Tall Man (Phantasm), Penjarah Makam yang Penuh Tipu Daya



Tall Man dengan sepasukan bola terbang di belakangnya.

Kuburan dikenal sebagai tempat yang angker & ditakuti manusia. Pasalnya di tempat inilah, orang-orang yang sudah mati dikuburkan. Tidak jarang muncul cerita-cerita penampakan makhluk halus dari tempat ini. Jadi tidak mengherankan jika kemudian kuburan kerap dijadikan sumber inspirasi untuk karya-karya hiburan yang bergenre horor. Satu dari sekian banyak karya hiburan yang menjadikan kuburan sebagai setting utamanya adalah "Phantasm", film horor asal AS yang pertama kali dirilis pada tahun 1979.

Film "Phantasm" bercerita tentang sosok Tall Man (Manusia Jangkung), pria tinggi misterius yang memiliki kemampuan untuk berpindah antar dimensi & menghidupkan orang yang sudah mati. Di dalam film "Phantasm" beserta film-film lanjutannya, Tall Man ditampilkan kerap mencuri mayat dari kuburan supaya mayatnya bisa dibangkitkan menjadi pelayan pribadinya.

Adapun selain mengincar mayat, Tall Man juga tidak segan-segan membunuh orang yang masih hidup. Untuk menjalankan aksinya tersebut, Tall Man diperlihatkan memiliki banyak anak buah yang terdiri dari mayat hidup & bola-bola terbang bersenjata.



SEJARAH

Karakter Tall Man adalah hasil ciptaan dari sutradara film indie yang bernama Don Coscarelli. Menurut pengakuan Coscarelli, ia awalnya tertarik untuk membuat film bergenre horor karena 2 film pertamanya mendapat pemasukan yang kurang menggembirakan. Sementara berdasarkan informasi yang pernah ia baca, film horor tergolong sebagai film yang mudah sukses secara finansial. Ia juga mengaku kalau di masa kecil, ia gemar menonton film-film horor seperti "Frankestein" & "Dracula".

Maka, Coscarelli pun memutuskan untuk menggarap film horor sebagai proyek berikutnya. Ia membuat film horor yang bersetting di rumah duka (mortuary) karena menurutnya, cara masyarakat AS dalam memperlakukan orang yang sudah meninggal tergolong misterius.

Di AS, ketika seseorang meninggal, jenazahnya akan dibawa ke ruang tertutup di rumah duka untuk diawetkan & didandani supaya penampilan sang jenazah tidak terlihat menakutkan ketika hendak dimakamkan. Kebetulan Coscarelli bukan orang asli AS karena ia lahir di Libya dari pasangan berdarah Italia.

Aktor senior Angus Scrimm kemudian dipilih oleh Coscarelli untuk memerankan Tall Man, karakter antagonis utama di filmnya. Coscarelli mempercayakan peran tersebut kepada Scrimm karena saat keduanya bekerja sama di film sebelumnya, ada seorang anak yang kerap membuat kekacauan di lokasi pembuatan film.

Namun begitu Scrimm menegur anak itu sambil menggerakkan alisnya sendiri, anak tadi langsung merasa ketakutan & berhenti mengacau. Melihat hal tersebut, Coscarelli lantas berkesimpulan kalau Scrimm bakal menjadi sosok yang tepat untuk memerankan tokoh jahat. Sementara tindakan Scrimm saat menggerak-gerakkan alisnya kelak diadopsi menjadi salah satu kebiasaan Tall Man saat meneror korbannya.

Don Coscarelli. (sandiegoreader.com)

Coscarelli juga mendapat ide untuk menyisipkan bola logam terbang sebagai senjata Tall Man. Menurut pengakuannya, ide tersebut berasal dari mimpi buruknya saat masih kecil. Dalam mimpi tersebut, Coscarelli dikejar-kejar oleh bola perak misterius saat sedang menyusuri lorong.

Ahli efek khusus Will Green kemudian disewa oleh Coscarelli untuk membuat bola logam yang dimaksud, di mana bola logam tadi dibuat dari bahan plastik. Untuk memberikan kesan kalau bola logamnya bisa terbang & mengeluarkan senjata tajam, bola logam tersebut digerakkan dari jauh memakai tali pancing.

Tahun 1979, film horor yang dibuat oleh Coscarelli & rekan-rekannya akhirnya dirilis dengan judul "Phantasm" (Penampakan). Dari segi pemasukan, film tersebut terbilang sukses besar karena berhasil meraup pemasukan 12 juta dollar hanya dengan biaya produksi 300 ribu dollar. Berkat kesuksesan tersebut, film-film lanjutannya pun dibuat.

