Tawon Raksasa Asia, Samurai Terbang yang Tak Kenal Ampun



(Sumber)

Tawon penyengat raksasa / tawon raksasa Asia (Asian giant hornet; Vespa mandarinia) adalah salah satu spesies tawon terbesar & terganas yang diketahui oleh manusia. Mereka bisa dikenali dengan melihat kepalanya yang berwarna jingga & ukurannya yang mencapai 5 cm - terbesar di antara spesies tawon lainnya. Tawon ini juga memiliki subspesies yang hanya ditemukan di wilayah Jepang & ukurannya sedikit lebih kecil : tawon raksasa Jepang (Vespa mandarinia japonica).

Tawon raksasa Asia adalah tawon sosial yang hidup bersama-sama dalam suatu sarang yang dibuat dari "kertas tawon", semacam bahan berupa serat kayu yang sudah dikunyah & dicampur air liur tawon. Wilayah persebaran mereka mencakup Asia Utara hingga Indocina (Vietnam, Laos, & Kamboja), namun mereka paling sering ditemukan di kawasan pelosok Jepang. Di Jepang sendiri, tawon ini juga memiliki nama lokal "oo-suzumebachi" (lebah gagak raksasa) karena ukurannya yang besar & penampilannya yang terkesan ganas.

Seperti halnya tawon lain, tawon raksasa Asia memiliki sengat. Sengatnya sendiri terbilang besar karena ukurannya mencapai 6 mm. Begitu besarnya ukuran sengat dari tawon raksasa Asia sehingga sengatnya bisa menembus baju pelindung yang biasa dipakai oleh pemanen madu lebah! Sengatnya juga mengandung enzim & racun saraf yang bisa menimbulkan rasa sakit luar biasa & efek fatal bagi yang disengat.

Menurut seorang peneliti yang pernah disengat, sengatan tawon ini rasanya seperti "ditusuk dengan paku panas". Dilaporkan, antara 20-40 orang meninggal setiap tahunnya di Jepang akibat sengatan tawon ini. Dan layaknya tawon lainnya, sengatnya tidak bergerigi & bisa dipakai menyengat berulang-ulang. Namun, tawon raksasa Asia sendiri lebih banyak memakai rahangnya saat mencari makan & hanya memakai sengatnya bila menghadapi musuh yang lebih besar


Bayangkan bila sengat sebesar ini menancap di kulit anda!


TIDAK KENAL AMPUN & BELAS KASIHAN

Tawon raksasa Asia adalah pemburu yang terampil sekaligus ganas. Biasanya, 1 - 3 tawon pekerja (tidak ada kasta prajurit dalam koloni tawon) akan pergi bersama-sama atau berpencar untuk berburu. Saat berburu, mereka bisa menempuh jarak hingga radius 100 km per harinya. Mangsanya bervariasi, mulai dari lebah, spesies tawon lain, sampai serangga-serangga besar seperti ulat atau belalang.

Bila mangsa yang ditemukan tawon hanya seekor, tawon itu akan membunuhnya sendiri. Namun, bila ia menemukan mangsa dalam jumlah banyak, ia akan segera menyebarkan feromon (semacam zat kimia) ke udara yang bisa tercium hingga radius beberapa kilometer. Dan beberapa saat kemudian, beberapa ekor tawon yang merupakan teman sesarangnya akan datang membantu. It's party time!

Hal yang paling menarik adalah dengan melihat cara mereka berburu lebah. Lebah adalah mangsa favorit tawon raksasa Asia karena mereka menyukai madu & larvanya yang melimpah. Bila diserang oleh kawanan tawon penyengat, lebah itu jelas akan melawan. Namun, tawon raksasa Asia merupakan petarung yang tangguh. Tubuhnya diselubungi kulit yang keras sehingga sengatan lebah nyaris tidak bisa melukainya.

Tawon raksasa Asia saat menyerang koloni lebah madu.

Dengan rahangnya yang kuat, tawon membalas serangan lebah & mulai menghabisi mereka satu per satu. Seekor tawon penyengat diketahui bisa membunuh 40 ekor lebah madu per menit sehingga sekawanan kecil dari mereka bisa memusnahkan 40.000 ekor lebah madu dalam waktu 1 jam! Setelah menghabisi seluruh anggota koloni lebah, tawon itu kemudian menghabiskan madunya & membawa larva lebah madu ke sarangnya sebagai makanan.

