CARI

Undertale, Kisah Pencarian Jati Diri di Dunia Monster



Frisk (bawah) saat berhadapan dengan monster Omega Flowey.

Di masa kini, kemajuan teknologi membuat gambar-gambar 3 dimensi hasil rekayasa komputer menjadi kian realistis & terlihat sangat mirip dengan objek di dunia nyata. Fenomena tersebut lantas berdampak pada kian banyaknya game-game yang menampilkan grafis berkualitas tinggi supaya para pemain game merasa tertarik & hanyut dalam suasana gamenya. Namun hal tersebut tidak lantas menandakan kalau game-game dengan kualitas grafis rendah tidak akan bisa sukses. "Undertale" adalah contoh dari game yang sukses mendobrak pakem tersebut.

"Undertale" (UT; Kisah di Dunia Bawah) adalah game 2 dimensi bergenre permainan peran (RPG) yang pertama kali dirilis pada tahun 2015. Game ini secara singkat bercerita tentang petulangan seorang anak manusia yang terjatuh ke dunia monster di bawah tanah. Pengerjaan game UT dilakukan seorang diri oleh Toby Fox. Usai dirilis, game ini di luar dugaan memperoleh tanggapan yang amat positif & meledak menjadi fenomena baru di dunia maya.

UT memiliki kualitas grafis yang terbilang rendah & bahkan terkesan ketinggalan zaman. Namun hal tersebut juga menjadi berkah terselubung karena kualitas grafis yang rendah membuat siapapun - termasuk pemilik komputer berspesifikasi rendah - bisa memainkan game ini, sehingga popularitas game ini kian mudah untuk menyebar. Di luar aspek grafis, game ini sukses memikat para pecinta game berkat alur ceritanya yang menyentuh, alunan musiknya yang menarik, banyaknya humor yang disisipkan, hingga adanya pilihan untuk bernegosiasi ketimbang bertarung dengan para monster.



SEJARAH

UT merupakan buah karya dari seorang pria asal AS yang bernama Toby Fox. Ia mendesain hampir seluruh elemen dalam game ini sendirian. Mulai dari kode pemrograman, alur cerita, musik, hingga metode permainan. Sementara sebagian gambar & desain visual karakter dikerjakan oleh sahabat Fox yang bernama Temmie Chang. Nama "Temmie" kemudian digunakan oleh Fox untuk menamai karakter menyerupai kucing yang muncul di dalam gamenya.

Ide untuk membuat UT sendiri berawal dari hobi Fox memodifikasi game "EarthBound" (EB) saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah. Itulah sebabnya game UT memiliki banyak kesamaan dengan game buatan Nintendo tersebut.

(Atas-bawah) Cuplikan game "Undertale" & "EarthBound". (rezn / twitter.com) (Polygon / scoopnest.com)

Sebagai contoh, baik game UT maupun EB sama-sama merupakan game bergenre permainan peran (RPG) dengan sistem pertarungan bergilir (turn-based). Lalu masing-masing game juga menampilkan lingkungan & karakter berwujud mungil. Salah satu lagu dalam game UT yang berjudul "Megalovania" konon awalnya diciptakan oleh Fox untuk digunakan pada game EB hasil modifikasinya (lihat video lagu).

EB bukanlah satu-satunya sumber inspirasi dari Fox saat membuat game UT. Fox juga meminjam unsur-unsur dari seri game lain seperti "Touhou Project", "Super Mario", hingga "Shin Megami Tensei". Sementara untuk urusan dialog, Fox menggunakan lelucon-lelucon yang biasa bermunculan di internet sebagai salah satu sumber idenya. Fox juga meminta bantuan teman-temannya untuk menguji game ini supaya gamenya tidak terlampau sulit & bisa diselesaikan oleh setiap orang.

Proses pengerjaan game UT dimulai pada tahun 2013 & memakan waktu hampir 3 tahun. Untuk membiayai pembuatan game ini, Fox membuat kampanye penggalangan dana di situs Kickstarter. Respon yang didapat melampaui harapannya karena jumlah uang yang terkumpul dikabarkan mencapai lebih dari 50 ribu dollar alias 10 kali lebih tinggi dibandingkan target awal yang dipasangnya. Untuk menghormati kontribusi mereka, Fox menampilkan nama-nama penyumbang dana di daftar kredit yang muncul di akhir game.

