Apel Laut, Makhluk Gempal Penghuni Dasar Lautan



Seekor apel laut. (taenos.com)

Mendengar nama "apel laut", mungkin orang yang baru mendengarnya akan langsung mengerutkan dahi. Apel kan tumbuhan berbuah yang hanya bisa tumbuh di darat, jadi mana mungkin ada pohon apel yang bisa tumbuh di laut?

Apel laut yang akan dibahas dalam artikel ini sebenarnya memang bukan tumbuhan, melainkan sejenis hewan dasar laut yang berpenampilan unik. Nama "apel laut" (sea apple) sendiri diberikan karena hewan ini memiliki tubuh yang bulat & berwarna cerah kemerahan sehingga terlihat menyerupai buah apel.

Tubuh apel laut aslinya berbentuk lonjong, namun dalam kondisi tertentu tubuhnya bisa memuai hingga berbentuk menyerupai bola. Salah satu ujung tubuh apel laut dilengkapi dengan sejumlah tentakel kecil bercabang yang ujungnya berserabut. Fungsi utama tentakel apel laut sendiri adalah untuk membantunya makan.

Di sekujur tubuh apel laut terdapat sejumlah garis memanjang & berumbai yang aslinya merupakan kumpulan kaki tabung untuk membantu apel laut bergerak di dasar laut. Apel laut juga memiliki pewarnaan yang bervariasi di mana selain warna merah cerah, apel laut dengan warna biru, kuning, & merah jambu juga pernah ditemukan.

Apel laut yang sedang mengeluarkan tentakelnya. (saltaquarium.about.com)

Ada beberapa spesies hewan yang dikategorikan sebagai apel laut, namun pembahasan dalam artikel ini akan difokuskan pada spesies Pseudocolochirus violaceus. Apel laut pada dasarnya adalah sejenis teripang / timun laut sehingga dalam tangga klasifikasi ilmiah, hewan ini dimasukkan dalam kelas Holothuroidea.

Ada beberapa alasan mengapa apel laut dianggap sebagai sejenis teripang. Pertama, apel laut memiliki kaki tabung & tubuh berbentuk lonjong layaknya teripang. Kedua, seperti halnya teripang, apel laut bernapas dengan cara menghisap air laut ke dalam lubang anusnya & kemudian menyemburkannya kembali. Dan terakhir, baik apel laut maupun teripang sama-sama memiliki teknik reproduksi & daur hidup yang serupa.

Habitat apel laut terbentang mulai dari wilayah timur Samudera Hindia hingga wilayah barat Samudera Pasifik dengan kedalaman maksimum 12 m. Makanan utama apel laut adalah plankton di mana hewan ini menggunakan bagian tentakelnya yang berserabut untuk memerangkap plankton.

Begitu plankton yang terperangkap sudah cukup banyak, apel laut akan menarik masuk tentakelnya untuk mencerna plankton yang tertangkap sebelum kemudian menyembulkan tentakelnya kembali. Jika kondisi lingkungan di sekitarnya sedang kurang mendukung (misalnya karena pasang surut), apel laut juga bisa menarik masuk tentakelnya untuk sementara waktu.

Apel laut dengan tubuh yang memuai & tentakel yang menguncup. (kknews.cc)

Alasan utama mengapa apel laut memiliki warna yang mencolok adalah untuk memperingatkan hewan-hewan calon pemangsanya kalau dirinya adalah hewan yang beracun. Apel laut sendiri hanya akan menggunakan racunnya jika kondisinya benar-benar terpaksa.

Metode pertahanan pertama yang digunakan apel laut jika merasa terganggu adalah menarik masuk tentakelnya & memipihkan tubuhnya. Apel laut juga bisa menghisap air laut supaya tubuhnya memuai seperti bola sebelum kemudian menggelinding secara perlahan ke tempat yang aman.

Namun jika musuhnya masih enggan mundur, barulah apel laut menyemburkan racun ke sekitarnya. Fungsi utama racun itu sendiri bukan untuk membunuh, namun sekedar untuk mengusir musuhnya supaya tidak mendekati dirinya lagi.

Apel laut adalah hewan berumah 2 yang berarti ada 2 macam individu apel laut berdasarkan jenis kelaminnya : individu jantan & betina. Perkawinan antar apel laut terjadi ketika apel laut jantan & betina melepaskan sel sperma & telurnya secara bersama-sama ke laut lepas. Sel sperma & telur yang bertabrakan kemudian mengalami pembuahan & berubah menjadi larva yang hidup terombang-ambing mengikuti arus laut.

Sesudah memasuki fase pertumbuhan tertentu, larva apel laut akan jatuh ke dasar laut & mulai menjalani fase hidup layaknya apel laut dewasa. Seekor apel laut bisa tumbuh hingga sepanjang 20 cm. Belum diketahui secara pasti usia maksimum maupun usia fase-fase pertumbuhan dari apel laut.

Apel laut di dalam akuarium. (Daiju Azuma / wikimedia.org)

Sebagai akibat dari penampilannya yang terkesan indah, apel laut mulai banyak dipelihara oleh pemilik akuarium air asin untuk mempercantik akuariumnya. Sayang, tidak banyak apel laut yang bisa bertahan lama di dalam akuarium sebagai akibat dari masih minimnya pengalaman & pemahaman yang dimiliki pemilik akuarium mengenai cara memelihara hewan yang bersangkutan.

Penyebab umum kematian apel laut di dalam akuarium adalah karena tidak cukupnya plankton yang tersedia di akuarium tempatnya hidup. Bukan hanya itu, apel laut juga berpotensi membunuh hewan-hewan sesama penghuni akuariumnya secara tidak sengaja lewat racunnya ketika apel laut merasa terganggu dengan keberadaan hewan-hewan tadi.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Dendrochirotida
Famili : Cucumariidae
Genus : Pseudocolochirus
Spesies : Pseudocolochirus violaceus



REFERENSI

FreshMarine.com. "Sea Apple - Australian - Pseudocolochirus violaceus - Philippine Sea Apple".
(www.freshmarine.com/sea-apple-cucumber.html)

Miller, N.. 2005. "Sea Cucumbers".
(jrscience.wcp.muohio.edu/fieldcourses05/PapersMarineEcologyArticles/SeaCucumbers.html)

Tan, R.. "Sea apple sea cucumber".
(www.wildsingapore.com/wildfacts/echinodermata/holothuroidea/violaceus.htm)

Toonen, R.. 2003. "Aquarium Invertebrates: Sea Apples".
(www.advancedaquarist.com/2003/3/inverts/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.