War of the Worlds, Saat Kuman Jadi Penyelamat Manusia



Ilustrasi Planet Mars yang berada tepat di atas Bumi.

Sudah tidak terhitung banyaknya karya hiburan yang mengusung ide cerita mengenai invasi alien ke Bumi. Maraknya karya hiburan dengan tema demikian tidak lepas dari rasa ingin tahu manusia mengenai ada tidaknya makhluk hidup dengan tingkat kecerdasan setara manusia di luar Bumi. Adapun dari sekian banyak karya hiburan yang mengusung tema konflik antara alien & manusia, "War of the Worlds" adalah salah satu yang paling terkenal.

"War of the Worlds" (WotW; Perang Antar Dunia) adalah film fiksi ilmiah buatan tahun 2005 yang disutradarai oleh Steven Spielberg. Film ini bercerita tentang Planet Bumi saat diserang oleh sekelompok alien yang menaiki kendaraan raksasa berkaki 3. Walaupun tema cerita yang diusung oleh film WotW nampak sudah sangat umum, perlu diperhatikan kalau film tersebut aslinya merupakan hasil adaptasi dari novel yang dibuat pada tahun 1898.

Novel yang dimaksud berjudul "The War of the Worlds" (TWotW) & merupakan buah karya dari penulis asal Inggris yang bernama H.G. Wells. Seperti versi film adaptasinya, novel TWotW juga bercerita tentang invasi alien ke Bumi. Di masa kini, novel TWotW dikenang sebagai salah satu karya sastra paling berpengaruh dalam genre fiksi ilmiah. Pasalnya usai diterbitkannya novel ini, banyak karya hiburan yang mengusung ide cerita serupa hingga sekarang.



SEJARAH

TWotW pada awalnya merupakan cerita bersambung (cerbung) yang ditulis oleh Herbert George Wells, penulis profesional asal Inggris. Cerbung buatannya tersebut pertama kali terbit di majalah Inggris, Pearson's Magazine, pada tahun 1897. Setahun kemudian, cerbung tersebut dikompilasi & diterbitkan sebagai novel. Cerbung & novel TWotW bercerita tentang invasi yang dilakukan oleh kaum Alien dari Planet Mars ke Planet Bumi pada permulaan abad ke-20.

Sejak pertama kali dirilis, novel TWotW langsung menyita perhatian khayalak berkat tema ceritanya yang tergolong revolusioner. Pasalnya pada periode tersebut, cerita mengenai invasi makhluk asing ke Bumi bukanlah hal yang umum. Bukan hanya itu, novel TWotW juga memuat kritik sosial karena kerap melontarkan sindiran halus mengenai arogansi manusia yang menganggap diri mereka sebagai makhluk paling berkuasa di Bumi.

Herbert George Wells, penulis novel "The War of the Worlds". (wikipedia.org)

Novel yang sama kerap membuat analogi / perumpamaan mengenai bagaimana jadinya jika ada makhluk yang lebih superior dari manusia & kini memperlakukan manusia layaknya manusia memperlakukan hewan. Sebagai contoh, dalam salah satu paragraf, tokoh utama dalam novel menganggap kalau nasibnya sekarang tidak ada bedanya dengan kelinci yang hanya bisa pasrah saat sarangnya dihancurkan oleh manusia.

Analogi serupa juga dapat dijumpai di bagian penghujung novel. Di bagian tersebut, sang tokoh utama diceritakan sedang berpapasan dengan tentara. Tentara tersebut kemudian berandai-andai bahwa jika invasi ini terus berlanjut, para Alien kelak akan menyekap sebagian manusia & memperlakukan manusia-manusia tersebut layaknya hewan ternak yang sengaja dibiarkan hidup supaya bisa dibunuh di kemudian hari.

