Ikan Lepu Ayam, Ikan Anggun yang Bersirip Racun



Seekor ikan lepu ayam dari spesies Pterois volitans. (Sumber)

Salah satu ikan laut paling unik & paling indah yang pernah dikenal manusia adalah ikan lepu ayam. Ikan lepu ayam / ikan singa (lion fish) adalah sebutan untuk ikan laut yang mudah dikenali dengan melihat sirip dadanya yang besar seperti kipas, sirip punggungnya yang panjang, & tubuhnya yang bergaris-garis. Ada sekitar 9 spesies ikan lepu ayam yang diketahui manusia & semuanya termasuk ke dalam genus Pterois. Artikel ini sendiri akan fokus membahas Pterois volitans, spesies ikan lepu ayam yang paling populer.

Habitat asli dari ikan lepu ayam adalah perairan hangat Hindia & Pasifik (termasuk Indonesia), khususnya kawasan perairan berkarang & berbatu-batu dengan kedalaman maksimal 50 m. Yang cukup menarik, ikan yang masih berkerabat dengan ikan lepu batu ini memiliki kecenderungan untuk hidup di air keruh, misalnya di perairan sekitar pelabuhan. Ikan lepu ayam juga memiliki sifat teritorial & akan menyerang ikan lain yang memasuki wilayahnya.

Ikan lepu ayam adalah hewan nokturnal yang berarti mereka aktif di malam hari. Di siang hari, mereka lebih banyak bersembunyi di tempat terlindung semisal di lubang karang. Saat mencari makan di malam hari, ikan lepu ayam biasa berenang lambat-lambat mendekati mangsanya, lalu secara mendadak merentangkan sirip dadanya untuk mencegah mangsanya melarikan diri sebelum kemudian mencaploknya dengan cepat. Makanan dari ikan lepu ayam sendiri mencakup hewan-hewan kecil seperti ikan, udang, & kepiting.

Larva ikan lepu ayam saat dilihat dari samping (a) & atas (b). (Sumber)

Ikan lepu ayam adalah hewan soliter alias hidup menyendiri. Namun ketika musim kawin tiba, beberapa ekor ikan lepu ayam akan berkumpul di tempat yang sama. 1 kelompok ikan lepu ayam biasanya terdiri dari seekor pejantan & beberapa ekor betina. Saat melakukan perkawinan, ikan lepu ayam betina akan melepaskan 2 kantong lendir berisi telur-telurnya lebih dulu ke air yang kemudian diikuti dengan pelepasan sperma oleh pejantan. Telur-telur yang sudah dibuahi tersebut kemudian akan mengapung ke permukaan di mana 1 kantong lendir bisa berisi hingga 20.000 butir telur.

Telur-telur akan menetas sesudah 36 jam yang juga diikuti dengan mulai pecahnya lapisan lendir yang menyatukan telur-telur. Larva ikan lepu ayam selanjutnya hidup terombang ambing mengikuti arus air laut & hidup dari memakan hewan-hewan berukuran mikroskopis seperti plankton. Fase larva berlangsung selama 1 bulan & sesudah itu, ikan lepu ayam muda akan mulai menempuh fase kehidupan di dasar laut layaknya ikan lepu ayam dewasa. Seekor ikan lepu ayam dari spesies Pterois volitans bisa mencapai panjang maksimal 43 cm & usia maksimal 10 tahun.



MAKHLUK INDAH YANG MENGINVASI PERAIRAN SEBERANG

Sekarang mari kita bicara soal warna tubuh & sirip yang memberikan ciri khas tersendiri bagi ikan lepu ayam. Bukan tanpa alasan ikan lepu ayam memiliki warna & bentuk sirip demikian. Dengan corak warna yang terlihat mencolok tersebut, ikan lepu ayam bisa memberi peringatan visual kepada musuhnya bahwa dirinya beracun. Sebagai mekanisme perlindungan diri lebih lanjut, jika didekati oleh makhluk lain yang menurutnya bisa membahayakan dirinya, ikan lepu ayam akan merentangkan sirip dada & menegakkan sirip punggungnya agar terlihat lebih menakutkan.

Racun dari ikan lepu ayam sendiri terletak di sirip dada & punggungnya yang berukuran besar. Hanya bagian sirip punggung yang bertulang yang berbahaya bagi manusia karena sirip tersebut bisa menembus kulit. Efek yang timbul pada manusia yang terkena racun ikan lepu adalah rasa sakit pada luka, pusing, kesulitan bernapas, & bahkan kematian dalam kasus yang jarang. Pertolongan pertama yang bisa diberikan bila ada orang yang terkena racun ikan lepu ayam adalah menyiram bagian yang terkena racun dengan air panas, lalu membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Ikan lepu ayam dari spesies Pterois radiata. (Sumber)

Ikan lepu ayam belakangan membawa masalah baru bagi ekosistem perairan Karibia & Atlantik utara. Penyebabnya adalah karena ada ikan lepu ayam yang dilepas ke perairan setempat sejak tahun 1990-an - kemungkinan oleh pemelihara ikan yang tidak tertarik memeliharanya lagi - yang kemudian berkembang biak & memakan hewan-hewan laut setempat. Masalah semakin runyam karena ikan lepu ayam bisa berkembang dengan cepat & tidak memiliki musuh alamiah di perairan Karibia sehingga pertumbuhan mereka di habitat barunya tersebut menjadi semakin tak terkendali.

Beberapa upaya sudah dilakukan oleh pihak berwenang setempat untuk mengatasi masalah "invasi lepu ayam" tersebut. Aktivitas penangkapan besar-besaran dilakukan untuk menekan populasinya. Para penduduk setempat juga dianjurkan untuk memancing & menyantap ikan lepu ayam karena walaupun beracun, daging ikan lepu ayam disebut-sebut sangat lezat & tidak membahayakan bila diolah dengan benar. Dan di luar aneka upaya manusia untuk mengendalikan populasi ikan lepu ayam, kasus "invasi lepu ayam" sekali lagi menunjukkan dampak negatif yang bisa timbul ketika manusia merusak tatanan keseimbangan alam.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Scorpaeniformes
Famili : Scorpaenidae
Subfamili : Pteroinae
Genus : Pterois (Oken, 1817)



REFERENSI

ARkive - Common lionfish videos, photos, and facts
Australian Museum - Common Lionfish, Pterois volitans
Wikipedia - Pterois
Wikipedia - Red lionfish

 





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.