Mortal Kombat, Game Pertarungan yang Penuh Kontroversi



Scorpion & Sub-Zero, 2 karakter utama dalam seri game "Mortal Kombat".

Layaknya media hiburan lainnya, video game juga terdiri dari beragam genre / tema untuk menyesuaikan minat konsumennya masing-masing. Satu dari sekian banyak genre tersebut adalah genre fighting (perkelahian). Dalam game bergenre fighting, ada 2 karakter / lebih di layar permainan yang harus berkelahi 1 sama lain hingga karakter lawannya kalah.

Genre fighting merupakan genre game yang amat populer di masa lampau karena bisa digunakan sebagai ajang untuk mengadu kebolehan antar pemain. Karena popularitasnya itulah, ada begitu banyak game bergenre fighting yang pernah dibuat & dirilis ke pasaran. Dari sekian banyak game fighting yang pernah dibuat, "Mortal Kombat" adalah salah satu yang paling terkenal.

"Mortal Kombat" (MK; Pertarungan Mematikan) adalah seri game asal Amerika Serikat yang umumnya bergenre fighting. Inti dari game MK sendiri adalah mengenai turnamen yang mempertemukan para pendekar berkekuatan ajaib dari berbagai dimensi & dunia. Sejak pertama kali dirilis pada tahun 1992, game ini meledak menjadi fenomena baru berkat permainannya yang menarik & tingkat kesadisannya yang melebihi game-game fighting lainnya.



SEJARAH

Ide untuk menciptakan game MK bermula ketika Ed Boon & John Tobias - 2 orang yang sama-sama bekerja di studio game Midway Games - ingin membuat game yang konsepnya serupa dengan "Street Fighter II", game bergenre perkelahian asal Jepang yang pertama kali dirilis pada tahun 1991.

Supaya game buatan mereka nampak berbeda dari SFII, Boon & rekan-rekannya ingin menampilkan game tersebut sebagai game yang tingkat kekerasan & kesadisannya melebihi SFII. Kemudian untuk menarik perhatian khalayak supaya mereka bersedia memainkan gamenya, game yang bersangkutan rencananya hendak diberi nama "Van Damme". Nama yang berasal dari aktor laga terkenal pada masa itu, Jean-Claude Van Damme.

(Kiri-kanan) John Tobias, pemeran karakter Raiden, & Ed Boon. (elespanol.com)

Wacana tersebut pada akhirnya gagal terwujud karena Van Damme menolak meminjamkan namanya untuk digunakan pada game yang bersangkutan. Gagal mengajak Van Damme bekerja sama dengan mereka, Boon lantas memikirkan nama lain untuk judul game mereka tersebut. "Combat" (Pertarungan) adalah 1 dari sekian nama yang terpikirkan oleh Boon.

Nama "Combat" kemudian diubah menjadi "Kombat" supaya judul game tersebut nampak unik & lebih mudah menarik perhatian publik. Belakangan, kata "Mortal" ditambahkan pada judul game tersebut atas usulan dari rekan kerja Boon yang bernama Steve Ritchie. Masalah judul sudah terpecahkan, sekarang masalah berikutnya adalah menciptakan karakter-karakter game & gerakan bertarungnya.

Johnny Cage menjadi karakter pertama yang diciptakan oleh Midway, di mana karakter yang bersangkutan banyak terinspirasi dari sosok Van Damme. Sebagai contoh, nama Johnny Cage jika disingkat memiliki inisial yang sama nama Jean-Claude (Van Damme). Kemudian di dalam gamenya, karakter Johnny Cage ditampilkan gemar mengenakan kacamata hitam & memiliki profesi sebagai aktor laga.

Midway juga menyewa sejumlah praktisi bela diri untuk difoto sambil mengenakan kostum yang menyerupai karakter dalam game MK. Sesudah itu, foto-foto mereka dijadikan sprite / gambar karakter dalam game. Itulah sebabnya sprite dalam game-game pertama MK nampak seperti sosok manusia sungguhan. Tidak seperti game-game lainnya pada masa itu yang spritenya nampak seperti karakter kartun.

Game MK juga terkenal karena menyisipkan konsep Fatality, sebuah kondisi di mana karakter pemenang bisa menyerang karakter lawan yang sudah kalah dengan cara memasukkan kombinasi tombol tertentu. Menurut Boon, pada awalnya hanya karakter Shang Tsung - karakter bos terakhir dalam game MK pertama - yang memiliki Fatality. Namun sesudah itu, mereka memutuskan untuk memberikan Fatality pada masing-masing karakter supaya para pemain game MK bisa mendapatkan kepuasan lebih saat memberikan serangan penutup pada lawannya.

Tahun 1992, game MK akhirnya resmi dirilis untuk konsol arcade / dingdong. Respon yang ditunjukkan oleh para penggemar game pada waktu itu ternyata begitu luar biasa. Mesin ding dong yang menampilkan game MK hampir selalu ramai oleh pemain. Dan karena tidak semua pemain game MK mengetahui cara melakukan Fatality, mereka yang mengetahui rumus-rumus tombol Fatality bakal langsung dielu-elukan oleh temannya.