Wells mengaku kalau ia sengaja menyisipkan analogi mengenai manusia & hewan karena terinspirasi dari status Inggris sebagai salah satu negara adidaya dunia pada masa itu. Saat ia tengah berjalan-jalan dengan saudaranya Frank, Wells berkomentar bahwa kedatangan bangsa Inggris ke Pulau Tasmania hanya akan membawa dampak negatif bagi penduduk asli Tasmania. Wells pun kemudian terinspirasi untuk membuat cerita mengenai bagaimana jadinya jika wilayah Inggris didatangi oleh "bangsa" yang lebih canggih & modern dibandingkan bangsa Inggris.

Wells juga menyisipkan tema keagamaan dalam novelnya untuk mengingatkan bahwa sekuat apapun manusia berusaha, pada akhirnya mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Tuhan. Di akhir novelnya, invasi para Alien diceritakan berakhir dengan kekalahan kaum Alien. Bukan karena manusia berhasil menemukan senjata yang bisa mengalahkan kaum Alien, tetapi karena Alien tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap kuman penyakit yang bertebaran di Bumi.

Di bagian ini, Wells menulis bahwa di saat senjata tercanggih buatan manusia tidak bisa menghentikan invasi Alien, ternyata yang mengalahkan mereka adalah makhluk-makhluk kecil ciptaan Tuhan. Wells juga menulis bahwa sejak awal mula peradaban manusia, sudah tidak terhitung banyaknya manusia yang berguguran akibat penyakit.

Sampul novel "The War of the Worlds" edisi cetakan perdana. (antiquestradegazette.com)

Kembali ke soal novel TWotW. Berkat ide ceritanya yang menarik, novel ini pun meledak menjadi fenomena baru di dunia sastra. Hanya berselang 5 tahun sejak pertama kali terbit, novel TWotW sudah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa berbeda. Dalam rentang waktu 10 tahun sejak penerbitan perdananya, novel ini juga sudah terjual sebanyak lebih dari 6.000 kopi. Jumlah yang tergolong tinggi mengingat pada masa itu, peredaran buku masih belum seramai sekarang.

Kesuksesan novel TWotW lantas membuat novel yang bersangkutan diadaptasi ke media-media hiburan lain. Mulai dari film, game, komik, hingga sandiwara radio. Pada tahun 1938, kepanikan bahkan sempat muncul di sejumlah kota di AS & Kanada saat ada sandiwara radio yang diputar di New York. Pasalnya pendengar radio yang tidak mendengar siarannya dari awal mengira kalau siaran tersebut menjelaskan tentang invasi Alien yang benar-benar terjadi di kota New York.

TWotW pernah 2 kali diadaptasi menjadi film oleh industri film Hollywood yang berbasis di AS, yaitu pada tahun 1953 & 2005. Film buatan tahun 2005 dirilis tanpa menyisipkan kata "The" di bagian depan judulnya. Film yang sama merupakan versi adaptasi TWotW yang paling terkenal karena disutradarai oleh Steven Spielberg (terkenal karena pernah menyutradarai film "Jurassic Park" ) & dibintangi oleh aktor Tom Cruise (terkenal sebagai pemeran utama film "Mission Impossible").

Film WotW buatan tahun 2005 menampilkan sejumlah perbedaan penting dibandingkan versi novelnya. Perbedaan pertama, jika novel TWotW bersetting di Inggris pada akhir abad ke-19, maka film WotW mengambil tempat di AS pada permulaan abad ke-21. Perbedaan kedua, alien yang muncul di novel menggunakan aneka macam wahana seperti pesawat ruang angkasa & kendaraan Tripod raksasa. Namun di versi film, alien hanya ditampilkan mengendarai kendaraan Tripod raksasa.

Patung Tripod Alien di kota Woking, Inggris. (Len Williams / geograph.org.uk)

Alien versi novel & film juga ditampilkan berbeda satu sama lain. Di versi novel, Alien diceritakan berasal dari Planet Mars. Mereka juga digambarkan memiliki tubuh kurang lebih sebesar beruang & memiliki tentakel pada tubuhnya. Namun di versi film, Alien nampak seperti manusia berkepala besar & berkaki satu. Di versi filmnya, planet asal sang Alien juga tidak pernah dijelaskan.

