CARI

Sejarah Bergabungnya Hawaii ke Amerika Serikat



Bendera Amerika Serikat & Hawaii. (worldatlas.com)

Hawaii adalah nama dari sebuah gugus kepulauan milik AS yang terletak di tengah-tengah Samudera Pasifik. Berkat lokasinya yang berada di zona iklim tropis & kondisi geografisnya yang berupa kepulauan, Hawaii pun kini menjadi tujuan wisata yang amat populer bagi mereka yang ingin menikmati wisata pantai & budaya serta makanan khas penduduk asli Hawaii. Bagi penggemar sejarah militer, Hawaii juga terkenal karena di kepulauan inilah terdapat pangkalan militer Pearl Harbor yang menjadi pemicu meletusnya Perang Dunia II di front Pasifik.

Sebelum menjadi bagian dari AS seperti sekarang, Hawaii di masa lampau merupakan kepulauan yang dihuni oleh kerajaan-kerajaan kecil. Namun hal tersebut mulai berubah ketika pada tahun 1778, rombongan pelaut Eropa yang dipimpin oleh James Cook menjamah Kepulauan Hawaii.

Sadar akan kehebatan teknologi yang dimiliki oleh bangsa Eropa, Kamehameha selaku satu dari sekian banyak raja yang berkuasa di Hawaii kemudian menjalin kontak lebih jauh dengan para pedagang Eropa supaya ia bisa membeli persenjataan milik orang Eropa. Dengan bermodalkan persenjataan tersebut, Kamehameha & para pengikutnya berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan sekitarnya.

Terhitung sejak tahun 1810, Kamehameha sudah berhasil menguasai 8 pulau utama yang menyusun gugus Kepulauan Hawaii, sehingga Kerajaan Hawaii yang dipimpinnya kini menjadi kerajaan paling dominan di kepulauan tersebut. Sementara itu di luar Hawaii, orang-orang Eropa & AS berduyun-duyun pergi ke Hawaii untuk berbisnis karena kepulauan tersebut memiliki iklim yang tropis & lokasi yang strategis di antara jalur transportasi Asia & Amerika Utara.

Peran Hawaii bagi sektor industri orang-orang keturunan Eropa kian penting setelah sejak tahun 1820-an, para nelayan paus komersial yang beroperasi di Samudera Pasifik utara kerap menggunakan Hawaii sebagai tempat untuk berlabuh & mengisi perbekalan. Kemudian sejak tahun 1837, orang-orang keturunan Eropa diperbolehkan membuka ladang tebu di Hawaii.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak lahan tebu yang dibuka di Hawaii sehingga kepulauan tersebut dalam perkembangannya menjadi salah satu kawasan penghasil gula tebu terbanyak di dunia pada masanya.

Kian banyaknya lahan tebu yang dibuka di Hawaii lantas turut berdampak pada berubahnya komposisi kependudukan di Hawaii karena banyak imigran asal Asia & keturunan Eropa yang berdatangan ke Hawaii untuk bekerja di sana. Dampaknya, pada tahun 1900 etnis pribumi Hawaii kini hanya berjumlah 15 persen dari total komposisi penduduk Hawaii.

Sebagai perbandingan, pada tahun 1852 persentase etnis pribumi Hawaii dalam komposisi penduduk masih mencapai 95 persen. Selain untuk menetap & mencari nafkah, para imigran tersebut juga mendirikan partai-partai politik di Hawai semisal Partai Misionaris / Liga Hawaii.


Peta lokasi Hawaii.


KONFLIK RAJA VERSUS PENGUSAHA

Saat jumlah pebisnis kulit putih keturunan Eropa yang beroperasi di Hawaii semakin banyak, mereka merasa kian berani untuk bertindak semaunya demi kepentingan mereka sendiri. Terlebih lagi karena para pebisnis tersebut juga mendapat dukungan dari negara asalnya yang berharap bisa menjadikan Hawaii berada di bawah pengaruhnya. Sebagai contoh, sejak raja Kalakaua mulai bertahta pada tahun 1874, ia terpaksa membiarkan 4/5 lahan subur di Hawaii berada di bawah kendali pebisnis asing setelah dirinya meneken perjanjian dagang dengan AS.

