Monster-Monster Raksasa di Film "Godzilla vs. Kong"



Godzilla & Kong saat bertarung di atas kapal induk.

Industri film Jepang & Amerika Serikat (AS) memiliki karakter monster raksasanya masing-masing. Jika industri film Jepang memiliki Godzilla sebagai karakter monster raksasanya yang paling terkenal, maka industri film AS memiliki sosok King Kong. Berkat popularitas tinggi yang dimiliki oleh keduanya, muncullah ide untuk membuat film yang membenturkan kedua karakter tadi.

Film "Godzilla vs. Kong" (GvK; Godzilla lawan Kong) yang dirilis pada pertengahan 2021 lalu adalah hasilnya. Sesuai dengan judulnya, film GvK memang menampilkan pertarungan antara Godzilla melawan Kong sebagai fokus cerita utamanya. Film GvK merupakan lanjutan film "Kong : Skull Island" (2017) serta "Godzilla : King of the Monsters" (2019) karena lur cerita GvK masih memiliki hubungan dengan kedua film tadi.

Meskipun film ini mengusung judul "Godzilla vs. Kong", Godzilla & Kong bukanlah satu-satunya monster raksasa yang dimunculkan dalam film ini. Selain Godzilla & Kong, film GvK juga menampilkan sosok-sosok monster raksasa lain yang tidak kalah menakutkan. Berikut ini adalah monster-monster raksasa yang muncul di film GvK.



!! PERINGATAN !!
Bagian sesudah ini bakal banyak menampilkan spoiler / bocoran alur cerita.
Silakan lanjutkan membaca jika anda sudah paham dengan resikonya.



GODZILLA

Godzilla saat menyemburkan nafas atomiknya.

Monster raksasa yang bentuknya menyerupai dinosaurus bipedal / berkaki 2. Godzilla memiliki pola hidup menyerupai hewan amfibi yang berarti Godzilla bisa hidup di darat maupun di dalam air. Saat sedang berada di darat, Godzilla bisa berjalan dengan memakai kedua kakinya. Namun saat sedang berada di air, Godzilla bisa berenang dengan cara meliuk-liukkan tubuh & ekornya.

Godzilla memiliki sifat teritorial tinggi & menganggap seluruh permukaan Bumi sebagai wilayahnya. Jika Godzilla merasakan keberadaan makhluk raksasa lain, Godzilla akan menyerang makhluk tersebut hingga makhluk lawannya tewas / bersedia mengaku Godzilla sebagai pemimpinnya. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa Godzilla nantinya terlibat konflik melawan Kong.

Sifat Godzilla yang tidak mau mengalah ditunjang oleh kemampuan bertarungnya yang luar biasa. Dalam pertarungan jarak dekat, Godzilla bisa menyerang musuhnya secara bertubi-tubi dengan memakai cakar, gigi, & sabetan ekornya. Kemudian saat sedang berada di air, Godzilla bisa mengalahkan musuhnya dengan cara menyeret musuhnya ke dalam air & kemudian memegangi musuhnya hingga mati tenggelam.

Dari sekian banyak metode serangan yang bisa dilancarkan oleh Godzilla, tidak ada yang lebih menakutkan dibandingkan semburan nafas atomiknya. Setiap kali Godzilla hendak menyemburkan nafas atomiknya, lempeng-lempeng sirip di punggungnya akan menyala secara beruntun dari ujung ekor hingga ke bagian belakang leher.

Saat Godzilla akhirnya benar-benar menyemburkan nafas atomiknya, akan muncul sinar berwarna biru & berdaya rusak tinggi dari mulutnya. Godzilla menggunakan nafas atomik untuk menyerang musuhnya dari jarak jauh. Daya rusak yang dimiliki oleh nafas atomik sungguh luar biasa. Pasalnya benda apapun yang terkena semburan nafas atomik bakal langsung hancur.

Godzilla bahkan bisa menggunakan nafas atomiknya untuk melubangi tanah hingga tembus ke Hollow Earth (suatu rongga raksasa yang berada jauh di bawah permukaan Bumi). Satu-satunya benda yang diketahui tidak bisa dihancurkan oleh nafas atomik Godzilla adalah potongan lempeng sirip Godzilla.



KONG

Kong saat memegang senjata kapaknya.

Monster raksasa yang bentuknya menyerupai gorila. Kong aslinya tinggal di sebuah pulau terpencil yang bernama Skull Island (Pulau Tengkorak). Namun kemunculan Godzilla menyebabkan rombongan ilmuwan terpaksa memindahkan Kong ke luar pulau. Pasalnya Godzilla ingin supaya semua makhluk raksasa tunduk di hadapannya, sementara Kong memiliki sifat mandiri & tidak ingin diatur oleh makhluk raksasa lainnya.

Kong aslinya bukanlah satu-satunya monster gorila raksasa yang hidup di Bumi. Namun konflik melawan monster-monster raksasa di masa lampau menyebabkan monster spesies Kong mengalami kepunahan hingga tinggal menyisakan Kong.

Saat jumlah makhluk spesies Kong masih melimpah, mereka pernah menjadi spesies paling dominan di Hollow Earth. Mereka bahkan sempat menciptakan senjata menyerupai kapak yang bagian mata kapaknya terbuat dari lempengan sirip Godzilla.

Kong tidak bisa berbicara, namun bisa berkomunikasi dengan manusia lewat bahasa isyarat. Dari segi fisik, Kong sebenarnya tidak sekuat Godzilla. Namun karena Kong bisa melompat-lompat & memanjat tempat tinggi secara cekatan, Kong pun bisa merepotkan Godzilla dengan kelincahannya.

