Ikan Viper Sloane, Pelahap Maut yang Penuh Cahaya



Ikan viper Sloane dengan rahang yang membuka lebar. (wonderopolis.org)

Laut dalam dikenal sebagai salah satu tempat paling misterius di bumi. Tidak adanya cahaya & tingginya tekanan bawah laut menyebabkan tidak banyak yang diketahui manusia akan tempat ini. Namun dari sedikit pemahaman tersebut, manusia sudah memahami kalau tempat ini bukanlah yang tempat yang tidak berpenghuni.

Ada beragam hewan yang menghuni kawasan ini & uniknya kondisi di laut dalam menyebabkan hewan-hewan yang tinggal di tempat ini memiliki penampilan yang sungguh tidak biasa. Ikan viper Sloane adalah contoh dari hewan laut tersebut.

Ikan viper Sloane (Sloane's viperfish; Chauliodus sloani) adalah nama dari spesies ikan yang unik sekaligus menakutkan. Bagaimana tidak, mulut ikan ini penuh dengan gigi yang berukuran besar nan tajam. Kendati menyeramkan, pengunjung tidak perlu khawatir dengan ikan ini. Pasalnya ikan viper Sloane hanya tinggal di kedalaman antara 400 hingga 2.800 meter.

Keberadaan ikan viper Sloane sendiri bisa diketahui oleh manusia karena ikan ini kerap tersangkut pada jaring pukat laut dalam. Selain ikan viper Sloane, ada beberapa spesies ikan lain yang juga dikategorikan sebagai ikan viper & mereka semua tergabung dalam genus Chauliodus.



PENGHUNI KEGELAPAN ABADI

Seramnya penampilan ikan viper Sloane tidak lepas dari kerasnya habitat tempatnya hidup. Kawasan laut dalam / abisal merupakan kawasan yang langka akan makanan. Jadi sekali berhasil mendapatkan mangsa, maka hewan yang tinggal di kawasan ini harus berusaha sekuat tenaga supaya mangsanya tidak bisa melarikan diri.

Itulah sebabnya ikan viper Sloane memiliki gigi-gigi yang berukuran besar & melengkung ke dalam. Tujuannya supaya mangsa yang tertangkap tidak bisa kabur. Rahang viper Sloane juga bisa membuka begitu lebar, sehingga ikan ini tetap bisa menelan mangsanya jika kebetulan mangsanya berukuran lebih besar dibandingkan dengan dirinya.

Habitat tempat tinggal ikan viper Sloane berada dalam kondisi gelap gulita karena sinar matahari tidak bisa mencapai laut dalam. Untuk mengakalinya, ikan viper Sloane pun memiliki trik khusus supaya bisa mendapatkan mangsanya dengan lebih mudah. Di bagian depan sirip punggung ikan ini, terdapat semacam organ berbentuk panjang menyerupai cambuk.

Seekor ikan viper Sloane. Perhatikan organ menyerupai cambuk pada sirip depannya.

Di bagian ujung cambuk, terdapat semacam organ bercahaya yang bernama "fotofor" (photophore). Karena cahaya tersebut terlihat menyerupai plankton, ikan-ikan kecil pun akan tertarik untuk mendekatinya - tanpa sadar kalau sang pemilik cahaya sudah siap menerkam mereka. Dan supaya ikan viper Sloane bisa tahu kalau mangsanya sudah dekat, ikan ini memiliki mata yang berukuran besar & peka akan cahaya.

Ikan viper Sloane juga memiliki perut yang bisa mengembang amat besar supaya ikan ini bisa menampung makanan sebanyak mungkin saat makanan tengah melimpah. Mereka memiliki perilaku migrasi vertikal harian yang berarti pada siang hari, ikan ini akan menyelam ke perairan yang lebih dalam. Namun saat malam hari, ikan ini akan naik ke perairan yang lebih dangkal untuk makan.

Ikan viper Sloane bukan hanya memiliki organ bercahaya pada bagian cambuk siripnya. Ikan ini juga memiliki deretan bintik bercahaya di bagian samping & bawah tubuhnya. Namun tidak seperti cahaya pada cambuk siripnya, organ cahaya pada tubuh ikan ini memancarkan cahaya berwarna redup semisal kemerahan. Tujuannya agar ikan ini lebih sulit ditemukan oleh musuhnya saat dilihat dari bawah. Ikan viper Sloane juga bisa menggunakan deretan cahaya pada tubuhnya untuk berkomunikasi satu sama lain.



SIKLUS HIDUP SANG PELAHAP MAUT

Sebagai akibat dari habitatnya yang berada di laut dalam, sulit untuk mengetahui perilaku reproduksi ikan ini di alam liar. Pengamatan dalam tangkapan juga sulit dilakukan mengingat ikan ini hanya bisa hidup dalam air dengan tekanan kedalaman yang tinggi & jarang bertahan lama dalam akuarium.

Ikan viper Sloane diperkirakan tidak memiliki musim kawin yang spesifik. Namun pada bulan Januari hingga Maret, jumlah larva viper Sloane yang terdeteksi cenderung lebih tinggi jika dibandingkan periode lain. Pembuahan terjadi secara eksternal ketika ikan jantan & betina melepaskan sel sperma & telurnya ke laut lepas.

Tahap-tahap pertumbuhan ikan viper Sloane. (Adam Fisher / creationwiki.org)

Larva ikan viper Sloane yang baru menetas memiliki panjang kurang lebih 6 mm & siripnya tidak berada dalam kondisi lengkap. Saat mencapai ukuran 1,2 cm, barulah sirip dada & ekor ikan ini mulai terlihat. Seekor kan viper Sloane diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 35 cm.

Karena ikan viper Sloane memiliki metabolisme yang amat lambat, ikan ini pun bisa hidup tanpa makan selama 12 hari & memiliki laju pertumbuhan yang juga lambat. Dengan melihat daur hidup ikan-ikan lain yang juga hidup di laut dalam, ikan viper Sloane diperkirakan bisa hidup hingga usia 30 tahun di alam liar.   -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Stomiiformes
Famili : Stomiidae
Genus : Chauliodus
Spesies : Chauliodus sloani



REFERENSI

Cummisford, V.. "Adaptation".
(bioweb.uwlax.edu/bio203/s2007/cummisfo_vale/valspage2.html)

Cummisford, V.. "Terror of the Deep".
(bioweb.uwlax.edu/bio203/s2007/cummisfo_vale/)

Knight, J.D.. "Viperfish (Chauliodus sloani)".
(www.seasky.org/deep-sea/viperfish.html)

Swanson, D.. 2004. "Chauliodus sloani".
(animaldiversity.org/accounts/Chauliodus_sloani/)

   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.