Game UT pertama kali dirilis untuk publik pada bulan September 2015 melalui situs toko game Steam. Hanya dalam hitungan bulan sesudah dirilis, game ini berhasil menuai tanggapan yang sungguh fenomenal. Pada bulan Februari 2016 saja, game ini dilaporkan sudah berhasil terjual hingga 1 juta kopi. Respon positif juga ditunjukkan oleh para kritikus game. Situs-situs ternama seperti IGN & GameFAQs beramai-ramai menobatkan game ini sebagai game komputer terbaik untuk tahun 2015.

Toby Fox (kanan). (undertale.fandom.com)

Meroketnya popularitas UT pada gilirannya memunculkan komunitas penggemar UT di dunia maya. Mereka berbondong-bondong membuat karya bertema UT seperti gambar, video, musik yang digubah ulang (remix), hingga game sempalan.

Namun bak pedang bermata 2, kendati munculnya komunitas penggemar UT ikut membantu mempopulerkan game tersebut, para penggemar UT juga dikritik oleh khalayak internet lainnya karena dianggap kurang bisa menempatkan diri & menerima perbedaan pendapat. Melihat hal tersebut, Toby Fox sampai meminta agar fans UT tidak bersikap berlebihan kepada mereka yang tidak menyukai game ini.

Di luar masalah fans, game UT sendiri tetap bukanlah game yang tidak memiliki cela. Kritikan utamanya ditujukan pada aspek visual game ini yang dianggap terlalu monoton. Kritikus dari situs IGN bahkan menulis kalau aspek visual game ini tergolong buruk, namun kelemahan tersebut berhasil ditutupi oleh aspek musik & animasinya. Kesuksesan yang berhasil diraih game UT di media komputer lantas membuat game ini kemudian dirilis ulang untuk konsol PlayStation 4 & PS Vita pada bulan Agustus 2017.



!! PERINGATAN !!
Bagian sesudah ini bakal banyak menampilkan spoiler / bocoran alur cerita.
Silakan lanjutkan membaca jika anda sudah paham dengan resikonya.



ALUR CERITA

Prolog


Umat manusia & monster pada awalnya hidup berdampingan di permukaan bumi. Namun hal tersebut tidak berlangsung selamanya menyusul timbulnya perang besar di antara keduanya. Perang tersebut berhasil dimenangkan oleh manusia sehingga para monster yang masih tersisa terpaksa mengungsi ke suatu dunia bawah tanah yang bernama Underground.

Untuk mencegah para monster kembali ke permukaan bumi, kaum penyihir manusia membuat pembatas ajaib yang memisahkan Underground dengan permukaan bumi. Pembatas tersebut dipasang di sebuah gua yang terletak di Gunung Ebott. Seekor monster hanya bisa menembus pembatas tersebut jika dirinya memiliki 1 jiwa manusia. Pembatas yang sama juga hanya bisa dihancurkan secara permanen jika sudah ada 7 jiwa manusia yang berhasil dikumpulkan oleh para monster.

Tidak ada manusia yang pernah menginjakkan darinya di Underground sebelum seorang anak yang bernama Chara melarikan diri dari desanya & terdampar di Underground. Alih-alih dibunuh, Chara justru dipungut oleh keluarga kerajaan monster di Underground & diadopsi layaknya anak mereka sendiri.

Kendati merasa kerasan tinggal di Underground, Chara masih menyimpan dendam kepada warga desanya sendiri. Ia pun kemudian memakan tanaman beracun hingga sekarat, lalu berpura-pura membuat permintaan terakhir. Ia meminta kepada saudara tiri monsternya yang bernama Asriel supaya bisa melihat bunga di desa asalnya.

Asriel menyanggupi permintaan tersebut & kemudian menyerap jiwa milik Chara supaya bisa membawa jasad Chara ke permukaan bumi. Rencana Chara adalah setibanya Asriel di desa asal Chara, Asriel akan memanfaatkan kekuatan ajaibnya untuk membantai penduduk desa & memanfaatkan jiwa mereka untuk menghancurkan pembatas ajaib. Ketika Asriel akhirnya tiba di desa asal Chara, ia langsung dikeroyok oleh penduduk desa setempat. Namun bukannya melawan, Asriel memilih untuk membiarkan dirinya diserang secara bertubi-tubi karena Asriel tidak ingin membunuh makhluk yang tidak bersalah.