Kong juga memiliki tangan yang lebih panjang dibandingkan tangan Godzilla, sehingga Kong memiliki jangkauan serang yang lebih jauh dalam pertarungan jarak dekat. Selain bertarung memakai tangan, Kong juga bisa menggunakan giginya yang tajam untuk menggigit & melukai lawannya hingga kehabisan darah.

Kong bukan hanya mahir bertarung memakai tangan kosong. Dalam pertarungan melawan Godzilla, Kong diketahui menggunakan senjata menyerupai kapak raksasa. Kapak tersebut bagian batangnya yang terbuat dari tulang panjang, sementara mata kapaknya terbuat dari lempeng sirip Godzilla. Karena lempeng sirip Godzilla tidak bisa dihancurkan oleh nafas atomik Godzilla, Kong pun bisa menggunakan mata kapaknya untuk menangkis serangan nafas atomik Godzilla.



MECHAGODZILLA

Mechagodzilla yang sedang mencengkeram kepala Godzilla.

Robot raksasa yang diciptakan oleh manusia untuk mengalahkan monster raksasa lainnya, khususnya Godzilla. Karena Mechagodzilla pada dasarnya adalah versi robot dari Godzilla, Mechagodzilla pun memiliki desain yang mirip dengan sosok Godzilla aslinya. Namun Mechagodzilla juga dilengkapi dengan aneka macam perangkat tambahan untuk membantunya bertarung.

Perangkat tambahan tersebut di antaranya adalah penembak misil, roket untuk terbang, ekor dengan bor di ujungnya, & meriam mulut yang bisa menembakkan nafas atomik berwarna merah. Berkat aneka macam persenjataan tersebut, Mechagodzilla pun menjadi sosok yang kuat sekaligus lincah. Sampai-sampai Godzilla saja merasa kewalahan saat harus melawan Mechagodzilla seorang diri.

Mechagodzilla dikendalikan dari jauh dengan memakai pilot manusia & jaringan syaraf di tengkorak Ghidorah (monster naga berkepala 3 yang pernah dikalahkan Godzilla di masa lampau). Tengkorak Ghidorah memiliki fungsi layaknya komputer karena Mechagodzilla memiliki sistem operasi yang rumit & hanya bisa dijalankan dengan memakai jaringan syaraf monster raksasa lainnya.

Tengkorak Ghidorah.

Mechagodzilla juga amat mudah mengalami masalah kehabisan energi saat sedang dioperasikan. Supaya masalah tersebut bisa diatasi, Mechagodzilla pun memerlukan pasokan elemen energi dari Hollow Earth. Namun penggunaan energi dari Hollow Earth sesudah itu malah menimbulkan masalah baru.

Begitu Mechagodzilla menerima pasokan elemen energi dari Hollow Earth, kepribadian Ghidorah langsung bangkit sehingga "jiwa" Ghidorah sesudah itu bisa membajak Mechagodzilla & menggunakannya sebagai tubuh barunya. Dampaknya, Mechagodzilla pun mulai bertindak membabi buta karena tidak bisa lagi dikendalikan oleh manusia.



SKULLCRAWLER

Skullcrawler.

Monster raksasa yang bentuknya menyerupai kadal berkaki 2 & berekor panjang. Skullcrawler aslinya hanya hidup di Skull Island. Di habitat aslinya tersebut, Skullcrawler menyandang reputasi sebagai salah satu makhluk paling menakutkan karena sifatnya yang agresif & nafsu makannya yang tinggi. Skullcrawler menyerang lawannya dengan cara menggigit, mencakar, & melilitkan ekornya yang panjang hingga musuhnya tidak bisa lagi bergerak.

Skullcrawler sempat dibawa ke luar Skull Island oleh manusia supaya Skullcrawler tersebut bisa dimanfaatkan sebagai kelinci percobaan untuk menguji Mechagodzilla. Skullcrawler terbukti bukanlah tandingan Mechagodzilla karena begitu kedua kakinya dicengkeram oleh Mechagodzilla, Skullcrawler tidak bisa lagi melawan & akhirnya mati akibat semburan nafas atomik Mechagodilla.



WARBAT

Kong saat bertarung melawan 2 ekor Warbat.

Monster terbang raksasa yang bentuknya seperti campuran antara ular kobra & ikan pari raksasa. Warbat adalah monster yang hanya ditemukan di kawasan Hollow Earth. Untuk bergerak, Warbat akan merentangkan jumbai di belakang kepalanya & kemudian mengepakannya layaknya sayap pada kelelawar. Warbat adalah predator yang agresif karena makhluk ini tidak segan-segan menyerang makhluk raksasa lainnya, termasuk Kong.

Warbat mengandalkan taktik serangan mendadak untuk mendapatkan mangsanya. Saat Warbat merasakan keberadaan makhluk lain yang menurutnya bisa dimakan, Warbat akan bersembunyi di balik bukit.

Saat mangsa Warbat sudah berada dalam jarak yang cukup dekat, Warbat secara tiba-tiba akan menerkam mangsanya. Warbat juga memiliki perilaku berburu secara berkelompok karena Warbat bisa bekerja sama dengan Warbat lainnya untuk menaklukkan mangsa yang tidak bisa ditaklukkan sendirian.

Warbat bertarung dengan cara menggigit lawannya memakai mulutnya yang dipenuhi oleh gigi-gigi tajam. Supaya lawannya tidak bisa bergerak saat hendak digigit, Warbat akan melilitkan tubuh yang panjang di sekeliling musuhnya. Warbat juga bisa menyelimuti kepala lawannya dengan memakai jumbainya supaya lawan Warbat mati akibat kehabisan nafas.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

(Film) Dougherty, M.. 2019. "Godzilla : King of the Monsters".

(Film) Wingard, A.. 2021. "Godzilla vs. Kong".

(Film) Vogl-Roberts, J.. 2017. "Kong : Skull Island".

 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.