Contoh adegan dalam game "Mortal Kombat" yang menuai kontroversi. Karakter Sub-Zero melakukan jurus Fatality dengan cara mencabut kepala & tulang punggung lawannya. (icefighter2009 / pinterest.com)

Meroketnya popularitas game MK juga turut diikuti oleh kontroversi besar. Karena game MK banyak menampilkan hal-hal seperti darah & anggota badan yang terpotong-potong, game MK pun ramai diprotes oleh kalangan orang tua pada masa itu. Saking kuatnya tekanan publik terhadap game MK, lembaga Kongres / parlemen Amerika Serikat sampai melakukan sidang khusus untuk membahas game MK.

Berdasarkan sidang tersebut, terciptalah lembaga Entertainment Software Rating Board (ESRB; Badan Rating Piranti Lunak Hiburan) pada tahun 1994. ESRB memiliki fungsi yang kurang lebih serupa dengan lembaga sensor & rating film.

Jika ada game-game yang hendak dirilis di AS, maka game tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh ESRB. Sesudah itu, ESRB akan memberikan batasan umur pada masing-masing game supaya game yang mengandung unsur dewasa tidak dimainkan oleh mereka yang masih di bawah umur.

Pasca didirikannya ESRB, Midway kini bisa merilis game-game lanjutan MK tanpa harus menghilangkan unsur kesadisan dari game MK. Hingga tahun 2020, sudah ada 16 game MK yang dibuat.

Saat Midway akhirnya mengalami kebangkrutan pada tahun 2009, pembuatan game-game MK sesudah itu dilakukan oleh NetherRealm Studios, studio game anak perusahaan Warner Bros yang para pegawainya merupakan bekas pegawai Midway.

Kesukesan di ranah game lantas membuat game MK sempat diadaptasi ke media-media hiburan lain. Mulai dari komik, seria kartun, hingga film. Film terbaru yang merupakan hasil adaptasi MK rencananya bakal dirilis pada tahun 2021 dengan judul "Mortal Kombat". Film tersebut juga bakal dibintangi oleh Joe Taslim, aktor laga kelahiran Indonesia yang sebelum ini pernah muncul di film "The Raid".



!! PERINGATAN !!
Bagian sesudah ini bakal banyak menampilkan spoiler / bocoran alur cerita.
Silakan lanjutkan membaca jika anda sudah paham dengan resikonya.



ALUR CERITA (GAME)

Catatan :
Alur cerita ini hanya menggunakan alur cerita dari 3 game terakhir MK. Karena berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam alur cerita di game MK (2011), semua peristiwa yang terjadi pada game-game MK sebelum itu dianggap tidak pernah terjadi.



Prolog

Alam semesta yang menjadi setting dari MK terbagi menjadi beberapa dunia / dimensi. Untuk mengurangi potensi konflik antar dimensi yang bisa timbul, Elder Gods selaku penjaga alam semesta lantas membuat turnamen pertarungan bernama Mortal Kombat. Setiap beberapa tahun sekali, perwakilan dari masing-masing dimensi akan bertarung 1 sama lain dalam ajang Mortal Kombat.

Jika suatu perwakilan berhasil memenangkan 10 turnamen secara berturut-turut, maka dimensi yang diwakili oleh sang pemenang berhak menguasai dimensi lain yang diinginkannya. Lewat cara inilah, dimensi Outworld berhasil menguasai sejumlah dimensi lain. Sukses memperluas wilayah Outworld, Shao Khan selaku pemimpin Outworld lantas menjadikan dimensi Bumi / Earthrealm sebagai sasaran berikutnya untuk ditaklukkan.


Elder Gods.


Mortal Kombat (2011)


Suatu hari, Shao Kahn melancarkan invasinya ke Earthrealm. Dalam invasi tersebut, Shao Kahn berhasil membunuhi para pendekar Earthrealm. Saat dewa petir Raiden menjadi satu-satunya pendekar pelindung Earthrealm yang masih tersisa, Raiden mengirimkan pesan kepada dirinya sendiri di masa lampau. Pesan tersebut berisi perkataan "dia harus menang" beserta cuplikan sejumlah peristiwa yang bakal terjadi di masa depan.

Raiden di masa lampau berhasil menerima pesan tersebut di tengah-tengah berlangsungnya Mortal Kombat. Raiden lantas berkesimpulan bahwa "dia" yang ada dalam pesan tersebut merujuk pada Liu Kang, pendekar yang mewakili Earthrealm dalam ajang Mortal Kombat. Maka, Raiden pun meminta kepada Liu Kang untuk memenangkan turnamen Mortal Kombat supaya Outworld gagal menguasai Earthrealm.

Upaya Liu Kang untuk memenangkan turnamen jauh dari kata mudah karena ia harus berhadapan dengan pendekar-pendekar tangguh Outworld seperti Shang Tsung & Goro. Namun Liu Kang pada akhirnya berhasil mengalahkan mereka semua, sekaligus memenangkan Mortal Kombat. Kendati merasa gembira atas kemenangan Liu Kang, Raiden juga merasa bingung karena jimat berbentuk bundar yang dibawanya terus menerus retak.

Sedikit informasi, jimat yang dibawa oleh Raiden tersebut mengandung informasi mengenai hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Jika hal buruk tersebut tidak berhasil dicegah / digagalkan, maka retak yang ada pada jimat tersebut akan semakin besar. Namun jika hal buruk tadi berhasil digagalkan, maka retak yang ada pada jimat akan hilang dengan sendirinya.