Asriel & Chara.

Ketika Asriel akhirnya tiba di Underground sambil membawa bunga dari desa asal Chara, Asriel langsung menghembuskan nafas terakhirnya akibat terluka terlalu parah. Ayah Asriel yang bernama Asgore merasa begitu terpukul karena harus kehilangan Asriel & Chara sekaligus. Ia pun memerintahkan agar setiap manusia yang jatuh ke Underground untuk dibunuh supaya jiwanya kelak bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan pembatas ajaib. Sementara ilmuwan bawahan Asgore yang bernama Alphys secara diam-diam menggabungkan jiwa Asriel dengan bunga matahari yang dibawa dari permukaan bumi.

Alphys berharap kalau hasil eksperimennya tersebut bisa membantu menghidupkan kembali Asriel. Hasilnya, Asriel memang berhasil hidup kembali dalam wujud bunga dengan menyandang nama baru Flowey. Namun karena Asriel / Flowey dibangkitkan tanpa memiliki sisi emosional & empati, Flowey lahir sebagai monster yang memiliki sifat egois & pragmatis. Tidak ingin mengecewakan Asgore, Alphys pun memutuskan untuk merahasiakan asal-muasal Flowey sambil membiarkan Flowey tetap hidup.


Alur Cerita Utama

Catatan :
Alur cerita pada bagian ini menggunakan urutan rute Neutral, Pacifist, & Genocide. Neutral adalah alur cerita di mana pemain membunuh sebagian karakter lawan. Pacifist adalah alur cerita di mana pemain membiarkan semua karakter lawan tetap hidup. Genocide adalah alur cerita di mana pemain membunuh semua karakter lawan.


Di permulaan abad ke-21, seorang anak yang bernama Frisk jatuh terdampar ke Underground. Setelah awalnya nyaris dibunuh oleh Flowey, Frisk lalu diselamatkan oleh seorang monster kambing betina yang bernama Toriel. Toriel awalnya ingin mengadopsi Frisk di reruntuhan tempatnya tinggal sekarang supaya Frisk aman dari ancaman Asgore. Namun Frisk bersikeras ingin kembali ke permukaan sehingga keduanya pun terlibat pertarungan. Seusai mengalahkan Toriel, Frisk lalu pergi meninggalkan reruntuhan.

Di sepanjang perjalanan, Frisk bertemu sosok-sosok baru seperti monster tengkorak bersaudara Sans & Papyrus, monster ksatria amfibi Undyne, hingga robot narsistik Mettaton. Setelah berhasil mengalahkan mereka, Frisk kemudian menuju istana Asgore karena istana tersebut terhubung langsung dengan lubang menuju permukaan bumi. Tanpa basa-basi, Asgore mencoba membunuh Frisk untuk melengkapi koleksi jiwa manusia yang dimilikinya. Namun Frisk berhasil mengalahkan Asgore & menggagalkan rencananya.

Papyrus & Sans. (zorathetwilightdrake / deviantart.com)

Tanpa diduga-duga, Flowey muncul di istana Asgore & kemudian menyerap jiwa-jiwa manusia yang tersimpan di sana. Dengan kekuatan barunya itu, Flowey berubah wujud menjadi monster raksasa setengah mesin yang bernama Omega Flowey. Namun Frisk pada akhirnya berhasil mengalahkan Omega Flowey setelah memanfaatkan sisi emosional yang tersimpan pada jiwa-jiwa manusia tersebut.

Usai dikalahkan oleh Frisk, Flowey meminta supaya dirinya dibunuh. Namun ketika Frisk menolak, Flowey lalu memberikan petunjuk kalau Frisk bisa menciptakan dunia yang lebih baik dengan cara kembali ke masa lalu & mengampuni jiwa para monster.

Sekedar catatan, karena Underground merupakan tempat dengan elemen sihir yang sangat kuat, manusia yang berada di tempat ini bisa memiliki kemampuan khusus untuk memanipulasi waktu. Frisk menuruti anjuran Flowey & ia kemudian memundurkan waktu ke masa saat ia pertama kali terdampar di Underground. Kendati waktu sudah kembali mundur, Frisk masih menyimpan ingatan ketika ia pertama kali menjelajahi Underground.

