Belalang Sembah Anggrek, Hewan Anggun Penebar Maut



Sepasang belalang sembah anggrek yang sedang kawin. (Jason Zhu / nytimes.com)

Belalang sembah anggrek (orchid mantis; Hymenopus coronatus) adalah nama dari sejenis belalang sembah yang memperoleh nama demikian berkat tubuhnya yang berwarna putih & pink layaknya bunga anggrek. Penampilannya tersebut lantas menjadikan serangga ini nampak begitu cantik. Namun jangan terkecoh dengan penampilan anggunnya karena belalang sembah anggrek aslinya adalah hewan predator yang ganas.

Belalang sembah anggrek memang memiliki penampilan yang benar-benar serupa dengan bunga anggrek. Selain memiliki warna tubuh yang pucat, belalang sembah anggrek memiliki kaki-kaki atas yang berbentuk lebar supaya nampak menyerupai helai kelopak bunga. Belalang sembah anggrek juga bisa membengkokkan abdomen / perutnya ke arah depan.

Belalang sembah anggrek dapat ditemukan di kawasan hutan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Seperti halnya spesies belalang sembah lainnya, belalang sembah adalah hewan pemburu pasif yang berarti hewan ini mendapatkan mangsanya dengan cara berkamuflase sambil menunggu di tempat yang biasa dilewati oleh mangsanya.

Kalau untuk kasus belalang sembah anggrek, tempat yang biasa ia gunakan adalah di kawasan yang penuh dengan tanaman berbunga putih & merah jambu. Berkat tubuhnya yang nampak seperti kelopak bunga anggrek, serangga semisal kupu-kupu akan terbang mendekati belalang sembah ini. Saat mangsanya sudah berada tepat di hadapannya, belalang sembah anggrek akan langsung menangkap mangsanya dengan memakai kaki depannya.

Belalang sembah anggrek bisa mengubah warnanya menjadi kuning, hijau, atau cokelat dalam kurun waktu beberapa hari jika kebetulan habitatnya didominasi oleh warna-warna demikian. Selain untuk mengecoh mangsanya, belalang sembah anggrek juga melakukan kamuflase untuk melindungi dirinya dari hewan pemangsa semisal burung. Belalang sembah anggrek juga memiliki 2 pasang sayap yang bisa ia gunakan untuk terbang ke tempat yang aman.


Belalang sembah anggrek yang sedang memakan lalat.


PERKAWINAN YANG BERBAHAYA

Belalang sembah anggrek menampilkan dimorfisme seksual atau perbedaan fisik antar kelamin. Perbedaan paling nampak antara belalang jantan & betina adalah pada ukurannya. Jika pejantan hanya memiliki panjang tubuh maksimum 2,5 cm, maka betina memiliki ukuran maksimum 7 cm. Betina juga memiliki warna yang cenderung lebih bervariasi dibandingkan pejantan yang warnanya dominan pucat.

Karena belalang sembah jantan berukuran jauh lebih kecil dibandingkan betina, pejantan harus mendekati betina dengan amat hati-hati saat hendak melakukan perkawinan. Pasalnya betina tidak segan-segan menyerang pejantan & memakannya, terutama jika betina saat itu sedang berada dalam kondisi lapar.

Jika pejantan berhasil menaiki punggung betina dengan selamat, pejantan akan tetap berada di sana hingga beberapa jam atau berhari-hari. Saat perkawinan sudah selesai, pejantan akan segera bergegas pergi meninggalkan betina, sementara betina pergi untuk menaruh telur-telurnya pada batang tanaman.

Betina mengeluarkan sekitar 100 butir telur bersama dengan cairan mirip busa yang bernama "ooteka" (ootheca). Sesudah dikeluarkan, ooteka akan mengeras & melindungi telur-telur di dalamnya. Telur-telur tersebut memerlukan waktu sekitar 6 minggu untuk menetas. Selama telur-telurnya belum menetas, betina akan menjaga ooteka tersebut supaya aman dari hewan pemakan telur.


Nimfa belalang sembah anggrek yang baru menetas. (bbc.com)


DAUR HIDUP SI ANGGREK PALSU

Belalang sembah anggrek menjalani metamorfosis tidak sempurna yang berarti hewan ini menjalani 3 fase dalam siklus hidupnya : fase telur, nimfa, & dewasa. Nimfa memiliki penampilan menyerupai serangga dewasa, namun ukurannya lebih kecil & masih belum memiliki sayap. Saat baru menetas, nimfa belalang sembah anggrek memiliki tubuh berwarna jingga dengan kaki & kepala berwarna hitam.

Sesudah melakukan pergantian kulit pertamanya, barulah nimfa belalang sembah anggrek memiliki kulit warna berwarna pucat. Belalang sembah anggrek melakukan pergantian kulit dalam posisi terbalik alias kepala menghadap ke bawah. Kematangan seksual belalang sembah anggrek terjadi sekitar 2 minggu sesudah pergantian kulit terakhirnya. Seekor belalang sembah anggrek bisa hidup hingga usia 6 bulan (jantan) atau 9 bulan (betina).

Berkat penampilannya yang indah, belalang sembah anggrek pun menjadi hewan peliharaan yang banyak dicari oleh pecinta serangga. Hewan ini pada dasarnya bisa dipelihara dalam kandang atau akuarium dengan tinggi minimum 24 cm & panjang minimum 16 cm. Kemudian di dalamnya, beberapa potongan tanaman bisa ditempatkan supaya hewan ini memiliki tempat untuk bertengger.

Makanan untuk belalang sembah anggrek sebaiknya berupa serangga terbang yang diberikan dalam kondisi masih hidup, misalnya kupu-kupu & lalat. Bagian dalam kandang belalang sembah anggrek sebaiknya juga disempot setiap minggu supaya tetap lembab. Dan karena belalang sembah anggrek memiliki sifat kanibal, 1 kandang sebaiknya hanya ditempat oleh 1 ekor belalang sembah anggrek.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Mantodea
Famili : Hymenopodidae
Genus : Hymenopus
Spesies : Hymenopus coronatus



REFERENSI

Gilbert, J.. 2015. "The Bloodthirsty Truth of the Beautiful Orchid Mantis".
(www.discovermagazine.com/planet-earth/the-bloodthirsty-truth-of-the-beautiful-orchid-mantis)

Haines, D.."35 Orchid Mantis Facts: Bloodthirsty Living Flowers (Hymenopus coronatus)".
(everywherewild.com/orchid-mantis/)

Keeping Insects. "Orchid Mantis".
(www.keepinginsects.com/praying-mantis/species/orchid-mantis/)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.