Tikus Mol Telanjang, Makhluk Mungil yang Tahan Banting



Tikus mol telanjang. (Meghan Murphy / smithsonianmag.com)

Tikus mol telanjang (naked mole rat; Heterocephalus glaber) adalah nama dari sejenis tikus tanah yang telanjang alias tidak memakai baju (hehehe...). Tapi sebenarnya bukan karena itu, hewan yang bersangkutan diberi nama demikian. Tikus mol telanjang memperoleh nama seperti itu karena tubuhnya nampak tidak diselubungi oleh bulu / rambut. Meskipun begitu, tikus mol telanjang sebenarnya tidaklah benar-benar botak karena hewan ini memiliki rambut tipis yang peka akan getaran di sekujur tubuhnya.

Tikus mol telanjang memiliki kulit berwarna cokelat atau merah muda. Kulitnya nampak penuh dengan kerutan & gelambir layaknya biawak. Kepalanya berbentuk lonjong besar dengan 2 pasang gigi seri panjang di bagian depan mulutnya.

Ekornya berbentuk memanjang & gemuk layaknya cacing. Matanya kecil & dilindungi oleh kelopak mata yang tebal. Tikus mol telanjang tergolong sebagai hewan yang berukuran cukup kecil karena panjang maksimumnya hanya sekitar 16 cm dengan berat maksimum 80 gram.

Habitat asli tikus mol telanjang berada di Afrika bagian timur, tepatnya di negara Ethiopia, Somalia, & Kenya. Habitat favoritnya adalah padang rumput & sabana yang terletak di antara ketinggian 1.100 hingga 3.300 meter.

Tikus mol cenderung menyukai habitat yang tanahnya kering & keras supaya dirinya tidak tertimbun oleh longsoran tanah saat menggali. Karena tikus mol telanjang menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah, hewan ini pun sangat jarang terlihat di atas tanah.

Tikus mol telanjang adalah hewan herbivora alias pemakan tumbuhan. Makanan favoritnya adalah umbi & akar tanaman karena makanan macam itu bisa dikonsumsi oleh tikus mol dari bawah tanah. Begitu tikus mol berhasil menemukan makanan, ia akan mengambil makanan tersebut & menyimpannya di bilik sarangnya.

Tikus mol telanjang di tangan manusia. (phar.cam.ac.uk)

Saat mengambil makanan dari tanaman, tikus mol tidak akan menggerogoti tanamannya hingga habis supaya tanaman tersebut bisa tumbuh kembali & kemudian dimakan kembali di lain kesempatan. Tikus mol telanjang juga memiliki kebiasaan memakan kembali tinjanya untuk mencerna zat-zat gizi yang masih belum terserap.

Karena tikus mol telanjang menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah tanah yang gelap, tikus mol telanjang pun memiliki penglihatan yang buruk. Bukan hanya itu, tikus ini juga memiliki indra pendengaran yang relatif lemah.

Namun tikus mol telanjang dapat menutupi kelemahan tersebut dengan indra penciuman yang amat tajam. Sementara untuk keperluan navigasi di dalam lorong bawah tanah yang gelap, tikus mol telanjang mengandalkan rambut tipisnya yang peka akan rangsangan. Jika rambut tersebut menyentuh sesuatu, maka tikus mol telanjang akan langsung membelok ke arah lain.

Tikus mol telanjang adalah hewan sosial yang berarti mereka hidup membentuk kelompok. Namun jika dibandingkan dengan hewan-hewan mamalia sosial yang lain macam singa atau simpanse, tikus mol telanjang memiliki sistem sosial yang jauh lebih kompleks. Pasalnya dalam satu kelompok tikus mol telanjang, terdapat kasta-kasta seperti raja, ratu, & pekerja. Oleh karena itulah, tikus mol telanjang pun dikategorikan sebagai hewan eusosial layaknya semut & lebah yang juga memiliki sistem sosial ala kerajaan.

Dari segi perilaku, tikus mol telanjang memang memiliki banyak kemiripan dengan semut. Seperti halnya semut, tikus mol telanjang hidup di sarang bawah tanah yang terdiri dari beberapa buah ruangan yang saling terhubung melalui terowongan.