Sementara itu di tempat lain, kegagalan memenangkan turnamen membuat Shao Kahn merasa amat marah karena rencananya menguasai Earthrealm jadi tertunda. Atas usulan dari Shang Tsung, Shao Kahn lantas memutuskan untuk menggelar turnamen Mortal Kombat baru di Outworld supaya pihaknya memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan turnamen.

Pasukan Outworld saat memasuki Earthrealm.

Supaya perwakilan Earthrealm bersedia mengikuti turnamen baru ini, pasukan Outworld menginvasi Earthrealm & menculik sejumlah orang dari Earthrealm. Akibatnya, perwakilan Earthrealm terpaksa menerima undangan Outworld untuk kembali mengikuti turnamen. Turnamen tersebut lagi-lagi berhasil dimenangkan oleh Liu Kang. Dalam turnamen yang sama, Liu Kang bahkan berhasil membuat Shao Kahn nyaris kehilangan nyawanya.

Gagal menaklukkan Earthrealm melalui jalur turnamen lantas membuat Shao Khan memutuskan untuk bertindak nekat. Ia memerintahkan pasukannya untuk melakukan invasi besar-besaran ke Earthrealm. Supaya Shao Kahn tidak perlu takut akan hukuman dari Elder Gods, Shao Kahn lantas membunuh Shang Tsung & menggunakan kekuatannya untuk membangkitkan Sindel, ratu Edenia yang memiliki kekuatan besar.

Para pendekar Earthrealm berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan invasi tersebut. Namun mereka semua berhasil dibunuh dengan mudah oleh Sindel. Sindel sendiri baru berhasil dikalahkan setelah pendekar Earthrealm yang bernama Nightwolf menghancurkan dirinya sendiri bersama dengan Sindel. Arwah Sindel & para pendekar Earthrealm tadi kemudian bangkit kembali di dimensi Netherrealm sebagai Revenant, hantu yang berada di bawah kendali penyihir Netherrealm yang bernama Quan Chi.

Semakin memburuknya kondisi Earthrealm membuat Raiden pergi menuju Netherrealm untuk meminta bantuan Quan Chi. Pada saat itulah Raiden akhirnya menyadari bahwa kata "dia" yang diterimanya dari masa depan bukan merujuk kepada Liu Kang, melainkan kepada Shao Khan. Jika Shao Kahn dibiarkan memasuki Earthrealm biarpun ia gagal memenangkan turnamen, maka Elder Gods bakal langsung turun tangan untuk menghukum Shao Kahn.

Raiden lantas kembali ke Earthrealm & meminta Liu Kang membiarkan Shao Kahn memasuki Earthrealm, namun Liu Kang menolak permintaan tersebut. Perkelahian antara keduanya pun terjadi & Raiden tanpa sengaja menewaskan Liu Kang. Saat Shao Kahn akhirnya benar-benar memasuki Earthrealm, Shao Kahn langsung menyerang Raiden yang saat itu sudah berpura-pura menyerah.

Saat Raiden sudah berada dalam kondisi babak belur, tiba-tiba Elder Gods muncul & memasuki tubuh Raiden. Perkelahian pun terjadi antara Shao Kahn melawan Raiden / Elder Gods. Hasilnya, Shao Kahn berhasil dikalahkan & jasadnya kemudian hancur menjadi debu. Saat Elder Gods akhirnya pergi meninggalkan tubuh Raiden, Raiden lantas mengumpulkan para pendekar Earthrealm yang masih hidup untuk membangun ulang Earthrealm.


Shao Kahn (kanan) saat dihukum oleh Elder Gods.


Mortal Kombat X (2015)


Pasca tewasnya Shao Kahn, Outworld & Earthrealm kini sama-sama berada dalam kondisi lemah. Situasi tersebut lantas dimanfaatkan oleh pasukan Netherrealm yang dipimpin oleh Shinnok untuk menginvasi Earthrealm. Shinnok tertarik untuk menguasai Earthrealm karena di dimensi tersebut terdapat Jinsei, kawah energi spiritual Earthrealm.

Jika Shinnok berhasil mendapatkan akses menuju Jinsei, maka ia bisa mendapatkan cukup kekuatan untuk mengalahkan Elder Gods & menguasai alam semesta. Namun keinginan Shinnok tersebut pada akhirnya gagal terwujud karena Raiden berhasil mengurung Shinnok dalam sebuah jimat khusus. Jimat tersebut kemudian disimpan oleh Raiden & para pendekar Earthrealm di tempat penyimpanan khusus.

Sementara itu di Outworld, Mileena selaku putri angkat Shao Kahn naik menjadi pemimpin baru Outworld. Namun Mileena tidak lama berkuasa karena ia dikudeta oleh Kotal, jenderal bawahan Shao Kahn yang ingin memperbaiki hubungan Outworld dengan Earthrealm. Pasca kudeta, Kotal menjadi pemimpin baru Outworld dengan nama Kotal Kahn, sementara Mileena & para pengikutnya beralih ke taktik perang gerilya.

