Belalang Sembah Biola, Sang Penyergap Serangga Terbang



Belalang sembah biola. (chelle53 / pinterest.com)

Belalang sembah / cengcorang adalah nama dari sejenis serangga yang memperoleh nama demikian berkat kaki depannya yang terlihat seperti orang yang sedang berdoa. Walaupun penampilannya terlihat rapuh, belalang sembah aslinya adalah hewan predator yang ganas. Dengan bermodalkan kaki depannya yang kuat & penampilannya yang ramping bak ranting tanaman, belalang sembah senantiasa siap menyergap hewan-hewan kecil yang kebetulan melintas di dekatnya.

Ada begitu banyak spesies belalang sembah yang sudah diketahui oleh manusia. Namun sesuai dengan judulnya, artikel kali ini bakal mengulas tentang belalang sembah biola (violin mantis; Gongylus gongylodes).

Belalang sembah biola, atau lengkapnya belalang sembah biola pengembara (wandering violin mantis), adalah spesies belalang sembah yang memperoleh nama demikian karena serangga ini memiliki dada yang panjang & abdomen yang lebar. Penampilannya tersebut lantas membuat serangga yang bersangkutan terlihat menyerupai alat musik biola.

Selain dengan nama tadi, belalang sembah biola juga dikenal dengan nama lain "belalang sembah mawar India" (Indian rose mantis). Nama itu sendiri diberikan karena serangga ini memang banyak ditemukan di India. Namun habitat belalang ini sendiri sebenarnya tidak hanya terbatas di India. Selain di India, serangga yang sama juga dapat ditemukan di Sri Lanka, Myanmar, Thailand, & Indonesia barat.

Layaknya spesies belalang sembah lainnya, belalang sembah biola adalah hewan karnivora alias pemakan daging. Serangga ini adalah hewan pemburu pasif yang berarti belalang sembah biola hanya akan menyerang mangsa yang kebetulan melintas di dekatnya.

Dalam keadaan biasa, belalang ini akan diam tak bergerak sehingga serangga ini jadi sulit dibedakan dengan tanaman tempatnya bertengger. Namun begitu ada serangga mangsanya yang melintas, belalang ini akan langsung menyambar mangsanya dengan memakai kaki depannya.

Belalang sembah biola nampaknya memiliki penglihatan yang amat tajam. Pasalnya belalang ini bisa menangkap serangga yang sedang terbang dengan sangat akurat. Kenyataannya, belalang ini memang hanya mau memakan serangga yang sedang terbang, misalnya lalat. Jika ada serangga yang berjalan atau merayap di dekatnya, maka belalang sembah biola lebih memilih untuk mengabaikannya (kecuali jika belalang tersebut berada dalam kondisi amat lapar).


Belalang sembah biola di atas tangan manusia. (Vinayaraj / wikimedia.org)


BERSAYAP, TAPI TIDAK BISA TERBANG

Belalang sembah biola menampilkan dimorfisme seksual alias perbedaan fisik antar kelamin. Jika betina bisa tumbuh hingga sepanjang 11 cm, maka jantan hanya memiliki panjang maksimum 10 cm. Kemudian jika betina memiliki 6 ruas di abdomen / perutnya, maka pejantan memiliki ruas berjumlah 8.

Perbedaan lainnya, jika belalang jantan bisa terbang menggunakan sayapnya, maka betina tidak bisa karena sayapnya hanya menutupi 3/4 bagian atas abdomennya. Belalang jantan juga memiliki antena yang lebih panjang & dipenuhi bulu.

Masa-masa perkawinan merupakan masa yang mendebarkan bagi belalang jantan. Pasalnya jika sampai salah langkah, betina yang ukurannya lebih besar bisa menyerang pejantan & mungkin juga akan memakannya. Oleh karena itulah, ketika seekor pejantan berhasil menemukan betina, ia bisa diam tak bergerak di dekat betina hingga berjam-jam lamanya. Sembari mengintip peluang untuk mengawini betina secara aman.

