Kalajengking Air, Sang Penyergap yang Pandai Menyamar



Kalajengking air dari spesies Nepa cinerea.

Kalajengking air? Mungkin sebagian dari pengunjung bertanyan-tanya ketika mendengar nama tersebut karena selama ini kita hanya mengetahui kalajengking sebagai hewan darat. Kenyataannya di dunia ini memang ada hewan yang memiliki nama kalajengking air.

Hewan yang disebut sebagai kalajengking air sebenarnya memang bukan kalajengking, melainkan sejenis serangga. Jika kalajengking memiliki 4 pasang kaki & termasuk dalam kelas Arachnida yang juga beranggotakan laba-laba & caplak, maka kalajengking air hanya memiliki 3 pasang kaki & termasuk dalam kelas Insecta yang mencakup seluruh spesies serangga.

Dalam tangga klasifikasi ilmiah, semua spesies kalajengking air digolongkan dalam famili Nepidae. Hewan-hewan yang termasuk dalam famili ini memiliki ciri-ciri berupa adanya kaki depan yang melengkung, mulut berbentuk jarum, & anggota tubuh menyerupai tongkat lidi di bagian ekornya.

Tongkat lidi tersebut aslinya adalah sifon / lubang pernapasan karena kendati menghabiskan hampir seluruh hidupnya di air, kalajengking air hanya bisa mengkonsumsi udara yang berada di luar air. Sifonnya yang berbentuk panjang seperti tongkat membantu kalajengking air bernapas sambil tetap berada di dalam air. Namun jika diperlukan, kalajengking air juga bisa menahan napas hingga setengah jam.

Ada 2 tipe kalajengking air berdasarkan penampilan fisiknya. Tipe pertama memiliki tubuh berbentuk lebar & pipih layaknya kecoa. Contoh kalajengking air yang termasuk dalam tipe ini adalah kalajengking air dari spesies Nepa cinerea.

Tipe kedua memiliki tubuh yang panjang & kurus layaknya ranting pohon. Contoh kalajengking air dengan penampilan demikian adalah kalajengking air dari spesies Ranatra chinensis. Total, ada sekitar 150 spesies kalajengking air yang sudah teridnetifikasi oleh manusia.

Kalajengking air dari genus Ranatra. (Judy Gallagher / bugguide.net)

Kalajengking air dapat ditemukan di perairan tawar berarus tenang yang tersebar di seluruh dunia. Namun mereka bukanlah hewan yang sering terlihat oleh manusia berkat keahliannya dalam berkamuflase.

Kalajengking air adalah hewan karnivora yang makanannya terdiri dari berudu, udang kecil, ikan kecil, serangga air, hingga serangga terbang yang jatuh ke air. Ketika berburu, kalajengking air akan bertengger pada batang tanaman air & kemudian tidak bergerak sama sekali. Kendati tidak bergerak, matanya yang tajam selalu jeli mengamati kondisi sekitar. Sementara kaki depannya selalu berada dalam posisi siaga & tertekuk.



HEWAN AIR YANG TIDAK PANDAI BERENANG

Ketika ada hewan mangsanya yang melintas, kalajengking air secara tiba-tiba akan menyergap mangsanya dengan memakai kaki depannya. Kaki depannya yang kuat & berbentuk melengkung membuat mangsanya sulit melepaskan diri. Hal berikutnya yang perlu dilakukan oleh kalajengking air adalah menancapkan mulutnya yang berbentuk jarum ke tubuh mangsanya & menyuntikkan air liurnya.

Air liur tersebut akan menghancurkan jaringan tubuh mangsanya sehingga bisa dihisap oleh kalajengking air. Gigitan kalajengking air cukup menyakitkan bagi manusia. Namun kalajengking air sendiri pada dasarnya bukanlah hewan yang agresif & bisa dipegang secara aman dengan tangan kosong.

Kalajengking air adalah hewan perenang yang buruk. Jika harus berpindah tempat, kalajengking air melakukannya dengan cara mengayun-ayunkan 2 pasang kaki belakangnya atau sekedar berjalan di dasar perairan. Kalajengking air juga bisa terbang karena serangga ini memiliki 2 pasang sayap yang berada dalam posisi terlipat tumpang tindih ketika sedang tidak digunakan.

Di bawah sayapnya tersebut, terdapat semacam rongga untuk menyimpan cadangan oksigen. Namun kalajengking air sendiri bukanlah penerbang yang handal & hanya bisa terbang dalam jarak dekat. Dengan kemampuannya terbang itulah, kalajengking air bisa pindah ke kolam lain jika kolam yang dihuninya sekarang sudah tidak menunjang lagi untuk ditinggali.

Kalajengking air yang sedang memakan nimfa capung. (biopix.com)

Kalajengking air menjalani metamorfosis tidak sempurna yang berarti ada 3 fase hidup utama yang harus dilalui oleh kalajengking air. Ketiga fase tersebut adalah fase telur, nimfa, dan serangga dewasa. Telur kalajengking air memiliki penampilan yang unik karena telur-telurnya dilengkapi dengan struktur menyerupai lidi.

Seperti halnya serangga dewasa, struktur menyerupai lidi tersebut aslinya adalah sifon untuk menyerap udara dari luar air. Pada kalajengking air spesies N.cinerea, seekor kalajengking air betina sekai bertelur bisa menghasilkan lebih dari 30 butir telur sekaligus. Telur-telur tersebut diletakkan di bagian kolam yang dangkal supaya sifonnya bisa menjangkau permukaan air.

Waktu yang diperlukan telur-telur N.cinerea untuk menetas adalah sekitar 1 bulan. Nimfa kalajengking air yang baru menetas penampilannya menyerupai serangga dewasa, namun ukurannya lebih kecil & batang sifonnya nyaris tidak terlihat.

Nimfa tersebut selanjutnya harus berganti kulit sebanyak 5 kali sebelum mencapai fase serangga dewasa pada usia 2 bulan. Kalajengking air memiliki ukuran & usia maksimum yang bervariasi antar spesies. Spesies N. cinerea memiliki panjang maksimum 2,2 cm. Sementara spesies R. chinensis bisa tumbuh hingga sepanjang 12 cm lebih.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Nepidae



REFERENSI

 - . 2008. "Water scorpion". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

ARKive. "Water scorpion (Nepa cinerea)".
(www.arkive.org/water-scorpion/nepa-cinerea/)

Howard, B.C.. 2012. "Water Scorpions: Freshwater Species of the Week".
(voices.nationalgeographic.com/2012/08/10/water-scorpions-freshwater-species-of-the-week/)

Wright, J.. 1997. "Water Scorpions".
(www3.northern.edu/natsource/invert1/waters1.htm)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.