Punggung Berlian Timur, Ular Derik Terbesar di Dunia



(Sumber)

Derik (rattle) adalah sebutan untuk sejenis organ luar berbentuk panjang yang terbuat dari zat tanduk & bisa mengeluarkan bunyi gemerincing jika digoyangkan. Organ derik hanya ditemukan pada ular, tepatnya ular dari genus Crotalus & Sisturus di mana semua ular yang memiliki organ derika dikenal dengan nama "ular derik" (rattlesnake). Fungsi utama derik sendiri adalah untuk menakut-nakuti musuhnya supaya tidak mendekat jika tidak ingin digigit. Ada banyak spesies ular derik yang sudah diketahui manusia di mana yang terbesar dikenal dengan nama "punggung berlian timur".

Ular derik punggung berlian timur (eastern diamondback rattlesnake; Crotalus adamanteus) adalah spesies ular derik terbesar di dunia, sekaligus ular berbisa terbesar di Benua Amerika. Predikat yang muncul karena ular ini bisa tumbuh hingga sepanjang 2,4 m.

Nama "punggung berlian" (diamondback) diberikan karena di bagian punggung ular ini terdapat motif berbentuk wajik kehitaman dengan tepian berwarna krem pucat. Sementara nama "timur" diberikan karena habitat asli ular ini terdapat di Amerika Serikat (AS) bagian timur, tepatnya di kawasan Semenanjung Florida & sekitarnya.

Karakteristik dari habitat punggung berlian timur cukup bervariasi di mana ular ini bisa ditemukan di tepi pantai. Adapun habitat favorit dari ular ini adalah hutan yang dipenuhi pohon palem & cemara. Punggung berlian timur lebih suka beraktivitas di atas tanah, namun hewan yang bersangkutan juga bisa memanjat pohon & berenang di atas permukaan air jika diperlukan. Punggung berlian timur memiliki kebiasaan mengangkat bagian ujung ekornya ketika sedang bergerak supaya organ deriknya tidak cepat rusak akibat terlalu sering bergesekan dengan tanah.

Punggung berlian timur adalah hewan karnivora di mana makanannya terdiri dari hewan-hewan kecil seperti tikus, kelinci, tupai, & burung kecil. Untuk menemukan mangsanya, ular punggung berlian timur mengandalkan indra penciumannya yang tajam. Bukan hanya itu, punggung berlian timur juga memiliki organ pit yang terletak di antara mata & lubang hidungnya.

Lokasi dari lubang hidung (panah hitam) & organ pit (panah merah). (Sumber)

Organ pit sangat peka terhadap panas & fungsi utama organ ini adalah untuk mendeteksi suhu tubuh mangsanya beserta sisa-sisa panas yang ditinggalkan pada jejak kakinya. Punggung berlian timur melakukan aktivitas berburunya pada saat matahari bersinar.

Punggung berlian timur berburu dengan cara diam tak bergerak di tempat-tempat yang biasa dilewati oleh mangsanya. Begitu mangsanya melintas, punggung berlian timur secara tiba-tiba menggigit mangsanya & menyuntikkan racun dari sepasang taring di rahang atasnya. Taring ini akan terlipat ketika tidak digunakan, namun akan mencuat ketika ular membuka rahangnya.

Sesudah menggigit, punggung berlian timur akan membiarkan mangsanya melarikan diri, sambil menunggu racunnya bereaksi. Mangsa punggung berlian timur akan mati tidak lama sesudah tergigit & hal berikutnya yang dilakukan oleh sang ular hanyalah menelan bulat-bulat hewan mangsanya yang sudah tidak berdaya.



REPTIL YANG "MELAHIRKAN"

Musim kawin punggung berlian timur terjadi pada akhir musim panas hingga musim gugur waktu setempat. Pada periode tersebut, pejantan akan aktif mencari betina. Jika ada 2 pejantan memperebutkan betina yang sama, keduanya akan bertarung dengan cara saling melilit & mendorong tubuh lawannya ke atas tanah.

Jika salah satu ular menyerah, maka ular yang menang akan melakukan perkawinan dengan betina. Punggung berlian timur adalah hewan ovovivipar yang berarti ular ini bertelur, namun telurnya akan tetap disimpan di dalam tubuhnya hingga menetas.

