Bangau Mahkota Kelabu, Burung Kebanggaan Negara Uganda



Bangau mahkota kelabu yang sedang mencari makan. (newvision.co.ug)

Jika diminta menyebutkan contoh hewan-hewan khas Afrika, mungkin nama-nama hewan yang melintas di pikiran tidak akan jauh dari hewan-hewan mamalia macam gajah Afrika atau zebra. Padahal sebagai benua terbesar kedua di dunia, masih banyak fauna unik lain yang dapat ditemukan di daratan ini. Bangau mahkota kelabu (grey crowned crane; Balearica regulorum) adalah contoh dari fauna khas Afrika yang sebenarnya tidak kalah menarik.

Dengan melihat penampilannya saja, anda pasti sudah bisa menebak kenapa burung tersebut mendapatkan nama demikian. Ya, bangau mahkota kelabu mendapatkan nama tersebut berkat adanya bulu berwarna terang & berbentuk menyerupai mahkota di bagian puncak kepalanya.

Selebihnya, burung ini juga dapat dikenali dengan melihat kakinya yang panjang & tubuh serta kepalanya yang berwarna-warni. Bangau ini juga memiliki ukuran yang relatif besar karena bisa tumbuh hingga sepanjang 1,1 m dengan rentang sayap mencapai 2 m.

Berdasarkan habitatnya, bangau mahkota kelabu dapat dibagi ke dalam 2 subspesies : bangau mahkota Afrika timur (B.r. gibbericeps) & bangau mahkota Afrika selatan (B.r. regulorum). Jika subspesies Afrika timur habitatnya tersebar mulai dari Uganda hingga Zambia, maka subspesies Afrika selatan dapat ditemukan di Botswana, Zimbabwe, & Afrika Selatan.

Selain habitat liarnya, masing-masing subspesies dapat dibedakan dengan melihat bagian puncak kepalanya. Subspesies Afrika timur memiliki motif berwarna merah yang berukuran lebih besar di bagian atas pipinya yang berwarna putih.

Kepala bangau mahkota kelabu. (detroitzoo.org)

Bangau mahkota kelabu adalah hewan omnivora alias pemakan daging sekaligus tumbuhan. Makanan burung ini terdiri dari serangga, reptil, hewan amfibi, ikan, rerumputan, hingga biji-bijian. Tempat mencari makan favoritnya adalah padang rumput yang rumputnya memiliki ketinggian sedang. Namun burung ini juga mau mencari makan di ladang milik manusia.

Saat makan rumput, bangau magkota kelabu bisa mencabut tanaman dengan memakai paruhnya. Sementara saat mencari hewan-hewan kecil, burung ini kerap menghentak-hentakkan kakinya supaya mangsanya terganggu & keluar dari persembunyiannya di dalam tanah. Dengan alasan serupa, burung ini kadang terlihat membuntuti iring-iringan hewan ternak.

Bangau mahkota kelabu bukanlah hewan sosial. Namun saat waktunya beristirahat di malam hari, burung ini terlihat menggerombol di atas air atau di dahan pohon. Berkat bobotnya yang relatif ringan & jari belakangnya yang panjang, burung ini bisa bertengger di atas pohon tanpa khawatir bakal terjatuh.

Burung ini juga bisa terbang jauh dengan menggunakan sayapnya yang besar. Namun sebelum bisa terbang, burung ini harus berlari-lari terlebih dahulu. Saat sudah berada di udara, burung ini bisa mengepak-ngepakkan sayapnya atau sekedar terbang kaku sambil memanfaatkan tekanan udara hangat.


Bangau mahkota kelabu yang sedang terbang. (serengeti-national-park.tumblr.com)


SETIA HINGGA AKHIR HAYAT

Dalam hal reproduksi, bangau mahkota kelabu tidak memiliki musim kawin yang spesifik & pada dasarnya bisa melakukan perkawinan kapan saja. Namun aktivitas perkawinan burung ini cenderung meningkat pada musim hujan waktu setempat.

