Merak Hijau, Burung Megah Penghuni Rimba Asia Tenggara



Seekor merak hijau jantan dengan bulu ekor yang terkembang. (endriqstudio / pixabay.com)

Merak hijau (green peafowl; Pavo muticus) adalah nama dari spesies burung merak yang - sesuai namanya - memang berwarna dominan hijau. Burung ini memiliki warna hijau pada tubuh bagian depan & bulu panjang di bagian ekornya. Sayapnya berwarna campuran biru & hitam. Bagian sekeliling matanya berwarna hitam. Sementara bagian kepalanya berwarna campuran biru, hijau terang, & hitam. Kemudian di bagian atas kepalanya, terdapat jambul panjang berwarna gelap.

Ciri khas dari burung merak adalah bulu ekornya yang panjang & indah. Hal tersebut juga berlaku untuk burung merak hijau. Hanya burung jantan yang memiliki bulu panjang di bagian ekornya. Panjang dari bulu ekor tersebut bisa mencapai 1 meter.

Dalam kondisi terlipat, bulu tersebut nampak memanjang di belakang tubuhnya. Namun saat dimekarkan, bulu ekor tadi nampak menyerupai kipas raksasa yang penuh dengan bulatan-bulatan berbentuk mata.

Fungsi dari bulu ekor ini adalah untuk menarik perhatian betina. Normalnya semakin besar ukuran ekor pejantan & semakin banyak pola berbentuk mata yang ada pada ekornya, maka semakin besar pulalah ketertarikan betina pada pejantan. Namun ekor yang ukurannya terlalu besar juga kurang disukai oleh betina. Pejantan dengan ekor yang ideal bisa dikerumuni oleh beberapa ekor betina sekaligus.

Burung merak hijau hanya dapat ditemukan di Benua Asia. Tepatnya di Myanmar, Indocina, Malaysia, Thailand, & Cina selatan. Di Indonesia sendiri, burung merak hijau hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Misalnya di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Karena persebaran habitatnya itulah, burung merak hijau juga dikenal dengan nama "merak Burma" (Burmese peafowl) serta "merak Jawa" (Java peafowl).

Seperti halnya ayam, burung merak hijau adalah hewan omnivora alias pemakan segala. Makanan mereka terdiri dari cacing, serangga, biji-bijian, tunas, buah, hingga rumput. Burung ini mencari makannya di atas permukaan tanah. Namun burung ini juga bisa terbang & bertengger di puncak pohon yang tinggi jika ingin beristirahat sambil berteduh.


Merak hijau jantan yang sedang terbang. (Kata Mahakayi / projectnoah.org)


PERILAKU REPRODUKSI MERAK HIJAU

Musim kawin burung merak hijau terjadi pada bulan April hingga Juni. Burung merak jantan & betina memiliki penampilan yang berbeda. Jika burung merak jantan memiliki bulu ekor yang panjang & bisa dibentangkan bak kipas, maka betina memiliki ekor yang pendek layaknya ayam. Untuk menarik perhatian betina, pejantan akan membentangkan bulu ekornya sambil berkokok & menari di hadapan betina.

Jika betina menyukai pejantan, keduanya akan melakukan perkawinan. Sesudah kawin, betina akan pergi mencari tempat yang aman untuk menaruh telur-telurnya di atas tanah. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh betina berjumlah antara 4 - 6 ekor.

Telur-telur tersebut kemudian akan dierami selama 28 hari oleh betina supaya bisa menetas. Karena betina memiliki warna bulu yang serupa dengan lingkungan sekitarnya, betina bisa mengerami telurnya sambil bersembunyi dari musuhnya.

Anak merak sudah bisa terbang pada usia 2 minggu, namun ia akan tetap tinggal bersama induknya hingga usia 1 tahun. Usia yang juga merupakan musim kawin perdana bagi sang merak muda. Merak hijau tergolong sebagai burung yang berumur panjang karena di dalam tangkapan, mereka bisa hidup hingga usia 25 tahun. Seekor merak hijau bisa tumbuh hingga sepanjang 1 meter lebih, sementara merak jantan panjangnya bisa mencapai 2,4 meter jika panjang bulu ekornya juga dihitung.

Merak hijau betina & anaknya. (wikiwand.com)

Merak hijau & merak India adalah 2 merak yang berasal dari spesies berbeda. Jika merak hijau (Pavo muticus) memiliki tubuh berwarna dominan hijau & jambul yang panjang, maka merak India (Pavo cristatus) memiliki tubuh berwarna dominan biru & jambul yang lebih pendek. Meskipun keduanya berasal dari spesies berbeda, merak hijau & merak India bisa melakukan perkawinan silang & menghasilkan keturunan yang normal.

