Marmorkrebs, Mutan Air yang Beranak Tanpa Kawin



Marmorkrebs yang sedang berada di luar air. (Ranja Andriantsoa / arstechnica.com)

Lobster adalah nama dari sejenis udang yang mudah dikenali dengan melihat capitnya yang besar. Berdasarkan habitatnya, lobster dapat dibedakan menjadi 2 jenis : lobster air asin & lobster air tawar (crayfish). Lobster air tawar juga dikenal dengan nama lain "udang karang" karena kebiasaannya mendiami dasar perairan yang berbatu-batu.

Karena memiliki cangkang yang berwarna warni & relatif mudah untuk dirawat, lobster air tawar kerap dijadikan sebagai hewan peliharaan. Satu dari sekian banyak spesies lobster air tawar yang cukup populer di kalangan pemilik akuarium air tawar adalah marmorkrebs (Procambarus fallax f. virginalis) di mana lobster ini banyak dipelihara oleh para hobiis di Amerika Utara.

Marmorkrebs dapat dikenali dengan melihat motif cangkangnya yang dipenuhi bercak berwarna merah, perak, hingga hitam. Dari corak warna cangkangnya yang unik itulah, udang ini mendapatkan sebutan "marmorkrebs". Dalam bahasa Jerman sendiri, marmorkrebs berarti "lobster marmer" (marbled crayfish).

Marmorkrebs secara garis besar memiliki pola hidup yang serupa dengan lobster air tawar kebanyakan. Hewan ini adalah hewan omnivora yang berarti hewan ini mau memakan apapun yang kebetulan ada di lingkungan tempatnya hidup. Entah itu tumbuhan air, siput, serangga air, & bahkan lobster lain yang cangkangnya masih lunak usai berganti kulit.

Untuk menemukan makanannya, lobster air tawar mendeteksi bau yang terbawa oleh arus air dengan mengandalkan antenanya yang peka. Ketika sudah menemukan makanannya, lobster air tawar kemudian akan menggunakan capitnya untuk mencabik-cabik makanan tadi supaya bisa dikunyah.

Kendati terlihat menakutkan, lobster air tawar bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh. Hewan-hewan air berukuran besar semisal kura-kura & ikan besar diketahui hidup dari memakan lobster air tawar. Sebagai bentuk perlindungan diri yang paling dasar, lobster air tawar akan bersembunyi di antara bebatuan.

Marmorkrebs dengan tipe pewarnaan ungu. (cbc.ca)

Lobster air tawar juga bisa melompat ke belakang & kemudian berenang sambil membengkokkan ekornya jika harus melarikan diri dengan cepat. Jika dirinya sudah terlanjur berada dalam kondisi terpojok, lobster air tawar masih bisa membela diri dengan memakai jepitan capitnya yang menyakitkan.

Apa yang membuat marmorkrebs istimewa jika dibandingkan dengan spesies lobster air tawar lainnya adalah kemampuan uniknya dalam berkembang biak. Normalnya, lobster air tawar jantan & betina harus melakukan perkawinan terlebih dahulu supaya bisa berkembang biak. Namun hal demikian tidak berlaku pada marmorkrebs.

Semua marmorkrebs berjenis kelamin betina, namun bukan sekedar betina biasa. Jika seekor marmorkrebs ditempatkan dalam akuarium sendirian, maka hanya dalam kurun waktu 3 bulan, akuarium tersebut akan diisi oleh 300 ekor marmorkrebs!

Dalam ilmu biologi, kemampuan untuk berkembang biak tanpa pasangan dikenal dengan istilah "partenogenesis". Partenogenesis sendiri bukanlah fenomena baru & dapat ditemukan pada hewan-hewan lain semisal komodo & kutu daun afid. Namun marmorkrebs sejauh ini menjadi satu-satunya spesies lobster air tawar yang diketahui bisa melakukan partenogenesis.

Marmorkrebs aslinya merupakan hasil mutasi dari spesies udang rawa (slough crayfish; Procambarus fallax). Namun karena kemampuan uniknya dalam berkembang biak, udang rawa & marmorkrebs kini dianggap sebagai 2 spesies yang terpisah.