Supaya memiliki kekuatan yang cukup untuk mengimbangi pasukan pendukung Kotal, Mileena melengkapi dirinya dengan jimat berisi kekuatan Shinnok yang dicuri dari Earthrealm. Saat Earthrealm akhirnya mengetahui kalau jimat Shinnok sudah menghilang dari tempat penyimpanannya, sejumlah pendekar Earthrealm pun bertolak menuju Outworld untuk membantu Kotal mengalahkan Mileena.

Mileena akhirnya berhasil ditangkap sebelum kemudian dihukum mati. Namun saat para pendekar Earthrealm hendak kembali ke Earthrealm sambil membawa jimat Shinnok, Kotal malah mengkhianati mereka. Kotal menjebloskan para pendekar Earthrealm ke dalam penjara supaya ia tetap bisa memiliki jimat Shinnok.

D'Vorah & Kotal Kahn.

Sesudah menyekap para pendekar Earthrealm, Kotal memerintahkan bawahannya yang bernama D'Vorah untuk membawa jimat Shinnok ke tempat yang aman. Namun Kotal tidak tahu kalau D'Vorah aslinya juga berstatus sebagai agen suruhan Quan Chi. Setelah membunuh 2 prajurit Outworld yang sedang membawa jimat Shinnok, D'Vorah kemudian mengambil jimat Shinnok & pergi untuk menyerahkan jimat tersebut kepada Quan Chi.

Quan Chi sendiri pada waktu itu baru saja ditangkap oleh para pendekar Earthrealm. Mereka ingin memaksa Quan Chi membebaskan para pendekar Bumi yang kini sedang terjebak dalam wujud Revenant. Namun sebelum Quan Chi berhasil melakukan hal tersebut, ia ganti diculik oleh kawanan ninja yang dipimpin oleh Hanzo Hasashi, ninja bekas pengikut Quan Chi.

Hanzo ingin membalas dendam kepada Quan Chi karena Quan Chi dulu sudah membunuh keluarga Hanzo & memanipulasi Hanzo supaya menjadi Revenant dengan nama Scorpion. Namun sebelum Hanzo berhasil menghabisi Quan Chi, D'Vorah secara tiba-tiba menampakkan diri & ia langsung menyerang Hanzo.

Walaupun diserang, Hanzo pada akhirnya berhasil membunuh Quan Chi. Namun sebelum tewas, Quan Chi berhasil membebaskan Shinnok dari dalam jimat yang sudah dibawa oleh D'Vorah. Begitu keluar dari jimat tempatnya disegel, Shinnok langsung mengalahkan semua prajurit Earthrealm & ninja pengikut Hanzo yang mencoba menyerangnya. Shinnok sesudah itu pergi menuju Jinsei untuk memperkuat diri & menyebarkan kekuatan sihirnya ke seluruh penjuru Earthrealm.

Raiden mencoba menghentikan Shinnok & para Revenant pengikutnya, namun gagal. Beruntung bagi Raiden, sejumlah pendekar Earthrealm yang dipimpin oleh Cassie Cage berhasil tiba di Jinsei tepat waktu. Pertarungan sengit antara Cassie & Shinnok pun berlangsung. Meskipun Shinnok nampak jauh lebih kuat, Cassie pada akhirnya berhasil mengalahkan Shinnok. Raiden sesudah itu memenggal Shinnok & membuang kepalanya ke Netherrealm.


Shinnok.


Mortal Kombat 11 (2019)


Gugurnya Shinnok di tangan Raiden lantas menarik perhatian Kronika, ibu dari Shinnok yang memiliki kemampuan memanipulasi waktu. Setelah berhasil meyakinkan sisa-sisa pengikut Shinnok untuk ganti menjadi pengikutnya, Kronika kemudian menggunakan kekuatannya untuk membenturkan masa lalu dengan masa depan.

Akibat tindakan Kronika tersebut, masing-masing sosok di dunia Mortal Kombat kini memiliki 2 versi : versi masa lalu & versi masa sekarang. Kedua versi tersebut kini hidup dalam dunia yang sama. Kronika sendiri melakukan hal tersebut supaya musuh-musuh Raiden yang sudah gugur bisa hidup kembali & bersedia membantu Kronika untuk mengubah aliran waktu lebih jauh lagi.

Di Outworld, tokoh-tokoh Earthrealm & Outworld yang sudah tewas muncul kembali secara beramai-ramai di hadapan Kotal Kahn. Shao Kahn adalah salah satunya. Karena Shao Kahn tidak mengakui Kotal sebagai pemimpin Outworld, perkelahian pun terjadi antara para pendukung Kotal melawan para pendukung Shao Kahn. Saat Shao Kahn & para pengikutnya berada dalam kondisi terdesak, mereka terpaksa melarikan diri menuju markas Kronika dengan memakai portal sihir.

Pasca kaburnya Shao Kahn, Kotal Kahn & Raiden setuju untuk bekerja sama. Kotal akan mencoba menyatukan kembali suku-suku Outworld yang terpecah supaya ia memiliki cukup kekuatan untuk menghadapi pasukan Kronika & Shao Kahn. Sementara Raiden & para pendekar Earthrealm dari masa lampau pergi menuju Earthrealm untuk bekerja sama dengan para pendekar Earthrealm di masa kini.