Total, sudah ada 5 judul film "Phantasm" yang dirilis di mana film terakhirnya dirilis pada tahun 2016 lalu dengan judul "Phantasm Ravager". Film tersebut sekaligus menjadi film Phantasm terakhir yang menampilkan Angus Scrimm karena hanya beberapa bulan sebelum filmnya rilis, Scrimm meninggal dunia dalam usia 89 tahun.

Sesudah merilis film ketiga yang berjudul "Phantasm III: Lord of the Dead" (1994), Coscarelli sempat berencana menggarap film sekuel dengan judul "Phantasm 1999 A.D". Film tersebut direncanakan bakal menjadi film terakhir dari seri Phantasm, di mana naskahnya dikerjakan oleh Roger Avery.

Dalam naskah yang dibuatnya, Tall Man diceritakan sudah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah AS berkat wabah misterius yang disebarkannya. Untuk mencegah situasi memburuk, manusia yang masih tersisa lantas merancang siasat untuk menyelinap ke dimensi kekuasaan Tall Man & meledakkan bom di sana.

Sepintas wacana film tersebut terdengar begitu menjanjikan. Terlebih lagi karena salah satu film yang naskahnya juga digarap oleh Avery ("Pulp Fiction") pernah meraih penghargaan Oscar di tahun 1995.

Sayangnya wacana tinggal wacana. Saat Coscarelli mencari bantuan dana ke mana-mana, tidak ada rumah produksi yang berminat membiayai film Coscarelli. Gagal membuat film "Phantasm 1999 A.D", Coscarelli lantas memutuskan untuk membuat 2 film lanjutan Phantasm dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah, di mana ide-ide seperti wabah penyakit & bom antar dimensi turut disisipkan oleh Coscarelli dalam kedua film tadi.

Poster film "Phantasm". (imdb.com)

Jika dibandingkan dengan karakter-karakter film horor lain seperti Jason Voorhees (Friday the 13th) & Freddy Krueger (A Nightmare on Elm Street), Tall Man tergolong sebagai karakter yang kurang populer. Terlalu jauhnya waktu perilisan antar film & alur ceritanya yang membingungkan menjadi sebagian penyebab kenapa Tall Man tidak sepopuler tokoh antagonis horor lainnya.

Kalau pihak Republik sendiri merasa tertarik dengan film ini karena film yang bersangkutan memiliki konsep cerita yang tidak lazim, isi cerita yang multitafsir, & lagu tema yang nuansanya terkesan kelam, namun tidak membosankan meski didengarkan berulang-ulang.

Meskipun tidak begitu tenar, karakter Tall Man toh tetap memiliki pengaruh tersendiri bagi perkembangan budaya pop Barat. Di seri film "Star Wars" contohnya, terdapat karakter prajurit yang bernama Captain Phasma. Menurut sutradara J.J. Abrams selaku pencipta karakternya, ia menggunakan nama tersebut karena kostum Captain Phasma yang berwarna keperakan membuatnya teringat akan bola-bola logam yang muncul di film "Phantasm".

Di dunia maya, Tall Man juga menjadi sumber inspirasi dari karakter horor Slender Man. Kebetulan baik Tall Man maupun Slender Man sama-sama ditampilkan sebagai makhluk halus yang berpostur tinggi kurus & mengenakan setelan jas.



ALUR CERITA (FILM)

Jebediah Morningside pada awalnya hanyalah seorang petugas pemakaman biasa yang hidup pada masa Perang Sipil Amerika di abad ke-19. Akibat terlalu sering menguburkan mayat, Jebediah pun akhirnya merasa penasaran & melakukan penelitian untuk mencari tahu keberadaan dunia sesudah kematian. Untuk menemukan dunia yang dimaksud, Jebediah lantas membangun portal antar dimensi yang terhubung ke semacam mesin.

Jebediah kemudian menguji coba portal tersebut dengan cara berjalan masuk ke dalamnya. Tidak diketahui apa yang ditemukan oleh Jebediah di balik portal. Namun satu hal yang pasti, Jebediah mengalami perubahan drastis sekembalinya ia dari portal.

Fisik Jebediah kini berubah menjadi jauh lebih kuat & ia mendapatkan sejumlah kemampuan baru semisal memasuki alam mimpi & memperbanyak dirinya sendiri. Ia juga terobsesi untuk mengumpulkan mayat manusia & menghidupkan mereka untuk menjadi budaknya.

