Vultur Mesir, Sang Penghancur Telur Raksasa



Vultur Mesir yang sedang terbang. (animalia-life.com)

Mendengar nama vultur, maka orang mungkn hanya akan membayangkan sejenis burung yang kepalanya nyaris gundul & penampilannya terlihat menyeramkan. Namun tidak demikian halnya dengan spesies vultur yang satu ini. Vultur Mesir (Egyptian vulture; Neophron percnopterus) berbeda dengan spesies vultur pada umumnya karena burung ini justru memiliki kepala yang berbulu lebat & bahkan berjambul. .

Vultur Mesir memiliki kepala & paruh yang berwarna kuning. Tubuhnya diselimuti oleh bulu yang berwarna dominan putih. Sementara ujung paruh & sayap bagian bawahnya berwarna hitam

Walaupun menyandang nama vultur Mesir, hewan yang bersangkutan sebenarnya memiliki persebaran habitat yang jauh lebih luas karena burung ini dapat ditemukan di Benua Afrika, Asia, sekaligus Eropa. Di Afrika, burung ini dapat ditemukan di Angola (Afrika barat daya), sebelah selatan Gurun Sahara, & pesisir utara Afrika.

Kalau di Eropa, burung ini tersebar di Spanyol, Yunani, & Turki. Sementara kalau di Asia, burung ini habitatnya terletak di Israel, Turki, hingga India & Nepal. Ironisnya, di Mesir sendiri burung ini sekarang justru populasinya termasuk jarang & hanya bisa ditemukan di Semenanjung Sinai, Mesir timur.

Seperti spesies vultur lainnya, vultur Mesir juga menjadikan bangkai hewan sebagai makanan utamanya. Namun jika bangkai sedang sulit ditemukan, hewan ini juga mau memakan serangga, vertebrata kecil, telur, & tinja hewan lain. Vultur Mesir juga terkenal karena hewan ini adalah satu dari sedikit hewan yang menggunakan alat ketika hendak makan.

Jadi, ketika seekor vultur Mesir sudah menemukan telur burung unta yang notabene berukuran besar & bercangkang tebal, vultur Mesir akan mencari batu di dekatnya, lalu memungut & menjatuhkan batunya ke atas telur hingga pecah sehingga vultur Mesir bisa memakan isinya,

Seekor vultur Mesir yang hendak menghancurkan telur burung unta memakai batu. (uglyoverload.blogspot.com)

Vultur Mesir mengandalkan penglihatannya yang tajam untuk menemukan makanannya. Ketajaman penglihatannya tersebut ditunjang oleh kemampuan vultur Mesir untuk terbang tinggi secara lambat tanpa mengepakkan sayapnya. Seekor vultur Mesir bisa menempuh jarak hingga 80 km setiap harinya ketika mencari makan.

Untuk menghemat waktu & tenaga, vultur Mesir akan mencoba mencari vultur lain yang kebetulan terbang di dekatnya. Jika ada beberapa ekor vultur yang terbang menuju tempat yang sama, maka besar kemungkinan di tempat tersebut ada makanannya. Ketika sedang beristirahat, vultur Mesir juga memiliki kebiasaan bertengger dalam jumlah besar di tempat yang sama, misalnya di atas tebing & dahan pohon besar.



BERSAMA MENJAGA KETURUNAN

Musim kawin vultur Mesir terjadi pada musim semi waktu setempat. Vultur Mesir adalah burung monogami yang berarti burung ini hanya melakukan perkawinan dengan 1 pasangan & tetap hidup bersama dengan pasangannya tersebut hingga bertahun-tahun kemudian. Tidak jarang sepasang vultur Mesir menggunakan sarang yang sama selama beberapa tahun.