Di Outworld, rombongan pasukan Outworld yang dipimpin oleh Kotal & Jade melakukan serangan ke perkampungan Tarkatan, suku Outworld yang bersekutu dengan Shao Kahn. Invasi tersebut berhasil, namun sesudah itu Kotal & Jade malah terlibat cekcok karena Jade tidak setuju dengan tindakan Kotal yang ingin membunuh setiap penduduk Tarkatan. Perpecahan tersebut lalu dimanfaatkan oleh Shao Kahn untuk menangkap Kotal & membawanya ke ibukota Outworld.

Kotal saat berhadapan dengan Shao Kahn.

Kotal pada akhirnya selamat setelah Jade yang dibantu oleh Kitana, pasukan Tartakan, & pasukan Shokan menyerbu arena tempat Kotal hendak dihukum mati. Tarkatan setuju untuk ganti menolong Kotal setelah Kitana berjanji kalau Tarkatan bakal ikut dilibatkan dalam pemerintahan Outworld versi baru. Perkelahian besar pun terjadi antara pasukan pengikut Shao Kahn melawan pasukan pengikut Kitana.

Dalam perkelahian tersebut, Kitana berhasil mengalahkan Shao Kahn. Sebagai balas jasa karena Kitana sudah menyelamatkan nyawanya, Kotal setuju untuk turun dari tahtanya & membiarkan Kitana menjadi pemimpin baru Outworld.

Sementara itu di Earthrealm, Kronika berhasil mendapatkan mahkota ajaib & pasir waktu yang tersimpan di Earthrealm. Kronika juga menculik Liu Kang sambil menantang Raiden untuk menghentikan upayanya menulis ulang sejarah alam semesta.

Untuk menghentikan Kronika & menyelamatkan Liu Kang, pasukan gabungan Earthrealm & Outworld lantas melakukan serangan besar-besaran ke pulau markas Kronika yang terletak di dimensi Netherrealm. Saat peperangan antara pasukan pengikut & penentang Kronika akhirnya benar-benar meletus, Raiden sempat dicegat oleh Revenant / hantu kembaran jahat Liu Kang.

Raiden lantas menggunakan seluruh kekuatannya untuk merasuki kembaran jahat tersebut, sehingga arwah Raiden kini bersatu dengan kedua tubuh Liu Kang. Dengan kekuatan & wujud barunya ini, Liu Kang kemudian terlibat duel melawan Kronika. Kronika terbukti merupakan lawan yang tangguh berkat kemampuannya memanipulasi waktu. Namun pada akhirnya, Liu Kang berhasil mengalahkan Kronika sehingga kini Houglass - mesin pengendali waktu milik Kronika - berada di bawah kendali Liu Kang.


Liu Kang (kiri) saat berhadapan dengan Kronika.


Mortal Kombat 11 : Aftermath (2020)

Kalahnya Kronika menyebabkan Shang Tsung, Nightwolf, & Fujin terbebas dari penjara dimensi milik Kronika. Shang Tsung kemudian berkata bahwa Hourglass sekarang tidak bisa lagi digunakan untuk menulis ulang sejarah alam semesta karena mahkota ajaib milik Kronika hancur dalam pertarungan antara Kronika & Liu Kang.

Supaya Hourglass tetap bisa digunakan, Shang Tsung kemudian menawarkan diri untuk pergi ke masa lalu & mengambil mahkota Kronika. Kendati awalnya merasa ragu, Liu Kang & Raiden akhirnya setuju untuk mengirim Shang Tsung ke masa lalu. Supaya Shang Tsung tidak bisa berkhianat, Nightwolf & Fujin turut menemani Shang Tsung dalam perjalanan menuju ke masa lalu.

Setibanya di masa lalu, Shang Tsung berkata bahwa mereka membutuhkan bantuan Sindel karena Sindel memiliki cukup kekuatan untuk mengalahkan Kronika & bawahannya tanpa mengubah alur waktu terlalu drastis. Maka, mereka pun pergi ke Netherrealm untuk melumpuhkan Sindel yang kini sedang berada dalam wujud Revenant. Sesudah itu, mereka membawa jasad Sindel ke Soul Chamber di Outworld supaya Sindel bisa dibersihkan dari pengaruh sihir Netherrealm.

Rencana tersebut berhasil & mereka berempat sesudah itu pergi ke pulau milik Shang Tsung untuk mengambil mahkota ajaib Kronika yang tersimpan di sana. Kronika sempat mengirim anak buahnya untuk mengalahkan Sindel & rekan-rekan barunya, namun mereka semua berhasil dikalahkan sehingga kini mahkota ajaib tersebut berada di tangan Fujin.

Sindel sendiri diam-diam ternyata memendam ambisi untuk menjadi pemimpin Outworld bersama dengan Shao Kahn. Maka, setelah berhasil mengelabui Kitana selaku pemimpin Outworld sekaligus putri kandungnya sendiri, Sindel secara diam-diam membebaskan Shao Kahn & memprovokasi ras Shokan untuk mengkhianati aliansi yang sudah dibangun antara dimensi Outworld & Earthrealm.

Shao Kahn & Sindel.

