Beluga, Hewan Laut yang Paling Menyerupai Manusia?



Wajah beluga dilihat dari depan. (youtube.com)

Beluga, atau lengkapnya paus beluga (beluga whale; Delphinapterus leucas) adalah nama dari sejenis paus yang penampilannya bakal mengingatkan kita akan pesut atau lumba-lumba bermocong pendek. Seperti halnya pesut, beluga memiliki tubuh yang panjang dengan moncong yang pendek & dahi yang besar.

Namun berbeda halnya dengan pesut yang dapat ditemukan di air asin & air tawar, beluga hanya dapat ditemukan di air asin. Tepatnya di Samudera Arktik yang termasuk dalam kawasan Kutub Utara. Kemudian jika pesut memiliki kulit berwarna gelap, maka beluga memiliki kulit berwarna putih pucat layaknya susu.

Beluga memiliki dahi yang terlihat besar & terasa kenyal karena di dalam dahinya, terdapat organ bernama "melon". Fungsi dari organ melon tersebut adalah untuk memfokuskan suara sonar ke arah depannya.

Saat suara tadi mengenai benda, suaranya akan terpantul kembali ke arah beluga. Dengan cara inilah, beluga bisa mengetahui benda-benda apa saja yang ada di sekitarnya. Teknik mendeteksi kondisi sekitar dengan pantulan suara ini dikenal dengan istilah "ekolokasi" (echolocation).

Bicara soal suara, beluga terkenal sebagai hewan laut yang amat berisik. Pasalnya hewan berkulit pucat ini kerap mengeluarkan aneka macam suara yang terdengar seperti decitan & kicauan burung. Karena sifat beluga inilah, para pelaut setempat sampai menjuluki beluga sebagai "kenari laut" (sea canary).


Perbandingan ukuran beluga dengan manusia. (Tsukasa Murayama / mainichi.jp)


BERKEPALA BESAR, BERLEMAK TEBAL


Beluga tergolong sebagai paus yang berukuran sedang. Pasalnya paus ini panjang tubuhnya hanya berkisar antara 3 sampai 5 meter. Beluga jantan biasanya berukuran sedikit lebih besar dibandingkan betina. Beluga memiliki berat mencapai 1.600 kilogram, di mana sebanyak 50 persennya berasal dari lapisan lemak.

Lapisan lemak yang dimiliki oleh beluga tebalnya bisa mencapai 15 cm. Berkat lapisan lemak yang ada di bawah kulitnya tersebut, beluga bisa hidup di perairan sedingin Samudera Arktik tanpa masalah.

Karena beluga pada dasarnya adalah sejenis paus, beluga pun bernapas memakai paru-paru. Oleh karena itulah, beluga pun banyak menghabiskan waktunya di dekat permukaan laut. Untuk menghirup udara, beluga memakai lubang pernapasan yang terletak di bagian atas kepalanya. Tidak jarang beluga menghirup udara dari lubang retakan yang tercipta di sela-sela gunung es.

Beluga bisa menyelam hingga kedalaman 1.000 meter. Namun supaya beluga tidak terlalu kesulitan saat sudah waktunya menghirup udara, beluga pun lebih banyak ditemukan di perairan dengan kedalaman rata-rata 350 meter. Beluga bisa menghabiskan waktu hingga 13 menit di dalam air sebelum pergi kembali ke permukaan untuk menghirup udara.

Tidak seperti jenis paus kebanyakan, beluga memiliki leher yang amat lentur. Beluga bisa menekuk kepalanya hingga sejauh 90 derajat. Berkat lehernya yang amat lentur tersebut, beluga bisa meliuk-liuk melintasi perairan yang dipenuhi oleh bongkahan es dengan mudah.