Kalakaua sendiri sebenarnya juga enggan disetir oleh orang-orang keturunan Eropa sepenuhnya. Ia mencoba membatasi hak-hak politik para imigran keturunan Eropa di Hawaii & mengubah Kerajaan Hawaii menjadi monarki absolut. Namun ia gagal mendapatkan simpati dari rakyatnya sendiri karena ia menghambur-hamburkan uang kerajaan untuk membangun istana baru.

Rasa tidak suka orang-orang keturunan Eropa kepada Kalakaua kian menjadi-jadi karena ia dirumorkan menerima uang sogokan sebanyak 155.000 dollar dari para pebisnis Cina supaya bisa memasarkan opium / candu di Hawaii. Sebagai cara untuk mencegah Kalakaua bertindak lebih jauh, pada tahun 1887 sejumlah politikus keturunan Eropa yang berasal dari Liga Hawaii membuat rancangan konstitusi / undang-undangnya sendiri & meminta supaya Kalakaua menanda tanganinya.

Dalam rancangan undang-undang (RUU) ini, kekuasaan raja Hawaii akan dibatasi & kekuasaan parlemen dalam pemerintahan akan diperluas. Parlemen itu sendiri komposisi anggotanya ditentukan lewat pemilu, di mana orang-orang kaya keturunan Eropa memiliki hak suara & orang-orang keturunan Asia tidak diperbolehkan mengikuti pemilu.

Untuk memastikan agar Kalakaua menyetujui RUU kontroversial ini, para pengusul RUU mengancam bakal melakukan pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan Kalakaua jika Kalakaua sampai menolak. Merasa tidak punya pilihan lain, Kalakaua pun terpaksa mengalah & setuju untuk meresmikan RUU tersebut menjadi konstitusi baru Kerajaan Hawaii.

Raja Kalakaua. (thevintagenews.com)

Karena RUU ini disahkan di bawah ancaman pemberontakan bersenjata, undang-undang tersebut kelak juga dikenal dengan nama "Konstitusi Bayonet" (bayonet adalah nama dari sejenis pedang pendek yang dipasang pada moncong senapan). Masih di tahun yang sama, Kalakaua juga setuju untuk memberikan hak eksklusif kepada AS untuk menggunakan pelabuhan cikal bakal Pearl Harbor. Tahun 1891, Kalakaua meninggal dunia & digantikan oleh saudarinya yang bernama Liliuokalani.

Begitu mulai berkuasa, ratu Liliuokalani memiliki rencana untuk menciptakan konstitusi baru sebagai pengganti Konstitusi Bayonet yang menurutnya kurang adil. Dalam rancangan konstitusi versi Liliuokalani ini, kekuasaan raja / ratu Hawaii bakal kembali diperluas & orang-orang pribumi Hawaii bakal diberikan hak suara dalam pemilu. Bak petir di siang bolong, rencana Liliuokalani ini langsung mengundang amarah & kekhawatiran dari orang-orang keturunan Eropa di Hawaii.



KUDETA YANG MELUMPUHKAN KERAJAAN

Pada tanggal 17 Januari 1893, sejumlah milisi keturunan Eropa yang dibantu oleh 162 personil angkatan laut AS mengepung Istana Iolani di Honolulu untuk memaksa ratu Liliuokalani turun dari tahtanya. Untuk mencegah timbulnya kerusuhan, Liliuokalani menuruti keinginan mereka & membiarkan dirinya dijadikan tahanan rumah.

