Kolibri, Burung Mungil Pemakan Nektar Bunga



Burung kolibri yang sedang terbang di dekat bunga. (DansPhotoArt / thespruce.com)

Kolibri adalah nama dari sejenis burung yang mudah dikenali dengan melihat ukurannya yang kecil & paruhnya yang panjang. Kemudian saat terbang, burung ini mengepak-ngepakkan sayapnya dengan amat cepat. Karena suara kepakan sayap kolibri terdengar seperti suara dengungan, burung ini pun dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama "hummingbird" (burung yang berdengung).

Ada sekitar 328 spesies burung kolibri yang sudah diketahui oleh manusia & mereka semua digolongkan dalam famili Trochilidae. Karena terdiri dari banyak spesies, kolibri pun memiliki ukuran yang bervariasi. Spesies kolibri terbesar adalah kolibri raksasa (giant hummingbird; Patagona gigas) yang panjangnya mencapai 20 cm lebih & habitatnya berada di Amerika Selatan.

Kolibri terkecil di lain pihak hanya memiliki panjang 6 cm & berat 2 gram. Spesies kolibri mungil tersebut adalah kolibri lebah (bee hummingbird; Mellisuga helenae) yang habitat aslinya berada di Kuba. Kolibri lebah sekaligus menjadi spesies burung terkecil di dunia. Saking kecilnya burung ini, telur kolibri lebah ukurannya hanya sebesar biji kopi.

Kolibri dapat ditemukan di kawasan tropis & subtropis di seluruh dunia. Habitat mereka amat bervariasi. Mulai dari tepi pantai, pegunungan tinggi, oasis di tengah gurun, hingga hutan lebat. Kolibri sendiri pada dasarnya hanya bisa hidup di habitat apapun selama tanaman berbunga bisa tumbuh di sana. Pasalnya burung ini menjadikan nektar bunga sebagai makanan utamanya. Selain nektar, kolibri juga mau memakan serangga kecil.

Bicara soal nektar, burung kolibri memiliki fisik yang benar-benar tercipta untuk membantunya hidup sebagai pemakan nektar bunga. Karena burung ini memiliki paruh yang panjang, kolibri bisa memasukkan paruhnya ke dalam mahkota bunga & kemudian menjilati bagian dasar bunga dengan lidahnya yang juga panjang. Sembari makan, kolibri bisa melayang diam di udara dengan cara mengepak-ngepakkan sayapnya dengan amat cepat.

Burung kolibri dengan lidah yang terjulur. (nytimes.com)


Kolibri memiliki sepasang sayap yang amat kuat. Saat terbang, kolibri akan mengepakkan sayapnya hingga 80 kali per detik. Jika sedang ingin terbang cepat hingga kecepatan 96 km/jam, kolibri bisa mengepakkan sayapnya hingga 200 kali per detik. Supaya tubuhnya cukup ringan untuk terbang selama mungkin di udara, kolibri sangat rajin membersihkan bulu-bulunya. Untuk menunjang kemampuannya terbang, jantung kolibri juga bisa berdenyut hingga 1.200 kali per menitnya.  

Selain bisa mengepakkan sayapnya dengan amat cepat, kolibri juga bisa terbang sambil memutar pangkal sayapnya sendiri. Berkat kemampuan terbangnya tersebut, kolibri bisa mengubah arah terbangnya secara mendadak & bahkan terbang mundur layaknya helikopter. Di lain pihak, karena kolibri menghabiskan begitu banyak waktunya untuk terbang, kolibri tidak pernah berjalan & hanya menggunakan kakinya untuk bertengger.



"MEMBEKU" DI MALAM HARI

Karena kolibri menghabiskan begitu banyak energinya hanya untuk terbang, burung kolibri pun harus pandai-pandai memanfaatkan cadangan energi yang dikandungnya. Saat malam tiba, kolibri akan tidur & aktivitas pembakaran kalori / metabolisme dalam tubuhnya menjadi jauh lebih rendah. Denyut jantung kolibri yang sedang tidur juga menurun hingga tinggal 40 kali per menit. Peristiwa menurunnya metabolisme kolibri ini dikenal dengan istilah "torpor".

Saking rendahnya metabolisme kolibri pada fase torpor, kolibri yang sedang tidur suhu tubuhnya menurun hingga hampir mendekati titik beku / nol derajat. Saat matahari sudah terbit, burung ini akan menggetarkan badannya terlebih dahulu selama sekitar 1 menit supaya tubuhnya menjadi lebih hangat & metabolismenya meningkat. Sesudah itu, barulah burung ini memulai aktivitasnya terbang dari bunga ke bunga.

Kolibri bukanlah burung yang bisa hidup di lingkungan yang suhunya terlalu dingin. Itulah sebabnya kolibri yang tinggal di wilayah 4 musim memiliki kebiasaan bermigrasi ke wilayah yang lebih hangat setiap kali musim dingin tiba. Spesies kolibri Rufous (Selasphorus rufus) diketahui bisa terbang sejauh lebih dari 4.800 km dari Alaska menuju Meksiko saat melakukan migrasi.