Bukan hanya industri film AS yang pernah membuat versi film dari TWotW. Inggris selaku negara asal novel TWotW juga tidak mau ketinggalan. Pada tahun 2019 lalu, BBC pernah merilis versi adaptasi TWotW dalam format serial televisi berjumlah 3 episode. Dibandingkan dengan versi film buatan tahun 2005, versi adaptasi dari BBC nampak lebih mirip dengan kisah novelnya karena mengambil setting di Inggris pada permulaan abad ke-20.

TWotW menjadi penyebab mengapa tema invasi alien ke Bumi menjadi tema yang amat sering muncul di karya-karya hiburan bergenre fiksi ilmiah. Banyak karya hiburan bertema demikian yang mendapatkan inspirasinya dari WotW, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di komik "Superman Brainiac" misalnya, karakter Brainiac diceritakan mati setelah terpapar oleh bakteri penyebab penyakit yang ada di Bumi.

Di ranah video game, kendaraan Tripod yang dikendarai oleh alien di novel & film WotW menjadi sumber inspirasi bagi unit Annihilator Tripod (Command & Conquer 3) serta Protoss Colossus (StarCraft II). Kalau di ranah film, versi parodi dari Tripod WotW juga pernah muncul dalam film kartun buatan Disney yang berjudul "Chicken Little".


Protoss Colossus, unit dari game StarCraft II yang wujudnya terinspirasi dari Tripod. (thegamehaus.com)


ALUR CERITA (VERSI FILM 2005)

Bumi bukanlah satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk dengan tingkat peradaban tinggi. Di luar Bumi, ternyata ada ras Alien yang tingkat peradaban & teknologinya jauh lebih canggih dibandingkan manusia. Mereka diperkirakan pertama kali menemukan Planet Bumi sekitar ribuan atau jutaan tahun yang lalu.

Para Alien tersebut langsung menunjukkan ketertarikan pada manusia, makhluk dengan tingkat kecerdasan paling tinggi di Bumi. Maka, mereka pun kemudian mengirimkan mesin-mesin perang raksasa bernama Tripod ke Bumi. Namun karena jumlah manusia yang menghuni Bumi belum begitu banyak, Tripod-Tripod tersebut tidak langsung digunakan, tapi sekedar dikuburkan jauh di bawah permukaan Bumi.

Tahun demi tahun berlalu, para Alien tadi terus mengamati Bumi dari kejauhan & melihat kalau populasi manusia sudah bertambah begitu banyak. Tingkat peradaban & teknologi manusia juga sudah berkembang demikian jauh. Maka, memasuki permulaan abad ke-21, para Alien tersebut memutuskan kalau sudah waktunya mereka menginvasi Bumi secara langsung.

Supaya bisa masuk ke dalam Tripod-Tripod yang terkubur di bawah tanah, para Alien tersebut menembakkan semacam saluran portal yang nampak seperti kilatan petir. Tak lama kemudian, Tripod-Tripod tersebut bangkit ke permukaan tanah & mulai menyerang manusia di sekitarnya secara membabi buta.

Para Alien tersebut menginvasi Bumi karena mereka ingin menetap di Bumi secara permanen. Untuk mengubah permukaan Bumi supaya mirip dengan planet asal mereka, para Alien tersebut menutupi permukaan Bumi dengan tanaman yang warnanya kemerahan. Tanaman tersebut memerlukan darah manusia supaya bisa tumbuh. Itulah sebabnya para Alien tersebut baru menginvasi Bumi pada awal abad ke-21, saat populasi manusia sudah cukup melimpah untuk diambil darahnya.

Di pihak manusia, pemerintah di negara-negara yang menjadi lokasi munculnya Tripod spontan langsung mengerahkan militernya. Namun karena masing-masing Tripod dilindungi oleh lapisan energi yang tidak bisa ditembus oleh senjata manusia, kendaraan-kendaraan militer milik manusia hancur satu demi satu.

Tripod dengan perisai energi yang menyala.

