Keabadian Biologis, Mereka yang Tidak Bisa Mati



Ilustrasi rantai DNA.

Keabadian biologis (biological immortality) adalah suatu fenomena dalam ilmu biologi di mana suatu organisme memiliki kemampuan untuk hidup "abadi". Yang dimaksud sebagai "abadi" secara biologis adalah organisme tersebut tidak bisa menua sehingga pada dasarnya tidak bisa mati akibat penuaan.

Seperti kita ketahui bahwa semakin tua suatu organisme, maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun & akhirnya mencapai batas maksimal di mana organ tersebut akhirnya tidak bisa berfungsi lagi. Dengan mengacu pada definisi tersebut, mati karena kecelakaan & tidak pernah makan tidak masuk dalam hitungan.

Jika dilogika, sebenarnya penuaan menyumbang faktor yang besar bagi tingkat kehidupan suatu organisme. Anggap aja, ketika menua, maka gerakannya akan semakin melambat. Sebagai akibatnya, dia jadi lebih kesulitan bergerak ke tempat baru yang penuh makanan maupun untuk menangkap makanan.

Lebih lanjut, kurangnya makanan yang dia konsumsi menyebabkan dia lebih lemah sehingga lebih mudah terkena penyakit maupun membela diri ketika diserang pemangsa. Perumpamaan ini memang tidak bisa diterapkan pada setiap organisme, namun bisa menggambarkan betapa penuaan memberi dampak lumayan besar bagi kematian organisme.

Para ahli menemukan ada beberapa organisme yang disebut-sebut abadi secara biologis. Berikut adalah beberapa di antaranya :


1. Kultur Sel

Kultur sel punca. (Sumber)

Sel adalah salah satu komponen terkecil yang menyusun suatu organisme. Sementara kultur sel adalah sel yang diternakkan atau dibiakkan dalam suatu media khusus yang ada dalam suatu wadah. Sel pada dasarnya akan berkembang biak & membelah diri secara terus menerus, namun tingkat pertambahan mereka dibatasi oleh suatu batas yang disebut "batasan Hayflick" (Hayflick limit). Jika sudah terlanjur ada kelebihan sel yang membelah, sel tersebut akan melakukan apoptosis alias "meledakkan diri".

Tujuan dari batasan Hayflick sebenarnya adalah untuk membatasi persediaan nutrisi bagi sel itu sendiri sekaligus mencegah suatu kultur sel untuk "mencaplok" kultur sel di dekatnya ketika sudah terlalu besar. Hal tersebut sangat penting bagi organisme bersel banyak karena, coba bayangkan bila sel-sel jantung terus membelah & menjadi besar, lalu menghisap nutrisi dari sel paru-paru atau bahkan sel darahnya sendiri?

Semua kultur sel adalah pada dasarnya adalah abadi selama terus membelah karena sel yang mati akan segera digantikan dengan yang baru, namun dalam tubuh pembelahan sel dibatasi agar... baca paragraf 2 bisa kan supaya tidak usah nulis 2 kali? Hehehe... Namun, ada beberapa kultur sel yang terus membelah sehingga ketika sudah berkembang terlalu besar, kultur sel tersebut bisa saja mencaplok kultur sel di dekatnya - jika ada. Contoh paling gampang dari kultur sel macam itu adalah sel kanker yang terus membelah tanpa kendali & membantah perintah untuk apoptosis.


2. Koloni Bakteri

Koloni bakter kokus. (Sumber)

Sistem keabadian yang berlaku pada kultur sel pada dasarnya juga berlaku pada bakteri, namun dengan sistem yang agak berbeda. Bakteri yang hidup sendiri sangat mudah mati. Namun jika mereka hidup bersama sebagai koloni yang berdempetan satu sama lain, mereka bisa menjadi "abadi". Contohnya, ketika salah satu bakteri mengalami kerusakan, bakteri di dekatnya akan mempertukarkan komponen selnya sehingga bakteri yang rusak itu akan segera pulih kembali.

Demikian halnya dalam konsep kekebalan bakteri. Ketika ada bakteri yang kebal terhadap antibiotik tertentu & bakteri tersebut membentuk koloni dengan bakteri yang belum kebal, maka bakteri yang belum kebal akan ikut menjadi kebal. Dengan konsep yang sama, mereka bisa "meremajakan diri" satu sama lain sehingga bisa tetap berumur panjang.