Telur burung kolibri & perbandingan ukurannya dengan jari manusia. (Mass1m01973  / reddit.com)

Kolibri menampilkan dimorfisme seksual yang berarti burung jantan & betina memiliki wujud yang berbeda. Burung jantan umumnya memiliki warna bulu yang lebih mencolok & beragam, sementara burung betina memiliki warna yang lebih monoton supaya lebih mudah berkamuflase saat sedang mengurus sarangnya. Musim kawin kolibri biasanya terjadi saat bunga yang menyediakan nektar makanannya sedang melimpah.

Saat musim kawin tiba, pejantan mencoba menarik perhatian betina dengan cara bernyanyi atau melakukan tarian sambil terbang di hadapan betina. Jika betina tertarik, ia kemudian akan kawin dengan pejantan. Sesudah kawin, betina kemudian akan pergi mencari tempat untuk membangun sarangnya.

Sarang kolibri biasanya dibangun di tempat-tempat yang tinggi supaya aman dari hewan pemangsa di permukaan tanah. Tidak jarang kolibri membangun sarangnya di benda-benda buatan manusia selama benda tersebut lokasinya berada jauh di tanah. Entah itu di rumah burung kecil, di lonceng angin (wind chime), atau bahkan di tali jemuran.

Sarang kolibri bentuknya menyerupai tabung pendek yang terbuat dari ranting, daun kering, bulu burung, lumut, & jaring laba-laba. Hanya betina yang terlibat dalam kegiatan membangun sarang & mengurus anakan. Seekor kolibri betina memerlukan waktu antara 5 - 10 hari untuk membangun sarangnya. Jika sarangnya sudah jadi, kolibri betina bisa menggunakan sarang yang sama hingga beberapa tahun berikutnya.



SIKLUS HIDUP & MUSUH ALAMIAH

Kolibri betina selanjutnya akan mengeluarkan 2 butir telur berbentuk oval ke dalam sarangnya. Sesudah itu, betina akan mengerami telurnya hingga menetas 19 hari kemudian. Bayi kolibri yang baru menetas belum memiliki bulu & matanya masih tertutup. Namun sesudah itu, bayi burung kolibri secara berangsur-angsur akan menumbuhkan bulunya & sudah bisa mengatur suhu tubuhnya pada usia 12 hari.

Induk kolibri memberi makan anaknya dengan nektar & serangga kecil. Bayi kolibri akan diasuh oleh induknya hingga usia 26 hari. Sesudah itu, ia sudah harus meninggalkan sarangnya & hidup mandiri. Di alam liar, seekor kolibri normalnya hanya bisa hidup hingga usia 5 tahun. Sementara kalau di dalam tangkapan, kolibri bisa hidup hingga usia 17 tahun.

Laba-laba yang sedang memakan burung kolibri. (Donell S. Frank / whatsthatbug.com)


Karena kolibri memiliki ukuran yang kecil, burung ini rentang dimangsa oleh hewan-hewan pemakan serangga terbang. Mulai dari burung besar, ular, laba-laba besar, atau bahkan belalang sembah. Pada malam hari, burung kolibri yang sedang tidur juga rentan diserang oleh burung hantu & kelelawar.

Untuk melindungi diri, burung kolibri memanfaatkan kemampuan terbangnya yang cekatan. Jika pemangsanya berukuran tidak jauh berbeda darinya, burung kolibri juga bisa membela diri dengan cara mematuk & menerjang musuhnya.

Seperti halnya hewan pemakan nektar lainnya, burung kolibri juga membantu penyerbukan pada bunga-bunga yang disinggahinya. Saat burung ini sedang makan, serbuk sari yang menempel padanya tanpa sengaja akan jatuh ke putik bunga sehingga terjadilah penyerbukan. Di Brazil, ada setidaknya 58 spesies tanaman yang membutuhkan bantuan burung kolibri supaya bisa mengalami penyerbukan.

Burung kolibri bukan hanya dibutuhkan oleh bunga. Beberapa spesies kutu bunga / akarina (subkelas Acari) mengandalkan kolibri sebagai perantara untuk berkembang biak. Saat bunga tempatnya tinggal disinggahi oleh kolibri, akarina tersebut akan hinggap pada kolibri. Ketika kolibri tadi terbang ke bunga lainnya, akarina tersebut juga akan pindah ke bunga sehingga ia bisa memperoleh tempat baru untuk menghasilkan keturunannya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Trochilidae



REFERENSI

Animalia. "Bee Hummingbird".
(animalia.bio/bee-hummingbird)

Camfield, A.. 2004. "Trochilidae".
(animaldiversity.org/accounts/Trochilidae/)

Coppar, S.. "Hummingbird guide: species facts and where to see".
(www.discoverwildlife.com/animal-facts/birds/facts-about-hummingbirds/)

Lambert, J.. 2020. "This hummingbird survives cold nights by nearly freezing itself solid".
(www.sciencenews.org/article/hummingbirds-black-metaltail-cold-torpor)

San Diego Zoo. "Hummingbird".
(animals.sandiegozoo.org/animals/hummingbird)

Whte, J.. "Hummingbird Facts and Information that is far from boring".
(www.hummingbird-guide.com/hummingbird-facts.html)
   






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.