Macan Tamil, Pasukan Pemberontak Legendaris dari Sri Lanka



Para prajurit Macan Tamil dalam seragam lorengnya yang khas. (military-quotes.com)

Sri Lanka adalah sebuah negara pulau yang terletak di sebelah selatan India. Bagi orang Indonesia, negara ini harusnya bukanlah negara yang asing karena seringnya negara ini dijadikan jalur transit pesawat oleh orang-orang yang yang hendak atau baru saja melakukan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

Selain hal tadi, Sri Lanka juga terkenal karena pemandangannya yang indah & aneka peninggalan bersejarahnya yang kebanyakan berupa candi. Namun di sisi lain, Sri Lanka juga memiliki sisi gelap karena negara tersebut pernah menjadi medan konflik berdarah antara pemerintah setempat melawan kelompok separatis Macan Tamil.

Macan Tamil atau lengkapnya Macan Pembebasan Tamil Eelam (Tamil Ila Vitulalaip Pulikat) adalah kelompok pemberontak dari Sri Lanka yang bercita-cita mendirikan Tamil Eelam, suatu negara impian di wilayah utara & timur Sri Lanka yang populasi penduduknya murni berasal dari etnis Tamil. Di media-media berbahasa Inggris, kelompok ini lebih dikenal dengan nama Tamil Tigers atau Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE).

Macan Tamil utamanya terkenal karena keterlibatannya dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Sri Lanka sejak tahun 1976 sebelum akhirnya mengaku kalah pada tahun 2009. Macan Tamil sangat melegenda di seantero dunia bukan hanya karena bisa bertahan selama puluhan tahun ketika terlibat konflik bersenjata dengan pasukan pemerintah Sri Lanka, tapi juga karena struktur organisasi & kekuatan militernya yang amat kompleks.

Sebagai kelompok bersenjata yang tidak mewakili negara berdaulat manapun, Macan Tamil mungkin adalah satu-satunya kelompok pemberontak di dunia yang memiliki angkatan laut & udaranya sendiri. Macan Tamil juga diketahui sebagai kelompok pemberontak modern pertama di dunia yang mempopulerkan taktik bom bunuh diri lewat salah satu divisi militernya, Macan Hitam (Black Tigers).



LATAR BELAKANG & PEMBENTUKAN

Ditinjau dari komposisi etnisnya, penduduk Sri Lanka terdiri dari 2 kelompok utama : etnis mayoritas Sinhala yang umumnya memeluk agama Buddha & etnis minoritas Tamil yang sebagian besarnya adalah penganut agama Hindu.

Benih-benih konflik antara kedua etnis di era modern mulai timbul setelah Inggris selaku penguasa Sri Lanka sejak abad ke-19 berniat mendirikan parlemen lokal yang jumlah anggotanya ditentukan berdasarkan komposisi etnis.

Ketika Sri Lanka memperoleh kemerdekaan pada tahun 1948, ketegangan antara kedua kelompok etnis mengenai komposisi parlemen yang ideal tidak lantas menurun, tapi malah semakin memanas. Salah satu penyebabnya adalah karena pemerintahan baru Sri Lanka yang didominasi oleh etnis Sinhala mulai menjalankan aneka kebijakan yang cenderung menganak emaskan etnis Sinhala & mengesampingkan etnis Tamil.

Kebijakan-kebijakan itu antara lain penetapan Sri Lanka sebagai negara kesatuan (bukan negara federal sesuai dengan yang diinginkan komunitas Tamil), pengesahan Bahasa Sinhala sebagai bahasa nasional Sri Lanka, & pelarangan impor media cetak serta film berbahasa Tamil dari India.

Peta Tamil Eelam, wilayah berpenduduk mayoritas etnis Tamil di Sri Lanka. (southasiarev.wordpress.com)

Ketegangan antara komunitas Tamil & Sinhala juga berbuntut pada timbulnya sejumlah konflik sipil di mana yang terparah terjadi pada tahun 1958. Saat itu, rumah-rumah penduduk etnis Tamil dijarah & dibakar sehingga sekitar 200 orang penduduk Tamil harus meninggal & 25.000 lainnya menjadi tuna wisma.

Pihak Tamil lantas melancarkan tuduhan bahwa pemerintah Sri Lanka sebenarnya berada di balik aneka kerusuhan tersebut sambil menyatakan bahwa pemerintah Sri Lanka punya agenda terselubung untuk menggusur paksa orang-orang Tamil dari tanah kelahirannya.

