Lebah Pemotong Daun, Sahabat Sekaligus Perusak Tanaman



Lebah pemotong daun yang sedang terbang sambil membawa helai daun. (beegap.co.nz)

Lebah. Itulah nama dari serangga yang terkenal berkat kebiasaannya untuk terbang mendengung di dekat bunga. Bukan tanpa alasan lebah memiliki kebiasaan demikian. Bunga menyediakan cairan manis bernama nektar & cairan itulah yang kemudian digunakan oleh lebah untuk membuat madu.

Lebah juga terkenal karena mereka memiliki kebiasaan untuk hidup berkelompok dalam koloni. Namun ternyata tidak semua lebah memiliki pola hidup sosial. Lebah pemotong daun adalah contoh dari lebah macam itu.

Lebah pemotong daun (leafcutter bee) adalah nama dari sejenis lebah yang memperoleh nama demikian berkat kebiasaannya memotong daun. Bukan, bukan karena lebah ini memakan daun, lantas lebah tersebut memiliki kebiasaan demikian. Lebah pemotong daun memiliki kebiasaan mencabik-cabik daun tanaman karena lebah yang bersangkutan memerlukan daun untuk digunakan dalam sarangnya. Mengenai hal tersebut akan dibahas di bagian lain artikel ini.

Ada sekitar ratusan spesies lebah pemotong daun yang sudah teridentifikasi di seluruh dunia & mereka semua termasuk dalam famili Megachilidae. Semua lebah pemotong daun memiliki pola hidup soliter alias penyendiri.

Jika dibandingkan dengan lebah madu (genus Apis), lebah pemotong daun juga memiliki perilaku yang jauh lebih jinak terhadap makhluk asing. Mereka bisa diamati dari dekat & tidak akan menyengat selama tidak dipegang. Bahkan kalaupun dipegang, lebah pemotong daun lebih suka membela diri dengan memakai gigitan rahangnya yang tidak beracun.

Lebah pemotong daun alfafa (Megachile rotundata). (Jatai / bugguide.net)

Seperti halnya lebah madu, lebah pemotong daun juga mengumpulkan nektar & serbuk sari bunga. Namun tidak seperti lebah madu yang menaruh serbuk sari di kaki belakangnya, lebah pemotong daun menaruh serbuk sari di perut / abdomennya.

Sebagai akibatnya, saat lebah pemotong daun keluar masuk bunga untuk memakan nektar di dalamnya, jumlah serbuk dari yang menempel pada putik bunga menjadi lebih banyak & penyerbukan menjadi lebih mudah terjadi. Itulah sebabnya di sejumlah ladang pertanian (misalnya di ladang rumput alfalfa), petani setempat sengaja membuatkan kandang khusus supaya lebah pemotong daun mau tinggal di ladang mereka.

Sekarang mari kita bicara soal perilaku khas lebah ini : memotong daun. Saat memotong daun, mula-mula lebah ini akan pergi ke bagian tepi daun. Sesudah itu sang lebah mulai menggergaji lembaran daun dengan memakai rahangnya yang tajam sambil bergerak ke bagian tepi daun yang lain.

Daun yang sudah terpotong kemudian dipegang memakai keenam kakinya & dibawa terbang. Sebagai akibat dari caranya yang khas dalam memotong daun, daun tanaman yang dipotong oleh lebah ini akan meninggalkan bekas potongan berbentuk bundar dengan tepian yang halus.

Daun bekas gigitan lebah pemotong daun.

Hanya lebah betina yang memiliki kebiasaan memotong daun. Kebiasaan lebah pemotong daun untuk memotong daun sendiri tidak lepas dari siklus hidup lebah yang bersangkutan. Sesudah melakukan perkawinan dengan pejantan, lebah betina selanjutnya akan pergi mencari rongga di dalam batang pohon, kayu gelonggongan, atau bahkan di dalam cangkang siput yang kosong.

Jika lebah betina sudah menemukan rongga yang dimaksud, ia kemudian akan menggunakan rongga tersebut untuk menaruh telurnya. Rongga yang digunakan oleh lebah betina sendiri acap kali cukup luas untuk menaruh banyak telur sekaligus.

Namun alih-alih langsung menaruh telurnya begitu saja di tempat yang sama, lebah pemotong daun akan menggunakan lembaran daun yang sudah dipotongnya untuk membuat sekat & lapisan berbentuk silinder di dalam rongga kayu.

Di masing-masing ruangan kecil tersebut, betina kemudian akan menaruh sebutir telur. Betina juga akan meninggalkan gumpalan serbuk sari kental di dalam ruangan tadi supaya begitu telur menetas, larva lebah bisa menggunakan gumpalan serbuk sari tersebut sebagai makanannya.

Penampang bagian dalam & bagian samping sarang daun lebah. (naturallycuriouswithmaryholland.wordpress.com)

Di wilayah 4 musim semisal di Amerika Utara, fase larva lebah pemotong daun biasanya terjadi pada musim dingin waktu setempat. Tujuannya agar larva berada dalam kondisi terlindung saat kondisi lingkungannya sedang kurang bersahabat. Jadi begitu fase metamorfosisnya selesai, lebah yang bersangkutan keluar saat kondisi makanan di lingkungannya sedang melimpah.

Lebah pemotong daun diperkirakan bisa hidup hingga usia 6 minggu. Namun lebah jantan biasanya berumur lebih pendek karena mereka bakal mati sesudah melakukan perkawinan.

Karena lebah pemotong daun mendirikan sarang lengkap dengan larva & makanannya, maka tidak jarang sarang yang dibuat oleh lebah pemotong daun menjadi sasaran hewan predator. Hewan-hewan seperti tawon, lalat, semut, hingga kumbang semuanya diketahui pernah menyerang sarang lebah pemotong daun.

Selain dari hewan yang berbeda jenis, lebah pemotong daun dari genus Coelioxys diketahui menyusup masuk ke dalam sarang yang dibuat oleh lebah lain & kemudian bertelur di dalamnya. Larva lebah penyusup tadi kemudian akan menghabiskan persediaan makanan milik sang tuan rumah.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Megachilidae



REFERENSI

Amanda. "The Leafcutter Bee".
(www.buzzaboutbees.net/leafcutter-bee.html)

CanPolin. "Alfalfa leafcutting bee (Megachile rotundata Fab.)".
(www.pollinator.ca/bestpractices/alfalfa_lcb.html)

Serrano, D.. 2005. "Common name: leafcutting bees".
(entnemdept.ufl.edu/creatures/misc/bees/leafcutting_bees.htm)

The Honeybee Conservancy. "Leafcutter Bee: Genial, Efficient, Tireless".
(thehoneybeeconservancy.org/leafcutter-bee/)

Wikipedia. "Megachilidae".
(en.wikipedia.org/wiki/Megachilidae)



TAUTAN EKSTERNAL

Video lebah yang sedang memotong daun
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.