Dengan berbekal ingatannya itulah, Frisk mencoba menjalin persahabatan dengan para monster alih-alih membunuh mereka. Frisk juga berhasil mendapatkan akses menuju laboratorium rahasia milik Alphys. Di sana, ia mendapatkan informasi mengenai asal-muasal Flowey & manusia pertama di Underground yang tidak lain adalah Chara. Sesudah menjelajahi laboratorium, Frisk kemudian melanjutkan perjalanannya menuju istana Asgore.

Asgore seperti yang sudah diduga awalnya mencoba membunuh Frisk. Namun tanpa diduga-duga, Toriel mendadak menampakkan diri sambil menjelaskan kalau dirinya aslinya adalah istri Asgore yang meninggalkan istana karena tidak menyukai kebijakan baru suaminya terhadap manusia. Satu demi satu, monster-monster sahabat Frisk yang lain kemudian turut muncul di ruang tahta Asgore. Ketika mereka sudah berkumpul, mendadak Flowey kembali muncul & menyerap jiwa mereka bersama jiwa-jiwa manusia yang disimpan oleh Asgore.

(Bawah-atas) Flowey, Asriel kecil, Asriel, & Omega Flowey.

Flowey kembali mengalami transformasi seusai menyerap jiwa-jiwa tersebut. Namun kali ini, ia muncul sebagai sosok versi dewasa dari Asriel. Kepada Frisk, Asriel mengeluh kalau dirinya merasa kesepian & tidak bisa lagi berinteraksi secara normal sejak hidup kembali sebagai Flowey. Ia pun bersumpah tidak akan membebaskan jiwa-jiwa yang sudah diserapnya, sehingga pertarungan sengit antara Asriel & Frisk menjadi tidak bisa dihindari.

Asriel pada akhirnya berhasil dikalahkan setelah Frisk membebaskan jiwa-jiwa yang diserap oleh Asriel. Di hadapan Frisk, Asriel mengakui kesalahannya sambil menyatakan kalau dirinya bakal kembali ke dalam wujud Flowey. Namun sebelum benar-benar kembali menjadi Flowey, Asriel sempat menggunakan sisa-sisa kekuatannya untuk menghancurkan penghalang sihir, sehingga para monster bisa keluar dari Underground & mencoba hidup berdampingan dengan umat manusia di permukaan secara damai.

Informasi mengenai Chara membuat Frisk kembali dikuasai rasa penasaran. Ia pun kembali menggunakan kekuatannya untuk memutarbalikkan waktu ke saat di mana Frisk pertama kali terdampar di Underground. Kali ini Frisk bertindak jauh lebih bengis & membunuh hampir seluruh monster yang ditemuinya di perjalanan. Akibat tindakan Frisk ini, arwah Chara yang selama ini tertidur bangkit kembali & mulai menguasai Frisk secara perlahan-lahan.

Setelah berhasil membantai begitu banyak monster & menciptakan reputasi sebagai sosok haus darah di Underground, Frisk tiba di istana Asgore & langsung dicegat oleh Sans. Tidak ingin melihat dunia yang ditinggalinya selama ini hancur, Sans yang selama ini bersikap cuek memutuskan untuk turun tangan & mencoba membunuh Frisk.

Sans terbukti merupakan lawan yang amat tangguh berkat kemampuannya mengendalikan gravitasi & menciptakan pilar-pilar tulang raksasa. Namun karena sudah terlampau lelah, Sans akhirnya tewas setelah gagal menghindari serangan pamungkas Frisk.

Setelah Frisk membunuh Flowey yang menyusup ke ruang tahta Asgore, sosok fisik Chara mendadak muncul di hadapan Frisk. Kepada Frisk, Chara mengucapkan terima kasih kepada Frisk sambil menjelaskan kalau jiwa-jiwa monster yang sudah dilenyapkan oleh Frisk membuat Chara kini memiliki kekuatan baru untuk memanipulasi realitas. Ia kemudian mengajak Frisk untuk melenyapkan Underground, sebelum kemudian mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan pembantaian di dunia manusia.


