Kumbang Rusa, Si Kecil yang Bertanduk Besar



Sepasang kumbang rusa jantan yang sedang bertarung. (VCG Photo / cgtn.com)

Kumbang rusa (stag beetle) adalah nama dari sejenis kumbang yang diberi nama demikian karena kumbang ini memiliki sepasang tanduk yang bentuknya menyerupai capit di kepalanya. Hanya kumbang rusa jantan yang memiliki tanduk demikian. Apa yang disebut tanduk itu sendiri aslinya adalah rahang (mandibula) yang berbentuk sedemikian rupa supaya kumbang ini bisa menggunakannya untuk bertarung melawan kumbang rusa lainnya.

Ada lebih dari 900 spesies kumbang rusa di seluruh dunia yang sudah diketahui oleh manusia. Dalam klasifikasi ilmiah, semua spesies kumbang rusa digolongkan dalam famili Lucanidae. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia selama wilayah tersebut menyediakan pepohonan yang dibutuhkan oleh kumbang rusa untuk menjalankan siklus hidupnya.

Karena kumbang rusa terdiri dari banyak spesies, kumbang rusa pun memiliki ukuran yang bervariasi satu sama lain. Ukuran mereka bervariasi, mulai dari yang panjangnya kurang dari 1 cm hingga yang panjangnya mencapai 10 cm. Spesies Cladognathus giraffa yang ditemukan di Indonesia & India adalah contoh dari kumbang rusa yang panjang totalnya mencapai 10 cm, di mana separuhnya merupakan panjang tanduknya sendiri.

Bentuk yang dimiliki oleh masing-masing spesies kumbang rusa juga tidak kalah beragam. Mayoritas kumbang rusa pejantannya memiliki sepasang tanduk yang panjang & bergerigi. Namun spesies-spesies tertentu (misalnya Dorcus parallelipipedus) memiliki tanduk yang ukurannya jauh lebih pendek. Spesies Sinodendron cylindricum bahkan memiliki tanduk yang bentuknya menyerupai cula badak.

Meskipun penampilannya terkesan menakutkan, kumbang rusa tidaklah seseram penampilannya karena kumbang ini tidak beracun & tidak bersifat agresif. Meskipun begitu, kumbang ini sebaiknya tidak dipegang pada bagian rahangnya karena kumbang rusa tetap bisa memberikan jepitan yang menyakitkan dengan memakai rahangnya. Jika ingin memegang kumbang rusa, maka sebaiknya kumbang ini dipegang pada bagian punggungnya.


Kumbang rusa dari spesies Sinodendron cylindricum. (shutterstock.com)


BERTANDUK & BERSAYAP

Karena kumbang rusa pada dasarnya adalah sejenis kumbang, hewan ini pun memiliki ciri-ciri fisik yang lazim dimiliki oleh kumbang pada umumnya. Kumbang rusa memiliki 2 pasang sayap. Pasangan sayap terdepannya bertekstur keras & kaku, sementara pasangan sayap belakangnya berbentuk panjang & transparan.

Saat sedang tidak terbang, kumbang rusa akan melipat sayap belakangnya di bawah sayap depannya. Dengan begitu, kumbang rusa bisa menggunakan sayap depannya layaknya baju zirah untuk melindungi sayap belakang & punggungnya yang lunak. Ketika ingin terbang, kumbang rusa akan merentangkan semua sayapnya, namun hanya sayap belakangnya yang mengepak-ngepak. Sementara sayap depannya hanya terentang kaku.

Kumbang rusa dewasa adalah hewan herbivora yang makanannya mencakup getah pohon & buah yang sudah membusuk. Sementara larva kumbang rusa hidup dari memakan kayu dari pohon yang sudah mati. Saat kumbang rusa jantan baru keluar dari kepompongnya, ia akan segera terbang untuk mencari tempat yang menurutnya ideal untuk melakukan perkawinan dengan betina. Misalnya di batang pohon oak.

Jika ada kumbang rusa jantan lain yang juga menginginkan tempat tersebut, pertarungan antar sesama kumbang jantan pun terjadi. Dengan menggunakan tanduknya, kumbang rusa bisa menjepit saingannya & menjatuhkannya dari pohon. Kadang-kadang, kumbang rusa juga terlibat pertarungan melawan jenis kumbang lain, misalnya kumbang badak.

Jika kumbang rusa betina akhirnya tiba di lokasi milik pejantan, keduanya akan melakukan perkawinan. Tidak seperti jantan, betina memiliki rahang yang ukurannya jauh lebih kecil. Namun rahang ini aslinya jauh lebih kuat dibandingkan rahang milik pejantan karena betina bisa menggunakan rahang ini untuk menggerogoti kayu.


Kumbang rusa jantan & betina. (Archaeodontosaurus / wikimedia.org)


TUMBUH DARI LARVA YANG LUNAK

Sesudah melakukan perkawinan, betina akan pergi untuk mengeluarkan telur-telurnya. Bergantung dari spesiesnya, telur-telur tersebut akan dikeluarkan di dalam batang pohon yang sudah mati, atau di dalam tanah yang sekitarnya penuh dengan onggokan kayu. Kumbang rusa mengalami metamorfosis sempurna yang berarti kumbang ini menjalani 4 fase / tahapan dalam siklus hidupnya : fase telur, larva, kepompong, & kumbang dewasa.