Begitu pejantan mendapatkan kesempatan emas untuk mendekati betina, ia akan langsung melompat ke atas punggung betina. Sesudah itu, pejantan bisa tetap menempel di atas punggung betina hingga beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Perkawinan terjadi ketika pejantan membengkokkan abdomennya & menempelkan ujungnya ke ujung abdomen betina. Jika pejantan sudah selesai melakukan perkawinan, pejantan akan segera pergi.

Sesudah melakukan perkawinan, belalang betina akan pergi mencari ranting pohon yang sesuai untuk menaruh ooteka / kantung berisi telur. Saat baru dikeluarkan, ooteka belalang sembah terlihat seperti gumpalan busa. Namun sesudah beberapa lama, gumpalan tersebut akan mengeras & terlihat seperti benjolan tanaman. Satu ooteka bisa diisi oleh 30 butir telur. Belalang sembah biola betina bisa memproduksi hingga 15 ooteka sepanjang hidupnya.


Belalang sembah betina yang sedang mengeluarkan ooteka. (François Sockhom Mey / carnivorousockhom.blogspot.com)


MANDIRI SEJAK KECIL

Telur-telur yang ada di dalam ooteka memerlukan waktu antara 1 hingga 1,5 bulan untuk menetas. Bayi belalang sembah yang baru menetas sudah bisa berburu secara mandiri. Bergantung dari jenis kelaminnya, belalang sembah biola bisa berganti kulit hingga 6 kali (jantan) atau 7 kali (betina) sebelum mencapai fase dewasa. Sekitar 2 minggu seusai pergantian kulit terakhirnya, belalang sembah biola sudah bisa melakukan reproduksi.

Belalang sembah biola muda melakukan pergantian kulit setiap 2 minggu sekali. Namun khusus untuk pergantian kulit terakhir, belalang sembah biola baru akan melakukannya sekitar 1 bulan sesudah pergantian kulit sebelumnya. Setiap kali hendak berganti kulit, belalang sembah biola akan berpuasa terlebih dahulu selama beberapa hari.

Ketika waktu untuk berganti kulit sudah benar-benar tiba, belalang sembah biola akan bergelantungan dengan posisi kepala di bawah. Sesudah itu, ia akan mengguncang-guncangkan badannya hingga berhasil keluar dari kulitnya yang lama. Hal berikutnya yang dilakukan oleh belalang sembah biola adalah berdiam selama 1 - 2 hari supaya kulitnya mengeras. Jika kulitnya sudah mengeras, barulah belalang sembah biola mulai mencari makan seperti biasanya.

Sebagai akibat dari penampilannya yang unik, belalang sembah biola pun kini mulai sering dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Seekor belalang sembah biola bisa ditempatkan dalam akuarium berukuran 20 x 20 x 25 cm dengan banyak ranting pohon di dalamnya. Bagian dinding akuarium idealnya juga diberi semacam penutup berpermukaan kasar agar belalang sembah biola bisa menggunakannya untuk memanjat sambil menunggu mangsanya.

Karena belalang sembah biola hanya mau menangkap serangga terbang, maka makanan belalang ini haruslah juga berupa serangga terbang yang masih hidup, misalnya lalat atau ngengat. Oleh karena itulah, bagian atas akuarium belalang sembah biola harus dilengkapi dengan penutup supaya serangga terbang makanannya tidak bisa melarikan diri keluar.

Seekor belalang sembah biola idealnya hanya perlu diberi makan 1 ekor lalat setiap harinya. Jika jumlah lalat yang dimasukkan ke dalam sangkarnya terlalu banyak, belalang ini bisa merasa terganggu atau mengalami pembengkakan pada perutnya akibat kekenyangan.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Mantodea
Famili : Empusidae
Genus : Gongylus
Spesies : Gongylus gongylodes



REFERENSI

Mantid Kingdom. "Gongylus gongylodes".
(mantidkingdom.com/mantid-care/gongylus-gongylodes/)

PanTerra Pets. "Wandering Violin Mantis Caresheet".
(www.panterrapets.com/pages/wandering-violin-mantis-caresheet)

Texas A&M University. "Empusidae".
(insects.tamu.edu/research/collection/hallan/Arthropoda/Insects/Mantodea/Family/Empusidae.txt)

Wikipedia. "Mantis".
(en.wikipedia.org/w/index.php?title=Mantis&oldid=885002499)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.