Mengetahui hal tersebut, militer di negara AS memutuskan untuk mengganti taktik. Mereka kini diminta menghadapi Tripod-Tripod tersebut bukan untuk mengalahkannya, tapi sekedar untuk memperlambat laju mereka supaya warga sipil setempat memiliki cukup waktu untuk melarikan diri ke tempat lain.

Ray Ferrier adalah warga sipil asal New York, AS, yang kebetulan tinggal di lokasi munculnya Tripod. Begitu kota tempat tinggalnya diserang oleh Tripod, Ray kemudian membawa kedua orang anaknya yang bernama Rachel & Robbie untuk melarikan diri ke tempat lain. Upayanya jauh dari kata mudah karena selain harus menghindari Tripod-Tripod yang bermunculan di tengah jalan, ia juga harus berjibaku dengan warga sipil lain yang merampas mobil Ray supaya bisa melarikan diri.

Saat kondisi semakin berlarut-larut, Robbie kemudian nekat meninggalkan Ray & Rachel karena ia ingin melawan balik Alien-Alien tersebut dengan segala cara. Sementara itu, Ray & Rachel memutuskan untuk tinggal sementara di rumah milik Harlan Ogilvy, seorang petani lokal yang menewari Ray & Rachel tempat untuk berlindung.

Saat Ray & Rachel sudah berada di dalam rumah Harlan, Harlan kemudian menjelaskan teori yang didengarnya mengenai asal-usul & tujuan para Alien tersebut datang ke Bumi. Tidak lama kemudian, sebuah Tripod melintas di luar rumah Harlan & menghisap darah manusia yang baru saja diculiknya. Harlan merasa panik & membuat suara berisik setelah melihat pemandangan tersebut, sehingga Ray terpaksa membunuh Harlan supaya keberadaan mereka tidak diketahui oleh Alien.

Ray & Rachel pada akhirnya berhasil ditangkap oleh Tripod yang sedang berkeliaran di luar rumah Harlan. Beruntung bagi Ray, sebelum dirinya diambil oleh Tripod, ia sempat mengambil granat tangan yang ditemukannya di dalam mobil tentara yang sudah kosong. Ray kemudian menggunakan granat tersebut untuk menghancurkan Tripod tadi dari dalam.

Siasatnya berhasil & Tripod tersebut kemudian roboh ke tanah. Puluhan orang - termasuk Ray & Rachel - yang tadinya ditahan oleh Tripod tersebut kini kembali bebas. Bersama, mereka kemudian berjalan kaki mencari tempat yang aman. Saat mereka akhirnya tiba di kota Boston, Ray berpapasan dengan militer yang sedang menjaga kota tersebut. Ray makin terperanjat saat ia melihat ada Tripod yang sudah berada dalam kondisi roboh.

Ray Ferrier saat sedang bersembunyi dari Tripod.

Mendadak, sebuah Tripod lain menampakkan diri secara tiba-tiba. Saat Ray melihat Tripod tersebut, ada beberapa ekor burung yang nampak hinggap di atas kepala Tripod. Ray lantas berkesimpulan kalau perisai energi yang selama ini menyelubungi Tripod tersebut sedang berada dalam kondisi tidak aktif. Setelah para tentara mendengar informasi dari Ray, mereka kemudian menembak Tripod tersebut dengan memakai senapan peluncur misil Javelin.

Belakangan diketahui kalau Alien-Alien yang mengendarai Tripod tersebut sedang berada dalam kondisi lemah karena tidak memiliki kekebalan alamiah terhadap bakteri & mikroorganisme yang bertebaran di udara Bumi. Akibatnya, para Alien tersebut bertumbangan 1 demi 1 dengan sendirinya. Dengan matinya para Alien tersebut, upaya Alien untuk menguasai Bumi pun berakhir dengan kegagalan.



ELEMEN-ELEMEN DALAM "WAR OF THE WORLDS"

Alien

Alien di film WotW versi tahun 2005 tidak memiliki asal-usul yang jelas (versi novel yang diterbitkan pada tahun 1898 menyebut kalau mereka aslinya berasal dari Planet Mars). Namun planet asal mereka diduga memiliki permukaan berwarna merah & sumber daya alam yang tidak semelimpah Bumi. Pasalnya saat baru saja menginvasi Bumi, Alien tersebut mencoba mengubah permukaan Bumi menjadi berwarna kemerahan dengan memakai tanaman khusus.