3. Hydra

(Sumber)

Jangan bayangkan hydra dari mitologi Yunani yang berupa ular berkepala banyak! Hydra adalah nama salah satu makhluk berukuran kecil yang hidup menempel pada benda tertentu, lalu diam & menangkap hewan-hewan kecil yang lewat - mirip dengan cara hidup kerabatnya, anemon. Ada 2 macam hyda, yaitu hydra permanen & hydra "non-permanen". "Hydra permanen" maksudnya adalah hydra yang seumur hidupnya hidup sebagai hydra, sementara "hydra non-permanen" adalah istilah dari saya untuk menyebut hydra yang merupakan fase dari siklus hidup suatu organisme.

Hydra - dalam hal ini "hydra permanen" - oleh para ahli sejak lama dianggap "tidak bisa mati" atau menua sangat lama karena perilaku unik sel-selnya dalam membelah. Sel-sel penyusun tubuh hydra umumnya tidak pernah hidup lebih dari 20 hari & sesudah itu digantikan sel-sel baru sehingga bisa dikatakan bahwa sel-sel hydra membelah tanpa batas.

Oleh karena sel-selnya tidak ada yang berumur panjang, maka zat-zat sisa metabolisme yang menyebabkan penuaan macam antioksidan selalu terbuang bersama-sama dengan sel saat dihancurkan sehingga bisa dikatakan bahwa hydra mengalami "masa muda abadi" (rejuvenasi).

Hal lain yang menarik perhatian para ahli mengenai hydra adalah kemampuan regenerasinya. Bila pernah menonton film "Terminator 2", ingat-ingat karakter antagonis robot T-1000. Di sana ia digambarkan bisa menyatukan kembali tubuhnya yang sudah terpecah belah usai dibekukan & dipecahkan.

Demikian pula dengan hydra. Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa ketika tubuh hydra dipecah-pecah, dalam waktu beberapa jam sel-sel hydra yang tercerai-berai itu mulai bergerak untuk menyatu & kemudian hydra tersebut muncul kembali dalam kondisi utuh! Selain hydra, spons alias porifera juga memiliki kemampuan regenerasi serupa.


4. Ubur-ubur abadi (Turritopsis nutricula)

(Sumber)

Hewan bersel banyak lainnya yang menarik perhatian para ahli adalah ubur-ubur abadi yang hanya berdiameter 4,5 mm. Untuk mengetahui bagaimana "keabadian" pada ubur-ubur ini bekerja, kita harus memahami siklus hidupnya terlebih dulu. Secara umum, siklus hidupnya tidak berbeda jauh dengan ubur-ubur kebanyakan. Ubur-ubur jantan & betina yang sudah matang secara seksual akan melepas sperma & ovum ke laut.

Telur yang dibuahi lalu tumbuh menjadi larva bersilia yang setelah mencapai ukuran tertentu akan memasuki fase hidup mirip hydra yang menempel pada suatu benda & menangkap mangsa yang lewat dengan tentakelnya (biasa disebut fase polip). Polip selanjutnya menumbuhkan cabang-cabang bertentakel & akhirnya melepaskan ubur-ubur berukuran kecil yang selanjutnya akan tumbuh hingga berukuran dewasa & mencapai kematangan seksual.

Apa yang paling menarik para ahli adalah ubur-ubur abadi bisa membalik siklus hidupnya! Dalam kondisi tertentu, ubur-ubur yang sudah mencapai kematangan seksual bisa berubah kembali ke fase polip & mengulangi fase pertumbuhan di atas. Bila diumpamakan dengan manusia, hal tersebut bisa diumpakan dengan orang yang sudah menjadi dewasa mengecil kembali menjadi bayi untuk kemudian tumbuh lagi menjadi manusia dewasa.

Menurut para ahli, perilaku tersebut dilakukan sebagai bentuk adaptasi ketika kondisi lingkungan memburuk. Dengan melakukan "pertumbuhan terbalik" tersebut, ubur-ubur memperoleh 2 keuntungan sekaligus : dia bisa membuat keturunan tanpa perlu kawin & umurnya bertambah panjang karena ia kembali ke fase polip (fase "remaja"nya) di masa pertumbuhannya.