Beluga yang sedang menekuk lehernya di permukaan air. (U.S. Navy / smithsonianmag.com)

Beluga juga memiliki otot bibir yang amat lentur. Berkat otot bibirnya tersebut, beluga bisa membuat aneka macam ekspresi pada wajahnya. Ilmuwan sendiri meyakini kalau beluga memiliki otot bibir yang demikian lentur supaya hewan ini bisa mencaplok mangsa yang sedang bersembunyi di dasar laut dengan mudah.

Bicara soal makanan, beluga adalah hewan karnivora alias pemakan daging. Makanan beluga terdiri dari ikan, cumi-cumi, udang, kepiting, hingga kerang. Beluga memiliki gigi, namun giginya terlalu kecil jika harus digunakan untuk mengunyah atau mengoyak daging. Sebagai gantinya, setiap kali beluga makan, beluga lebih suka menelan makanannya bulat-bulat tanpa dikunyah.



BELUGA, SI MANUSIA LAUT(?)

Dibandingkan dengan hewan laut lainnya, beluga bisa dibilang sebagai hewan laut yang memiliki kemiripan paling banyak dengan manusia. Sebagai contoh, baik beluga maupun manusia sama-sama memiliki pola hidup sosial & tergolong sebagai mamalia. Kemudian seperti halnya manusia, beluga kerap berkomunikasi 1 sama lain dengan memakai suara.

Beluga bukan hanya bisa menggunakan suara untuk berkomunikasi. Beluga yang menghabiskan waktu cukup lama dengan manusia diketahui bisa mengeluarkan suara yang karakteristiknya serupa dengan suara manusia yang sedang bercakap-cakap.

Peristiwa macam itu pernah terjadi pada tahun 1984 di tempat penampungan mamalia laut di San Diego, Amerika Serikat. Pada awalnya, seorang penyelam keluar dari akuarium ikan paus setelah ia mendengar suara yang menyuruhnya untuk keluar dari air. Belakangan diketahui kalau suara tersebut bukan berasal dari rekannya, tapi dari seekor beluga bernama Noc yang kebetulan ada di akuarium tersebut.

Beluga juga tergolong sebagai hewan laut yang cerdas & bisa memahami instruksi manusia. Hal tersebut lantas coba dimanfaatkan oleh militer Uni Soviet (kemudian Rusia) untuk melatih beluga supaya beluga tersebut nantinya bisa digunakan untuk menjalankan misi-misi di laut. Misalnya untuk menolong penyelam & menemukan persenjataan yang tenggelam di laut.

Beluga di Norwegia yang tubuhnya dipasangi perlengkapan misterius. (yahoo.com)

Pada tahun 2019 lalu contohnya, ada seekor beluga yang menampakkan diri di perairan Norwegia. Kemunculan beluga tersebut langsung menarik perhatian karena tidak seperti beluga liar yang cenderung menjauhi manusia, beluga tersebut justru malah berenang mendekati nelayan. Saat diperiksa, tubuh beluga tersebut ternyata dilengkapi dengan peralatan yang diketahui berasal dari St. Petersburg, Rusia.

Selain memiliki kemiripan dalam hal perilaku, beluga juga memiliki sejumlah kemiripan dengan manusia dalam hal fisik. Dalam hal wajah misalnya, wajah beluga dalam kondisi biasa memang nampak sama sekali tidak mirip dengan wajah manusia.

Namun saat wajah beluga dilihat dari depan dalam kondisi cahaya remang-remang, wajah beluga nampak serupa dengan wajah manusia yang bermulut lebar & tidak memiliki bola mata. Pasalnya bayangan yang ditimbulkan oleh lipatan dahi beluga nampak seperti rongga mata pada manusia.

Kemiripan lain dapat dilihat pada tubuh beluga. Beluga memiliki tubuh yang nampak kekar & berotot. Tonjolan otot beluga dapat dilihat ketika beluga mengubah arahnya saat berenang. Jika dilihat dari bawah secara seksama, tonjolan otot yang ada pada bagian perut serta ekor beluga terlihat seperti lutut kaki manusia!


