Leweri Air, Ikan dengan Kelopak Mata Bercahaya



Ikan leweri air. (Roger Steene / fishesofaustralia.net.au)

Leweri air (Anomalops katoptron) adalah nama dari sejenis ikan dengan ciri khas yang sungguh tidak biasa. Bagaimana tidak, ikan ini memiliki organ cahaya yang terletak di bawah matanya. Oleh karena itulah, ikan yang bersangkutan juga dikenal dengan nama "ikan senter" (flashlight fish).

Penampilannya itu pula yang menyebabkan ikan leweri air diberi nama ilmiah A. katoptron. Dalam bahasa Yunani, kata "anomalops" secara harfiah berarti "wujud yang tak biasa", sementara "katoptron" berarti "cermin" karena organ cahayanya tersebut nampak seperti potongan cermin yang berkilauan.

Habitat leweri air terdapat di Samudera Pasifik bagian barat, tepatnya mulai dari Jepang hingga Australia. Di Indonesia sendiri, leweri air banyak ditemukan di perairan Maluku & Sulawesi bagian utara. Untuk ukuran ikan bercahaya, habitat hidup leweri air tergolong sebagai habitat yang dangkal karena ikan ini hanya ditemukan pada perairan dengan kedalaman maksimum 400 meter.

Leweri air adalah hewan nokturnal yang berarti ikan ini aktif pada malam hari. Pada siang hari, ikan ini beristirahat di gua bawah laut yang terletak di perairan dalam. Begitu malam tiba, ikan ini akan keluar dari persembunyiannya untuk mencari makan di perairan yang lebih dangkal.

Leweri air bukanlah satu-satunya ikan dari kawasan Pasifik yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya dari kelopak bawah matanya. Ikan leweri batu (Photoblepharon palpebratus) juga diketahui memiliki kemampuan serupa.

Meskipun nampak mirip, keduanya tetap memiliki perbedaan. Leweri air memiliki kebiasaan mengedip-ngedipkan organ cahayanya, sementara leweri batu tidak. Kemudian jika leweri air memiliki 2 buah sirip di bagian punggungnya, leweri batu hanya memiliki 1 sirip punggung.

(Atas-bawah) Leweri air & leweri batu. (Anugerah Nontji / lipi.go.id)

Tidak seperti serangga bercahaya semisal kunang-kunang yang bisa menghasilkan cahayanya sendiri melalui reaksi kimia, leweri air sebenarnya tidak bisa memancarkan cahaya secara mandiri. Cahaya yang berpendar dari kelopak mata leweri air aslinya dihasilkan oleh bakteri bercahaya yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan leweri air. Bakteri tersebut menghasilkan cahaya yang bisa dimanfaatkan oleh leweri air. Sebagai gantinya, bakteri tersebut hidup dengan cara menyerap zat-zat gizi dari pembuluh darah leweri air.

Karena yang menghasilkan cahaya tersebut adalah bakteri yang menumpang hidup pada leweri air, organ cahaya milik leweri air akan tetap bercahaya hingga 8 jam sesudah ikannya mati. Kemampuan unik yang dimiliki oleh organ cahaya tersebut lantas dimanfaatkan oleh nelayan di perairan Maluku.

Saat nelayan setempat berhasil mendapatkan leweri air, mereka akan mengambil organ cahaya dari leweri air, kemudian menggunakannya sebagai umpan untuk memikat ikan lain yang berukuran lebih besar.

Makanan utama leweri air adalah plankton, khususnya plankton hewani (zooplankton). Saat mencari makan, leweri air akan berenang secara menggerombol dalam kelompok yang berjumlah antara 8 hingga 50 ekor ikan. Leweri air memiliki kebiasaan untuk mengedip-ngedipkan organ bercahayanya secara berkala.

Dalam 1 menit, leweri air bisa mengedipkan organ bercahayanya sebanyak 90 kali. Leweri air mematikan cahayanya dengan cara memutar otot di bawah matanya, sehingga organ cahayanya tersebut tertutup oleh semacam lapisan berwarna gelap untuk sementara waktu.

Gerombolan ikan leweri air. (Hellinger, dkk.. / phys.org)

Belum diketahui secara pasti mengapa leweri air memiliki organ bercahaya. Demikian pula mengenai alasan kenapa leweri air mengedip-ngedipkan organ cahayanya. Yang sudah diketahui oleh para ilmuwan adalah leweri air akan membiarkan organ cahayanya menyala tanpa berkedip saat sedang makan. Sementara ketika sedang beristirahat atau lapar, organ cahaya leweri air hampir tidak pernah menyala.

Ilmuwan sendiri menduga kalau leweri air memiliki kebiasaan mengedi-ngedipkan organ cahayanya untuk berkomunikasi & membingungkan hewan predator. Leweri air diperkirakan juga menggunakan organ cahayanya untuk menemukan plankton dalam kondisi gelap.

Seekor leweri air bisa tumbuh hingga ukuran maksimum 35 cm. Karena sulit mengamati perilaku leweri air di habitatnya secara langsung, para ilmuwan masih belum mengetahui siklus hidup & perilaku reproduksi ikan ini. Meskipun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan minat para pecinta ikan laut eksotis untuk menjadikan ikan ini sebagai hewan peliharaan.

Leweri air diketahui bisa hidup dalam akuarium jika akuariumnya diberi pencahayaan redup & dilengkapi dengan gua-gua kecil sebagai tempat bersembunyi. Sementara untuk makanan, leweri air idealnya hanya diberi makan hewan-hewan kecil dalam kondisi hidup-hidup.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Beryciformes
Famili : Anomalopidae
Genus : Anomalops
Spesies : Anomalops katoptron



REFERENSI

Beltramini, M.. "Anomalops katoptron".
(www.monaconatureencyclopedia.com/anomalops-katoptron/?lang=en)

Goemans, B.. "Anomalops katoptron".
(www.saltcorner.com/AquariumLibrary/browsespecies.php?CritterID=992)

Nontji, A.. 2018. "Lentera di Mata Leweri".
(oseanografi.lipi.go.id/datakolom/44%20Leweri.pdf)

Ruhr-University Bochum. 2017. "Behavioral biology: The firefly among fish."
(www.sciencedaily.com/releases/2017/02/170209095524.htm)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. Dulu baca di ensiklopedia, disebut ikan mata lentera. Harfiah banget penamaannya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.