Untuk mendapatkan mayat-mayat yang dibutuhkannya, Jebediah / Tall Man akan mengunjungi kompleks pemakaman di berbagai kota & mencuri mayatnya. Pada awalnya tidak ada orang yang mengetahui sepak terjang Tall Man karena Tall Man sengaja mengincar kota-kota yang baru saja mengalami musibah semisal kebocoran limbah.

Pemakaman Morningside.

Namun hal tersebut akhirnya berubah saat dirinya tengah mencuri mayat di Pemakaman Morningside. Seorang pemuda setempat yang bernama Mike tanpa sengaja melihat Tall Man membongkar makam sahabat Mike yang bernama Tommy & memindahkan mayatnya secara diam-diam ke rumah duka. Mike yang penasaran lantas menyelinap masuk ke dalam rumah duka tersebut.

Keanehan demi keanehan terus ditemukan oleh Mike saat ia sudah berada di dalam. Mulai dari bola-bola terbang yang dilengkapi dengan senjata tajam. Munculnya makhluk-makhluk kerdil yang mengenakan jubah. Hingga jari Tall Man yang bergerak-gerak sendiri kendati berada dalam kondisi terputus.

Dengan dibantu oleh kakaknya yang bernama Jody & temannya yang bernama Reggie, mereka lantas merancang siasat untuk mengalahkan Tall Man. Rencana tersebut berhasil & Tall Man nampaknya berhasil dikalahkan setelah ia terperosok ke dalam lubang & tertimpa bongkahan batu besar.

Tak lama kemudian, Mike terbangun & mengira kalau semua yang terjadi tadi hanyalah mimpi. Belakangan diketahui kalau Tall Man ternyata memiliki kemampuan untuk berpindah antar dimensi, termasuk dimensi mimpi yang aslinya merupakan versi alternatif dunia nyata dari garis waktu yang lain.

Dengan kata lain, jika sosok Tall Man terbunuh di satu dimensi, maka kembarannya akan datang dari dimensi lain untuk melanjutkan aksinya. Mike nantinya juga mengetahui kalau Jody aslinya sudah meninggal & dibangkitkan kembali oleh Tall Man sebagai pengikutnya.

Puluhan tahun berlalu, Tall Man tumbuh menjadi semakin kuat. Ia berhasil menciptakan virus baru untuk membunuh manusia secara massal, sehingga jumlah mayat yang bisa ia jadikan sebagai budak pun semakin banyak.

Tall Man juga berhasil menciptakan bola logam raksasa yang fungsinya menyerupai piring terbang. Namun Mike masih enggan menyerah. Dengan dibantu oleh sisa-sisa manusia yang masih hidup, mereka memilih untuk terus melawan. Sekaligus untuk menunjukkan bahwa jika mereka pada akhirnya harus kalah, maka kekalahan tersebut tidak akan terjadi secara mudah.


Tall Man beserta bola logam senjatanya. (gizmodo.com)


KARAKTERISTIK

Dari segi penampilan, Tall Man nampak seperti pria tua biasa yang berpostur tinggi & mengenakan setelan jas layaknya petugas pemakaman di AS. Karena penampilannya yang tinggi itulah, sosok yang bersangkutan pun memperoleh nama julukan "Tall Man" (Pria Jangkung). Kendati terlihat ringkih, Tall Man aslinya adalah sosok yang perkasa.

Tall Man diperlihatkan bisa mengangkat peti mati yang berat hanya dengan sebelah tangan. Jika Tall Man terluka hingga anggota badannya terpotong, maka lukanya akan mengucurkan darah berwarna kuning layaknya larutan pengawet mayat. Sementara potongan tubuhnya akan bergerak-gerak sendiri sebelum kemudian berubah wujud menjadi serangga monster.

Tall Man memiliki kemampuan untuk berpindah antar dimensi dengan memakai portal khusus yang bentuknya menyerupai sepasang tiang logam pendek. Selain bisa berpindah antar dimensi, Tall Man juga bisa memasuki alam mimpi & menggandakan dirinya sendiri dengan memakai konsep dimensi paralel.

Tall Man juga bisa mengubah wujudnya menjadi wanita untuk memikat calon korbannya. Untuk berpindah tempat secara cepat di dunia manusia tanpa mengundang kecurigaan, Tall Man memiliki mobil yang bentuknya menyerupai mobil jenazah hitam (hearse).

Walaupun aslinya berasal dari Bumi, markas Tall Man berada di dimensi lain. Dimensi yang menjadi markas Tall Man diketahui mirip dengan gurun pasir di dimensi manusia, namun dengan gravitasi yang lebih tinggi & udara yang berwarna kemerahan. Oleh karena itulah, budak-budak Tall Man memiliki fisik kerdil layaknya kurcaci supaya bisa beradaptasi dengan gravitasi tinggi di dimensi markas Tall Man.