Pasca peristiwa ini, para personil Liga Hawaii kemudian mendirikan badan pemerintahan sementara. Barikade-barikade yang terbuat dari timbunan karung pasir juga didirikan di sekitar bangunan-bangunan pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan aksi balas dendam dari para pendukung Liliuokalani.

John L. Stevens selaku Menteri AS untuk Hawaii yang ikut terlibat dalam kudeta Liliuokalani kemudian mengirimkan surat kepada pemerintah AS supaya Hawaii segera dijadikan wilayah AS yang baru. Namun saat Grover Cleveland dilantik menjadi presiden AS yang baru pada pada tahun 1893, ia malah memecat Stevens dari posisinya & mengirimkan komisaris khusus untuk menganalisa situasi di Hawaii.

Komisaris tersebut kemudian melaporkan kalau ratu Kerajaan Hawaii digulingkan secara paksa & mayoritas penduduk asli Hawaii tidak menyetujui peristiwa tersebut. Cleveland lantas meminta supaya Liliuokalani kembali dibiarkan memimpin Kerajaan Hawaii. Namun bukannya menurut, para pelaku kudeta justru lebih memilih untuk mendirikan negara baru yang bernama "Republik Hawaii" pada tahun 1894.

Pasukan AS di Honolulu. (Magnus Manske / wikipedia.org)

Di tempat lain, begitu mengetahui kalau pemerintah AS tidak merestu penggulingan Liliuokalani dari tahtanya, sisa-sisa pendukung Kerajaan Hawaii kemudian berkomplot untuk membubarkan Republik Hawaii lewat jalur perlawanan bersenjata.

Perlawanan yang dimaksud akhirnya meletus pada bulan Januari 1895, di mana peristiwa ini juga dikenal sebagai "Kontra Revolusi Hawaii" (Hawaiian Counter-Revolution). Namun berkat kesigapan para personil keamanan Republik Hawaii, pemberontakan tersebut dengan cepat berhasil ditumpas.

Pasca peristiwa ini, Liliuokalani yang masih menjalani tahanan rumah kemudian setuju untuk meletakkan mahkotanya secara resmi supaya para pengikutnya memperoleh pengampunan hukum. Peristiwa ini sekaligus menandai bubarnya Kerajaan Hawaii secara resmi.

Tahun 1898, AS terlibat perang melawan Spanyol di Filipina & Kepulauan Karibia. Perang tersebut sekaligus mengubah cara pandang pemerintah AS atas status Hawaii karena lokasi Hawaii yang berada di tengah-tengah Pasifik menjadikan kepulauan tersebut sebagai lokasi yang ideal untuk mendirikan pangkalan militer.

Maka, saat William McKinley naik menjadi presiden AS yang baru pada tahun 1897, Hawaii dijadikan teritori AS pada tahun 1898. Namun baru pada tahun 1959, Hawaii diterima sebagai negara bagian AS yang ke-50. Sekarang, Hawaii menjadi negara bagian termuda AS dengan sektor pariwisata & perkebunan sebagai sumber pemasukan utamanya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

 - . 2008. "Pearl Harbor". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Greenspan, J.. 2013. "Hawaii’s Monarchy Overthrown With U.S. Support, 120 Years Ago".
(www.history.com/news/hawaiis-monarchy-overthrown-with-u-s-support-120-years-ago)

Motteler, S.L.. 2008. "Hawaii". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

The Learning Network. 2012. "Jan. 17, 1893 | Hawaiian Monarchy Overthrown by America-Backed Businessmen".
(learning.blogs.nytimes.com/2012/01/17/jan-17-1893-hawaiian-monarchy-overthrown-by-america-backed-businessmen/)

U.S. Department of State. "Hawaii".
(countrystudies.us/united-states/geography-23.htm)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. Bila menelusuri sejarah bergabungnya Texas dan Hawaii ke Amerika Serikat. Maka itu bukanlah reunifikasi atau integrasi tetapi invasi atau aneksasi.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.