Sendero Luminoso, "Jalan Bersinar" yang Membuat Peru Terpecah Belah



Pasukan Sendero Luminoso.

Amerika Latin adalah sebutan untuk kawasan di Benua Amerika yang mayoritasnya berbahasa Spanyol & Portugal. Jika dibandingkan dengan kawasan Amerika Utara - khususnya AS - kawasan Amerika Latin relatif lebih tertinggal dalam hal kemakmuran & perkembangan teknologi. Salah satu sebab ketertinggalan tersebut adalah kurang stabilnya aktivitas pemerintahan di negara-negara Amerika Latin yang ditandai dengan banyaknya aktivitas kudeta & pemberontakan. Dari sekian banyak pemberontakan yang terjadi di Amerika Latin, salah satu kelompok pemberontak yang cukup terkenal adalah Sendero Luminoso yang berbasis di Peru.

Sendero Luminoso (Shining Path; Jalan Bersinar) atau lengkapnya adalah Partido Comunista de Peru - Sendero Luminoso (PCP-SL; Partai Komunis Peru - Jalan Bersinar) adalah kelompok pemberontak berhaluan Maoisme (salah satu aliran komunisme yang dicetuskan oleh pemimpin Cina, Mao Zedong) yang mulai aktif di Peru sejak dekade 1980-an.

Nama "jalan bersinar" (atau jalan terang, kalau menurut terjemahan versi lain) pada kelompok ini berasal dari slogan "Marxisme-Leninisme akan membuka jalan bersinar menuju revolusi" yang pertama kali dicetuskan oleh Jose Carlos Mariategui, pendiri Partai Komunis Peru. Selain terlibat konflik dengan pemerintah Peru, Sendero Luminoso juga bermusuhan dengan kelompok pemberontak lain yang bernama Tupac Amaru pada dekade 1980-an.

Saat kelompok ini sedang aktif-aktifnya, Sendero Luminoso sangat terkenal karena metodenya yang terkesan brutal dalam menghabisi orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka. Beberapa contoh metode eksekusi mereka yang diketahui antara lain membakar korbannya hidup-hidup, menimpuki dengan batu, menggorok leher, mencekik, & menembak korbannya dari jarak sangat dekat. Metode brutal dari Sendero Luminoso sendiri tidak lepas dari pola pikir para anggotanya yang menganggap bahwa hak-hak asasi manusia hanyalah wujud propaganda dari kaum kapitalis AS & pemakaian kekerasan dianggap sebagai hal yang wajar untuk menggapai tujuan Sendero Luminoso.

Selain seputar kebrutalannya dalam beraksi, Sendero Luminoso juga terkenal dengan penerapan ideologi komunisnya yang cenderung kaku di sejumlah wilayah taklukannya. Sebagai organisasi komunis Maois, Sendero Luminoso menolak segala macam bentuk pasar bebas sehingga kelompok tersebut kerap menyerang target-target semisal pasar rakyat maupun fasilitas milik perusahaan asing. Suatu tindakan yang nyatanya malah membuat Sendero Luminoso dimusuhi oleh sejumlah golongan petani karena bagi para petani, pasar adalah sumber pendapatan utama mereka karena para petani memasarkan produk-produk pertanian mereka di sana.


Peta dari Peru beserta zona-zona utamanya.


LATAR BELAKANG & PEMBENTUKAN

Wilayah Peru secara garis besar bisa dibagi menjadi 3 zona utama : Costa (pantai) di sebelah barat, Sierra (pegunungan) di bagian tengah, & Montana (hutan) di sebelah timur. Dari ketiga zona tersebut, Costa adalah zona yang paling maju di mana kota-kota besar Peru - termasuk Lima, ibukota Peru - beserta aktivitas perekonomian skala besarnya terpusat di zona tersebut. Zona Sierra & Montana di sisi lain hampir tidak tersentuh oleh pembangunan sebagai akibat dari medannya yang sulit ditembus. Minimnya pembangunan di 2 zona tersebut pada gilirannya membuat masyarakat di 2 zona tersebut bisa dikatakan terisolasi dari kawasan perkotaan Peru.