Tall Man yang diapit oleh 2 mayat hidup kerdil ciptaannya. (slendermanconnection.wikia.com)

Budak-budak itu sendiri aslinya adalah mayat manusia yang diambil dari tempat-tempat pemakaman di dimensi manusia & kemudian diubah oleh Tall Man. Belakangan, saat jumlah mayat yang dikumpulkannya di masa modern sudah begitu banyak, Tall Man memperoleh kemampuan baru untuk menciptakan virus berbahaya yang bisa meledakkan kepala korbannya.

Anak buah Tall Man bukan hanya terdiri dari mayat-mayat hidup yang berukuran kerdil. Ia juga memiliki bola-bola logam yang fungsinya menyerupai drone. Masing-masing bola logam berisi otak mayat hidup yang berukuran mini, sehingga bola-bola logam tadi bisa terbang secara otomatis. Tall Man juga bisa mengendalikan laju bola-bola logamnya dengan hanya menggunakan kekuatan pikiran.

Ada 2 macam bola logam yang diciptakan oleh Tall Man, yaitu bola perak & bola emas. Bola perak adalah bola yang paling lazim dijumpai. Masing-masing bola dilengkapi dengan senjata tajam seperti mata bor & harpun. Ketika sebuah bola perak mengenai korbannya, maka bola tersebut akan menghisap darah korbannya & memuntahkannya keluar melalui celah di bagian belakangnya. Bola emas di lain pihak dilengkapi dengan senjata laser, sehingga bola ini bisa menyerang targetnya dari kejauhan.

Selain terbang secara bebas layaknya drone, bola-bola logam tadi juga bisa ditanam pada tubuh manusia untuk mengendalikan inangnya dari dalam. Kebanyakan bola logam buatan Tall Man ukurannya hanya sebesar bola tenis. Namun belakangan, Tall Man juga mengoperasikan bola logam raksasa yang ukurannya sebesar bangunan & bisa menembakkan sinar laser layaknya piring terbang alien.

Bola logam raksasa Tall Man.

Walaupun Tall Man nampaknya luar biasa kuat, Tall Man tetap memiliki kelemahan. Karena dimensi markasnya memiliki suhu yang panas, Tall Man lemah saat terpapar oleh suhu yang amat dingin.

Tall Man juga merasa sensitif terhadap getaran garpu tala karena setiap kali ada yang menggetarkan garpu tala di dekatnya, ia tidak akan bisa bergerak untuk sementara waktu. Hal yang diduga bisa terjadi karena bagian atas garpu tala & portal antar dimensi Tall Man memiliki kemiripan bentuk. Tall Man juga memiliki sifat yang arogan & gampang menganggap remeh lawannya.

Tall Man sendiri pada dasarnya bukanlah makhluk yang kebal karena hal-hal yang bisa melukai manusia normal juga bisa melukai Tall Man. Entah itu tusukan senjata tajam, tembakan senjata api, hingga larutan asam kuat. Namun kelemahan tersebut bisa ditutupi oleh Tall Man dengan kemampuannya dalam memperbanyak dirinya sendiri.

Setiap kali Tall Man tewas terbunuh, sosok kembarannya akan langsung datang dari dimensi lain untuk menggantikan dirinya. Oleh karena itulah, Tall Man kerap dianggap sebagai makhluk yang tidak bisa dikalahkan. Bahkan bisa dibilang kalau Tall Man adalah simbolisasi dari malaikat maut yang cepat atau lambat pasti akan berhasil menggapai manusia & merenggut jiwanya, sekuat apapun manusia itu melawan.



KEMUNCULAN DI MASING-MASING FILM

"Phantasm" (1979) bercerita tentang awal mula Mike bisa bertemu dengan Tall Man. Tidak lama sesudah teman Mike dimakamkan, Mike melihat kalau Tall Man bisa mengangkat peti mati berisi mayat hanya dengan sebelah tangan. Saat Mike yang dibantu oleh Jody & Reggie menyelidiki bangunan tempat Tall Man menyimpan mayat, mereka dipergoki oleh Tall Man.

Mike pada akhirnya berhasil mengalahkan Tall Man dengan cara menjebaknya hingga terperosok ke dalam lubang galian. Namun tidak lama sesudah itu, Mike terbangun & mengira kalau semua yang dialaminya hanya mimpi buruk. Saat Mike sedang berada sendirian di kamarnya, Tall Man secara tiba-tiba menampakkan diri di hadapan Mike.


