Ulat Kucing, Wig Berjalan yang Tidak Boleh Dipegang



Seekor ulat kucing. Bagian kepala hewan ini terletak di sebelah kanan. (Amizrachi / wikipedia.org)

Ulat kucing adalah nama dari sejenis ulat bulu yang penampilannya berbeda dibandingkan ulat-ulat bulu kebanyakan. Pasalnya ulat kucing memiliki bulu yang amat tebal & panjang. Saking tebalnya, tubuh ulat ini sampai tidak terlihat, sementara bulunya terlihat menyerupai wig / rambut palsu manusia. Dan karena bulunya juga nampak seperti bulu kucing yang tebal, ulat ini pun diberi nama "ulat kucing" (puss caterpillar).

Ulat kucing aslinya merupakan fase larva dari ngengat flanel selatan (southern flannel moth; Megalopyge opercularis). Nama "flanel" diberikan karena ngengat dewasa memiliki tubuh yang diselubungi oleh bulu tebal berwarna-warni layaknya kain flanel. Sementara nama "selatan" diberikan karena di Amerika Serikat (AS), ngengat ini banyak ditemukan di wilayah selatan AS. Selain dengan nama ngengat flanel selatan, ngengat ini juga dikenal dengan nama "ngengat kucing" (puss moth).

Habitat ulat kucing bukan hanya ada di AS. Mereka juga dapat ditemukan di Hutan Amazon, Amerika Selatan. Ulat kucing memiliki warna bulu yang bervariasi. Jenis ulat kucing yang berwarna kelabu, putih, merah, kuning, & jingga semuanya sudah pernah ditemukan. Ulat kucing yang berwarna jingga bahkan sampai dijuluki sebagai "Trumpapillar" (kombinasi dari kata "Trump" & "caterpillar") karena ulat kucing tersebut nampak seperti rambut Donald Trump.

Ulat Trumpapillar & perbandingannya dengan Donald Trump. (dailymail.co.uk)

Walaupun penampilannya terlihat lucu & menggemaskan, ulat kucing bukanlah hewan yang boleh disentuh. Pasalnya ulat kucing merupakan salah satu jenis ulat bulu paling beracun di dunia. Jika ulat ini sampai tersentuh oleh manusia, orang yang bersangkutan bakal langsung merasakan sensasi perih & terbakar di kulitnya. Untuk orang-orang tertentu yang alergi terhadap racun ulat ini, orang yang bersangkutan juga bakal merasakan pusing, demam, kejang-kejang, & sakit perut.

Hal lain yang memusingkan dari ulat ini adalah saat bulunya mengenai kulit manusia, bulunya bisa ikut tercabut & menempel pada kulit. Jika bulu yang menempel pada kulit tidak segera dicabut, maka bulu tersebut akan terus menyuntikkan racun pada kulit korbannya. Saat korban sudah tidak lagi terpapar oleh bulu ulat kucing, bekas sengatan ulat tadi akan meninggalkan ruam berwarna kemerahan yang tidak akan hilang hingga 5 hari kemudian.

Karena racunnya itu pula, ulat kucing juga dikenal dengan nama "asp" di negara bagian Texas, AS. Asp atau aspis adalah nama yang normalnya digunakan oleh kalangan berbahasa Inggris untuk menyebut ular berbisa. Di AS, puncak populasi ulat kucing terjadi pada bulan Juni, Juli, & Oktober. Tidak jarang orang terkena racun ulat ini karena ada bulu ulat yang lepas hingga terbawa angin, atau karena terkena ulat yang terjatuh dari atas pohon.

Jika jumlah ulat kucing yang muncul di suatu lokasi terlalu banyak, maka tempat-tempat umum yang ada di lokasi tersebut terpaksa ditutup sementara hingga populasi ulatnya berkurang. Hal tersebut pernah terjadi di Texas pada tahun 1924. Saking banyaknya ulat kucing yang muncul di tahun tersebut, pemerintah negara bagian setempat terpaksa meliburkan sejumlah sekolah.