Beluga memiliki otot bawah yang terlihat seperti lutut manusia.


MENYUKAI SUASANA RIUH & RAMAI

Beluga adalah hewan sosial yang hidup membentuk kelompok. Satu kelompok beluga jumlah anggotanya bisa mencapai ratusan ekor. Untuk berkomunikasi 1 sama lain, beluga menggunakan metode suara & gerakan tubuh.

Meskipun beluga bisa hidup di lautan yang dipenuhi bongkahan es, beluga tetap bakal merasa kesulitan jika es yang terbentuk jumlahnya terlalu banyak & ukurannya terlalu besar. Itulah sebabnya beluga memiliki kebiasaan melakukan migrasi tahunan.

Setiap kali musim semi tiba, kawanan beluga akan bermigrasi ke arah utara. Namun saat musim gugur tiba & bongkahan es raksasa yang terbentuk jumlahnya semakin banyak, kawanan beluga akan bermigrasi ke arah selatan.

Kawanan beluga dilihat dari udara. (fisheries.noaa.gov)

Musim kawin beluga terjadi pada bulan Februari hingga April. Saat musim kawin tiba, pejantan akan mengajak betina kawin dengan cara berenang di dekat betina sambil membuat aneka macam suara. Jika betina tertarik, betina akan berenang bersama-sama dengan pejantan sambil mencium 1 sama lain.

Perkawinan terjadi ketika beluga jantan & betina saling menempelkan lubang kelaminnya. Betina sesudah itu akan mengalami kehamilan yang bisa berlangsung selama 12 bulan lamanya. Seekor beluga betina hanya bisa mengandung 1 ekor bayi di setiap kehamilan.

Beluga betina biasanya melahirkan bayinya di dekat muara sungai karena suhu airnya lebih hangat dibandingkan suhu air di laut lepas. Selama proses melahirkan berlangsung, beluga-beluga lain akan berkumpul di dekat beluga betina tersebut.

Saat bayinya sudah lahir, bayi tersebut akan diapit oleh 2 beluga betina. Saat kedua beluga betina tersebut berenang, arus air yang tercipta membantu bayi beluga tetap terapung & tidak terombang ambing. Lambat laun, bayi beluga akan mulai bisa berenang secara mandiri.

Bayi beluga hidup dari air susu induknya hingga usia 2 tahun. Beluga betina mengalami kematangan seksual pada usia 4 tahun, sementara beluga jantan mengalaminya pada usia 7 tahun. Jika beluga betina sudah menginjak usia 20 tahun, beluga betina tersebut akan berhenti bereproduksi. Seekor beluga bisa hidup hingga usia 40 tahun.


Induk beluga & anaknya. (SeaWorld San Antonio / ksat.com)


TERANCAM OLEH PREDATOR KUTUB & MANUSIA

Beluga tidak memiliki banyak musuh di alam liar. Beruang kutub & paus pembunuh adalah 2 contoh hewan yang diketahui memangsa beluga. Beruang kutub biasanya menyergap beluga saat hewan tersebut sedang menghirup udara di lubang es. Sementara paus pembunuh memanfaatkan ukurannya yang besar & kemampuannya berburu secara berkelompok untuk menangkap beluga.

Berkat indra pendengarannya yang sensitif & kebiasaannya untuk hidup berkelompok, beluga bisa melarikan diri terlebih dahulu setiap kali paus pembunuh menampakkan diri. Selain terancam oleh kawanan predator, beluga juga bisa tewas terdampar saat terjebak dalam cekungan gunung es.

Ancaman lain bagi kelestarian beluga datang dari manusia. Beluga banyak dibunuh oleh manusia untuk diambil daging, lemak, & kulitnya. Selain untuk diambil bagian tubuhnya, beluga juga dibunuh oleh nelayan karena mereka dianggap sebagai saingan dalam mendapatkan ikan.