Ruangan-ruangan tersebut antara lain adalah ruang tidur bersama, ruang tempat menyimpan makanan, & bahkan ruang untuk membuang tinja. Sarang tikus mol radiusnya bisa mencapai hampir 3 kilometer & tertutup dari dunia luar supaya tidak bisa dimasuki oleh hewan lain.

Ilustrasi bagian dalam sarang tikus mol telanjang. (the-scientist.com)

Masih seperti semut, tikus mol telanjang mengandalkan indra penciumannya untuk mengenali satu sama lain. Masing-masing koloni / kelompok tikus mol memiliki bau yang berbeda & khas. Dengan begitu, seekor tikus mol telanjang tidak akan kesasar masuk ke dalam sarang milik koloni tikus lain. Satu koloni tikus mol telanjang biasanya terdiri dari sekitar 80 ekor. Namun dalam kasus-kasus tertentu, ada pula koloni tikus mol yang anggotanya mencapai 300 ekor.

Tikus mol telanjang menggunakan gigi depannya yang panjang & kuat untuk menggali terowongan. Saat membuat terowongan, tikus-tikus mol akan membentuk semacam barisan. Tikus yang berada di ujung depan barisan bertugas membuat lorong dengan cara menggeregoti tanah di depannya. Sesudah itu, tikus yang berada di belakangnya akan mengais timbunan tanah ke belakang.

Timbunan-timbunan tanah tadi kemudian dibuang ke belakang secara berantai hingga akhirnya menumpuk di atas tanah. Dengan begini, tikus mol telanjang bisa memperluas sarangnya tanpa membuat lorongnya bertambah sempit.



PEMIMPIN YANG GALAK

Satu koloni tikus mol telanjang biasanya dipimpin oleh seekor betina yang bertindak sebagai ratu & memiliki perilaku yang amat agresif. Tugas ratu adalah menghasilkan bayi supaya jumlah anggota koloninya terus bertambah. Karena ratu memerlukan pasangan supaya bisa tetap bereproduksi, ratu tikus ditemani oleh 1 - 3 ekor tikus jantan yang bertindak sebagai raja sekaligus pasangan kawinnya.

Supaya keturunan yang dihasilkan oleh ratu memiliki kualitas unggul, hanya pejantan-pejantan terkuat yang bisa kawin dengan ratu. Sementara tikus-tikus mol yang lain bertugas melakukan pekerjaan-pekerjaan sarang seperti mencari makan, mengasuh anak, memperluas sarang, & mengawasi keberadaan pemangsa.

Ratu akan kawin dengan pejantan yang sama seumur hidupnya. Jika seekor ratu mati, maka tikus-tikus betina yang berusia paling tua atau berukuran paling besar akan bertarung sama lain. Saat berkelahi, tikus mol akan mendorong & menggigit satu sama lain hingga salah satu di antara mereka menyerah atau mati.

Tikus mol telanjang di dalam terowongan. (io9.gizmodo.com)

Jika seekor tikus mol betina sudah berhasil mengalahkan semua pesaingnya, tikus betina itupun kemudian menjadi ratu koloni yang baru. Pertarungan antar tikus mol sendiri bukan hanya terjadi di kalangan betina. Pejantan juga bertarung sama lain ketika mereka sama-sama ingin menjadi pasangan kawin dari ratu yang sedang "bertahta".

Kehebatan tikus mol bukan hanya ada pada perilaku sosialnya yang kompleks. Tikus mol telanjang juga terkenal berkat ketahanan biologisnya yang luar biasa. Pasalnya hewan ini diketahui bisa hidup tanpa oksigen selama 18 menit!

Saat sedang tidak mendapat oksigen, tikus ini bisa menjaga sel-selnya tetap hidup dengan cara berhenti mengkonsumsi senyawa gula jenis glukosa & beralih mengkonsumsi fruktosa yang proses pengolahannya tidak memerlukan oksigen. Berkat kemampuan tersebut, tikus mol telanjang pun bisa hidup berdesak-desakan di bawah tanah tanpa khawatir bakal kekurangan oksigen.