Akibat pengkhianatan Sindel tersebut, pasukan Outworld & Earthrealm yang tadinya hendak memerangi pasukan Netherrealm bersama-sama kini malah terlibat perang 1 sama lain di Netherrealm. Situasi kacau tersebut lalu dimanfaatkan oleh Shang Tsung untuk mengambil mahkota ajaib dari Fujin & kemudian memakainya untuk memperkuat dirinya sendiri.

Dengan modal kekuatan barunya tersebut, Shang Tsung kemudian mengalahkan para pendekar Earthrealm, Outworld, serta Kronika. Sementara itu di masa depan, Liu Kang yang masih memiliki kekuatan petir dari Raiden akhirnya mengetahui pengkhianatan yang dilakukan oleh Shang Tsung. Maka, ia pun pergi ke masa lalu untuk mengalahkan Shang Tsung, merebut mahkota ajaib dari Shang Tsung, & kemudian menggunakan Hourglass milik Kronika untuk membangun ulang alam semesta.



TENTANG GAME "MORTAL KOMBAT"

Mayoritas game MK adalah game bergenre pertarungan (fighting). Dalam genre tersebut, ada 2 karakter yang saling berhadapan. Masing-masing karakter memiliki gambar balok berisi poin kehidupan (HP) di bagian atas layar. Setiap kali salah satu karakter melancarkan serangan yang mengenai karakter lawan, maka HP milik karakter lawan akan berkurang. Salah satu karakter dinyatakan kalah jika HP karakter tersebut berhasil dihabisi lebih dulu oleh karakter lawannya.

Masing-masing karakter memiliki gaya bertarung & variasi serangan yang berbeda. Liu Kang contohnya, karakter tersebut ditampilkan memiliki gerakan yang lincah & bisa mengeluarkan serangan jarak jauh berupa bola api. Karakter Raiden di lain pihak memiliki serangan jarak jauh berupa kilatan petir & bisa menyerang sambil melayang di udara.

Di arena-arena pertarungan tertentu, pemain juga bisa mengalahkan karakter lawan tanpa harus menghabisi HP milik lawan dengan memakai kombinasi serangan biasa. Di arena yang bersetting di tepi jurang misalnya, pemain bisa menghabisi karakter lawannya dengan lebih cepat dengan cara mendorong lawan ke tepi jurang. Karakter lawan sesudah itu akan langsung tewas & kehilangan semua HP miliknya usai tertusuk duri di dasar jurang.

Cuplikan game MK yang menampilkan karakter Liu Kang & Goro.

Ciri khas utama dari game MK yang membuatnya mudah dikenali dari game fighting lainnya adalah adanya jurus khusus yang bernama "Fatality". Fatality adalah sebutan untuk jurus khusus yang bisa digunakan oleh karakter pemenang untuk mengalahkan karakter lawan di akhir permainan.

Saat HP suatu karakter sudah habis pada ronde terakhir permainan, maka karakter tersebut akan nampak berdiri dalam kondisi pusing / sempoyongan. Sesudah itu, tulisan "Finish Him" (jika karakter yang kalah berjenis kelamin pria) atau "Finish Her" (jika karakternya perempuan) akan muncul di layar permainan. Pada saat inilah, pemain yang sedang mengendalikan karakter pemenang bisa memasukkan kombinasi tombol khusus untuk melakukan Fatality.

Tidak seperti jurus biasa, Fatality tidak bisa dihindari atau dihentikan dengan cara apapun oleh karakter lawan. Saat Fatality dilakukan, karakter yang melakukan Fatality akan menyerang korbannya secara bertubi-tubi. Fatality memiliki efek yang berbeda-beda pada karakter korban, namun Fatality selalu mengakibatkan mayat korbannya berada dalam kondisi hancur atau terpotong-potong.

Sebagai contoh, karakter Sub-Zero akan melakukan Fatality dengan cara mencabut kepala & tulang punggung korbannya. Sementara karakter Goro akan melakukan Fatality dengan cara mencabut tangan & kaki musuhnya. Saat Fatality sudah selesai dilakukan, karakter yang melakukan Fatality akan dinobatkan sebagai pemenang, lalu tulisan "Fatality" akan muncul pada layar permainan.

Fatality menjadi alasan kenapa game MK pada awal-awal perilisannya sempat menimbulkan kehebohan di AS. Saat teknologi komputer sudah jauh meningkat, tingkat kesadisan yang ditunjukkan oleh Fatality juga nampak semakin nyata.

Hal tersebut lantas turut berdampak negatif pada kreator game MK sendiri. Pada tahun 2019, sejumlah pegawai NetherRealm Studios mengaku mengalami trauma & gangguan mental karena harus sering-sering menonton rekaman video sadis supaya bisa membuat adegan ekstrim serealistik mungkin.

Selain genre fighting, game MK juga ada yang mengusung genre petualangan (adventure). Dalam genre ini, pemain harus membawa karakternya melewati arena permainan hingga tiba di tempat tujuan dengan selamat. Di sepanjang perjalanan, pemain harus melewati aneka rintangan & bertarung melawan karakter-karakter musuh yang bermunculan.


