CARI

Belalang Kembara, Serangga Pengelana yang Ditakuti Manusia



(Sumber)

Belalang kembara / belalang migran (migratory locust; Locusta migratoria) adalah spesies belalang dengan persebaran habitat yang sangat luas. Mereka bisa ditemukan di Benua Afrika, Asia, Australia, negara-negara kepulauan Pasifik, & dalam jumlah yang lebih sedikit di Eropa. Luasnya habitat yang bisa mereka tempati pada gilirannya membuat belalang kembara di habitat yang berbeda mengembangkan metode adaptasi yang berbeda pula.

Metode-metode adaptasi berbeda dari belalang kembara pada gilirannya membuat serangga tersebut memiliki karakteristik uniknya sendiri-sendiri. Oleh para ahli, belalang kembara dikelompokkan lagi menjadi beberapa subspesies berdasarkan habitat & karakteristik uniknya tersebut. Total, ada 10 subspesies belalang kembara yang sudah teridentifikasi oleh para ahli di mana subspesies L. m. migratoria yang hidup di Kaukasus & Asia Tengah memiliki rentang habitat paling luas dibandingkan subspesies-subspesies belalang kembara lainnya.

Walaupun memiliki metode adaptasi yang berbeda-beda, ciri fisik & siklus hidup dari belalang kembara di seluruh dunia pada dasarnya adalah sama. Belalang kembara memiliki kepala berbentuk kotak dengan antena yang pendek & rahang kuat yang membantunya menggerogoti material-material tumbuhan. Kakinya berjumlah 3 pasang di mana pasangan kaki belakangnya berukuran lebih besar & lebih panjang untuk membantunya melakukan lompatan jarak jauh. Sayapnya berjumlah 2 pasang, agak bening, & terlihat lebih panjang ketimbang tubuhnya saat terlipat di atas punggung.

Nimfa belalang kembara. (Sumber)

Layaknya spesies belalang lainnya, belalang kembara juga mengalami metamorfosis tidak sempurna alias hanya mengalami 3 fase dalam siklus hidupnya : fase telur, nimfa, & dewasa. Di daerah 4 musim, musim kawin & bertelur terjadi pada musim gugur, lalu betina mengeluarkan telur berjumlah 1 - 3 selongsong ke dalam tanah berpasir di mana 1 selongsong bisa berisi hingga 120 butir telur. Telur tersebut selanjutnya melewati musim dingin & baru menetas menjadi nimfa pada musim semi di bulan Mei.

Nimfa belalang kembara yang baru menetas bentuknya mirip dengan belalang dewasa, namun ukurannya lebih kecil & sayapnya tidak ada. Seiring berjalannya waktu, nimfa belalang yang mengalami pergantian kulit beberapa kali & menumbuhkan sayapnya. Total, nimfa belalang kembara menjalani 5 kali pergantian kulit dengan jarak waktu 1 minggu antar pergantian kulit. Seekor belalang kembara bisa mencapai ukuran tubuh maksimal 5,5 cm & mulai bereproduksi sekitar 2 - 4 minggu setelah pergantian kulit terakhirnya. Belalang jantan berukuran sedikit lebih kecil ketimbang betina.



BENCANA BAGI PARA PETANI

Hal yang unik dari belalang kembara adalah serangga ini memiliki 2 fase perilaku yang berbeda bergantung pada kepadatan populasi habitatnya : fase soliter & fase menggerombol. Belalang pada fase soliter memiliki warna tubuh kecoklatan & menjalani seluruh kehidupannya di tempat yang sama. Ketika jumlah belalang kembara yang mendiami suatu wilayah semakin hari semakin banyak, zat-zat yang dikeluarkan oleh kotoran belalang yang menumpuk akan merangsang belalang untuk menghasilkan hormon khusus & memunculkan karakteristik fisik serta perilaku ala fase menggerombol.

Belalang pada fase menggerombol memiliki ciri-ciri berupa tubuh yang berwarna lebih terang mencolok & kecenderungan lebih tinggi untuk menggerombol serta bermigrasi ke tempat lain. Pada fase inilah, belalang kembara biasa terbang bersama-sama dalam jumlah sangat besar untuk menuju tempat lain yang memiliki persediaan makanan yang cukup.

Gerombolan belalang kembara di atas tanah. (Sumber)

Satu gerombolan belalang bisa memiliki panjang hingga berkilo-kilo meter dengan jumlah belalang mencapai 80 juta ekor per meter persegi! Gerombolan tersebut bisa menempuh jarak hingga 130 km lebih dalam sehari & menghabiskan berton-ton tumbuhan makanannya di sepanjang jalur yang mereka lewati.

Di daerah pedesaan yang berada di habitatnya, belalang kembara sudah sejak lama dikenal sebagai hewan yang ditakuti. Saat menampakkan diri, gerombolan belalang yang sedang terbang bisa membuat daerah setempat menjadi gelap karena jumlah mereka yang begitu banyak membuat cahaya matahari sampai tidak bisa menembus kerumuman mereka.

Begitu sampai di lahan pertanian, gerombolan belalang tersebut mulai hinggap berbaris-baris di tanah & menggerogoti tanaman pertanian apapun yang ada di jalur mereka. Kalau sudah begitu, penduduk desa setempat hanya bisa pasrah membayangkan bencana kelaparan akibat gagal panen yang siap menimpa mereka.

Seiring perkembangan zaman, manusia mulai bisa menangani efek kerusakan parah yang ditimbulkan oleh belalang kembara. Pemahaman manusia akan sifat-sifat & perilaku yang dimiliki oleh belalang kembara membuat manusia kini bisa memprediksi kapan ledakan populasi belalang akan terjadi berikut rute migrasinya.

Pesawat penyemprot insektisida. (Sumber)

Kalaupun belalang kembara tersebut sudah terlanjur berkembang & membentuk gerombolan berjumlah besar, manusia masih bisa mengantisipasinya dengan cara menyemprotkan insektisida & menyebarkan tanaman beracun untuk memusnahkan gerombolan belalang. Pada akhirnya, seberapa besar efek kerusakan dari belalang kembara yang bisa diminimalisir sangat bergantung pada pengetahuan & kesigapan dari tim ahli & otoritas setempat.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Subordo : Caelifera
Famili : Acrididae
Subfamili : Oedipodinae
Genus : Locusta
Spesies : Locusta migratoria (Linnaeus, 1758)



REFERENSI

AgroAtlas - Pests - Locusta migratoria L.
FAO - Madagascar faces threat of major plague of locusts
FAO - Migratory Locust
Wikipedia - Locust
Wikipedia - Migratory locust
- . 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time-Life : Dunia Serangga". PT Tira Pustaka, Jakarta.

   




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. Wah kalo di Indonesia udah di goreng buat kripik hehe..
    Jangankan belalang, tikus, kodok, uler aja di makan..

    BalasHapus
  2. Belalang nya bisa di makan gak ya ?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.