Sarang vultur Mesir diameternya bisa mencapai 1,5 m & terbuat dari timbunan ranting, bulu, serta sisa-sisa makanan. Jika sarangnya sudah selesai dibuat, betina akan menaruh telurnya di sarang di mana jumlah telur yang dikeluarkannya bisa mencapai 2 butir. Baik jantan maupun betina sama-sama terlibat dalam kegiatan pembuatan sarang, pengeraman telur, & menghalau makhluk-makhluk yang mencoba mendekat ke sarang.

Waktu yang diperlukan telur vultur Mesir supaya bisa menetas adalah 42 hari. Vultur jantan & betina sekali lagi sama-sama terlibat dalam kegiatan pengasuhan anak. Vultur yang masih muda bulunya berwarna dominan hitam, namun warna tersebut secara berangsur-angsur akan digantikan oleh warna putih.

Vultur Mesir yang belum dewasa. (orientalbirdimages.org)

Seekor vultur Mesir mulai bisa terbang pada usia sekitar 3 bulan & sudah bisa berburu secara mandiri pada usia 4 bulan. Usia kematangan seksual vultur Mesir adalah 6 tahun, sementara rentang usia maksimumnya mencapai 37 tahun. Vultur Mesir bisa tumbuh hingga sepanjang 70 cm dengan rentang sayap mencapai 1,7 m.

Manusia sudah sejak lama memberikan tempat tersendiri bagi vultur Mesir dalam kebudayaan mereka. Di Mesir Kuno, vultur Mesir dianggap sebagai burung yang suci & pada waktu-waktu tertentu, bangkai unta akan disebar di seantero kota untuk diberikan kepada vultur Mesir. Sementara dalam hal peninggalan visual, vultur Mesir juga memiliki simbol huruf hieroglif & monumennya sendiri.

Begitu pentingnya kedudukan vultur Mesir bagi rakyat Mesir Kuno & banyaknya jumlah vultur Mesir di wilayah setempat lantas menjadi alasan mengapa nama "Mesir" kemudian dijadikan nama umum untuk menyebut burung ini. Di luar masalah kebudayaan, vultur Mesir membawa manfaat bagi manusia di sekitarnya secara tidak langsung dengan cara memakan bangkai & membatasi penyebaran bakteri berbahaya.

Seiring berjalannya waktu, nasib vultur Mesir ternyata malah semakin memilukan. Burung ini mengalami penurunan populasi di mana-mana sehingga vultur Mesir pun sekarang dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah.

Kawanan vultur Mesir yang sedang mencari makan di timbunan sampah. (indiatimes.com)

Ada beberapa faktor yang disebut-sebut menjadi alasan di balik menurunnya populasi vultur Mesir seperti tersangkut pada kabel listrik, keracunan zat kimia ketika memakan bangkai hewan yang mengkonsumsi obat-obatan, hingga semakin sedikitnya bangkai hewan besar yang ada di ruang terbuka.

Bergantung dari lokasinya, pemerintah-pemerintah setempat memiliki cara yang berbeda-beda untuk mencegah vultur Mesir punah seutuhnya. Sebagai contoh, pemerintah India sejak tahun 2006 melarang penggunaan obat ternak yang berbahaya ketika ditelan unggas. Lalu di Eropa, lembaga pelestarian unggas setempat melobi otoritas Uni Eropa supaya mau melonggarkan kebijakan mengenai pembuangan bangkai hewan ternak.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Falconiformes
Famili : Accipitridae
Genus : Neophron
Spesies : Neophron percnopterus



REFERENSI

ARKive. "Egyptian vulture (Neophron percnopterus)".
(www.arkive.org/egyptian-vulture/neophron-percnopterus/)

Rosenblatt, E.. 2007. "Neophron percnopterus".
(animaldiversity.org/accounts/Neophron_percnopterus/)

Scripture Natural History (hal. 79 - 80)
(archive.org/stream/scripturenatural00philuoft#page/79/mode/1up)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. wah, ada ya vultur yang nggak botak...baru tau saya
    btw lama sekali republik nggak update, kangen nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih sering update kok. Tapi intensitasnya memang nggak teratur & tema artikelnya selang-seling.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.