"Phantasm II" (1988) bercerita tentang Mike yang dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa (RSJ) setelah gagal meyakinkan orang-orang kalau Tall Man benar-benar ada. Saat Mike masih berada di dalam RSJ, Tall Man terus melanjutkan aksinya mencuri mayat-mayat dari kuburan.

Ketika Mike akhirnya berhasil keluar dari RSJ, Mike bertemu dengan seorang wanita bernama Liz yang selama ini bermimpi tentang Mike & Tall Man. Dengan dibantu oleh Reggie & teman Liz yang bernama Alchemy, ketiganya bekerja sama untuk membunuh Tall Man. Belakangan diketahui kalau Tall Man ternyata memiliki banyak kembaran & Alchemy aslinya adalah anak buah Tall Man yang menyamar.


"Phantasm III : Lord of the Dead" (1994) bercerita tentang Tall Man yang berhasil menculik Mike. Saat Tall Man sedang mengoperasi Mike supaya Mike berubah menjadi anak buah Tall Man, Reggie & teman-temannya menampakkan diri untuk menghentikan Tall Man. Namun saat Tall Man sudah berhasil dibunuh, Mike malah melarikan diri meninggalkan Reggie, sementara Reggie berhasil ditangkap oleh kembaran baru Tall Man yang datang dari dimensi lain.


"Phantasm IV : Oblivion" (1998) bercerita tentang asal-usul Tall Man. Sebelum berubah menjadi Tall Man, Tall Man ternyata adalah seorang manusia normal bernama Jebediah yang hidup pada abad ke-19. Setelah Jebediah melakukan eksperimen untuk menemukan dimensi sesudah kematian, Jebediah malah berubah menjadi Tall Man.

Sementara itu di masa kini, Mike berusaha membunuh Tall Man dengan cara meledakkan Tall Man memakai bom rakitan. Namun seperti kasus yang sudah-sudah, kembaran baru Tall Man kembali muncul dari dimensi lain. Saat Tall Man pergi meninggalkan dunia manusia usai mengambil bola drone yang sebelumnya tertanam di kepala Mike, Reggie pergi menuju dimensi Tall Man untuk mengejar Tall Man.


"Phantasm : Ravager" (2016) bercerita tentang Tall Man yang kini sudah menguasai dunia dengan cara melepaskan wabah yang membunuh sebagian besar populasi manusia. Tall Man juga menempatkan Reggie dalam halusinasi supaya Reggie berhenti mengejar Tall Man. Namun berkat bantuan Mike, Reggie berhasil tersadar kembali & kemudian melanjutkan perjuangannya untuk mengalahkan Tall Man & para anak buahnya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon

* Artikel ini terakhir diperbarui pada tanggal 25 Agustus 2021.



REFERENSI

Breznican, A.. 2015. "Star Wars: The Force Awakens: J.J. Abrams explains origins of character names".
(ew.com/article/2015/08/12/star-wars-force-awakens-character-names/6/)

Collis, C.. 2016. "Angus Scrimm dead: Phantasm star was 89".
(ew.com/article/2016/01/10/angus-scrimm-obituary-phantasm/)

E. Newsom & S. Chess. 2015. "Folklore, Horror Stories, and the Slender Man". Palgrave Macmillan, AS.
(books.google.co.id/books?id=xuGvBQAAQBAJ&pg=PT58&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false)

IMDb. "Series - Phantasm".
(https://www.imdb.com/list/ls052061871/)

Knipfel, J.. 2018. "Phantasm: The Strangest Horror Franchise of Them All".
(www.denofgeek.com/movies/phantasm-the-strangest-horror-franchise-of-them-all/)

Paul, Z.. 2016. "Phantasm’s End: A Look at the Epic Finale that Could Have Been".
(halloweenlove.com/phantasms-end-a-look-at-the-epic-finale-that-could-have-been/)

Phantasm.com. "Genesis of the Spheres".
(phantasm.com/legacy/index.php?option=com_content&task=view&id=30&Itemid=49)

Sutton, D.. 2006. "Features: Interviews | Don Coscarelli".
(www.forteantimes.com/features/interviews/116/don_coscarelli.html)

(Film) Coscarelli, D.. 1979. "Phantasm".

(Film) Coscarelli, D..1988. "Phantasm II".

(Film) Coscarelli, D.. 1994. "Phantasm III: Lord of the Dead".

(Film) Coscarelli, D.. 1998. "Phantasm IV: Oblivion".

(Film) D. Hartman & D. Coscarelli. 2016. "Phantasm Ravager".
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. kayak pernah liat dulu film ini, cuma satu sekuel pas jaman sma (gak tau klo ada sekuel lainnya ternyata).

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.