Selain soal masalah tidak meratanya pembangunan, Peru juga memiliki masalah soal kesenjangan sosial. Perekonomian Peru didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang lebih suka merekrut orang-orang keturunan Eropa sebagai pegawainya. Di lain pihak, penduduk pribumi alias suku Indian yang jumlahnya lebih banyak namun tingkat pendidikannya lebih rendah lebih banyak menduduki pos-pos pekerja kasar dengan jam kerja yang padat & bayaran yang rendah. Selebihnya, orang-orang yang tinggal di luar kawasan perkotaan umumnya hanya bekerja sebagai petani miskin yang hidup dalam kondisi & fasilitas yang serba terbatas.

Lebarnya kesenjangan sosial & tingginya angka kemiskinan pada gilirannya menimbulkan rasa tidak puas dari kaum pribumi kepada pemerintah. Di tengah-tengah meningkatnya rasa tidak percaya akan pemerintah inilah, ideologi sayap kiri mulai tumbuh dengan memanfaatkan masyarakat kelas bawah sebagai basis massanya.

Sebenarnya ideologi sayap kiri di Peru sudah mulai ada sejak dekade 1920-an yang ditandai dengan berdirinya Partai Komunis Peru (Partido Comunista de Peru; PCP). Namun baru ketika memasuki dekade 1960-an yang ditandai dengan munculnya Kuba sebagai negara poros komunis baru di kawasan Amerika Latin, ideologi sayap kiri di Peru mulai mengalami perkembangan yang pesat & diajarkan secara luas di kampus-kampus oleh para simpatisan komunis.

Salah satu tokoh komunis Peru yang mulai menampakkan tajinya pada periode ini adalah Abimael Guzman, anggota PCP yang juga bekerja sebagai dosen filsafat sejak tahun 1962 di Universitas San Cristobal Huamanga, Ayacucho, Peru selatan. Selama mengajar, Guzman juga mulai mengumpulkan orang-orang di universitas - khususnya mahasiswa - sebagai pendukungnya. Hasilnya, banyak dari alumni universitas tempat Guzman mengajar yang kelak bekerja sebagai guru & turut mengajarkan ideologi Guzman di sekolah-sekolah tempat mereka bekerja. Dengan cara inilah, Guzman berhasil mengumpulkan simpatisan dari seluruh penjuru Ayacucho & sekitarnya.

Bendera komunis yang juga merupakan bendera Sendero Luminoso. (Sumber)

Waktu terus berjalan. Sosok Guzman menjadi semakin populer & jumlah simpatisannya juga terus bertambah. Semakin kuatnya sosok Guzman pada gilirannya membuat PCP terpecah menjadi 2 kubu : kubu pro komunis Bolshevik (Uni Soviet) yang berbasis di Lima & kubu pro komunis Maois (Cina) pimpinan Guzman yang berbasis di Ayacucho.

Kubu pro komunis Bolshevik dalam perkembangannya mengalami perpecahan lebih lanjut sehingga kubu pro Maois pimpinan Guzman pun kini menjadi kubu paling dominan dalam tubuh PCP. Ketika Guzman merasa semakin yakin akan kekuatan kelompoknya inilah, ia & para simpatisannya mulai menampakkan aksi-aksi radikalnya secara terang-terangan dengan harapan bisa segera mengubah Peru menjadi negara berideologi komunis Maois...



AKTIVITAS SENDERO LUMINOSO

Dimulainya Sinar Sang Pejuang Komunis

Sendero Luminoso mulai menampakkan eksistensi mereka pada bulan Mei 1980 di kota Chuschi ketika sejumlah anggota mereka merampas kotak-kotak berisi kertas pemilu & kemudian membakarnya. Namun, aksi sabotase pemilu tersebut berhasil diredam dengan cepat ketika pihak keamanan Peru berhasil meringkus para pelakunya & kemudian mengirimkan kotak-kotak berisi kertas pemilu yang baru. Pemilu selanjutnya berlangsung tanpa gangguan & aksi yang dilakukan oleh anggota Sendero Luminoso tersebut nyaris tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat Peru.