Cuplikan dari game "Shaolin Monks", game MK yang bergenre petualangan. (gamespot.com)


TENTANG DUNIA DALAM GAME "MORTAL KOMBAT"

Alam Semesta & Peraturannya

Dunia / semesta yang menjadi setting MK terbagi menjadi beberapa dimensi. Tiga dari sekian banyak dimensi tersebut adalah Earthrealm (dimensi Bumi tempat tinggal manusia), Outworld (dimensi yang kondisinya menyerupai Bumi sebelum era modern), serta Netherrealm (dimensi menyerupai neraka tempat tinggal para monster & arwah penasaran). Orang yang menghuni suatu dimensi bisa pergi ke dimensi lainnya dengan memakai portal sihir khusus.

Semua dimensi dalam dunia MK berada di bawah penjagaan sosok-sosok dewa yang menyebut diri mereka sebagai Elder Gods (Dewa-Dewa Sesepuh). Elder Gods menerapkan peraturan yang cukup fleksibel terkait konflik antar dimensi.

Masing-masing dimensi diperbolehkan berperang & menginvasi dimensi lainnya. Namun jika suatu dimensi mencoba menyatukan dimensi lain lewat jalur perang, maka penguasa dimensi yang melakukan invasi bakal menerima hukuman dari Elder Gods.

Ada 2 cara yang bisa digunakan oleh suatu dimensi untuk menaklukkan dimensi lain supaya dimensinya sendiri bertambah besar. Cara pertama adalah dengan mengirimkan pendekar terbaiknya untuk mengikuti turnamen Mortal Kombat. Jika perwakilan dari suatu dimensi berhasil memenangkan turnamen 10 kali secara berturut-turut, maka dimensi yang diwakilinya berhak menaklukkan dimensi lain yang diinginkannya.

Dalam cara kedua, pihak yang ingin menaklukkan dimensi lain akan menginvasi dimensi tersebut & kemudian meleburnya dengan dimensinya sendiri. Tindakannya tersebut jelas akan mengundang kemarahan Elder Gods. Jadi supaya keinginannya menyatukan 2 dimensi secara paksa bisa terwujud, orang tersebut harus memiliki kekuatan yang amat besar supaya ia bisa mengalahkan Elder Gods.

Meskipun Elder Gods memiliki tugas menjaga keharmonisan antar dimensi, dalam praktiknya ada oknum Elder God yang tergoda oleh nafsu kekuasaan & kemudian malah mencoba menjadikan suatu dimensi sebagai dimensi kekuasaannya. Shinnok adalah salah satunya. Ia terlibat perang melawan Elder Gods lainnya karena mencoba menguasai Earthrealm, namun gagal sehingga Shinnok sesudah itu dibuang ke Netherrealm.


Earthrealm

Earthrealm pada dasarnya tidak berbeda dengan dunia yang kita huni sekarang ini. Dimensi ini dihuni oleh manusia yang sudah memiliki teknologi maju. Selain manusia biasa, Earthrealm juga dihuni oleh sejumlah manusia yang menguasai kemampuan sihir & teknik bela diri khusus. Karena Earthrealm memiliki teknologi yang maju & sumber daya alam yang melimpah, Earthrealm pun menjadi incaran pihak-pihak haus kekuasaan yang tinggal di dimensi lain.

Earthrealm dihuni oleh beberapa faksi / kelompok dengan tujuan & kepentingan yang berbeda-beda. Salah satu faksi tersebut adalah Special Forces (Pasukan Khusus). Tugas utama faksi ini adalah melindungi Bumi dari ancaman dimensi-dimensi lainnya. Faksi ini juga memiliki hubungan dekat dengan Raiden, dewa petir yang wujud duniawinya menyerupai pria yang memakai topi caping.

Suasana di markas Special Forces.

Faksi kedua adalah Shaolin yang beranggotakan para pendekar kung fu. Dari faksi inilah, Liu Kang & Kung Lao berasal. Jika para anggota Special Forces dilengkapi dengan senapan & perlengkapan canggih, maka para anggota Shaolin hanya bermodalkan keahlian bela diri tangan kosong. Faksi Shaolin memiliki hubungan dekat dengan Special Forces karena keduanya sama-sama memiliki tujuan melindungi Earthrealm dari ancaman dimensi lain.

Faksi ketiga adalah kelompok ninja Lin Kuei. Apa yang membedakan ninja Lin Kuei dengan ninja biasa adalah para anggota Lin Kuei memiliki kemampuan untuk mengendalikan elemen alam, misalnya es & asap. Untuk menyempurnakan kemampuan tersebut, pemimpin Lin Kuei sempat memerintahkan semua anggotanya untuk menjalani operasi supaya jiwa mereka dipindahkan ke dalam tubuh robot / cyborg.

Karena tidak semua anggota Lin Kuei menyetujui perintah tersebut, Lin Kuei pun terpecah ke dalam 2 kubu : kubu ninja biasa (dipimpin oleh Sub-Zero / Kuai Liang) & kubu ninja robot cyborg (dipimpin oleh Sektor & Frost). Jika Lin Kuei pimpinan Sub-Zero memiliki tujuan melindungi Earthrealm, maka Lin Kuei yang beranggotakan ninja cyborg tidak segan-segan bekerja sama dengan pihak-pihak di luar Earthrealm meskipun pihak tersebut memiliki tujuan yang buruk.