Asgore (kiri) saat dikunjungi oleh Frisk di ruang tahtanya. (bakenius. deviantart.com)


ELEMEN-ELEMEN DALAM "UNDERTALE"

Tentang Game "Undertale"


UT secara garis besar adalah game bergenre petualangan & RPG yang berarti dalam game ini, seorang pemain bisa memperkuat dirinya sendiri dengan cara membunuh karakter monster lain. Semakin banyak monster yang dibunuh oleh pemain di dalam game, maka levelnya akan semakin meningkat & kemampuan individunya juga bakal semakin bertambah kuat. Monster-monster akan bermunculan secara acak di sepanjang rute yang dilewati oleh pemain.

Ketika pemain dicegat oleh monster, pemain akan dibawa ke layar yang menampilkan sesi pertarungan. Sesi pertarungan dalam UT terbilang unik karena alih-alih menampilkan sosok pemain yang berkelahi dengan lawannya, pemain harus mengendalikan sebuah kursor bergambar hati yang menyimbolkan jiwa milik pemain. Tugas pemain adalah menggerakkan gambar hati tersebut agar tidak terkena proyektil & benda-benda lain yang dikeluarkan oleh musuh. Permainan berakhir jika poin kehidupan / HP milik pemain habis seusai terkena proyektil musuh berulang kali.

Sistem pertarungan dalam UT menggunakan sistem bergilir. Ketika giliran menyerang untuk sang monster tiba, pemain harus mengendalikan gambar hati seperti yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya. Masing-masing monster memiliki metode serangan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, monster hantu Napstablook menyerang dengan cara menghujani arena pertarungan memakai air matanya. Sementara monster pesawat Tsunderplane bertarung memakai rentetan bom & hantaman pesawat.

Jika pemain mendapat giliran untuk menyerang, maka pemain akan diberi pilihan untuk mengambil bermacam-macam tindakan seperti menyerang lawannya atau menggunakan barang (misalnya makanan untuk menambah HP). Pemain juga bisa berinteraksi dengan monster lawannya dengan harapan sang monster tidak tertarik lagi untuk melanjutkan pertarungan & membiarkan sang pemain untuk pergi. Namun jika pemain memutuskan untuk mengalahkan monster lawan tanpa membunuhnya, level & statistik individu sang pemain tidak akan mengalami peningkatan sama sekali.

Cuplikan layar pertarungan di dalam game. (newgamenetwork.com)

UT memiliki 3 alur cerita yang berbeda namun saling berhubungan. Ketiga alur cerita tersebut adalah Neutral, Pacifist, & Genocide. Neutral adalah alur cerita yang dijalani oleh sang pemain jika dirinya bersedia membiarkan sebagian monster untuk hidup.

Pacifist adalah alur cerita di mana sang pemain tidak membunuh monster sama sekali. Sementara dalam Genocide, pemain harus membunuh semua monster yang muncul di setiap sesi pertarungan. Jika pemain berhasil menyelesaikan alur cerita Genocide & kemudian menempuh alur cerita Pacifist, akan terjadi perubahan pada akhir cerita versi Pacifist.

UT menggunakan elemen interaksi lintas batas yang sangat kuat. Ketika memainkan game ini, sejumlah karakter di dalam game ini seolah-olah sadar kalau sosok yang mengendalikan Frisk adalah sosok yang berasal dari luar dunia game. Lalu ketika Flowey diperlihatkan baru saja menguasai jiwa-jiwa manusia, game akan tertutup secara otomatis. Ketika game dibuka kembali, Flowey bersikap seolah-olah kalau yang memiliki kendali atas game ini bukan lagi sang pemain, melainkan dirinya. Kondisi serupa juga dapat ditemui jika pemain sudah menyelesaikan alur cerita Genocide.


Tentang Dunia dalam Game "Undertale"

Dunia tempat tinggal para monster dikenal dengan sebutan "Underground" (Dunia Bawah Tanah). Para monster ini hidup dalam sebuah kerajaan dengan Asgore sebagai pemimpinnya. Kendati hidup terisolasi di bawah tanah, masyarakat Underground memiliki sistem peradaban yang rapi & teknologi yang sudah maju.