Pasca peristiwa pembakaran kotak-kotak berisi kertas pemilu tersebut, Sendero Luminoso semakin sering melakukan aksi-aksi penyerangan di mana target utama dari serangan Sendero Luminoso mencakup kediaman dari tuan tanah setempat & kompleks perkantoran milik perusahaan asing yang mereka anggap sebagai simbol kapitalisme.

Tak hanya itu, Sendero Luminoso juga kerap menyerang bus-bus berisi turis asing untuk merampok penumpangnya & mendanai kegiatan bersenjata mereka. Lebih lanjut, untuk mendapatkan stok persenjataan yang mereka butuhkan, Sendero Luminoso juga sering melakukan serangan ke kompleks pertambangan untuk mendapatkan dinamit & ke pos polisi untuk mendapatkan senjata api.

Hanya dalam waktu 2 tahun sejak kemunculan pertamanya, Sendero Luminoso berhasil mengembangkan dirinya & wilayah kekuasaannya dengan cepat. Kunci dari kesuksesan Sendero Luminoso tersebut terletak pada kelihaian mereka dalam menarik simpati masyarakat lokal. Selain membagi-bagikan tanah yang mereka rebut dari tuan tanah setempat kepada para petani, Sendero Luminoso juga turut membantu menyediakan layanan-layanan sosial kepada penduduk setempat yang selama ini tidak disediakan oleh pemerintah, mulai dari pendidikan, bantuan pertanian, pelayanan kesehatan, hingga tenaga keamanan. Selain dengan teknik penyediaan layanan sosial, Sendero Luminoso juga menggunakan teknik intimidasi di mana mereka yang tidak mau bergabung dengan Sendero Luminoso akan disiksa & bahkan dibunuh di depan penduduk-penduduk lokal lainnya.

Peta aktivitas Sendero Luminoso pada dekade 1980-an. (Sumber)

Pemerintah pusat Peru sendiri sebenarnya tidak hanya berdiam diri dalam menyikapi aktivitas dari Sendero Luminoso. Awalnya, menteri urusan dalam negeri Peru saat itu, Jose Maria de la Jara, berpikir bahwa Sendero Luminoso tidak lebih dari segerombolan bandit biasa yang sepak terjangnya bisa diatasi cukup dengan kekuatan polisi semata.

Namun, rendahnya kualitas serta kedisiplinan dari anggota kepolisian, seringnya mereka melakukan intimidasi kepada penduduk sipil, & adanya aroma persaingan antar divisi menjadi faktor utama yang menyebabkan upaya pemberangusan Sendero Luminoso menjadi tidak efektif. Tak hanya itu, sistem perekrutan & pelatihan anggota Sendero Luminoso yang sangat ketat juga membuat kelompok pemberontak ini begitu sulit disusupi oleh agen-agen rahasia kepolisian.


Konflik dengan Polisi, Militer, & Milisi Petani

Bulan Maret 1982, Sendero Luminoso yang selama ini hanya melakukan serangan-serangan sporadis mulai melakukan serangan berskala besarannya di mana sasaran dari serangan tersebut adalah kompleks penjara berpengamanan maksimum di Ayacucho. Dalam serangan tersebut, Sendero Luminoso berhasil membebaskan 200 orang lebih tahanan.

Tak lama berselang, Sendero Luminoso menyerang kantor-kantor pemerintahan setempat, membakar pabrik milik perusahaan asing Bayer, & menyabotase instalasi listrik di dekat kota Lima sehingga ibukota Peru tersebut sempat dilanda mati listrik selama beberapa jam. Situasi ini pada akhirnya memaksa Presiden Fernando Belaunde untuk mulai melibatkan militer sejak akhir tahun 1982 dalam membasmi Sendero Luminoso.

Tak lama setelah mulai dilibatkan, militer & polisi Peru mulai membagi tugas di mana militer fokus untuk melindungi sektor-sektor penting dari serangan Sendero Luminoso, sementara polisi lebih fokus dalam taktik ofensif seperti patroli & penangkapan. Pihak militer sendiri cenderung melakukan pendekatan yang lebih lunak kepada penduduk sipil sehingga rasa respek & percaya dari penduduk lokal kepada aparat Peru pun mulai meningkat. Lebih lanjut, lebih seringnya polisi Peru dalam melakukan patroli juga berhasil membatasi ruang gerak para anggota Sendero Luminoso & membuat mereka bisa lebih sering mendapatkan informasi seputar sepak terjang Sendero Luminoso dari para penduduk lokal.

