Ngengat Vampir, Serangga Penghisap Darah Manusia



Ngengat vampir yang sedang menghisap darah manusia. (greenpestservices.net)

Hewan yang menghisap darah manusia bukanlah hal yang asing bagi kita semua. Jika diminta menyebutkan contoh-contoh hewan dengan perilaku macam itu, maka jawaban yang bakal anda lontarkan mungkin tidak akan jauh-jauh dari nyamuk, kutu, atau lintah. Namun selain hewan-hewan tadi, ternyata ada juga ngengat yang menghisap darah manusia.

Ngengat penghisap darah manusia yang dimaksud di sini adalah ngengat vampir (vampire moth) dari genus Calyptra. Dari total 17 spesies anggota genus Calyptra yang sudah diketahui, sebanyak 8 di antaranya hidup dari menghisap darah mamalia. Namun hanya 2 di antara mereka yang diketahui memakan darah manusia. Kedua spesies tersebut adalah C. fletcheri and C. thalictri.

Seperti ngengat-ngengat pada umumnya, ngengat vampir memiliki tubuh yang terlihat agak gemuk dengan sayap lebar yang berjumlah 4. Ngengat ini memiliki tubuh berwarna kecokelatan dengan motif sayap depan yang terlihat penuh dengan kerutan. Saat ngengat ini melipat sayapnya, ngengat ini memiliki penampilan menyerupai daun kering sehingga ia jadi lebih sulit ditemukan oleh pemangsa.

Calyptra thalictri dilihat dari samping. (Junior Jumper / wikimedia.org)

Ngengat genus Calyptra dapat ditemukan di hampir seluruh benua (kecuali Antarktika), namun spesies yang menghisap darah hanya dapat ditemukan di Asia Timur, Asia Tenggara, India, serta Rusia & Eropa bagian selatan.

Adapun sejak dekade 2000-an, ngengat vampir juga dapat ditemukan di negara-negara Eropa Utara seperti Finlandia & Swedia. Semakin luasnya persebaran habitat ngengat vampir diperkirakan terjadi sebagai dampak dari pemanasan global & kian hangatnya suhu permukaan Bumi.

Tidak seperti hewan penghisap darah lain semisal lintah yang menjadikan darah sebagai satu-satunya makanannya. Kendati ngengat vampir memang menghisap darah, darah bukanlah satu-satunya makanan yang mereka konsumsi. Saat sedang tidak memakan darah, ngengat vampir hidup dari menghisap sari buah & nektar bunga.



MULUT YANG TAJAM NAN LENTUR


Ngengat vampir memiliki mulut berbentuk panjang & lentur yang disebut "proboscis". Saat sedang tidak digunakan, proboscis ngengat berada dalam kondisi tergulung. Ngengat vampir memiliki ujung proboscis yang tajam layaknya jarum.

Dengan ujung yang tajam itulah, ngengat vampir bisa menusuk kulit buah untuk menghisap sari-sari di dalamnya. Ngengat vampir juga bisa menggunakan ujung proboscisnya untuk menusuk kulit manusia & hewan mamalia sebelum kemudian menghisap darah korbannya.

Saat menghisap darah atau sari buah, ngengat vampir akan menggoyang-goyangkan kepalanya supaya proboscisnya masuk semakin dalam. Seekor ngengat vampir bisa menghabiskan waktu hingga 50 menit untuk menghisap darah.

Bagi sebagian orang, gigitan ngengat ini bisa menimbulkan rasa perih & bengkak yang tidak akan hilang hingga 24 jam kemudian. Untungnya, ngengat vampir bukanlah hewan yang bisa menularkan penyakit berbahaya kepada manusia.

Hanya ngengat vampir jantan yang memiliki perilaku menghisap darah. Ngengat vampir betina di lain pihak hanya meminum sari buah & nektar bunga. Ilmuwan menduga kalau perbedaan perilaku makan tersebut terjadi karena supaya pejantan bisa menyerap komponen garam dalam darah & kemudian menyimpannya dalam sperma miliknya. Dengan begitu, saat pejantan membuahi telur betina, keturunan mereka kelak tidak bakal mengalami masalah kekurangan zat sodium mengingat larva ngengat hanya memakan daun.

Ulat Calyptra thalictri dengan tipe pewarnaan hijau. (Wolfgang Wagner / pyrgus.de)

Bicara soal larva, ngengat vampir menjalani siklus metamorfosis sempurna yang berarti hewan ini menjalani 4 fase dalam siklus hidupnya : fase telur, larva, kepompong, & ngengat dewasa. Ngengat vampir betina biasanya menaruh telurnya pada tanaman meadow (genus Thalictrum) karena larvanya memakan daun tanaman tersebut. Larva ngengat vampir dari spesies C. thalictri memiliki tubuh berwarna hijau muda, atau putih dengan garis & totol hitam.

Dengan merujuk pada siklus hidup C. canadensis (anggota genus Calyptra yang tidak memakan darah), ulat ngengat vampir nampaknya memerlukan waktu 4 - 5 minggu sebelum berubah menjadi kepompong yang berwarna hitam. Sesudah 2 minggu, ngengat dewasa akan keluar dari dalam kepompong. Seekor ngengat vampir bisa memiliki rentang sayap hingga 4 cm lebih.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Erebidae
Genus : Calyptra
Spesies : Calyptra thalictri



REFERENSI

Fitzgerald, K.. 2015. "Vampire Moths Suck the Blood of Vertebrates, Including Humans".
(entomologytoday.org/2015/10/30/vampire-moths-suck-the-blood-of-vertebrates-including-humans/)

Fox, P.. "If This Moth Ever Touches Human Skin, Drop Everything And Get It Off Immediately".
(honesttopaws.com/s/vampire-moth?as=799&bdk=0)

H. Nendick-Mason, dkk.. 2006. "Genus Calyptra - Vampire Moths".
(bugguide.net/node/view/52911)

Hartley, M.. 2010. "Skin problems due to caterpillars and moths".
(dermnetnz.org/topics/skin-problems-due-to-caterpillars-and-moths)

P. Mazzei, dkk.. " Calyptra thalictri (Borkhausen, 1790)".
(www.leps.it/indexjs.htm?SpeciesPages/CalypThalic.htm)

Savela, M.. "Calyptra Ochsenheimer, 1816".
(www.nic.funet.fi/index/Tree_of_life/insecta/lepidoptera/ditrysia/noctuoidea/erebidae/calpinae/calyptra/)

Sektionen for Entomologi. 2020. "Calyptra thalictri (Insecta Lepidoptera Noctuidae)".
(www2.nrm.se/en/svenska_fjarilar/c/calyptra_thalictri.html)

Snyder, J.L.. 2016. "Investigations on the vampire moth genus CalyptraOchsenheimer, incorporating taxonomy, lifehistory, and bioinformatics (Lepidoptera: Erebidae:Calpinae)" (hal. 66-67).
(docs.lib.purdue.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2080&context=open_access_theses)

Sturcke, J.. 2007. "Vampire moth turns up in Finland".
(www.theguardian.com/science/2007/jun/04/internationalnews.sciencenews)
  






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.