Menyusul tidak terselesaikannya masalah & konflik antar etnis yang semakin berlarut-larut, gerakan mendukung "negara Tamil" (Tamil Eelam) yang terpisah dari Sri Lanka pun mulai muncul pada dekade 1970-an. Pada periode yang sama, kelompok-kelompok ekstrimis Tamil mulai bermunculan dengan tujuan memperjuangkan cita-cita tersebut lewat jalur perjuangan bersenjata.

Salah satu dari kelompok ekstrimis tersebut adalah Tamil New Tigers (TNT; Macan Baru Tamil) yang dibentuk oleh Velupillai Prabhakaran & Chetti Thanabalasingam pada tahun 1972. Menyusul tewasnya Thanabalasingam di tangan aparat Sri Lanka, struktur organisasi TNT lalu dirombak ulang pada tanggal 5 Mei 1976 menjadi apa yang kelak dikenal sebagai Macan Tamil.



AKTIVITAS MACAN TAMIL

Bangkit sebagai Musuh Negara & Sekutu Tetangga

Sejak pertama kali berdiri, Macan Tamil menerapkan peraturan yang ketat kepada para anggotanya. Mereka dilarang mengkonsumsi alkohol, rokok, memiliki jodoh, & berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Lebih lanjut, para personil Macan Tamil juga diharuskan menelan pil racun sianida bila tertangkap oleh pasukan musuh untuk mencegah pihak musuh mengorek informasi dari personil Macan Tamil yang tertangkap hidup-hidup.

Dengan aneka peraturan ketat tersebut, Macan Tamil berhasil tumbuh menjadi salah satu kelompok pemberontak paling berpengaruh dalam konflik di Sri Lanka. Setahun setelah pendiriannya alias pada tahun 1977, Macan Tamil berhasil mendapatkan dukungan politik & finansial dari Appapillai Amirthalingam, pemimpin kubu oposisi dalam parlemen Sri Lanka.

Tahun 1980 menyusul semakin meningkatnya aksi-aksi penyerangan yang dilakukan para pemberontak Tamil, pemerintah pusat Sri Lanka akhirnya setuju untuk memberikan jatah kekuasaan lebih besar kepada para politikus Tamil. Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak lantas menghentikan konflik bersenjata di Sri Lanka karena Macan Tamil & kelompok-kelompok pemberontak Tamil lainnya hanya menginginkan "negara Tamil merdeka" sebagai solusi akhir perjuangan bersenjata mereka.

Logo Macan Tamil. (takshzilabeta.com)

Memasuki tahun 1984, konflik bersenjata di Sri Lanka memasuki fase baru setelah Macan Tamil & kelompok-kelompok bersenjata pro-Tamil lainnya menggabungkan diri untuk membentuk kelompok pemberontak bersama yang bernama Eelam National Liberation Front (ENLF; Front Pembebasan Nasional Eelam).

Pada periode ini pula, militer & intelijen India secara diam-diam mulai melatih & mempersenjatai para personil ENLF karena faktor simpati mengingat India memang memiliki jumlah etnis Tamil yang cukup besar di wilayahnya.

Campur tangan India terbukti membuat kelompok pemberontak Tamil di Sri Lanka menjadi semakin efektif & berbahaya dalam melakukan aksi-aksi penyerangan. Salah satu contohnya adalah ketika pada tahun 1983, para personil Macan Tamil melakukan penyerangan ke pos patroli Four Four Bravo, Jaffna, Sri Lanka utara, di mana serangan tersebut dilaporkan menewaskan 13 tentara Sri Lanka.

Setahun kemudian alias pada bulan November 1984, para personil Macan Tamil membantai 62 penduduk desa Dollar Farm & Kent Farm, termasuk anak-anak di dalamnya. Sebulan kemudian, para personil Macan Tamil juga membunuh 30 orang penduduk Tamil karena mereka menolak saat diminta menjadi anggota baru Macan Tamil.


Dari Kawan Menjadi Lawan

"Kemesraan" antara India & Macan Tamil ternyata tidak berlangsung lama menyusul timbulnya kecurigaan dari kubu Macan Tamil bahwa India sebenarnya membantu para pemberontak Tamil karena memiliki agenda rahasianya sendiri.