Ngengat flanel selatan, fase dewasa ngengat kucing. (Cotinis / bugguide.net)


SIKLUS HIDUP & MUSUH ALAMIAH

Selain racunnya yang berbahaya & wujudnya yang nampak seperti wig berjalan, ulat kucing / ngengat flanel selatan memiliki pola hidup yang tidak berbeda jauh dari ngengat-ngengat pada umumnya. Ngengat flanel selatan menjalani metamorfosis sempurna yang berarti ulat ini melalui 4 fase berbeda dalam siklus hidupnya : fase telur, larva / ulat kucing, kepompong, & ngengat dewasa.

Musim kawin ngengat flanel selatan berlangsung 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal musim panas & pada musim gugur waktu setempat. Sesudah melakukan perkawinan dengan pejantan, ngengat betina akan mengeluarkan telur-telurnya selama 2 malam berturut-turut.

Ada beberapa jenis pohon yang digunakan oleh ngengat betina untuk menaruh telur-telurnya. Namun dari sekian banyak pohon tersebut, pohon ek (oak) & pohon elm merupakan pohon yang paling sering dipilih oleh ngengat betina untuk menaruh telurnya.

Ulat kucing adalah hewan herbivora yang memakan daun. Ulat yang baru menetas dari telurnya hanya memiliki bulu tipis. Namun sesudah melakukan pergantian kulit, jumlah bulu yang menutupi tubuhnya semakin lama akan semakin banyak. Jumlah pergantian kulit yang dijalani oleh ulat kucing bervariasi antara 5 - 10 kali. Sesudah berganti kulit, ulat kucing akan memakan kulit & bulu-bulu beracunnya yang lama.

Ngengat betina & jantan dengan sayap yang terentang. (Sumber)

Ulat kucing bisa tumbuh hingga sepanjang 4 cm. Sekitar 6 minggu sesudah menetas dari telurnya, ulat kucing akan berubah menjadi kepompong. Ngengat dewasa kemudian akan muncul dari dalam kepompong 2 minggu kemudian.

Ngengat flanel selatan memiliki panjang rentang sayap antara 2,4 hingga 3,6 m. Ngengat flanel selatan dewasa adalah hewan nokturnal yang diam tidak bergerak pada siang hari & baru aktif pada malam hari. Meskipun berbulu lebat seperti fase larva, ngengat dewasa tidak beracun.

Alasan kenapa ulat kucing memiliki bulu yang tebal & beracun adalah untuk keperluan pertahanan diri. Meskipun begitu, ulat ini tetaplah memiliki musuh alamiah. Telur & ulat kucing yang baru menetas rentan menjadi mangsa lalat sayap jala (Chrysopa sp.).

Kadal dari genus Anolis bisa memakan ulat kucing tanpa merasa kesakitan dengan cara menelannya bulat-bulat & kemudian menggosok-gosokkan mulutnya ke tanah. Lalat parasit tachinid menaruh telurnya dalam tubuh ulat kucing supaya larvanya bisa memakan ulat kucing dari dalam.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Megalopygidae
Genus : Megalopyge
Spesies : Megalopyge opercularis



REFERENSI

AACC.org. "Megalopyge Opercularis".
(www.aacc.org/science-and-research/toxin-library/megalopyge-opercularis)

B.S. Goldman & B.N. Bragg. "Caterpillar and Moth Bites".
(www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539851/)

Ghose, T.. 2016. "'Trumpapillar': Fluffy Caterpillar Looks Just Like Donald Trump's Hair".
(www.livescience.com/56302-donald-trump-hair-caterpillar-photos.html)

Hall, D.W.. 2012. "Common name: puss caterpillar (larva), southern flannel moth (adult)".
(entnemdept.ufl.edu/creatures/misc/moths/puss.htm)

K.J. Halle. 2018. "Don't Stand So Close to Me: A Stinging Rash".
(www.wemjournal.org/article/S1080-6032(18)30151-0/fulltext)

 





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.