Dari segi fisik, Alien nampak memiliki kepala yang berbentuk oval lebar dengan sepasang mata besar. Wajahnya nampak rata & tidak dilengkapi lubang hidung. Kulitnya berwarna kelabu, sementara matanya berwarna hitam. Tubuh bagian atasnya nampak besar, namun tubuh bagian bawahnya nampak kecil & panjang karena Alien ini tidak memiliki pinggul.

Alien. (waroftheworlds.fandom.com)

Tidak seperti manusia yang memiliki 2 tangan & 2 kaki, Alien memiliki tangan berjumlah 2 & kaki berjumlah 1. Untuk berjalan, mereka melakukannya dengan cara merangkak. Alien juga memiliki 2 tangan tambahan yang berukuran lebih kecil di bagian dadanya. Fungsi dari tangan kecil tersebut adalah untuk memegang benda saat Alien yang bersangkutan sedang menggunakan 2 tangan panjangnya untuk menopang tubuhnya.

Pada masing-masing telapak tangan & kaki Alien, terdapat jari berjumlah 3 yang berukuran sama panjang. Meskipun Alien nampak tidak memiliki jari jempol, ia bisa menggunakan bilah jari terluarnya sebagai pengganti jempol. Dengan begitu, Alien bisa menggunakan jari-jari pada telapak tangannya untuk memegang sekaligus menapak.

Alien juga memiliki kebiasaan menangkap manusia hidup-hidup untuk mengambil darahnya. Tujuannya supaya darah tersebut bisa digunakan untuk menyirami tanaman dari planet asal sang Alien. Selebihnya, tidak diketahui apakah Alien juga meminum darah manusia. Demikian juga mengenai perilaku makan sang Alien.

Meskipun penampilannya nampak seperti hewan liar, Alien aslinya sangat cerdas & memiliki teknologi yang jauh lebih maju dibandingkan manusia. Contoh paling mudah bisa dilihat pada canggihnya teknologi & persenjataan yang terdapat pada kendaraan Tripod mereka. Alien juga bisa melakukan teleportasi dengan memakai pancaran energi khusus yang bentuknya menyerupai kilatan petir atau listrik.

Lepas dari semua kelebihannya tersebut, Alien juga memiliki kelemahan fatal. Mereka tidak memiliki kekebalan terhadap kuman penyakit yang ada di Bumi. Sebagai akibatnya, hanya dalam rentang waktu beberapa hari sejak mulai tiba di Bumi, para Alien tersebut mati dengan sendirinya akibat penyakit. Hal yang ironis karena sebagai makhluk dengan tingkat kecerdasan & teknologi tinggi, mereka justru tidak mengantisipasi dampak negatif yang mungkin bakal timbul jika sampai terpapar udara Bumi secara langsung.


Tripod yang sedang membungkuk untuk mengambil manusia memakai tentakel kecilnya.


Kendaraan Tripod

Tripod adalah sebutan untuk kendaraan tempur raksasa yang dikendarai oleh Alien saat melakukan invasi ke Bumi. Tinggi dari Tripod bisa mencapai puluhan meter. Sesuai dengan namanya, Tripod memang memiliki 3 buah tentakel menyerupai kaki di bagian bawah tubuhnya. Pada bagian ujung masing-masing tentakel, terdapat 3 cabang tentakel yang fungsinya menyerupai telapak kaki.

Tripod terdiri dari 2 bagian utama : bagian kaki & bagian kepala. Di dalam bagian kepala itulah, terdapat ruang kemudi (kokpit) & komponen mesin utama Tripod. Bagian kepala Tripod berbentuk oval & lebar layaknya kepala Alien yang mengendarainya. Di bagian depan & samping kepala Tripod, terdapat beberapa buah lampu yang berfungsi sebagai penerangan jika Tripod harus beroperasi pada malam hari.