Buntutnya, pada tahun 1986 Macan Tamil pun memutuskan untuk memisahkan diri dari ENLF & mulai terlibat kontak senjata dengan kelompok-kelompok pemberontak Tamil lainnya. Konflik antara sesama kelompok pemberontak itu berhasil dimenangkan oleh Macan Tamil & para anggota kelompok pemberontak Tamil yang kalah lalu diserap ke dalam keanggotaan Macan Tamil.

Tentara Sri Lanka yang sedang melakukan patroli. (wn.com)

Tahun 1987, hubungan antara India & Sri Lanka mengenai konflik di Tamil memasuki babak baru setelah perundingan antara keduanya menghasilkan "Kesepakatan Indo-Sri Lanka" (Indo-Sri Lanka Accord). Dalam kesepakatan tersebut, Sri Lanka berjanji akan memberikan otonomi khusus pada wilayah-wilayah Tamil.

Sebagai gantinya, India akan mengirimkan pasukannya untuk membantu proses pelucutan senjata. Ketika Macan Tamil menolak menghentikan aktivitas bersenjatanya, konflik antara pasukan India & Macan Tamil pun pecah sebelum akhirnya pada tahun 1990, pasukan India ditarik mundur dari Sri Lanka dengan menanggung korban jiwa 1.200 personil & kerugian finansial 10,3 milyar rupee.

Menjelang mundurnya India dari Sri Lanka, pada tahun 1989 pihak Macan Tamil & pemerintah setuju untuk melakukan gencatan senjata di tahun yang sama. Namun, fase gencatan senjata tersebut tidak berlangsung lama setelah pada bulan Juni 1990, para personil Macan Tamil menembaki & membunuh 600 polisi tak bersenjata di kantor-kantor polisi Sri Lanka timur.

Beberapa bulan kemudian alias pada bulan Agustus 1990, pihak Macan Tamil menyerang 4 masjid & membunuh 147 warga Muslim lokal di dalamnya. Akibat serangan tersebut, komunitas Muslim Sri Lanka yang awalnya bersikap netral selama konflik pun berbalik memusuhi Macan Tamil & mendukung pasukan pemerintah.

Menyusul berakhirnya fase gencatan senjata, konflik bersenjata antara pasukan Macan Tamil & Sri Lanka pun kembali pecah di mana intensitas konflik semakin lama semakin meningkat. Puncaknya adalah ketika pada tahun 1991, sekitar 5.000 tentara Macan Tamil mengepung markas militer Elephant Pass yang terletak di dekat Semenanjung Jaffna.

Pertempuran berlangsung sengit, namun pasukan Sri Lanka akhirnya bisa mempertahankan markas militer tersebut setelah mereka mendapatkan bantuan pasukan sebanyak 10.000 personil. Akibat pertempuran tersebut, masing-masing pihak dilaporkan kehilangan 2.000 personilnya.


"Sang Macan" Menuju Ajalnya

Selama dekade 1990-an, kondisi di medan perang diwarnai tarik ulur antara pasukan pemerintah Sri Lanka & pasukan Macan Tamil di mana awalnya pasukan macan Tamil berhasil memojokkan pasukan pemerintah Sri Lanka yang ada di utara sebelum kemudian pasukan Macan Tamil berhasil dipukul mundur pada tahun 2000.

Pada periode ini pula, aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para personil Macan Tamil di seantero Sri Lanka juga semakin sering terjadi. Contoh serangan bom bunuh diri paling fenomenal pada periode ini adalah serangan di bulan Mei 1993 yang menewaskan Presiden Sri Lanka saat itu, Ranasinghe Premadasa.

Foto ledakan bom bunuh diri oleh anggota Macan Tamil. (nocaptionneeded.com)

Memasuki tahun 2001 menyusul munculnya pernyataan dari AS yang berjanji akan membantu pemerintah Sri Lanka menumpas Macan Tamil sebagai bagian dari program "Perang Melawan Terorisme" (War on Terror), Macan Tamil yang selama ini ngotot memperjuangkan "negara Tamil merdeka" mulai melunak & menawarkan otonomi daerah sebagai solusi alternatif untuk mengakhiri konflik.

Hasilnya pada tahun 2002, kedua belah pihak sepakat untuk berhenti mengangkat senjata & beberapa kali terlibat perundingan. Namun sayangnya, perundingan menemui jalan buntu & konflik bersenjata kembali meletus di akhir tahun 2005.