5. Tardigrade (Beruang Air)

(Sumber)

Tardigrade sebenarnya menurut saya kurang pantas dianggap sebagai hewan yang abadi secara biologis karena faktanya, mereka masih bisa mati melalui proses penuaan alamiah. Apa yang menarik dari invertebrata yang panjangnya umumnya kurang dari 1 mm ini adalah kemampuannya bertahan dalam kondisi ekstrim sehingga bisa memperpanjang umurnya.

Tardigrade bisa tetap hidup walaupun direbus dalam air mendidih, dilempar ke ruang hampa udara, dibekukan dalam suhu ratusan derajat C di bawah nol, ditenggelamkan ke laut sedalam 12.000 m, serta diberi paparan sinar radioaktif & ultraviolet dosis tinggi selama beberapa menit.

Kemampuan terpenting mereka - yang membuat mereka bagi sejumlah orang bisa dianggap "abadi" - adalah bisa hidup tanpa makan & minum selama 10 tahun lebih. Beberapa orang bahkan yakin mereka bisa melalui periode tanpa makan & minum selama 100 tahun! Rahasia dari semua kemampuan Tardigrade adalah kemampuan mereka untuk melalui semacam periode mirip hibernasi yang disebut "kriptobiosis".

Ketika memasuki periode ini, metabolisme mereka nyaris berhenti & kadar air dalam tubuh mereka juga menurun drastis hingga kurang dari 1 % berat tubuhnya. Karena Tardigrade bisa memasuki fase kriptobiosis hingga beberapa tahun, Tardigrade bisa menambah umurnya selama periode kriptobiosis itu.

Para ahli berharap bisa menerapkan mekanisme keabadian biologis bagi kehidupan manusia. Dengan memanfaatkan mekanisme "tidak pernah menua" ini, para ahli berharap ditemukan solusi baru untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kronis, terutama yang melibatkan kerusakan organ sehingga organ tersebut harus diganti. Salah satu proyek mengenai keabadian biologis tersebut adalah membuat semacam "sayembara" bernama Methuselah Mouse Prize (biasa disingkat Mprize) kepada siapapun yang bisa membuat tikus-tikus muda kembali atau umurnya bertambah sangat panjang.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

Ben Best's Home Page - Mechanisms of Aging
New World Encyclopedia - Tardigrada
Wikipedia - Biological immortality
Wikipedia - Turritopsis nutricula
Martinez, D. E.. 1998. "Mortal Patterns Suggest Lack of Senescence in Hydra".

  




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



6 komentar:

  1. waaaaah kalo ga bisa mati ntar jadi banyak dooong.
    ini tidak mati atao cuma umurnya aja yg sangat panjang. hmmmm...

    BalasHapus
  2. sel kan membelah diri baru bisa abadi, berarti ngga abadi dong?
    kan bukan sel yg sama karena d gantikan sama yg baru [hmpfh]

    BalasHapus
  3. @admin
    Pada dasarnya mereka tidak bisa menua sehingga tidak bisa mati secara alamiah. Tapi mereka juga bisa tetap mati melalui penyakit & proses makan-memakan, sehingga populasinya di alam liar juga tetap

    @ies
    Yg abadi itu kultur selnya. Kalau selnya sendiri sih memang gak abadi karena yg sudah rusak bakal digantikan

    BalasHapus
  4. tawon boleh gk sya copy untuk tugas sekolah/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan. Caranya sudah saya tulis di atas kotak komentar.

      Hapus
  5. Keabadian biologi spt ini msh hanya mempertahankan masa muda (tidak tua) & tidak mati, dan ini msh di ranah biologi (materi).

    Sedangkan utk msk keabadian yg sesungguhnya hrs msk ke antibiologi (antimateri) atau sel yg tdk tampak (selnya sel) hingga terjadi pemampatan sel/materi sampai tak hingga.

    Setelah melewati pemampatan tak hingga maka berikutnya masuk superbiologi (supermateri) dimana organ/sel/materi-nya bkn hanya sekedar awet muda & tdk mati tapi organ fisiknya terus berkembang menuju kesempurnaan secara tak hingga (makin ganteng/makin cantik secara terus menerus).

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.