Kubu Sendero Luminoso yang mulai terdesak oleh aksi gabungan militer & kepolisian akhirnya semakin sering melakukan cara-cara kekerasan untuk mengintimidasi penduduk lokal. Mereka yang dituduh bekerja sama dengan militer bakal langsung dibunuh secara brutal oleh anggota Sendero Luminoso.

Tindakan tersebut di lain pihak malah berefek negatif bagi Sendero Luminoso sendiri karena menurunkan citra mereka di mata penduduk lokal. Pihak militer lantas memanfaatkan hal tersebut untuk merekrut penduduk lokal & melatih mereka menjadi kelompok milisi bernama "Ronda Campesina" (biasa disingkat "Rondas") sejak tahun 1983 dengan tujuan membantu militer memerangi Sendero Luminoso.

Tentara Peru yang sedang melakukan patroli. (Sumber)

Tahun 1983, kelompok Sendero Luminoso semakin melebarkan pengaruhnya dengan cara melindungi petani koka setempat dari ancaman aparat Peru menyusul timbulnya konflik antara petani koka dengan pemerintah Peru yang sejak akhir dekade 1970-an ingin membasmi semua tanaman koka di wilayahnya. Sendero Luminoso juga menarik semacam "pajak perlindungan" dari para pedagang narkotik Kolombia yang membeli tanaman koka di Peru. Bila pedagang narkotik itu mau membayar pajak, maka Sendero Luminoso akan mengizinkan mereka beroperasi di Peru.

Lewat pajak inilah, Sendero Luminoso memperoleh sumber pendapatan baru mereka di mana jumlah uang yang didapat dari aktivitas tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta dollar AS. Dampaknya, Sendero Luminoso pun menjadi salah satu kelompok pemberontak paling kaya pada masanya. Hal tersebut pada gilirannya membuat kegiatan pembasmian Sendero Luminoso menjadi semakin sulit.

Memasuki tahun 1985 di tengah-tengah kondisi keamanan internal yang masih belum membaik, Peru menggelar pemilu presiden di mana hasilnya, Presiden Belaunde lengser & posisinya digantikan oleh Alan Garcia. Garcia meneruskan komitmen pendahulunya untuk terus memerangi Sendero Luminoso sambil melakukan sejumlah perubahan.

Para petinggi militer yang terlibat dalam kasus kejahatan kemanusiaan serius dipecat & wilayah-wilayah di pelosok tenggara Peru yang selama ini kondisinya terbelakang mulai tersentuh oleh kegiatan pembangunan fasilitas-fasilitas umum. Hasilnya efektif. Para penduduk lokal semakin kooperatif dengan aparat lokal dalam membantu menyediakan informasi soal sepak terjang Sendero Luminoso.


Tertangkapnya Guzman & Meredupnya "Jalan Bersinar"

Walaupun berhasil menekan aktivitas Sendero Luminoso untuk beberapa waktu, kelompok tersebut tidak pernah benar-benar berhasil dibasmi secara total & mereka diperkirakan masih menguasai sebagian besar wilayah selatan Peru, termasuk wilayah di sekitar kota Lima. Pada saat yang kurang lebih bersamaan, situasi ekonomi Peru tidak mengalami perbaikan & bahkan cenderung semakin memburuk karena inflasi yang melonjak hingga 7.500 % akibat kesalahan pengelolaan ekonomi.

Kemiskinan yang kembali membludak lantas dieksploitasi oleh Sendero Luminoso untuk merekrut simpatisan baru & meningkatkan kembali intensitas aksi-aksi bersenjatanya. Situasi tersebut pada gilirannya membuat popularitas Presiden Garcia menurun & pada pemilu presiden di tahun 1990, ia dikalahkan oleh Alberto Fujimori.