Kumbang rusa betina dari spesies Lucanus cervus bisa mengeluarkan telur hingga 21 butir sekali bertelur. Sesudah kurang lebih 3 minggu, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva yang bertubuh lunak. Larva kumbang rusa memiliki tubuh berwarna putih dengan kepala & 3 pasang kaki yang berwarna jingga. Pada kepalanya tersebut, terdapat rahang kuat untuk membantunya memakan kayu.

Larva kumbang rusa bisa menghabiskan waktu selama 5 tahun dalam fase larva. Selama menjalani fase larva, kumbang rusa akan menimbun makanan sebanyak mungkin dalam tubuhnya supaya ukurannya makin besar &  ia tidak perlu lagi makan terlalu banyak dalam fase dewasanya. Ketika larva sudah mencapai tahap pertumbuhan terakhirnya, larva akan berubah menjadi kepompong / pupa.

Kepompong kumbang rusa bentuknya menyerupai kumbang dewasa yang berwarna putih. Dengan melihat wujud kepompongnya tersebut, jenis kelamin dari kumbang dewasa yang bakal keluar sudah dapat diketahui. Saat kepompong sudah berada dalam tahap siap menetas, kulit kepompong akan berubah menjadi transparan sehingga warna dari kumbang di dalamnya dapat dilihat dari luar.

Di wilayah 4 musim, kumbang rusa dewasa biasanya baru akan keluar dari kepompongnya pada musim semi waktu setempat. Tidak seperti larva yang bisa hidup hingga bertahun-tahun, fase dewasa dari kumbang spesies L. cerva hanya sekitar beberapa bulan. Kumbang rusa dewasa yang baru keluar dari kepompong tubuhnya masih lunak & berwarna pucat. Namun sesudah beristirahat selama 24 jam, tubuhnya akan berubah menjadi keras & berwarna gelap.


Larva kumbang rusa. (Bugman / youtube.com)


MUSUH KUMBANG RUSA

Kumbang rusa tergolong sebagai hewan yang rentan karena kumbang ini memiliki banyak musuh yang memangsanya. Mulai dari burung, kadal, ular, kodok, musang, hingga invertebrata macam kelabang. Saat hewan tertentu semisal burung menyerang kumbang rusa, hewan tersebut biasanya hanya akan memakan perut kumbang yang lunak. Sementara bagian tubuh lain yang bertekstur lebih keras akan dibiarkan begitu saja.

Sebagai akibat dari wujudnya yang unik & metode pemeliharaannya yang mudah, kumbang rusa pun banyak dipelihara oleh manusia, khususnya di Jepang. Kumbang ini bisa dipelihara di dalam akuarium kecil yang bagian dalamnya diisi dengan kayu & timbunan tanah. Sementara untuk makanannya, kumbang ini bisa diberi makan dengan buah atau selai khusus serangga. Kandang kumbang rusa idealnya juga disemprot dengan air secara berkala supaya hewan ini tidak mati akibat kekeringan.

Nasib kumbang rusa di habitat aslinya sendiri ternyata tidak begitu menggembirakan. Sebagai akibat dari semakin menyempitnya hutan yang menjadi habitat mereka, serangga ini sekarang kian sulit dijumpai di habitat liarnya.

Di Inggris, kumbang rusa bahkan sudah dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi akibat semakin jarangnya mereka ditemui. Semoga saja hewan eksotik ini tidak sampai punah, karena akan sangat disayangkan jika serangga dengan penampilan unik macam ini tidak bisa lagi dijumpai oleh manusia dalam kondisi hidup-hidup.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Lucanidae



REFERENSI

 - . 2008. "Stag beetle". Encylopaedia Britannica, Chicago, AS.

Cotinis, dkk.. 2004. "Family Lucanidae - Stag Beetles".
(bugguide.net/node/view/3103)

Stagbeetle.info. "Life above ground: the beetle emerges".
(stagbeetle.info/lifecycle-beetles/)

Stagbeetle.info. "Predators".
(stagbeetle.info/predators/)

Stagbeetle.info. "The first stage : eggs and larvae".
(stagbeetle.info/lifecycle-larva/)

Stagbeetle.info. "The next stage : pupation".
(stagbeetle.info/lifecycle-pupa)

L. 2012. "How to Take Care of Stag Beetles (Kuwagata Mushi)".
(wandertokyo.com/stag-beetle/)

Newton, B.. 2005. "Stag Beetles".
(www.uky.edu/Ag/CritterFiles/casefile/insects/beetles/stag/stag.htm)

Oda, H.. 1996. "Seri Misteri Alam 13 : Kumbang". PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Oda, H.. 1997. "Seri Misteri Alam 48 : Kumbang Rusa". PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wesley, D.. 2018. "What do stag beetles eat? And other staggering facts".
(naturedetectives.woodlandtrust.org.uk/naturedetectives/blogs/nature-detectives-blog/2018/05/what-do-stag-beetles-eat/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.