Merak hasil persilangan merak hijau & India dikenal dengan nama merak Spalding karena orang yang mempopulerkan keturunan silang ini adalah Spalding, seorang pembiak merak asal California, Amerika Serikat.

Merak Spalding memiliki warna bulu & ukuran tubuh yang serupa dengan merak hijau, namun dengan jambul pendek layaknya merak India. Merak Spalding juga memiliki cangkang telur yang tebal, sehingga tidak jarang ada anak merak Spalding yang mati saat baru menetas.



BURUNG INDAH YANG PANDAI MENYAMAR

Sebagai penghuni alam liar, merak hijau juga memiliki musuh. Hewan yang menjadi musuh utama merak hijau di alam liar adalah kucing-kucing besar semisal harimau. Sebagai bentuk pertahanan diri yang paling dasar, merak hijau akan memanfaatkan tubuhnya yang berwarna kehijauan untuk bersembunyi di antara kerimbunan tanaman. Merak hijau juga memiliki indra penglihatan yang tajam.

Jika merak hijau berhasil dipergoki oleh musuhnya, merak hijau bisa berlari cepat atau terbang ke tempat yang tinggi. Kendati merak hijau memang bisa terbang, mereka tidak bisa melakukannya dalam jarak yang terlalu jauh. Jika merak hijau terlanjur berhasil ditangkap oleh musuhnya, merak hijau masih bisa melawan dengan memakai cakarnya yang tajam.

Sepasang burung merak hijau yang sedang bertarung. (Candra Firmansyah / wikipedia.org)

Ancaman dari hewan predator bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan ancaman yang datang dari manusia. Akibat bulunya yang indah, burung merak hijau kerap ditangkap dari habitat liarnya untuk dijual sebagai hewan peliharaan atau diambil bulu & dagingnya. Telur burung ini juga kerap diambili untuk dijual lagi. Di sejumlah daerah, merak hijau juga kerap dibunuh memakai racun karena dianggap sebagai hama pertanian.

Kombinasi dari hal-hal tadi menyebabkan merak hijau kini dikategorikan sebagai hewan yang terancam mengalami kepunahan (endangered). Berdasarkan data tahun 2005, jumlah total burung merak hijau di alam liar diperkirakan kurang dari 10.000 ekor.

Supaya burung ini tidak sampai punah, sejumlah lokasi pun sudah ditetapkan sebagai taman nasional supaya merak hijau bisa berkembang biak di dalamnya. Di Cina selatan & Laos, penyuluhan juga digelar supaya warga lokal tidak lagi membunuh merak hijau secara besar-besaran.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : Pavo muticus (Linnaeus, 1766)



REFERENSI

Barry. "Spalding Peafowl".
(feathersite.com/Poultry/Peafowl/BRKSpalding.html)

BirdLife. "Green Peafowl Pavo muticus".
(datazone.birdlife.org/species/factsheet/green-peafowl-pavo-muticus)

Cowell, D.. "Green peafowl (Pavo muticus)".
(www.gbwf.org/pheasants/green_peafowl.html)

Fink, K.W.. "Green peafowl (Pavo muticus)".
(www.arkive.org/species/GES/birds/Pavo_muticus/)

J.B. Hernowo & W.T. Wasono. 2006. "Population and Habitat of Javan Green Peafowl (Pavo muticus muticus Linnaeus 1758) at Alas Purwo National Park, East Java".
(download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1323093&val=230&title=POPULATION%20AND%20HABITAT%20OF%20JAVAN%20GREEN%20PEAFOWL%20Pavo%20muticus%20muticus%20Linnaeus%201758%20AT%20ALAS%20PURWO%20NATIONAL%20PARK%20EAST%20JAVA%20Populasi%20dan%20Habitat%20Merak%20Hijau%20Jawa%20Pavo%20muticus%20muticus%20Linnaeus%201758%20Di%20Taman%20Nasional%20Alas%20Purwo%20Jawa%20Timur)

Meggitt, J.. 2017. "Why Do Peacocks Spread Their Feathers?".
(animals.mom.com/visual-differences-between-male-female-peacocks-7038090.html)

Parker, L.. 2017. "How Do Peacocks Protect Themselves?".
(animals.mom.com/colors-male-peacock-reproduce-11329.html)

Peacocks UK. "Spalding Peafowl".
(www.peacocksuk.com/peafowl-breeds/spalding-peacocks/)

Sawe, B.E.. 2019. "Can Peacocks Fly?".
(www.worldatlas.com/articles/can-peacocks-fly.html)

  






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.