Creatonotos gangis, Ngengat dengan Tentakel Berbulu



Creatonotos gangis dengan tentakel / coremata yang tersembul.

Creatonotos gangis
adalah nama dari suatu spesies ngengat yang hanya dapat ditemukan di Asia Pasifik (termasuk Indonesia), Australia, & India. Seperti halnya ngengat pada umumnya, C. gangis adalah hewan yang aktif pada malam hari (nokturnal), memiliki sayap lebar berjumlah 4, serta memiliki tubuh yang diselubungi oleh bulu-bulu halus.

C. gangis sendiri dapat dibedakan dari spesies ngengat lainnya melihat bagian kepala, dada, & sayapnya yang berwarna dominan putih. Kemudian pada dada atas & sayap depannya, terdapat motif hitam berukuran besar yang bentuknya memanjang. Sementara sayap belakangnya sendiri berwarna putih polos.

C. gangis memiliki abdomen yang beruas-ruas & berwarna kuning / merah. Pada abdomen tersebut, terdapat motif menyerupai wajik berwarna hitam pada masing-masing ruasnya. Kadang-kadang abdomen / perut C. gangis tidak terlihat karena C. gangis memiliki kebiasaan untuk melipat sayapnya di atas abdomennya.

Dengan melihat ciri-ciri tadi, C. gangis nampaknya tidak berbeda jauh dari spesies ngengat lainnya. Namun keunikan ngengat ini baru dapat dilihat saat pejantannya hendak melakukan perkawinan. Saat pejantan sedang mencari pasangan kawin, pejantan akan mengeluarkan tentakel berbulu dari ujung ekornya. Tentakel tersebut aslinya adalah organ bernama coremata / pensil rambut.

Creatonotos gangis dalam kondisi biasa. (gailhampshire / flickr.com)

Bagi mereka yang belum familiar dengan ngengat ini, C. gangis yang sedang mengeluarkan coremata nampak seperti serangga berbahaya. Faktanya adalah kendati terlihat menakutkan, C. gangis sama sekali bukanlah serangga yang berbahaya bagi manusia. Hanya ngengat jantan yang memiliki coremata & organ tersebut berfungsi untuk menarik ngengat betina.

Berkat senyawa berbau yang dipancarkan oleh coremata, pejantan bisa menggunakan coremata miliknya untuk memikat ngengat betina & merangsang ngengat betina supaya bersedia kawin. Selain untuk menarik minat ngengat betina, C. gangis jantan juga bisa menggunakan coremata untuk mengusir pejantan lain. Jika sedang tidak digunakan, coremata nampak seperti balon kempes yang tersembunyi dalam abdomen pemiliknya.



UKURANNYA DITENTUKAN SEJAK KECIL

Masing-masing C. gangis memiliki ukuran coremata yang berbeda-beda. Coremata yang berukuran besar panjangnya bisa melebihi panjang abdomen ngengat ini sendiri. Besar kecilnya ukuran coremata ditentukan oleh seberapa banyak daun tanaman yang dikonsumsi saat masih dalam fase ulat. Semakin banyak senyawa alkaloid dalam daun yang dimakan oleh ulat, semakin besar pulalah ukuran coremata yang kelak bakal dimiliki oleh ngengat dewasa.

Besar kecilnya ukuran coremata sangatlah penting bagi C. gangis karena betina hanya mau kawin dengan pejantan yang memiliki coremata berukuran besar. Saat betina menunjukkan kesediaannya untuk kawin, betina akan menggerak-gerakkan antenanya & mengarahkan abdomennya kepada pejantan.

Ulat Creatonotos gangis. (rudolphous / wikimedia.org)

Sesudah melakukan perkawinan, betina kemudian akan mencari tanaman untuk menaruh telur-telurnya. Tanaman yang dipilih oleh C. gangis betina adalah tanaman yang daunnya banyak mengandung senyawa alkaloid, misalnya tanaman padi, jagung, kedelai, & lain-lain. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh C. gangis sekali bertelur bisa mencapai 50 butir.  Telur C. gangis berwarna kuning & berbentuk bundar.

Saat telur-telur tadi sudah menetas, ulat yang berbulu & berwarna cokelat akan keluar dari dalamnya. Supaya bisa tumbuh, ulat tersebut akan memakan daun pada tanaman tempat ia menetas. Karena kebiasaannya memakan daun inilah, ulat C. gangis dipandang sebagai hama oleh kalangan petani. Berkat senyawa alkaloid yang ia dapat dari dedaunan makanannya, ulat C. gangis memiliki rasa yang tidak enak bagi hewan pemangsanya.

Saat ulat C. gangis sudah mencapai tahap pertumbuhan terakhir, ulat yang bersangkutan akan bergegas mencari daun yang sudah mati untuk berubah menjadi kepompong di dalamnya. Sesudah beberapa waktu, kepompong tersebut akan pecah & ngengat C. gangis dewasa keluar dari dalamnya. Seekor ngengat C. gangis memiliki panjang sayap maksimum 4 cm.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Erebidae
Genus : Creatonotos
Spesies : Creatonotos gangis



REFERENSI

Crew, B.. 2017. "This incredible moth is one of Australia’s strangest insects".
(www.australiangeographic.com.au/blogs/creatura-blog/2017/11/the-creatonotos-gangis-is-one-of-australias-strangest-insects/)

D. Herbison-Evans & S. Crossley. 2017. "Creatonotos gangis (Linnaeus, 1763)".
(lepidoptera.butterflyhouse.com.au/arct/gangis.html)

Geggel, L.. 2017. "What on Earth? Freaky Moth with Hairy 'Butt Appendages' Stuns Facebook".
(www.livescience.com/60776-freaky-moth-stuns-facebook.html)

Harborne, J.B.. 1993. "Introduction to Ecological Biochemistry" (hal. 98). Elsevier, Inggris.

Hugo, K.. 2017. "This Moth's Weird Inflatable Butt Is Going Viral, But It Has a Real Purpose".
(www.newsweek.com/moths-weird-inflatable-butt-going-viral-it-has-real-purpose-693183)



TAUTAN EKSTERNAL

Gambar bergerak (GIF) Creatonotos gangis saat menyembulkan coremata

Video ngengat dengan coremata yang menguncup & mengembang

Video viral Creatonotos gangis di Kebumen, Indonesia
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



1 komentar:

  1. Mantap,,, Teruslah Berkarya Republik Eusosialis Tawon Saya Akan Setia Membaca Tulisan Tulisanmu

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.