Lalat Perampok, Sang Penerbang Bermulut Tajam



Lalat perampok dari spesies Ommatius sp. yang sedang memakan capung. (Katja / whatsthatbug.com)

Lalat perampok (robber fly) adalah nama dari sejenis serangga yang - sesuai namanya - digolongkan sebagai sejenis lalat. Alasan mengapa serangga yang bersangkutan dikategorikan sebagai lalat adalah karena lalat perampok menjalani metamorfosis sempurna, memiliki sepasang sayap bening, & memiliki mata majemuk yang besar di kepalanya.

Ada banyak spesies lalat perampok yang sudah teridentifikasi oleh manusia & mereka semua digolongkan dalam famili Asilidae. Lalat perampok bisa ditemukan di seluruh dunia, kecuali di Benua Antarktika yang notabene bersuhu amat dingin.

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan tadi, lalat perampok dapat dikenali dengan melihat tubuhnya yang berbentuk ramping. Abdomennya panjang & beruas-ruas, sementara thoraks / dadanya berbentuk agak bulat. Ketika sedang tidak terbang, sayapnya terlihat tumpang tindih di atas abdomennya.

Di kepalanya, terdapat mulut yang bentuknya menyerupai jarum kecil. Lalat perampok memiliki penampilan yang serupa dengan lalat belati dari famili Empididae, namun lalat belati memiliki mulut yang bentuknya lebih panjang.

Lalat belati.

Walaupun penampilannya terlihat tidak berbahaya, lalat perampok aslinya adalah hewan predator yang ganas & cekatan. Makanannya bervariasi mulai dari kupu-kupu, lebah, tawon, belalang, lalat lain, & bahkan capung yang notabene terkenal sebagai pemakan serangga.

Untuk menemukan posisi mangsanya, lalat perampok mengandalkan indra penglihatannya yang amat tajam. Begitu ada serangga mangsanya yang terbang melintas, lalat perampok akan langsung terbang dari tempatnya bertengger & menyergap mangsanya di udara.

Serangga yang tertangkap oleh lalat perampok jelas akan meronta-ronta. Namun berkat kaki-kakinya yang panjang & kuat, lalat perampok bisa mencegah mangsanya melarikan diri. Tidak jarang lalat perampok menyerang serangga yang ukurannya lebih besar dibandingkan dirinya.

Untuk melumpuhkan mangsanya secepat mungkin, lalat perampok akan langsung menusukkan mulutnya yang tajam sambil menyuntikkan air liurnya. Air liur tersebut dengan cepat langsung melelehkan jaringan tubuh mangsanya sehingga kemudian bisa dihisap oleh lalat perampok. Hal berikutnya yang perlu dilakukan oleh lalat perampok sesudah berhasil melumpuhkan mangsanya adalah pergi ke tempat yang aman untuk bertengger sambil menghisap habis cairan tubuh mangsanya.

Layaknya siklus rantai makanan, lalat perampok sendiri bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh. Lalat perampok rentan menjadi mangsa dari hewan-hewan pemakan serangga seperti kepik pembunuh, belalang sembah, lalat perampok lain, serta hewan vertebrata semisal kodok.

Laphria macquarti, spesies lalat perampok yang penampilannya menyerupai lebah. (Ted Lee Eubanks / bugguide.net)

Sebagai metode pertahanan diri yang paling dasar, lalat perampok memanfaatkan penglihatannya yang tajam & kemampuannya terbang untuk melarikan diri ke tempat yang lebih aman. Kalaupun tertangkap, lalat perampok masih bisa membela diri dengan cara menusukkan mulutnya & memberikan gigitan menyakitkan kepada musuhnya.

Gigitan lalat perampok tergolong cukup menyakitkan bagi manusia sehingga serangga ini sebaiknya tidak diganggu jika kebetulan menampakkan diri. Alasan lain kenapa lalat perampok sebaiknya dibiarkan adalah karena serangga ini bukanlah serangga yang agresif & membantu mengurangi populasi serangga hama di lingkungan tempatnya hidup.

Lalat perampok dari genus Laphria memiliki metode pertahanan diri tambahan. Tidak seperti spesies lalat perampok pada umumnya yang bertubuh ramping, lalat perampok dari genus Laphria memiliki abdomen yang agak gemuk & tubuh yang diselubungi oleh bulu-bulu tebal & berwarna warni.

Berkat penampilannya tersebut, hewan pemakan serangga tidak akan menyerang lalat yang bersangkutan karena ia mengira lalat tersebut adalah lebah bumblebee yang sengatannya terkenal amat menyakitkan. Dalam dunia biologi, metode pertahanan diri macam ini dikenal dengan istilah "mimikri".

Sudah disinggung di paragraf pertama kalau lalat perampok menjalani metamorfosis sempurna. Dengan kata lain, lalat perampok menjalani 4 fase / tahapan dalam hidupnya, yaitu fase telur, larva, kepompong, & lalat dewasa. Namun sebelum bisa menghasilkan telur, betina harus melakukan perkawinan terlebih dahulu. Perkawinan terjadi ketika sepasang lalat perampok saling menyentuhkan ujung abdomennya dengan posisi saling membelakangi.

Sepasang lalat perampok dari spesies Zosteria sp. yang sedang kawin. (Fir0002 / wikipedia.org)

Betina yang sudah melakukan perkawinan selanjutnya akan terbang ke kulit pohon atau ke atas tanah untuk meletakkan telur-telurnya di sana. Sesudah beberapa lama, telur tersebut kemudian akan menetas menjadi larva yang bentuknya menyerupai ulat. Larva lalat perampok hidup memakan hewan-hewan kecil & bertubuh lunak yang tinggal di dalam tanah, misalnya larva kumbang & telur serangga.

Setelah larva mencapai usia tertentu, ia akan berubah menjadi kepompong sebelum kemudian muncul sebagai serangga dewasa. Tidak diketahui berapa usia maksimum lalat perampok, namun beberapa spesies lalat perampok diketahui hanya memiliki rentang usia 1 tahun.

Karena lalat perampok terdiri dari banyak spesies, lalat perampok pun memiliki ukuran maksimum yang berbeda satu sama lain. Spesies Phellus olgae yang disebut-sebut sebagai salah satu spesies lalat perampok terbesar di dunia diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 4 cm.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Asilidae



REFERENSI

Berdys, H.. "Robber Flies and alies".
(gardensafari.net/english/robberflies.htm)

Finn, E.M.. 2003. "Common name: robber flies".
(entnemdept.ufl.edu/creatures/beneficial/flies/robber_flies.htm)

Newton, B.. 2004. "Robber Flies".
(www.uky.edu/Ag/CritterFiles/casefile/insects/flies/robber/robber.htm)

P. Chew, dkk.. 2008. "Giant Robber Fly - Phellus olgae".
(www.brisbaneinsects.com/brisbane_robbers/GiantRobberFly.htm)

Texas A&M University System. "Robber Fly".
(texasinsects.tamu.edu/robber-fly/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.