Sejak pertama kali berkuasa, Fujimori menjalankan sejumlah perubahan radikal untuk mengembalikan stabilitas di Peru. Sejumlah besar petinggi militer yang dianggap kurang loyal kepada pemerintah diganti. Penghematan anggaran secara ketat dilakukan. Fujimori juga mulai melobi World Bank serta International Monetary Fund (IMF) untuk mendapatkan kucuran dana bantuan dari luar negeri.

Alberto Fujimori. (Sumber)

Hasilnya, dalam waktu sangat singkat Fujimori berhasil menekan angka inflasi dari 7.500 % lebih di tahun 1990 menjadi "hanya" 139 % di tahun 1991. Namun sebagai konsekuensi dari kebijakan Fujimori yang terlalu fokus dalam membenahi ekonomi, kegiatan pembasmian Sendero Luminoso sempat terbengkalai sehingga kelompok tersebut pun jadi semakin leluasa dalam menjalankan aksi-aksi bersenjata.

Tahun 1992, kondisi perekonomian Peru sudah jauh membaik sehingga Fujimori pun mulai mengalihkan fokusnya untuk membasmi Sendero Luminoso. Sebagai langkah awal, Fujimori membuat peraturan-peraturan khusus di daerah konflik untuk memberi ruang gerak lebih kepada militer. Fujimori juga melegalkan kelompok milisi petani Ronda Campesina & menyuplai mereka dengan lebih banyak persenjataan.

Tak hanya itu, Fujimori bertindak lebih jauh untuk membungkam suara-suara dari pihak oposisi kepada dirinya dengan cara mengerahkan militer untuk membubarkan kongres & membekukan konstitusi negara. Di satu sisi kebijakan ini membuat Peru kembali menjadi negara diktator, namun di sisi lain hal ini membuat pemerintahan Peru menjadi semakin solid dalam menekan kekuatan-kekuatan yang berseberangan, tak terkecuali Sendero Luminoso.

Kebijakan-kebijakan Fujimori yang kontroversial mulai menemukan hasilnya ketika pada tahun 1992, banyak petinggi Sendero Luminoso yang tertangkap atau terbunuh oleh aparat Peru. Puncak dari keberhasilan aparat Peru adalah setelah melakukan pengintaian sekian lama, polisi Peru berhasil menangkap Abimael Guzman - pemimpin tertinggi Sendero Luminoso - di sebuah studio dansa di kota Lima pada bulan September 1992.

Dalam penangkapan tersebut, polisi Peru juga menyita komputer milik Guzman yang berisi data-data penting mengenai keanggotaan Sendero Luminoso. Tak lama sesudah tertangkapnya Guzman, kekuatan Sendero Luminoso mengalami penurunan tajam setelah banyak tokoh pentingnya diringkus oleh aparat Peru & ribuan anggotanya menyerahkan diri kepada pemerintah di tahun 1994 dengan iming-iming bakal mendapatkan pengampunan hukum.


Poster propaganda Sendero Luminoso yang menampilkan sosok Abimael Guzman. (Sumber)


PERKEMBANGAN TERAKHIR

Tak lama sesudah tertangkap, Abimael Guzman sempat merilis pernyataan ke muka umum via televisi atas izin pemerintah Peru. Banyak argumen yang beredar seputar apa yang ingin disampaikan oleh Guzman dalam pernyataannya tersebut. Sebagian menganggap Guzman ingin agar Sendero Luminoso berhenti mengangkat senjata, sementara sebagian lainnya berargumen bahwa secara tidak langsung, Guzman ingin agar Sendero Luminoso terus melanjutkan pemberontakannya.

Lepas dari perdebatan mengenai isi pernyataannya, sidang untuk menentukan nasib Abimael Guzman akhirnya mulai digelar pada tahun 2003, namun baru pada tahun 2006 vonis akhir berupa hukuman penjara seumur hidup dijatuhkan kepada Guzman. Kini, Guzman masih menjalani masa tahanannya di sel penjara bawah tanah Callao bersama tahanan-tahanan politik kelas kakap lainnya.