Mangsa yang sudah dibunuh tawon penyengat kemudian dipotong-potong & dijadikan semacam bola daging lunak untuk kemudian dibawa ke sarang. Uniknya, tawon ini tidak bisa memakan mangsanya karena lambungnya tidak bisa mencerna protein. Oleh sebab itu, tawon akan memberikan potongan daging lebih dulu kepada larva.

Larva kemudian akan menghasilkan semacam enzim campuran asam amino yang kemudian akan dikonsumsi oleh tawon dewasa. Selain untuk mencerna makanan, enzim yang dihasilkan larva tawon ini konon bisa merangsang adrenalin & menambah stamina.



SAAT LEBAH MADU MELAWAN BALIK

Beberapa hewan yang menjadi korban "kesadisan" tawon ini telah mengembangkan cara-cara khusus untuk membela diri. Salah satu contoh dari hewan tersebut adalah lebah madu Jepang (Apis cerana japonica). Bila tawon penyengat menemukan koloni lebah madu, ia mulai menyebarkan feromon ke udara. Begitu ada lebah madu yang mendeteksi feromon ini, ia akan memberitahu kawan-kawannya & ribuan lebah segera berkumpul di pintu masuk sarang atau tempat-tempat tertentu.

Begitu tawon itu mendekat ke sarang untuk menyelidiki lebih jauh, ribuan lebah langsung mengerubungi tawon sehingga tawon itu tidak bisa bergerak atau melawan. Lebah-lebah itu kemudian menggetarkan otot sayapnya sehingga suhu dalam "bola lebah" meningkat hingga nyaris mendekati 50 derajat Celcius. D

alam waktu singkat, sang tawon yang dikerubungi itu akan segera mati kepanasan & sesak nafas. Seringkali beberapa lebah madu ikut mati bersama sang tawon, namun lebih baik kehilangan beberapa anggota koloni daripada kehilangan seluruh anggota koloni bila tawon itu sampai lepas.

Lebah madu Jepang saat mengerubungi tawon raksasa Asia. (Sumber)

Hanya lebah madu Jepang yang diketahui memiliki metode pertahanan diri macam ini. Dulu, para ahli sempat mendatangkan & membudidayakan lebah madu Eropa untuk meningkatkan produktivitas madu di Jepang. Namun hanya dalam hitungan bulan, hampir seluruh koloni lebah madu Eropa di Jepang lenyap akibat serangan tawon raksasa Asia.

Walaupun dikenal sebagai tawon pembunuh, tawon ini ternyata tidak sepenuhnya ditakuti & dijauhi oleh manusia. Penduduk lokal di Jepang diketahui ada yang sengaja memburu tawon ini untuk dimakan dalam wujud gorengan atau sashimi. Menurut mereka, daging dari tawon penyengat memiliki rasa yang enak & kandungan protein yang tinggi.

Selain dikonsumsi dengan cara dimakan dagingnya, belakangan manusia juga mulai mengembangkan semacam produk minuman energi yang salah satu bahan bakunya adalah enzim dari larva tawon raksasa Asia. Menurut perusahaan pengembangnya, efek dari enzim larva tawon yang bisa menambah stamina pada tawon disebut-sebut juga bisa memberikan efek serupa pada manusia.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Vespidae
Genus : Vespa
Spesies : Vespa mandarinia (Smith, 1852)



REFERENSI

Hornet Juice - What is Hornet Juice?
Munster.de - Vespa mandarinia Smith, 1852
Wikipedia - Asian giant hornet
Wikipedia - Japanese giant hornet
Worsley School Online - The Giant Asian Hornet

Video tawon raksasa Asia saat mengalahkan lebah madu.

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



4 komentar:

  1. Informasi yg baguss...
    sangat berguna...
    http://www.seputarkesehataninstitute.com

    BalasHapus
  2. hemm... serem tapi bisa jadi makanan alternatif.

    nice post bro.

    tukeran link n follow me back ya.

    id-aurora.blogspot.com ^^

    BalasHapus
  3. wew mematikan dan daya tahan terhadap musuh sudah cerdik hehehe,makasih ilmunya tukeran link ya link sampeyan sudah saya pasang di blog saya
    http://razmatech.com/ kategori IT
    ditunggu kedatangannya dan komentnya ya. matur nuwun ^_^

    BalasHapus
  4. sangat bermanfaat artikelnya. terimah kasih

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.