TUMBUH DARI LARVA YANG KECIL

Selain kemampuannya untuk menghasilkan keturunan tanpa kawin, marmorkrebs secara umum memiliki siklus hidup yang tidak berbeda jauh dibandingkan lobster air tawar biasa. Marmorkrebs betina yang sudah mengeluarkan telur akan menaruh telur-telurnya tersebut di bawah ekornya.

Sesudah kurang lebih 3 bulan, telur-telur tadi selanjutnya akan menetas menjadi larva zoea yang bentuknya menyerupai udang, namun berukuran amat kecil & berwarna putih. Larva ini sudah memiliki kemampuan untuk berenang. Namun saat merasa terancam bahaya, mereka bisa langsung kembali bersembunyi di bawah ekor induknya.

Anak marmorkrebs. (marmorkrebs.blogspot.com)

Sesudah mencapai ukuran tertentu, larva tadi kemudian mulai hidup di dasar perairan. Karena cangkang luar lobster air tawar tidak ikut mengeras, lobster muda harus melakukan pergantian kulit setiap kali sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu. Sesudah berganti kulit, sang lobster selanjutnya akan bersembunyi untuk sementara waktu hingga cangkang luarnya mengeras. Seekor marmorkrebs diketahui bisa tumbuh hingga ukuran 13 cm.

Kemampuan unik marmorkrebs dalam berkembang biak pertama kali diketahui pada tahun 1995 di Jerman, saat pemilik toko hewan setempat menyadari kalau lobster air tawar yang dipeliharanya berkembang biak secara mandiri kendati tidak memiliki pasangan kawin di dekatnya.

Masalah mulai timbul saat kian banyak hobiis air tawar yang memelihara lobster ini. Karena marmorkrebs bisa berkembang biak tanpa kawin, hanya dalam hitungan bulan akuarium yang digunakan untuk memelihara marmorkrebs sudah berada dalam kondisi penuh sesak.

Sebagian dari marmorkrebs tersebut lantas dibuang ke alam liar supaya pemiliknya tidak perlu lagi menyediakan makanan & tempat tinggal bagi mereka. Lagi-lagi masalah baru timbul, karena hewan ini kemudian malah berkembang biak tanpa kendali & mengancam kelestarian hewan-hewan liar setempat.

Menanggapi fenomena tersebut, pemerintah Kanada lantas menetapkan kalau marmorkrebs tidak boleh dilepas ke alam liar. Uni Eropa bahkan bertindak lebih jauh dengan menyatakan kalau marmorkrebs tidak boleh dipelihara sama sekali.

Marmorkrebs dengan telur-telur di balik ekornya. (blogs.scientificamerican.com)

Fenomena marmorkrebs sendiri tidak selamanya ditanggapi secara negatif. Di Madagaskar, sejak awal 2000-an marmorkrebs mulai banyak ditemukan di area persawahan. Fenomena yang diduga terjadi karena ada tenaga kerja luar negeri yang secara diam-diam melepas marmorkrebs peliharaannya ke alam liar.

Karena marmorkrebs pada dasarnya adalah sejenis lobster yang bisa dimakan, marmorkrebs pun mulai banyak diburu & dijual sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi. Secara terpisah, seorang kolumnis blog Scientific American juga mengusulkan kalau maemorkrebs mungkin bisa dijadikan sebagai kelinci percobaan di masa depan karena mudah dibiakkan & dipelihara.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Cambaridae
Genus : Procambarus
Spesies : Procambarus fallax f. virginalis



REFERENSI

BBC. 2018. "New crayfish that doesn't need males to mate becomes all-powerful".
(www.bbc.com/news/world-43032061)

CABI. "Procambarus fallax virginalis (Marmorkrebs)".
(www.cabi.org/isc/datasheet/110477)

Faulkes, Z.. 2010. "The decade the clones came: Beware the mighty Marmokrebs!".
(blogs.scientificamerican.com/guest-blog/the-decade-the-clones-came-beware-the-mighty-marmokrebs/)

Pennisi, E.. 2018. "An aquarium accident may have given this crayfish the DNA to take over the world".
(www.science.org/content/article/aquarium-accident-may-have-given-crayfish-dna-take-over-world)

The Fish Site. 2010. "Crawfish biology".
(thefishsite.com/articles/crawfish-biology)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.