Tripod bukan hanya bisa berjalan di darat. Kendaraan raksasa ini juga bisa beroperasi di bawah air. Tripod juga kerap mengeluarkan suara yang terdengar seperti klakson kapal setiap kali hendak menyerang sasarannya. Selain memiliki fungsi sebagai semacam seruan untuk berperang, suara demikian juga dikeluarkan oleh Tripod saat ingin memanggil Alien-Alien yang sedang berada di luar Tripod.

Selain tentakel kaki, Tripod juga dilengkapi dengan sejumlah tentakel tambahan yang fungsinya bermacam-macam. Untuk bertempur, Tripod akan mengeluarkan tentakel pendek yang bisa menembakkan sinar penghancur berwarna kebiruan. Sinar tersebut memiliki efek yang berbeda-beda pada sasarannya

Jika terkena manusia, maka jasad manusia tersebut akan langsung hancur tanpa bekas layaknya asap, namun pakaian orang tersebut bakal tetap utuh. Namun jika sinarnya mengenai benda-benda keras (misalnya pohon atau kendaraan), maka sasarannya akan meledak & terbakar.

Tentakel kamera Tripod.

Untuk keperluan pengintaian, Tripod bisa menjulurkan tentakel dengan senter & kamera di ujungnya. Dengan tentakel kamera itulah, alian yang sedang mengemudikan Tripod bisa memeriksa bagian dalam suatu bangunan tanpa harus membongkar bangunan tersebut. Selain bisa digunakan untuk melihat, tentakel kamera tersebut juga bisa digunakan untuk mendeteksi suara di lokasi yang sedang diamatinya.

Untuk membunuh manusia & menghisap darahnya, Tripod bakal menggunakan tentakel transparan yang bagian ujungnya tajam. Saat sudah menghisap darah, Tripod kemudian akan menyemprotkan darah tersebut ke atas tanah supaya tanaman dari planet asalnya bisa tumbuh di permukaan Bumi.

Masing-masing Tripod dilindungi dengan lapisan pelindung khusus yang terbuat dari energi. Dalam kondisi biasa, lapisan tersebut nampak tembus pandang. Namun saat ada ledakan yang menghantam lapisan tersebut, lapisan pelindung yang sama akan berkedip sambil memancarkan cahaya biru. Lapisan tersebut sangatlah kuat & kebal terhadap segala macam senjata manusia. Entah itu misil, bom, peluru tank, & lain sebagainya.

Tripod bukan hanya dilengkapi dengan tentakel & lampu sorot. Masing-masing Tripod juga memiliki beberapa buah keranjang logam kecil di bagian bawah kepalanya. Fungsi dari kerangka logam tersebut adalah untuk mengurung manusia yang hendak diambil darahnya. Saat hendak mengambil manusia dalam kurungan, lubang di bawah kepala Tripod akan membuka, lalu tentakel akan muncul dari balik lubang untuk mengambil manusia dalam kurungan.

Tripod dengan keranjang logam berisi manusia.

Tidak diketahui bagaimana Alien mengirimkan Tripod ke bawah permukaan Bumi. Pasalnya sebelum melakukan invasi ke Bumi secara langsung, Alien yang bersangkutan nampaknya tidak pernah menginjakkan kaki secara langsung di Bumi. Dasar pendapat ini adalah jika mereka benar-benar pernah tiba di Bumi, maka mereka tentunya bakal tahu kalau udara Bumi penuh dengan bakteri & mikroorganisme penyebab penyakit.

Dengan melihat hal tersebut, besar kemungkinan Tripod-Tripod tadi ditanam di bawah tanah dengan memakai metode menyerupai teleportasi. Atau alternatifnya, mereka memakai mesin atau robot khusus yang dikendalikan dari jarak jauh untuk mengubur Tripod-Tripod tadi jauh di bawah permukaan Bumi. Dengan begitu, mereka bisa menanam Tripod milik mereka di Bumi tanpa harus datang secara langsung ke planet tersebut.

