kakinya, kanguru bisa bergerak dengan lincah hanya dengan menggunakan kaki belakangnya. Sementara kaki depan & ekornya lebih berfungsi sebagai penjaga keseimbangan supaya kanguru tidak terjungkal saat bergerak cepat.

Saat kanguru melompat, ia akan membungkukkan badannya sebelum kemudian membuat gerakan melompat ke depan. Kanguru merah yang berukuran besar bisa bergerak hingga kecepatan 88 km/jam. Sekali melompat, hewan ini juga bisa menempuh jarak hingga 8 meter & hingga ketinggian 3 meter. Namun normalnya kanguru hanya akan melompat hingga ketinggian kurang dari 2 meter. Berkat keahliannya dalam melompat, kanguru pun bisa melewati aneka penghalang & rintangan di atas tanah dengan mudah.



HIDUP TANPA MINUM

Kanguru merah adalah hewan herbivora alias pemakan tumbuhan, di mana makanan utamanya adalah rumput & tanaman hijau. Kanguru merah bisa menggunakan kaki depannya untuk mengambil & menggenggam tanaman makanannya.

Karena kanguru bisa mencukupi kebutuhan cairannya dari tumbuhan semata, kanguru pun bisa hidup tanpa minum dalam kurun waktu yang lama. Untuk menghindari panas matahari yang menyengat, kanguru merah biasanya baru aktif pada malam hari. Namun saat hari sedang teduh atau saat cuaca sedang mendukung, kanguru merah juga mau beraktivitas pada siang hari.

Kanguru merah memiliki kebiasaan untuk hidup dalam kelompok kecil dengan jumlah anggota rata-rata 10 ekor. Satu kelompok kanguru biasanya terdiri dari betina & keturunannya, beserta seekor pejantan yang berstatus sebagai pasangan kawin dari kanguru-kanguru betina.

Tidak jarang pejantan terlibat pertarungan satu sama lain saat mereka sama-sama ingin mengawini betina yang sama. Saat berkelahi, kanguru jantan akan saling mencakar, atau menendang sambil berdiri di atas ekornya.

Bicara soal kawin, kanguru merah pada dasarnya bisa berkembang biak kapan saja. Namun masa reproduksi kanguru cenderung lebih sering terjadi pada musim semi & panas waktu setempat. Keberadaan kantong pada kanguru betina tidak lepas dari metode reproduksinya yang khas mengingat kanguru - beserta hewan marsupial lainnya - tidak memiliki plasenta alias tali pusar.

Bayi kanguru yang baru lahir. (lakerangel14 / pinterest.com)

Kanguru betina hanya menjalani kehamilan selama 33 hari & hanya mengandung 1 ekor bayi di setiap kehamilannya. Namun jika kondisi lingkungannya sedang tidak menunjang, kanguru betina bisa menunda kelahirannya.

Karena masa kehamilan kanguru begitu singkat, bayi kanguru yang baru lahir pun memiliki ukuran yang amat kecil, tepatnya hanya sekitar 2,5 cm. Saat melahirkan, kanguru betina akan duduk berbaring di atas tanah. Begitu bayinya keluar, bayi mungil tersebut kemudian akan memanjat tubuh induknya hingga mencapai kantong.

Sesampainya di dalam kantong, bayi kanguru akan menghisap air susu induknya & secara berangsur-angsur mengalami pertambahan ukuran. Saat sudah berukuran cukup besar, kepala & kaki anak kanguru akan nampak menyembul keluar dari kantong induknya. Anak kanguru akan meninggalkan kantongnya pada usia 7 bulan, namun ia akan tetap menghisap air susu induknya hingga usia 1 tahun.

Kanguru merah mengalami kematangan seksual pada usia antara 15 sampai 20 bulan. Normalnya kanguru jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar & usia kematangan seksual yang lebih terlambat dibandingkan betina. Kanguru jantan juga cenderung memiliki warna bulu yang lebih mencolok & kemerahan dibandingkan betina yang warna bulunya cenderung keabuan. Di alam liar, seekor kanguru merah diketahui bisa hidup hingga usia 22 tahun.



BERLINDUNG DALAM AIR

Sebagai akibat dari ukurannya yang besar, kanguru merah pun tidak memiliki banyak musuh di alam liar. Hewan yang menjadi musuh utama kanguru merah adalah dingo, sejenis anjing liar khas Australia. Ketika merasa terancam, kanguru merah akan segera bergegas melarikan diri & kemudian menceburkan dirinya ke dalam genangan mata air. Jika hewan pemangsanya tetap nekat mendekat, kanguru merah akan mencoba membunuh pengejarnya dengan cara menyeretnya ke dalam air & menenggelamkannya.

Kalaupun kanguru merah tidak berhasil menemukan genangan air, kanguru merah masih bisa melawan dengan cara menempelkan punggungnya pada pohon, kemudian melontarkan dirinya sendiri ke depan sambil menendang menggunakan kaki belakangnya.

Jika tendangannya sampai mengenai bagian tubuh yang vital, maka hewan yang tadinya hendak menyantap kanguru bisa tewas. Adapun selain dingo, kanguru yang masih kecil & berada di luar kantong induknya juga rentan diserang oleh burung pemangsa semisal falcon.

Sepasang kanguru jantan yang sedang berkelahi. (Dellex / wikimedia.org)

Selain hewan, manusia juga menjadi ancaman bagi kanguru. Suku Aborigin diketahui sudah lama memburu kanguru udah mengambil daging & kulitnya. Saat para imigran keturunan Eropa berdatangan ke Australia untuk bermukim, mereka juga turut memburu kanguru hingga sekarang karena daging & kulit kanguru memiliki nilai komersial yang tinggi. Kendati banyak diburu, populasi kanguru merah di Australia sejauh ini masih melimpah karena adanya batasan-batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Australia.

Manusia sendiri tidak semata-mata memandang kanguru merah sebagai hewan buruan semata. Karena hewan ini memiliki penampilan yang unik & memiliki habitat asli di Australia, kanguru merah pun kini menjadi semacam hewan maskot Australia. Sampai-sampai gambar kanguru merah dapat dijumpai pada lambang negara Australia. Maskapai penerbangan Australia yang bernama Qantas juga menggunakan gambar kanguru yang sedang melompat sebagai lambang perusahaannya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus
Spesies : Macropus rufus



REFERENSI

Australian Reptile Park. "Red Kangaroo".
(reptilepark.com.au/animals/mammals/red-kangaroo/)

Carter, L.. 2020. "Red Kangaroo".
(australian.museum/learn/animals/mammals/red-kangaroo/)

Chai, P.. 2019. "Airline liveries: The origins of Qantas' Flying Kangaroo and nine other iconic plane designs".
(www.traveller.com.au/the-traveller-10--airline-logos-and-livery-h1dtie)

Department of the Prime Minister & Cabinet. "Commonwealth Coat of Arms".
(www.pmc.gov.au/government/commonwealth-coat-arms)

Lim, L.. 2018. "Myth busting: where the word ‘kangaroo’ really came from – spoiler, it doesn’t mean ‘I don’t know’".
(www.scmp.com/magazines/post-magazine/short-reads/article/2157919/myth-busting-where-word-kangaroo-really-came)

Natural History Notebooks. "Kangaroos".
(www.nature.ca/notebooks/english/kanga.htm)

Yue, M.. 2001. "Macropus rufus".
(animaldiversity.org/accounts/Macropus_rufus/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.