Pasca tertangkapnya Abimael Guzman sebagai pemimpin tertinggi mereka, Sendero Luminoso sempat berupaya memulai kembali aksi pemberontakannya di bawah pimpinan Oscar Ramirez Durand pada pertengahan dekade 1990-an. Namun, aktivitas Sendero Luminoso di bawah pimpinan Ramirez tidak berlangsung lama setelah ia tertangkap oleh aparat Peru pada tahun 1999.

Menyusul tertangkapnya Ramirez, aksi pemberontakan Sendero Luminoso sempat terhenti & kelompok tersebut terpecah menjadi sejumlah kelompok yang lebih kecil. Hingga beberapa tahun berikutnya, polisi juga terus melakukan penangkapan kepada orang-orang yang masih aktif menjadi anggota Sendero Luminoso.

Lepas dari aksi-aksi yang dilakukan aparat keamanan Peru, Sendero Luminoso tidak pernah benar-benar tamat & mereka masih terus melanjutkan aktivitas pemberontakannya. Terlebih, kelompok tersebut juga masih menguasai kegiatan perdagangan narkotika ilegal di Peru sehingga kelompok tersebut selalu memiliki sumber pendanaan yang dibutuhkannya.

Untuk mendapatkan sumber pendapatan tambahan, Sendero Luminoso juga melakukan penculikan & meminta uang tebusan. Contoh dari kegiatan tersebut bisa dilihat pada tahun 2003 di mana pada saat itu, para anggota Sendero Luminoso menculik puluhan karyawan perusahaan Techint dari Argentina yang beroperasi di kawasan Ayacucho.

Comrade Artemio.

Memasuki tahun 2004, seorang anggota senior Sendero Luminoso yang menyebut dirinya sebagai Comrade Artemio (Saudara Artemio) merilis rekaman video di mana ia menyatakan bahwa kelompoknya akan terus melakukan aksi-aksi perlawanan bersenjata hingga pemerintah Peru mau membebaskan anggota-anggota penting Sendero Luminoso yang masih ada di penjara.

Selama periode itu, Sendero Luminoso melakukan serangan-serangan berskala kecil di bawah pimpinan Artemio. Namun, sepak terjang Artemio sebagai pemimpin Sendero Luminoso harus berakhir setelah pada bulan Februari 2012 lalu, militer Peru berhasil menangkap Artemio. Usai tertangkapnya Artemio, bisa dikatakan tidak ada lagi aktivitas dari Sendero Luminoso yang cukup menonjol & menarik perhatian publik.

Walaupun masih ada beberapa anggota Sendero Luminoso yang belum tertangkap, kelompok tersebut diyakini sudah berada dalam kondisi yang sangat lemah & tidak akan bisa melanjutkan aktivitas pemberontakannya dalam waktu dekat. Lantas, apakah ini menandakan bahwa sepak terjang Sendero Luminoso sudah berakhir? Bisa ya, bisa juga tidak.

Yang pasti, jika pada akhirnya Sendero Luminoso berhasil ditumpas hingga habis, maka ada baiknya pemerintah Peru segera melakukan aneka kebijakan untuk mengatasi kesenjangan sosial. Karena jika tidak, bukan tidak mungkin di masa depan bakal muncul Sendero-Sendero Luminoso baru yang mengangkat senjata karena merasa hak-hak mereka tidak diperhatikan oleh pemerintah Peru.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama resmi : Partido Comunista de Peru - Sendero Luminoso
Tahun aktif : 1980 - sekarang
Area operasi : Peru
Ideologi : komunisme, Maoisme



REFERENSI

BBC News - Profile : Peru's Shining Path
GlobalSecurity.org - Shining Path and the Drug War
Telegraph - Peru Shining Path leader Comrade...
Wikipedia - Abimael Guzman
Wikipedia - History of Peru
Wikipedia - Shining Path
Dreyfus, P. G.. 1998. "Cocaine, The ... Path, 1980-1985". (file PDF)
Switzer, R. W.. 2007. "Sendero ... Counterinsurgency". (file PDF)

 




COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. Maaf gan, mau ijin copas.tapi gimana caranya ya? kok di copy ngga bisa

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.