Tikus mol telanjang juga hampir tidak pernah terkena penyakit-penyakit kronis semisal kanker. Mereka juga memiliki usia harapan hidup yang jauh lebih panjang dibandingkan hewan seukurannya. Hewan pecinta kegelapan ini diketahui bisa hidup hingga usia maksimum 30 tahun - 5 kali lebih panjang dibandingkan tikus jenis lain yang seukuran dengan dirinya. Ilmuwan bahkan berspekulasi kalau tikus mol telanjang mungkin tidak akan bisa mati akibat penuaan selama hewan yang bersangkutan tidak diserang predator, menderita kelaparan, & sebab-sebab fatal lainnya.

Bicara soal predator, kebiasaan tikus mol untuk hidup di dalam lorong bawah tanah yang terlindung menyebabkan hewan ini hampir tidak memiliki musuh. Satu dari sedikit hewan yang diketahui memangsa tikus ini adalah ular spesies Rhamphiophis oxyrhynchus. Berkat tubuhnya yang lentur & indra penciumannya yang tajam, ular ini bisa menjelajahi bagian dalam sarang tikus dengan mudah untuk memangsa penghuninya.

Tikus mol telanjang sendiri bukanlah hewan yang tidak berdaya. Jika merasakan adanya pemangsa, tikus mol akan mengeluarkan suara decitan yang keras untuk memperingatkan anggota koloni yang lain. Begitu mendengar sinyal bahaya tersebut, tikus-tikus yang berukuran besar akan langsung berhamburan untuk menghadang pemangsa.

Induk tikus mol & bayinya. (ahugavert / pinterest.com)

Sudah disinggung sebelumnya kalau tugas menghasilkan keturunan dilakukan oleh ratu. Saat hendak menghasilkan keturunan, ratu tikus mol akan menjalani masa kehamilan selama 70 hari. Jumlah bayi yang bisa dihasilkan oleh ratu sekali melahirkan bisa mencapai 7 ekor. Pada awalnya, ratu merawat & menyusui sendiri bayi-bayi yang dilahirkannya.

Setelah 5 minggu, bayi tersebut akan dipindahkan ke ruangan lain untuk dirawat oleh tikus mol kasta pekerja. Selain merawat & memberi makan bayi, tikus mol bekerja juga bertugas memindahkan bayi ke bilik lain yang lebih aman jika ada suara peringatan bahaya. Anak tikus mol masih belum memiliki bakteri pencerna makanan di ususnya. Oleh karena itulah, tikus mol pekerja akan mengunyahkan makanan terlebih dahulu sebelum kemudian memberikan makanan tadi kepada anakan.

Tikus mol betina mengalami kematangan seksual lebih cepat dibandingkan tikus mol jantan. Jika betina sudah mengalami kematangan seksual pada usia 8 bulan, maka pejantan baru mengalami kematangan seksual pada usia 1 tahun. Tikus mol yang sudah mencapai kedewasaan akan tetap tinggal di koloni tempatnya lahir seumur hidupnya, entah sebagai anggota kasta pekerja atau kasta penghasil keturunan.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Heterocephalidae
Genus : Heterocephalus
Spesies : Heterocephalus glaber



REFERENSI

D. Borst & C. Deyo. 2006. "Habitat".
(www.reed.edu/biology/professors/srenn/pages/teaching/web_2006/Mole_Rat_cd_dtb/habitat.html)

D. Borst & C. Deyo. 2006. "Physiology".
(www.reed.edu/biology/professors/srenn/pages/teaching/web_2006/Mole_Rat_cd_dtb/phys.html)

D. Borst & C. Deyo. 2006. "Reproduction".
(www.reed.edu/biology/professors/srenn/pages/teaching/web_2006/Mole_Rat_cd_dtb/reproductive.html)

D. Borst & C. Deyo. 2006. "Social".
(www.reed.edu/biology/professors/srenn/pages/teaching/web_2006/Mole_Rat_cd_dtb/sstructure.html)

Hagan, K.. 2013. "Heterocephalus glaber".
(animaldiversity.org/accounts/Heterocephalus_glaber/)

Pappas, S.. 2018. "Weird: Naked Mole Rats Don't Die of Old Age".
(www.livescience.com/61568-naked-mole-rats-no-aging.html)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.