Singa, Penguasa Rantai Makanan yang Terancam Punah



Singa betina & jantan yang sedang beristirahat di atas batu. (endtrophyhuntingnow.com)

Singa (lion; Panthera leo) adalah hewan yang pastinya tidak asing bagi siapapun. Ya, itu adalah nama dari sejenis kucing besar yang memperoleh julukan "si raja rimba" (king of the jungle) berkat penampilannya yang terkesan gagah & buas. Dibandingkan dengan spesies kucing besar lainnya, singa dapat dikenali dengan melihat bulunya yang berwarna polos kekuningan & ujung ekornya yang dilengkapi dengan bulu hitam berbentuk kuas.

Singa juga memiliki ciri khas berupa adanya surai / rambut lebat di sekeliling lehernya, namun hanya singa jantan yang memiliki ciri fisik demikian. Singa bisa dibagi ke dalam 2 subspesies berdasarkan habitat geografisnya, yaitu subspesies singa Afrika (Panthera leo leo) & subspesies singa Asia (Panthera leo persica) yang hanya ditemukan di India. Jika keduanya dibandingkan, singa Asia memiliki fisik yang sedikit lebih kecil daripada singa Afrika.

Baik singa Afrika maupun singa Asia sama-sama memiliki habitat favorit berupa padang rumput yang tidak memiliki banyak pohon besar. Pasalnya habitat macam itu memudahkan singa untuk berkamuflase & menangkap mangsanya.

Berkat ukurannya yang besar, singa pun menjadi salah satu predator puncak di habitatnya. Bahkan sesama hewan karnivora seperti macan tutul & anjing liar Afrika pun merasa segan pada singa.

Singa pada dasarnya mau mengkonsumsi hewan apapun yang ada di sekitarnya. Namun makanan favorit singa umumnya berupa hewan-hewan mamalia berukuran sedang seperti zebra, antelop, babi hutan, & wildebeest.  Hewan-hewan besar seperti gajah & badak tidak akan diburu oleh singa jika tidak terpaksa karena kekuatan mereka yang besar.

Singa betina ketika mengejar wildebeest.

Singa adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok kecil. Satu kelompok singa biasanya terdiri dari seekor pejantan selaku pemimpin kelompok dengan beberapa ekor ekor singa betina dewasa & anak-anak. Kegiatan berburu biasanya dilakukan oleh singa-singa betina yang berburu secara berkelompok.

Alasan kenapa singa betina yang melakukan perburuan adalah karena singa betina tidak memiliki surai, sehingga betina bisa bergerak lebih lincah & memiliki stamina yang lebih daripada pejantan. Singa lebih sering melakukan perburuan pada malam hari supaya lebih mudah berkamuflase.

Ketika berburu, singa betina akan menyebar di sekitar lokasi mangsanya, lalu bergerak sambil mengendap-endap mendekati mangsanya & kemudian menyergapnya. Ketika menyergap, singa mengincar bagian leher supaya mangsanya langsung tewas akibat tidak bisa bernapas.

Walaupun yang melakukan perburuan adalah singa betina, yang pertama menyantap hewan hasil perburuan justru singa jantan. Jika pejantan sudah kenyang, barulah singa betina & anak-anak singa menyantap sisanya.



PEJANTAN YANG GONDRONG

Singa menampilkan dimorfisme seksual alias perbedaan fisik antar kelamin, di mana singa jantan memiliki surai yang lebat & ukuran badan yang lebih besar daripada betina. Jika singa jantan bisa tumbuh hingga sepanjang 2,5 m & seberat 240 kg, betina pada umumnya hanya bisa tumbuh hingga sepanjang 1,9 m & seberat 182 kg.

Singa jantan diyakini memiliki surai supaya penampilannya terlihat lebih garang sehingga singa jantan yang berada di luar kelompoknya tidak berani berbuat macam-macam. Seekor singa jantan mulai memiliki surai pada usia 3 tahun.

Induk singa & anak-anaknya.

Singa tidak memiliki musim kawin yang spesifik & bisa melakukan perkawinan kapan saja. Singa betina yang baru saja melakukan perkawinan akan memasuki periode kehamilan selama 3,5 bulan di mana seekor singa betina bisa mengandung 6 bayi sekaligus.

Bayi yang baru lahir selanjutnya akan meminum air susu induknya hingga usia 10 bulan & memasuki usia kematangan seksual 4 tahun (khusus singa betina) atau 5 tahun (jantan). Di dalam tangkapan, seekor singa bisa hidup hingga usia 30 tahun. Namun di alam liar, usia maksimal mereka hanya sekitar separuhnya.

Ketika sudah memasuki usia 2 tahun lebih, singa jantan muda akan diusir oleh bapaknya karena dianggap sebagai ancaman bagi kepemimpinannya. Sang singa jantan muda baru bisa memperoleh kelompoknya sendiri jika dia sukses membunuh singa jantan pemimpin kelompok yang bersangkutan.

Sesudah berhasil membunuh pemimpin yang lama, dia akan membunuh semua anak singa yang ada di kelompok tersebut & kemudian kawin dengan betina-betina yang ada di dalamnya. Terkesan kejam memang, namun dengan tindakan macam itu, sang pemimpin baru bisa menjamin kalau semua anak yang ada dalam kelompoknya adalah keturunan biologisnya.

Sebagai akibat dari penampilannya yang terkesan garang & reputasinya sebagai pemuncak rantai makanan di habitatnya, singa pun banyak diadopsi menjadi lambang negara & organisasi di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali hingga sekarang.

Lambang singa seperti yang terlihat pada bendera Sri Lanka.

Di masa Romawi Kuno, singa bahkan digunakan sebagai hewan gladiator & pengeksekusi tahanan. Kalau di masa kini, singa menjadi salah satu daya tarik kebun binatang di seluruh dunia & wisata safari di negara-negara Afrika.

Reputasi singa yang terkenal sebagai hewan buas di sisi lain menjadi alasan kenapa sekarang populasi singa menurun tajam & bahkan mulai terancam punah. Di habitat liarnya, singa kerap dibunuh oleh penduduk setempat karena dianggap sebagai ancaman bagi keselamatan manusia & pemakan hewan ternak setempat.

Manusia juga memburu singa untuk tujuan olah raga berburu di mana praktik tersebut masih berjalan hingga sekarang, namun dengan regulasi & pengawasan yang ketat. Singa yang hidup di India lebih rentan terancam punah karena populasi & ruang hidup mereka lebih terbatas.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera leo



REFERENSI

ARKive. "Lion (Panthera leo)".
(www.arkive.org/lion/panthera-leo/)

Harrington, E.. 2004. "Panthera leo".
(animaldiversity.org/accounts/Panthera_leo/)

Wikipedia. "Lion".
(en.wikipedia.org/wiki/Lion)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.