Punggung berlian timur dengan taring yang mencuat. (Sumber)

Sekitar 6 bulan sesudah terjadinya perkawinan & pembuahan, tibalah waktunya bagi punggung berlian timur betina untuk "melahirkan". Jumlah bayi yang bisa dikeluarkan oleh ular betina sekali "melahirkan" mencapai 24 ekor. Begitu keluar dari tubuh induknya, bayi punggung berlian timur sudah harus mencari makan sendiri.

Bayi punggung berlian timur yang baru lahir hanya memiliki 1 cincin derik di ujung ekornya. Setiap kali berganti kulit, jumlah cincin yang menyusun deriknya akan bertambah 1. Tidak diketahui usia kematangan seksual dari ular ini, namun punggung berlian timur diperkirakan bisa hidup hingga usia 22 tahun. Pejantan berukuran lebih besar daripada betina.

Walaupun berbisa, punggung berlian timur bukanlah hewan yang agresif & tidak akan menggigit jika tidak benar-benar terpaksa. Ketika sedang beristirahat, ular ini akan bersembunyi di dalam rongga kayu & lubang sarang kura-kura supaya aman.

Jika berpapasan dengan musuhnya, ular ini akan diam tak bergerak atau melarikan diri menjauhi musuhnya. Tapi jika punggung berlian timur sudah terlanjur berada dalam kondisi terpojok, ular ini akan menggulung tubuhnya & menggoyang-goyangkan organ deriknya. Jika musuh masih aja bersikeras untuk maju, barulah punggung berlian timur menggigit musuhnya.

Punggung berlian timur memiliki racun yang berbahaya bagi manusia. Persentase tingkat kematian akibat tergigit ular ini mencapai 40 persen! Jika tergigit & terkena racunnya, daerah yang tergigit akan terasa sakit & membengkak. Sementara manusia yang bersangkutan akan mengalami pusing, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, & kejang-kejang.

Untungnya, obat penawar untuk racun ular ini sudah tersedia sehingga manusia yang tergigit bisa tetap selamat jika mendapatkan penanganan yang tepat. Hal lain yang (sedikit) melegakan adalah ular ini tidak selalu menyuntikkan bisa ketika menggigit, di mana gigitan macam ini dikenal dengan istilah "gigitan kering" (dry bite).

Peta lokasi habitat punggung berlian timur (ungu).

Sebagai akibat dari ukurannya yang besar & kemampuannya mempertahankan diri, punggung berlian timur yang sudah dewasa tidak memiliki musuh alami di alam liar. Ancaman utama untuk kelestarian punggung berlian timur datang dari manusia yang membunuh ular ini karena merasa takut dengan racunnya.

Selain dibunuh karena rasa takut, ular ini juga diburu untuk diambil kulit & dagingnya. Bukan hanya itu, bertambahnya populasi manusia juga berdampak pada semakin banyaknya habitat liar yang beralih fungsi menjadi pemukiman, sehingga ruang hidup bagi ular ini menjadi semakin terbatas.

Walaupun populasi punggung berlian timur di sejumlah negara bagian sudah mengalami penurunan tajam, ular ini belum dianggap sebagai hewan yang terancam punah sehingga belum ada larangan resmi yang dikeluarkan untuk melarang pembunuhan hewan ini. Peraturan resmi yang dikeluarkan baru sebatas mengenai metode pembunuhan yang diizinkan & dilarang.

Sebagai contoh, di negara bagian Georgia & Florida, orang dilarang membunuh ular ini dengan memakai gas beracun. Pada akhirnya, seberbahaya apapun ular ini bagi manusia, semoga ular ini tidak sampai punah karena punggung berlian timur memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem setempat.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Viperidae
Genus : Crotalus
Spesies : Crotalus adamanteus



REFERENSI

Animal Diversity Web - Crotalus adamanteus : Information
ARKive - Eastern diamond-backed rattlesnake videos, photos, and facts
LRTC Wild Horse Mentors - Rattlesnake!
SREL Herpetology - Eastern Diamondback Rattlesnake (Crotalus adamanteus)







COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. sangat mengerikan sekali jika ular derik ada di indonesia,mungkin sudah banyak kejadian yang mengerikan juga.. penasaran pengen lihat langsung ular derik.

    http://pengobatanpenyakittanpaoperasi.web.id/cara-mengobati-kulit-kepala-gatal-dengan-cepat.html

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.