Memasuki pertengahan tahun 2006, Macan Tamil melakukan percobaan pembunuhan kepada Letjen Sarath Fonseka dengan cara mengirim salah seorang personil wanitanya yang sedang hamil, Anoja Kugenthirasah, untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Kolombo, ibukota Sri Lanka. Pasca percobaan pembunuhan tersebut, opini dunia internasional kepada Macan Tamil langsung berubah drastis dari yang awalnya cenderung netral menjadi negatif.

Uni Eropa contohnya, tak lama sesudah peristiwa tersebut langsung menetapkan Macan Tamil sebagai organisasi teroris & membekukan aset-aset milik Macan Tamil di Eropa. Suatu pukulan telak bagi Macan Tamil karena mereka harus kehilangan salah satu sumber pemasukan utamanya. Tahun demi tahun berlalu.

Pertempuran antara pasukan pemerintah Sri Lanka & Macan Tamil terus berlangsung di mana perlahan tapi pasti, pasukan milik pemerintah Sri Lanka berhasil membukukan sejumlah kemenangan penting atas Macan Tamil. Bulan Mei 2009, pasukan Sri Lanka berhasil merebut teritori terakhir milik Macan Tamil & menewaskan Velupillai Prabhakaran, pemimpin tertinggi dari Macan Tamil.

Tak lama sesudah tewasnya Prabhakaran, Macan Tamil secara resmi mengakui kekalahannya. Para anggotanya yang tersisa menyerahkan diri kepada pemerintah. Dengan demikian, riwayat perjuangan bersenjata Macan Tamil yang sudah berlangsung selama 3 dekade lebih pun berakhir.


Velupillai Prabkharan. (indiatvnews.com)


STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi Macan Tamil terbagi menjadi 2 divisi utama : divisi politik & divisi militer. Keduanya berada di bawah pengawasan Velupillai Prabhakaran yang bertindak sebagai pemimpin tertinggi. Tugas dari divisi politik adalah untuk mengupayakan tercapainya cita-cita perjuangan dari Macan Tamil lewat jalut non-kekerasan, mengatur aktivitas birokrasi di wilayah kekuasannya & menyediakan logistik bagi Macan Tamil.

Divisi militer di sisi lain memiliki tugas untuk melakukan aksi-aksi perlawanan bersenjata. Kombinasi dari kedua divisi tersebut terbukti membuat Macan Tamil menjadi kelompok pemberontak yang begitu tangguh & efisien.

Divisi politik terdiri dari subdivisi yang kedudukannya lebih rendah & tugasnya lebih spesifik di mana salah satu subdivisi yang sangat vital adalah Sekretariat Internasional, subdivisi yang fungsi utamanya adalah mengkoordinasikan komunitas-komunitas perantauan Tamil di luar negeri demi kepentingan Macan Tamil.

Kebetulan sejak perang sipil di Sri Lanka meletus, ada cukup banyak orang Tamil yang pergi keluar negeri & menetap di sana di mana para perantauan tersebut umumnya terkonsentrasi di Amerika Utara, Eropa, & Australia. Dengan modal dukungan para perantauan itulah, Macan Tamil menjelma menjadi kelompok pemberontak dengan jaringan internasional yang amat kuat.

Armada kapal perang Macan Tamil.

Secara garis besar, fokus utama dari aktivitas Sekretariat Internasional adalah mengumpulkan dana dari luar negeri & menciptakan pemberitaan yang menguntungkan Macan Tamil. Sejak tahun 1983, organisasi-organisasi komunitas perantauan etnis Tamil di sejumlah negara difungsikan untuk mengumpulkan dana sumbangan dari para perantauan Tamil setempat sehingga Macan Tamil pun bisa mendapatkan pemasukan secara konsisten dari luar negeri.

Untuk menarik simpati masyarakat luar negeri, para simpatisan Macan Tamil di luar negeri juga merilis aneka pemberitaan yang intinya mengesankan bahwa etnis Tamil di Sri Lanka sedang mengalami penindasan & sedang melakukan perjuangan bersenjata untuk mengakhiri penindasan tersebut.

Divisi militer dari Macan Tamil memiliki struktur organisasi yang jauh lebih kompleks dibandingkan kelompok-kelompok pemberontak pada umumnya. Pasalnya divisi militer Macan Tamil tersusun dari 11 subdivisi militer berbeda yang dibedakan berdasarkan spesialisasinya.

