Kodok Sonora, Hewan Amfibi Penghuni Gurun Amerika



Kodok Sonora yang sedang memakan tikus. (animals.mom.me)

Amfibi atau lebih spesifiknya Amphibia adalah nama dari suatu kelas dalam tangga klasifikasi ilmiah hewan. Dengan melihat siklus hidupnya, Amphibia terlihat bak campuran antara ikan & hewan darat. Sebabnya adalah karena hewan-hewan yang termasuk dalam kelas Amphibia lazimnya menetas di dalam air & hidup layaknya ikan.

Namun ketika sudah dewasa, hewan-hewan amfibi bisa hidup di atas darat. Karena hewan-hewan amfibi memiliki kulit yang lembab, mereka normalnya tidak bisa hidup di lingkungan yang kering. Namun kodok Sonora adalah 1 dari sedikit hewan amfibi yang bisa melawan keterbatasan tersebut.

Kodok Sonora atau lengkapnya kodok Gurun Sonora (Sonoran Desert toad; Incilius alvarius) adalah nama dari spesies kodok yang habitat aslinya berada di Gurun Sonora, gurun yang letaknya berada di Meksiko barat laut & AS barat daya. Selain dengan nama kodok Sonora, kodok ini juga dikenal dengan nama lain "kodok Sungai Colorado" (Colorado River toad). Namun nama yang terakhir semakin jarang digunakan karena sejak tahun 1986, kodok yang bersangkutan hanya sekali terlihat di Sungai Colorado.

Kodok Sonora memiliki kulit yang lunak & berlendir. Dengan kulit & paru-parunya itulah kodok Sonora bernapas. Namun di sisi lain, karakteristik yang dimiliki kulitnya tersebut menyebabkan kodok Sonora sangat mudah kehilangan cairan melalui penguapan pada kulitnya.

Untuk mengakalinya, kodok ini pada musim kering hanya aktif pada malam hari. Sementara pada siang hari yang terik, kodok Sonora bersembunyi di dalam lubang yang dibuat oleh hewan pengerat. Selain di kawasan padang gurun itu sendiri, kodok Sonora juga dapat dijumpai di sekitar sumber air, hutan, & padang rumput.

Kodok Sonora yang sedang kawin. (reptilesmagazine.com)

Jika musim hujan tiba, kodok Sonora menjadi lebih aktif pada siang hari. Pada periode ini, kolam-kolam kecil yang berasal dari genangan air hujan akan terbentuk di permukaan tanah. Kolam-kolam kecil inilah yang digunakan oleh kodok Sonora untuk berkembang biak.

Untuk menarik perhatian betina, kodok jantan akan mengeluarkan suara nyanyian yang terdengar seperti bunyi klakson kapal. Betina yang tertarik selanjutnya akan melakukan perkawinan dengan pejantan & mengeluarkan untaian telur di dalam air yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 8.000 butir.

Telur-telur tersebut selanjutnya akan menetas menjadi berudu / kecebong. Periode yang dijalani oleh berudu kodok Sonora tergolong pendek karena mereka hanya menghabiskan waktu kurang lebih 1 bulan sebelum mulai menumbuhkan kaki & berangsur-angsur berubah menjadi anak kodok kecil.

Masa hidup kodok Sonora dalam fase berudu termasuk cepat & merupakan bentuk adaptasi terhadap fakta bahwa kolam tempat hidup sang berudu adalah kolam sementara yang akan mengering jika hujan deras sedang tidak lekas turun. Seekor kodok Sonora bisa tumbuh hingga sepanjang 19 cm & hidup hingga usia 9 tahun lebih.

Kodok Sonora yang masih kecil memiliki kulit berwarna hijau terang dengan bintik-bintik hitam di sekujur tubuhnya. Namun seiring dengan bertambahnya usia sang kodok, bintik-bintik tersebut memudar & warna kulitnya berubah menjadi lebih gelap & kecoklatan.

Kodok Sonora adalah hewan karnivora yang bersedia memakan hewan apapun selama hewan tersebut masih hidup & cukup kecil untuk ditelan oleh mulutnya. Makanan kodok Sonora terdiri dari serangga, siput, tikus, & bahkan kodok lain yang berukuran lebih kecil. Untuk mendapatkan mangsanya, kodok ini mengandalkan lidahnya yang lengket & matanya yang tajam.

Racun kodok Sonora yang sudah dikeringkan (warna putih). (erowid.org)

Sebagai bagian dari ekosistem, sudah barang tentu kodok Sonora memiliki musuh di alam liar. Untuk mempertahankan dirinya dari pemangsa, kodok Sonora menghasilkan cairan beracun bernama bufotenin dari kantung di belakang matanya. Racun kodok Sonora cukup kuat untuk membunuh hewan sebesar anjing dewasa.

Bagi manusia, bufotenin menimbulkan efek halusinasi & sempoyongan, sehingga racun ini oleh sejumlah orang disalahgunakan sebagai semacam bubuk narkoba. Selain dalam wujud sudah menjadi bubuk, ada pula yang mengkonsumsi racun kodok ini dengan cara menjilati kodoknya.

Karena bufotenin bisa dikategorikan sebagai sejenis narkoba, konsumsi bufotenin pun dilarang di AS. Di negara bagian Arizona, California, & New Mexico, kodok ini juga tidak boleh dibawa keluar dari negara-negara bagian tadi supaya populasi kodok Sonora di habitat aslinya tidak sampai terancam punah.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Incilius
Species : Incilius alvarius / Bufo alvarius / Ollotis alvaria



REFERENSI

Brunelle, R.. 2001. "Incilius alvarius".
(animaldiversity.org/accounts/Incilius_alvarius/)

Most, A.. 1983. "Bufo alvarius: The Psychedelic Toad of the Sonoran Desert".
(erowid.org/archive/sonoran_desert_toad/almost.htm)

Peter, S.A.. 2015. "Simon’s Bufo Alvarius (Colorado River Toad) Guide".
(simonsblogpark.com/legalhigh/simons-bufo-alvarius-colorado-river-toad-guide/)

Rorabough, J.. "Sonoran Desert Toad".
(reptilesofaz.org/Turtle-Amphibs-Subpages/h-i-alvarius.html)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.