Bangau mahkota kelabu adalah monogami yang berarti burung ini hanya memiliki 1 pasangan kawin & tetap setia dengan pasangan yang sama hingga salah satu di antara mereka mati. Ketika bangau jantan & betina menunjukkan ketertarikan satu sama lain, keduanya akan melakukan semacam tarian yang ditandai dengan gerakan melompat-lompat.

Baik burung jantan maupun betina sama-sama terlibat dalam kegiatan membangun sarang & mengasuh anak. Sarang bangau mahkota kelabu biasanya dibangun di atas pohon yang dekat dengan sumber air. Diameter sarang yang dibangun oleh bangau mahkota kelabu biasanya berkisar antara 50 hingga 86 cm.

Jika sarang yang mereka bangun sudah jadi, bangau betina kemudian akan menaruh telur-telurnya di dalam sarang. Jumlah telur yang bisa dihasilkan oleh betina bisa mencapai 4 butir, namun lazimnya jumlah telur yang ia keluarkan hanya sekitar setengahnya. Telur bangau mahkota kelabu perlu dierami selama 1 bulan supaya bisa menetas.

Hanya dalam kurun waktu 12 jam sesudah menetas, bayi bangau mahkota kelabu sudah bisa berenang & mengapung di permukaan air. Memasuki hari kedua, sang bayi sudah bisa berjalan-jalan di luar sarang untuk mencari makan bersama dengan orang tuanya. Namun baru pada usia 2 atau 3 bulan, anak bangau mahkota sudah bisa terbang.

Pada usia ini pulalah, sang bangau muda sudah harus mulai hidup mandiri. Namun ia tidak perlu terlalu khawatir karena sesudah meninggalkan orang tuanya, sang bangau muda akan bergabung ke dalam yang juga beranggotakan bangau-bangau muda. Bangau mahkota kelabu mengalami kematangan seksual pada usia 3 tahun & bisa hidup hingga usia 22 tahun.

Bendera Uganda. (flagpedia.net)

Sebagai akibat dari penampilannya yang anggun & habitat liarnya yang terbatas di Afrika, burung ini pun oleh pemerintah Uganda dipilih sebagai burung nasional negara mereka. Di bagian tengah bendera nasional Uganda, kita dapat menjumpai gambar burung ini. Burung yang sama juga dapat ditemukan di sisi kanan lambang negara Uganda.

Kendati demikian, nasib burung ini di habitat aslinya sayangnya tidaklah seindah kelihatannya. Sebagai akibat dari pengrusakan habitat, kontaminasi pestisida, & pengambilan air untuk keperluan pertanian, populasi burung ini terus mengalami penurunan & sekarang dikategorikan berada dalam kondisi rentan (vulnerable).

Untuk mencegah supaya bangau mahkota kelabu tidak benar-benar punah, pemerintah Kenya, Afrika Selatan, Uganda, & Zimbabwe sudah menetapkan burung ini sebagai satwa yang dilindungi hukum. Aktivitas penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga lokal akan pentingnya burung ini bagi lingkungan setempat.

Kegiatan pelestarian bangau mahkota kelabu yang turut melibatkan warga setempat juga turut dilaksanakan. Dan untuk mempercepat pemulihan populasi burung ini, bangau mahkota kelabu juga sudah mulai dibiakkan di dalam penangkaran supaya kelak bisa dilepas kembali ke alam liar.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Gruiformes
Famili : Gruidae
Genus : Balearica
Spesies : Balearica regulorum



REFERENSI

ARKive. "Grey crowned crane (Balearica regulorum)".
(www.arkive.org/grey-crowned-crane/balearica-regulorum/)

Bouglouan, N.. "Grey Crowned Crane".
(www.oiseaux-birds.com/card-grey-crowned-crane.html)

Government of Uganda. "National Coat of arms".
(www.gou.go.ug/about-uganda/sector/national-symbols)

Thairu, M.. 2011. "Balearica regulorum".
(animaldiversity.org/accounts/Balearica_regulorum/)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.