Sebagian dari subdivisi militer tersebut adalah pasukan udara (Macan Udara / Air Tigers), pasukan laut (Macan Laut / Sea Tigers), pasukan tempur elit (Resimen Charles Anthony), pasukan bunuh diri (Macan Hitam / Black Tigers), kelompok intelijen (Tiger Organization Security Intelligence Service / TOSIS), pengawal pribadi dari Velupillai Prabhakaran, unit persenjataan berat, pasukan penanam ranjau, & skuad pelaku serangan sporadis.

Tentara Sri Lanka saat memeriksa bangkai pesawat Macan Tamil. (archive.boston.com)

Subdivisi militer paling menarik dari Macan Tamil tentunya adalah pasukan laut & udaranya karena sangat jarang ada kelompok pemberontak yang memiliki pasukan laut & udaranya sendiri. Pasukan laut dari Macan Tamil (Macan Laut) pertama kali dibentuk pada tahun 1984 di mana selain bertanggung jawab untuk urusan pertempuran di laut, mereka juga kerap difungsikan untuk menyelundupkan stok persenjataan via laut dari luar Sri Lanka.

Pasukan udara dari Macan Tamil (Macan Udara) didirikan pada tahun 90-an di mana pesawat tempur mereka umumnya terdiri dari pesawat-pesawat kecil yang dimodifikasi & dipasangi persenjataan sehingga bisa digunakan untuk melakukan serangan udara kecil-kecilan.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama resmi : Tamil Ila Vitulalaip Pulikat (Macan Pembebasan Tamil Eelam)
Tahun aktif : 1976 - 2009
Area operasi : (mayoritasnya di) Sri Lanka
Ideologi : nasionalisme Tamil



REFERENSI

Chalk, P.. 1999. "Liberation Tigers Of Tamil Eelam’s (Ltte) International Organization And Operations - A Preliminary Analysis".
(www.fas.org/irp/world/para/docs/com77e.htm)

R.R. Ross & A.M. Savada. 1988. "Tamil Alienation".
(countrystudies.us/sri-lanka/71.htm)

R.R. Ross & A.M. Savada. 1988. "Tamil Militant Groups".
(countrystudies.us/sri-lanka/72.htm)

Wikipedia. "Liberation Tigers of Tamil Eelam".
(en.wikipedia.org/wiki/Liberation_Tigers_of_Tamil_Eelam)

Wikipedia. "Sri Lanka".
(en.wikipedia.org/wiki/Sri_Lanka)

Wikipedia. "Sri Lankan Civil War".
(en.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankan_Civil_War)

Wikipedia. "Tamil Eelam".
(en.wikipedia.org/wiki/Tamil_Eelam)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



8 komentar:

  1. Bang...Sri Lanka itu jajahan Inggris atau belanda sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dua-duanya. Belanda (dalam hal ini VOC) pernah memiliki wilayah kekuasaan di Sri Lanka pada abad ke-17. Inggris juga pernah menjajah wilayah Sri Lanka sejak abad ke-18 hingga Sri Lanka merdeka.

      Mengenai etnis, etnis yang jumlahnya paling banyak adalah etnis Sinhala. Populasinya mencapai lebih dari 70% penduduk Sri Lanka.

      Hapus
  2. satu lagi dah gan....Sinhala sm Tamil banyakan mana?

    BalasHapus
  3. Sampai punya angkatan laut dan udara... hebat sekali, padahal penduduk tamil minoritas.

    BalasHapus
  4. kalau boleh tau kenapa penduduk Tamil bisa bertahan hingga kini dalam situasi peran. bahkan negara maju sekalipun menurut saya tidak mampu bertahan dalam kondisi peran sampai selama ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau maksud pertanyaan anda adalah kenapa etnis Tamil masih ada yang tinggal di Sri Lanka hingga sesudah perang saudara, jawabannya ya karena yang menjadi sasaran pembasmian oleh militer Sri Lanka adalah anggota Macan Tamil & pendukungnya, bukan penduduk etnis Tamil secara keseluruhan. Dan karena etnis Tamil sudah tinggal di Sri Lanka secara turun temurun, mereka lebih suka tetap bertahan di tempatnya sekarang selama kondisinya masih memungkinkan.

      Hapus
  5. sebelumnya aku sangat suka situs web ini.
    thanks infonya

    BalasHapus
  6. Bersyukur kepada Tuhan bahwa rakyat indonesia telah di anugerahi Bapak Bapak Bangsa terbaik Dunia..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.