Sebagai contoh, masyarakat Underground diketahui sudah mengenal penggunaan teknologi internet, elevator, serta rekayasa genetika. Lewat internet pulalah, segelintir penghuni Underground (misalnya ilmuwan Alphys) bisa memiliki akses informasi ke dunia manusia.

Walaupun terletak di bawah tanah, Underground memiliki suasana yang serupa dengan suasana di permukaan bumi. Bentang-bentang alam seperti hutan, pegunungan, hingga tanah bersalju semuanya dapat ditemukan di sini. Untuk menciptakan pemandangan yang semirip mungkin dengan pemandangan di permukaan bumi, langit-langit Underground juga dipenuhi dengan gambar-gambar tiruan benda langit semisal bintang.

Monster-monster yang tinggal di Underground memiliki sifat & penampilan yang sangat beragam. Mulai dari hantu, hewan berpostur menyerupai manusia, hingga yang terbuat dari mesin seutuhnya. Kendati memiliki wujud yang sangat beragam, mereka memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi & bisa berdialog serta berinteraksi dengan baik layaknya manusia. Para monster juga diperlihatkan memiliki hubungan satu sama lain yang cukup harmonis & jarang terlibat perkelahian fisik.

Beberapa contoh monster yang tinggal di Underground. (undertale.fandom.com)

Selain teknologi, Underground juga memiliki aspek sihir yang sangat kuat. Sihir itulah yang membuat masing-masing monster bisa memiliki kemampuan unik yang berbeda satu sama lain. Misalnya terbang, menciptakan bola api, hingga merasuki boneka.

Sihir juga menjadi elemen utama yang menyusun monster. Jika seekor monster mati, maka jiwanya akan menghilang & jasadnya berubah seketika menjadi abu. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi manusia karena jiwa manusia jauh lebih kuat dibandingkan dengan jiwa monster.

Underground memiliki suatu elemen sihir khusus yang bernama "Determination" (Determinasi). Lokasi-lokasi tertentu yang memiliki kekuatan Determination tinggi akan menampilkan kilatan cahaya kuning berbentuk bintang.

Jika manusia menjalin kontak dengan kilatan cahaya tersebut, maka manusia yang bersangkutan akan bereinkarnasi secara otomatis di lokasi kilatan cahaya tadi ketika tewas di Underground. Ketika bereinkarnasi, waktu yang berjalan di Underground juga akan mundur secara otomatis ke waktu di mana sang manusia terakhir kali berhubungan dengan kilatan cahaya tadi.

Determination sendiri baru tercipta setelah Alphys menggabungkan jiwa Asriel dengan bunga matahari dari luar Underground. Hanya makhluk yang berasal dari luar Underground yang bisa menggunakan kekuatan Determination. Jika monster asli Underground memaksakan diri untuk menyerap kekuatan Determination, maka jasadnya akan meleleh & kemudian melebur dengan jasad monster lainnya untuk membentuk makhluk baru menyerupai hantu yang bernama "Amalgamate".  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

Grayson, N.. 2016. "Undertale Creator: It's OK If People Dislike The Game ".
(steamed.kotaku.com/undertale-creator-its-ok-if-people-dislike-the-game-1751013241)

Metacritic. "Undertale on PC".
(www.metacritic.com/game/pc/undertale/user-reviews)

Plagge, K.. 2018. "Undertale Review - IGN".
(www.ign.com/articles/2018/09/18/undertale-review)

Undertale Wiki. "Megalovania".
(undertale.wikia.com/wiki/MEGALOVANIA)

Undertale Wiki. "Toby Fox".
(undertale.wikia.com/wiki/Toby_Fox)

Wikipedia. "Undertale".
(en.wikipedia.org/wiki/Undertale)

(Video Game) 2015. "Undertale". Toby Fox.
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



10 komentar:

  1. Gan kasih spoiler aletsnya gan

    BalasHapus
  2. mantap, jadi tahu cerita asli Undertale

    kasih spoiler alert

    BalasHapus
  3. Akhirnya saya tau kisah lengkap undertale

    BalasHapus
  4. mantab gan lengkap abis. thankyou

    BalasHapus
  5. Keren banget, mantap, jadi sekarang tau tentang game ini

    BalasHapus
  6. Kalo undyne itu determination nya dari mana?

    BalasHapus
  7. Bang boleh izin make ceritanya buat bikin story undertale?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.