Walaupun nampak tidak terkalahkan, Tripod juga tetap memiliki kelemahan. Tripod memang diselubungi lapisan energi yang amat kuat. Namun jika ada orang yang berhasil melewati lapisan energi tersebut (misalnya karena orang tersebut sengaja ditangkap oleh Tripod untuk dimasukkan dalam keranjang logamnya), maka Tripod tersebut bisa dihancurkan dengan cara memasukkan bom ke dalam kepala Tripod.

Tripod juga memiliki ikatan kuat dengan Alien yang mengendarainya. Jika Alien yang mengemudikan Tripod sedang berada dalam kondisi sakit-sakitan, maka lapisan energi yang sedang menyelubungi Tripod akan memudar. Kalau sudah begitu, Tripod menjadi jauh lebih rentan & bisa dirobohkan dengan memakai persenjataan modern milik manusia.

Jika Tripod rusak atau terluka, maka bagian yang rusak akan mengeluarkan kilatan listrik layaknya arus pendek. Kemudian sesudah itu, carain berwarna kekuningan bakal keluar dari kepala atau tentakel Tripod. Cairan tersebut diperkirakan memiliki fungsi layaknya darah pada manusia. Jika pintu kokpit Tripod terbuka, cairan serupa juga bakal mengalir deras lewat pintu kokpit.


Tanaman Alien.


Tanaman Alien

Tujuan Alien menginvasi Bumi adalah untuk menjadikan planet tersebut sebagai tempat tinggal baru mereka. Setelah berhasil menghancurkan pemukiman manusia & mengalahkan militer manusia yang selama ini merintangi jalan mereka, Alien akan mengubah lingkungan Bumi supaya serupa dengan lingkungan di planet asalnya.

Untuk melakukan hal tersebut, mula-mula Alien akan menaburkan benih tanaman dari planet asalnya ke permukaan Bumi. Sesudah itu, Alien akan menghisap darah manusia & menyemprotkannya ke lokasi penanaman benih. Tanaman yang terkena darah kemudian akan langsung muncul & bertumbuh tak lama kemudian.

Tanaman Alien nampak seperti tanaman rambat yang berwarna kemerahan. Saat disemprot memakai darah, tanaman yang bersangkutan bisa bertambah panjang hanya dalam hitungan detik. Namun selain memberi warna merah di permukaan planet tempatnya tumbuh, tidak diketahui secara pasti apakah Alien yang bersangkutan juga menggunakan tanaman tersebut untuk keperluan lain, misalnya sebagai sebagai sumber makanan.

Tanaman Alien memiliki kelemahan yang sama dengan Alien yang menanamnya. Mereka lemah terhadap mikroorganisme di Bumi. Hanya dalam hitungan jam atau hari sejak mulai bertunas, tanaman Alien akan mati dengan sendirinya akibat terpapar oleh kuman penyakit di Bumi. Jika tanaman Alien mati, batangnya akan berubah warna jadi putih & kemudian pecah menjadi debu.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

Ball, P.. 2018. "What The War of the Worlds means now".
(www.newstatesman.com/uncategorized/2018/07/war-of-the-worlds-2018-bbc-hg-wells)

Bracken, H.. "The War of the Worlds".
(www.britannica.com/topic/The-War-of-the-Worlds-novel-by-Wells)

Hutchinson, S.. 2020. "Superman: The 10 Worst Things That Brainiac Has Ever Done".
(www.cbr.com/superman-brainiacs-worst-things-ever-done/)

Lea, R.. 2019. "The War Of The Worlds: what the BBC version changed from the book".
(www.denofgeek.com/books/the-war-of-the-worlds-what-the-bbc-version-changed-from-the-book/)

Wikipedia. "The War of the Worlds:".
(en.wikipedia.org/wiki/The_War_of_the_Worlds)

(Film) Spielberg, S.. 2005. "War of the Worlds".



TAUTAN EKSTERNAL

Baca Novel "The War of the Worlds" karangan H.G. Wells (1898)

 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.