Perburuan beluga sekarang sudah dilarang. Namun suku Eskimo di Kutub Utara tetap diperbolehkan untuk memburu beluga karena mereka memburu beluga hanya untuk memenuhi kebutuhan tradisionalnya.

Pesawat kargo Beluga. (J.B. Accariez / airbus.com)

Beluga juga menjadi sumber inspirasi untuk pesawat A300-600ST Beluga, pesawat kargo buatan perusahaan Airbus yang bagian kepalanya nampak besar layaknya kepala hewan beluga yang sesungguhnya. Bagian kepala & ekor pesawat Beluga bisa dibuka & ditutup, sehingga pesawat ini bisa digunakan untuk mengangkut muatan berukuran raksasa yang harus diangkut dalam kondisi utuh, misalnya badan pesawat lain.

Lepas dari semua hal tersebut, kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif baru bagi beluga. Semakin gencarnya penggunaan teknologi sonar oleh kapal laut menyebabkan beluga kesulitan menggunakan suaranya sendiri untuk berkomunikasi & mencari makan.

Ancaman lain datang dalam wujud pemanasan global. Semakin naiknya suhu permukaan laut menyebabkan jumlah bongkahan es di laut semakin menipis. Berkurangnya jumlah es di perairan Kutub Utara pada gilirannya menyebabkan semakin banyak kapal laut yang berlalu lalang.

Akibatnya, beluga bakal semakin rentan mengalami tabrakan dengan kapal-kapal yang melintas. Meningkatnya jumlah kapal yang melintas di kawasan tersebut juga bakal berdampak pada meningkatnya polusi suara & bahan kimia yang mengancam kelestarian beluga.

Di lain pihak, Kim Shelden selaku pakar perikanan dari Alaska meyakini bahwa pemanasan global juga membawa dampak positif tersendiri bagi beluga. Saat suhu air laut meningkat, ikan-ikan yang berasal dari perairan bersuhu lebih hangat akan menyebar ke perairan Kutub Utara & sekitarnya. Dampaknya, beluga kini memiliki pilihan mangsa yang lebih banyak & bervariasi.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Infraordo : Cetacea
Famili : Monodontidae
Genus : Delphinapterus
Spesies : Delphinapterus leucas



REFERENSI

Aerospace Technology. "Airbus A300-600ST Beluga".
(www.aerospace-technology.com/projects/stbeluga/)

American Cetacean Society. "Beluga Whale".
(www.acsonline.org/beluga-whale)

Animals Affected by Climate Change. "Beluga".
(www.theglobaleducationproject.org/climate-change/animals/beluga)

ARKive. "Beluga whale (Delphinapterus leucas)".
(www.arkive.org/beluga-whale/delphinapterus-leucas/)

Brouillette, M.. 2016. "How baby beluga whales dive deeper and longer than any others".
(www.newscientist.com/article/2106782-how-baby-beluga-whales-dive-deeper-and-longer-than-any-others/)

Choi, C.Q.. 2012. "Male Beluga Whale Mimics Human Voice".
(www.livescience.com/24166-beluga-whale-mimics-human-voice.html)

Ellis-Petersen, H.. 2019. "Whale with harness could be Russian weapon, say Norwegian experts".
(www.theguardian.com/environment/2019/apr/29/whale-with-harness-could-be-russian-weapon-say-norwegian-experts)

Helm, R.R.. 2014. "Why do beluga whales have love handles?".
(www.deepseanews.com/2014/04/why-do-beluga-whales-have-love-handles/)

NOAA Fisheries. 2019. "Potential Impacts of Noise on Endangered Beluga Whales in Cook Inlet".
(www.fisheries.noaa.gov/feature-story/potential-impacts-noise-endangered-beluga-whales-cook-inlet)

Williams, S.. 2002. "Delphinapterus leucas"
(animaldiversity.org/accounts/Delphinapterus_leucas/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.