Pasukan ninja cyborg Lin Kuei. (ArtStation_HQ / pinterest.com)

Faksi keempat adalah faksi klan ninja Shirai Ryu. Faksi ini aslinya sudah punah, namun berhasil didirikan kembali setelah Hanzo Hasashi / Scorpion berhasil melepaskan diri dari belenggu sihir Netherrealm. Shirai Ryu pada awalnya merupakan musuh bebuyutan Lin Kuei. Namun sejak Sub-Zero naik menjadi pemimpin baru Lin Kuei, hubungan antara kedua kelompok tersebut mengalami perbaikan.

Faksi terakhir adalah Black Dragon yang beranggotakan para pembunuh bayaran & penjual senjata ilegal. Salah satu anggota Black Dragon yang paling terkenal adalah Kano, pria dengan mata kanan yang bisa menembakkan laser. Karena Black Dragon memiliki prinsip membela siapapun yang membayar jasa mereka, Black Dragon kerap bekerja sama dengan tokoh-tokoh dari luar Earthrealm supaya mereka bisa menaklukkan Earthrealm.


Outworld & Netherrealm

Outworld memiliki kondisi yang serupa dengan pemukiman manusia di Abad Pertengahan atau zaman kuno. Gaya berpakaian & teknologi yang ada di dimensi ini masih terkesan tradisional jika dibandingkan dengan Bumi di masa sekarang. Namun penduduk Outworld tidak terlalu memerlukan teknologi tinggi karena hampir semua penduduk Outworld memiliki kemampuan sihir tinggi & kerap terlibat perang 1 sama lain.

Ada beberapa suku & ras yang mendiami Outworld. Ras-ras tersebut di antaranya adalah ras Edenian (ras manusia yang kaum wanitanya mahir bertarung), Shokan (ras manusia bertangan 4), Zaterran (ras manusia kadal), Tarkatan (ras manusia bergigi tajam yang bersenjatakan pisau tulang), Osh-Tekk (ras manusia yang sumber kekuatannya berasal dari darah & cahaya matahari), serta masih banyak lagi.

Amat beragamnya ras yang mendiami Outworld tidak lepas dari fakta bahwa dimensi ini aslinya merupakan gabungan dari dimensi-dimensi lain yang berhasil ditaklukkan oleh Shao Kahn, pemimpin Outworld yang memiliki sifat ambisius & gila perang. Shao Kahn juga memiliki sifat haus darah karena ia tidak segan-segan membunuh & mengorbankan anak buahnya sendiri demi memuaskan ambisi pribadinya.

Dimensi Netherrealm. (mortalkombat.fandom.com)

Netherrealm adalah dimensi yang lingkungannya nampak seperti padang tandus yang penuh dengan sungai & kawah gunung berapi. Di dimensi inilah, jiwa orang-orang yang sudah meninggal bakal bangkit kembali sebagai hantu (Revenant). Netherrealm juga dihuni oleh monster-monster yang wujudnya menyerupai iblis & kepribadiannya menyerupai hewan buas.

Oleh Elder Gods, Netherrealm digunakan sebagai tempat untuk mengasingkan orang-orang yang sudah melanggar peraturan mereka. Shinnok misalnya, Elder God tersebut dibuang ke Netherrealm setelah terlibat perselisihan dengan Elder Gods lainnya.

Namun seiring dengan semakin lamanya Shinnok terkurung di Netherrealm, ia sesudah itu malah menjadi penguasa baru dimensi tersebut. Shinnok lantas menjadikan Netherrealm sebagai markasnya untuk melancarkan invasi ke dimensi lain.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

Fulton, W.. 2015. "How Mortal Kombat’s gruesome fatalities led to video-game ratings".
(www.digitaltrends.com/gaming/how-mortal-kombats-gruesome-fatalities-led-to-video-game-ratings/)

Graft, K..2009. "Analysis: Midway's Tragic Soap Opera".
(www.gamedeveloper.com/pc/analysis-midway-s-tragic-soap-opera)

IMDb. "Mortal Kombat (2021) - Full Cast & Crew".
(www.imdb.com/title/tt0293429/fullcredits/?ref_=tt_ov_st_sm)

Myers, Q.. 2020. "An Oral History of 'Mortal Kombat'".
(melmagazine.com/en-us/story/an-oral-history-of-mortal-kombat)

Rivera, J.. 2019. "'I'd Have These Extremely Graphic Dreams': What It's Like To Work On Ultra-Violent Games Like Mortal Kombat 11".
(kotaku.com/id-have-these-extremely-graphic-dreams-what-its-like-t-1834611691)

Shea, B.. 2019. "The Brutal History Of Mortal Kombat’s Fatalities".
(www.gameinformer.com/b/features/archive/2015/07/21/the-brutal-history-of-mortal-kombat-fatalities.aspx)

Vazquez, S.. 2016. "The Early Names For Mortal Kombat Were As Cheesy As You'd Expect".
(www.gameinformer.com/b/news/archive/2016/12/01/the-early-names-for-mortal-kombat-were-as-cheesy-youd-expect.aspx)

Wikipedia. "Category: Mortal Kombat games".
(en.wikipedia.org/w/index.php?title=Category:Mortal_Kombat_games&oldid=990384180)

Game-game "Mortal Kombat" buatan Midway Games & NetherRealm Studios.

 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.